Anda di halaman 1dari 3

Terungkap, Ini Penyebab 7-Eleven Tutup

Jakarta - Manajemen PT Modern Internasional Tbk (MDRN) hari ini memenuhi panggilan
PT Bursa Efek Indonesia (BEI). Mereka diminta untuk menjelaskan keberlangsungan bisnis
perseroan pasca penutupan seluruh gerai 7-Eleven (Sevel) di Indonesia, yang menjadi anak
usahanya.

Direktur Modern Internasional, Donny Susanto, yang mewakili perseroan enggan


memberikan penjelasan kepada awak media. Namun Direktur Penilaian Perusahaan BEI,
Samsul Hidayat, sedikit menjelaskan terkait pertemuannya tersebut.

Samsul mengatakan, di dalam ruangan pihak MDRN menjelaskan terkait alasan penutupan
gerai Sevel. Penyebabnya besarnya biaya operasi. Sedangkan terkait kebijakan pemerintah
yang melarang penjualan minuman beralkohol menurutnya tidak begitu besar.

"Mereka cerita (terkait pelarangan penjualan minuman beralkohol), hanya itu berdampak
minor saja. Ya memang (kinerjanya) langsung anjlok, tapi mereka menyebutkan itu cuma
berpengaruh, enggak terlalu besar," terang Samsul, di Gedung BEI, Jakarta, Kamis
(6/7/2017).

Menurut Samsul, pihak MDRN mengaku memang biaya operasional, seperti sewa tempat dan
lain-lain untuk gerai Sevel cukup besar. Sehingga perseroan memutuskan untuk menutupnya.

"Mungkin ini biaya operasional biaya sewa dan biaya infrastruktur dan sarana soalnya kan
biayanya sebagian besar utang kalau dari sisi bisnisnya sih bagus mereknya cukup kuat,"
imbuhnya.

Menurut laporan keuangan konsolidasian MDRN kuartal I-2017 (tidak diaudit), Modern
masih mengalami kerugian Rp 447,9 miliar. Angka tersebut berbanding terbalik dengan
kondisi perseroan di kuartal I-2016 yang masih mampu membukukan laba Rp 21,3 miliar.

Adapun total liabilitas MDRN di kuartal I-2017 mencapai Rp 1,38 triliun, sedangkan total
asetnya mencapai Rp 1,57 triliun. Jika dibagi rasio solvabilitas MDRN adalah 0,88 kali.

Jika rasio solvabilitasnya di bawah 1 kali artinya perseroan masih mampu membayar seluruh
kewajibannya. Semakin kecil rasio solvabilitas, kondisi perusahaan semakin sehat. Namun,
rasio solvabilitas MDRN sudah cukup mengkhawatirkan, karena sudah mendekati 1 kali.

Menurut Samsul, keputusan perseroan menutup Sevel guna menyelamatkan perusahaan.


Sebab jika tidak maka beban-beban tersebut akan menggerogoti kinerja perusahaan yang bisa
berujung gulung tikar.

"Ini dilakukan demi menyelematkan perusahaan juga. Mereka lebih fokus bisnis mereka.
Saya kira langkah ini bisa terjadi perusahaan. Dan mengenai apa penyebabnya segala macam
tanya mereka saja waktu public expose," tutur Samsul.
Tanggapan :

Dari kasus tersebut dijelaskan bahwa penyebab penutupan seluruh gerai Seven Eleven
adalah karena biaya operasi yang cukup besar tidak diimbangi dengan revenue yang besar
pula sehingga modal yang didapatkan dari hasil kredit akan sulit untuk dilunasi. Seven
Eleven mengusung konsep minimarket premium yang mana lokasi sewa berada di tempat
yang strategis dan menyediakan tempat duduk elite untuk konsumennya. Selain itu Seven
Eleven menjual produk – produk makanan berat yang perlu dipanaskan. Dari deskripsi
tersebut dapat terlihat biaya – biaya langsung yang menjadi penyebab terjadinya penutupan
gerai yaitu biaya sewa yang besar mengingat lokasi terletak di tempat keramaian dan
spacenya yang besar, biaya listrik yang besar karena adanya penghangat makanan dan
minuman sedangkan kebanyakan anak muda hanya membeli makanan ringan atau soft drink.

Berbanding terbalik dengan perusahaan ritel lain Alfamart dan Indomaret yang
semakin menjamur, kedua perusahaan tersebut cukup baik dalam memanage biaya
operasional dan memang memiliki konsep yang baik. Modal Alfamart dan Indomaret
berbasis waralaba dimana ada beberapa program yang ditawarkan sehingga pasar banyak
melirik perusahaan tersebut. Selain itu perusahaan ritel tersebut juga menggunakan lahan
yang rata – rata tidak terlalu besar sehingga biaya sewa tidak terlalu mahal dibandingkan
Sevel. Sewa tempat yang kecil juga menambah keuntungan karena dengan tidak
menyediakan tempat – tempat duduk yang elite seperti di Sevel akan mengurangi
kemungkinan pelanggan tidak membeli produk atau hanya nongkrong saja. Produk – produk
yang dijualpun disesuaikan dengan profil pelanggan di masing – masing daerah. Tidak semua
produk premium seperti makanan berat yang harus dipanaskan dijual di seluruh gerai.
Perusahaan tersebut rajin berinovasi dan maksimal dalam memanfaatkan teknologi seperti
bekerjasama dengan Line untuk memasarkan produk dan memberitahukan diskon.
DAFTAR PUSTAKA

https://finance.detik.com/bursa-dan-valas/d-3550655/terungkap-ini-penyebab-7-eleven-tutup
diakses pada 12-2-2018

Anda mungkin juga menyukai