Anda di halaman 1dari 2

Nama : Dimas Adi Saputra

Nim : 522017025

Bagaimana Prinsip Dan Cara Panen Buah Naga


Untuk prinsip pemanenan buah naga dapat dilakukan pada saat pagi hari (pukul
06.00-09.00) atau sore hari (pukul 15.00-17.00). pemanenan sebaiknya dilakukan dalam
kondisi cuaca cerah.
Amati tingkat kematangan buah, yakni dengan cara memperhatikan ciri-ciri buah
naga siap panen diatas. Untuk jarak angkut jauh, buah yang dipetik sebaiknya tidak terlalu
matang. Perkirakan umur panen 28 hari untuk buah naga yang ditanam di dataran rendah dan
38 hari untuk buah naga yang ditanam didataran tinggi setelah munculnya kuntum bunga.
Untuk memudahkan perkiraan waktu panen, setiap kuntum bunga yang layu ditulis
tanggalnya. Penulisan bisa dilakukan dengan menggunakan spidol pada batang yang dekat
dengan calon buah.
1. Cara pemanenan
Tahap-tahap pemanenan adalah sebagai berikut :
a) Kenakan sarung tangan saat akan memetik buah agar tidak melukai kulit buah.
b) Siapkan gunting pangkas yang salah satu sisinya tajam untuk memanen buah.
c) Potong buah pada tangkainya tanpa merusak percabangan yang merupakan letak buah
tersebut. Untuk buah yang terlalu rapat dengan cabang maka cara pemetikannya
adalah sebagai berikut : buah dipegang, lalu digoyang-goyangkan ke kiri dan ke
kanan atau atas bawah. tujuannya agar terdapat ruang untuk memotong buah dibagian
bawah.
d) Untuk buah yang memiliki tangkai panjang maka pemetikannya lebih mudah. Potong
tangkai buah antara buah dan cabang. Kemudian, tangkai buah tersebut dibuang.
e) Usahakan buah yang dipanen tidak sampai terjatuh. Bila pohon meninggi, pemetikan
buah sebaiknya menggunakan bantuan tangga.
f) Bungkus buah yang telah dipanen dengan koran atau langsung dimasukkan ke dalam
kotak (keranjang panen). Tujuannya untuk mencegah gesekan atau benturan
antarbuah yang dapat mengakibatkan buah memar. Setiap 8 tiang panjatan biasanya
disediakan 1 keranjang panen. Dasar keranjang wadah buah dilapisi dengan daun
kering atau kertas koran yang berfungsi sebagai bantalan buah.
g) Letakkan buah pada posisi berdiri dengan tangkai buah menghadap ke bawah. buah
yang besar diletakkan di dasar keranjang. Rongga antarbuah diisi dengan daun kering
atau kertas koran.
h) Lapisi setiap lapisan buah dengan bantalan yang sama. Tinggi tumpukan buah
hendaknya tidak terlalu tinggi, yakni 2-3 susun saja.
i) Angkat keranjang dengan hati-hati agar ketika dibawa ke pasar atau tempat
penyortiran tidak terjadi gesekan/guncangan.
2. Penanganan pascapanen
Penanganan pasca panen merupakan pintu terakhir dari produksi. Penanganan
pascapanen yang baik akan mengurangi persentase kerusakan atau kehilangan setelah panen.
Petani pun mampu memilah-milah atau mengelaskan (grading) produksinya sesuai target
pasar yang dituju. Dengan demikian, penentuan harga buah naga tetep bisa bersaing
(kompetitif).
Setelah buah naga dipanen, tentu perlu dilakukan penanganan lebih lanjut agar buah
dalam kondisi baik ketika sampai ditangan konsumen. Teknologi pascapanen sangat penting
diperhatikan guna mendapatkan buah yang bermutu tinggi, terutama bila tujuannya adalah
ekspor. Teknologi tersebut meliputi pengemasan, pengepakan, penyimpanan dingin, dan
pengiriman. Namun, bila tujuannya hanya untuk pasar lokal, teknologi pascapanen tidak
terlalu diperhatikan. Buah naga biasanya hanya dikumpulkan, disimpan sementara, dikirim ke
pengumpul atau pengecer, lalu dipasarkan oleh pedagang.
Secara umum, kegiatan pascapanen pada buah naga meliputi beberapa proses, yaitu
sortasi buah, pengemasan, penyimpanan, dan distribusi atau transportasi.
3. Sortasi buah
Sortasi tak lain dilakukan untuk memilah dan memisahkan antara buah yang baik dan
cacat serta mengklasifikasikan buah berdasarkan ukuran dan tingkat kematangannya. Namun,
pada dasarnya kegiatan sortasi bertujuan untuk menghasilkan buah yang seragam dan sesuai
dengan kelas mutu buah yang diinginkan. Buah naga yang akan dijual untuk kebutuhan pasar
swalayan/supermarket dan kebutuhan ekspor perlu dilakukan pengelasan/pengelompokkan
terhadap buah yang telah disortasi menjadi kelompok kelas tertentu yang disesuaikan
berdasarkan ukuran, bentuk, tingkat kemasakan buah, dan keseragaman warna. Berdasarkan
pengkelasan bobotnya, buah naga dibedakan menjadi 4 kelompok, yakni sebagai berikut :
a) Super, bobot buah >500 g.
b) Kelas A, bobot buah antara 400-500 g.
c) Kelas B, bobot buah antara 300-400 g.
d) Kelas C, bobot buah < 300 g.

Sumber : Hardjadinata, S. 2010. Budidaya Buah Naga Super Red Secara Organik. Jakarta :
Penebar Swadaya.

Anda mungkin juga menyukai