Untuk prinsip pemanenan buah naga dapat dilakukan pada saat pagi hari (pukul 06.00-09.00) atau sore hari (pukul 15.00-17.00). pemanenan sebaiknya dilakukan dalam kondisi cuaca cerah. Amati tingkat kematangan buah, yakni dengan cara memperhatikan ciri-ciri buah naga siap panen diatas. Untuk jarak angkut jauh, buah yang dipetik sebaiknya tidak terlalu matang. Perkirakan umur panen 28 hari untuk buah naga yang ditanam di dataran rendah dan 38 hari untuk buah naga yang ditanam didataran tinggi setelah munculnya kuntum bunga. Untuk memudahkan perkiraan waktu panen, setiap kuntum bunga yang layu ditulis tanggalnya. Penulisan bisa dilakukan dengan menggunakan spidol pada batang yang dekat dengan calon buah. 1. Cara pemanenan Tahap-tahap pemanenan adalah sebagai berikut : a) Kenakan sarung tangan saat akan memetik buah agar tidak melukai kulit buah. b) Siapkan gunting pangkas yang salah satu sisinya tajam untuk memanen buah. c) Potong buah pada tangkainya tanpa merusak percabangan yang merupakan letak buah tersebut. Untuk buah yang terlalu rapat dengan cabang maka cara pemetikannya adalah sebagai berikut : buah dipegang, lalu digoyang-goyangkan ke kiri dan ke kanan atau atas bawah. tujuannya agar terdapat ruang untuk memotong buah dibagian bawah. d) Untuk buah yang memiliki tangkai panjang maka pemetikannya lebih mudah. Potong tangkai buah antara buah dan cabang. Kemudian, tangkai buah tersebut dibuang. e) Usahakan buah yang dipanen tidak sampai terjatuh. Bila pohon meninggi, pemetikan buah sebaiknya menggunakan bantuan tangga. f) Bungkus buah yang telah dipanen dengan koran atau langsung dimasukkan ke dalam kotak (keranjang panen). Tujuannya untuk mencegah gesekan atau benturan antarbuah yang dapat mengakibatkan buah memar. Setiap 8 tiang panjatan biasanya disediakan 1 keranjang panen. Dasar keranjang wadah buah dilapisi dengan daun kering atau kertas koran yang berfungsi sebagai bantalan buah. g) Letakkan buah pada posisi berdiri dengan tangkai buah menghadap ke bawah. buah yang besar diletakkan di dasar keranjang. Rongga antarbuah diisi dengan daun kering atau kertas koran. h) Lapisi setiap lapisan buah dengan bantalan yang sama. Tinggi tumpukan buah hendaknya tidak terlalu tinggi, yakni 2-3 susun saja. i) Angkat keranjang dengan hati-hati agar ketika dibawa ke pasar atau tempat penyortiran tidak terjadi gesekan/guncangan. 2. Penanganan pascapanen Penanganan pasca panen merupakan pintu terakhir dari produksi. Penanganan pascapanen yang baik akan mengurangi persentase kerusakan atau kehilangan setelah panen. Petani pun mampu memilah-milah atau mengelaskan (grading) produksinya sesuai target pasar yang dituju. Dengan demikian, penentuan harga buah naga tetep bisa bersaing (kompetitif). Setelah buah naga dipanen, tentu perlu dilakukan penanganan lebih lanjut agar buah dalam kondisi baik ketika sampai ditangan konsumen. Teknologi pascapanen sangat penting diperhatikan guna mendapatkan buah yang bermutu tinggi, terutama bila tujuannya adalah ekspor. Teknologi tersebut meliputi pengemasan, pengepakan, penyimpanan dingin, dan pengiriman. Namun, bila tujuannya hanya untuk pasar lokal, teknologi pascapanen tidak terlalu diperhatikan. Buah naga biasanya hanya dikumpulkan, disimpan sementara, dikirim ke pengumpul atau pengecer, lalu dipasarkan oleh pedagang. Secara umum, kegiatan pascapanen pada buah naga meliputi beberapa proses, yaitu sortasi buah, pengemasan, penyimpanan, dan distribusi atau transportasi. 3. Sortasi buah Sortasi tak lain dilakukan untuk memilah dan memisahkan antara buah yang baik dan cacat serta mengklasifikasikan buah berdasarkan ukuran dan tingkat kematangannya. Namun, pada dasarnya kegiatan sortasi bertujuan untuk menghasilkan buah yang seragam dan sesuai dengan kelas mutu buah yang diinginkan. Buah naga yang akan dijual untuk kebutuhan pasar swalayan/supermarket dan kebutuhan ekspor perlu dilakukan pengelasan/pengelompokkan terhadap buah yang telah disortasi menjadi kelompok kelas tertentu yang disesuaikan berdasarkan ukuran, bentuk, tingkat kemasakan buah, dan keseragaman warna. Berdasarkan pengkelasan bobotnya, buah naga dibedakan menjadi 4 kelompok, yakni sebagai berikut : a) Super, bobot buah >500 g. b) Kelas A, bobot buah antara 400-500 g. c) Kelas B, bobot buah antara 300-400 g. d) Kelas C, bobot buah < 300 g.
Sumber : Hardjadinata, S. 2010. Budidaya Buah Naga Super Red Secara Organik. Jakarta : Penebar Swadaya.