Disusun Oleh:
SKRIPSI
“Untuk memenuhi salah satu syarat ujian guna mencapai Gelar Sarjana Keperawatan”
Oleh :
S10.037
SURAKARTA
2014
i
ii
SURAT PERNYATAAN
iii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahi robil’alamin
Puji syukur dan sujud syukur senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah
SWT, atas segala keagungan dan kemahabesaranNya. Hanya dengan petunjuk,
rahmat dan karuniaNya hingga proposal penelitian ini yang berjudul
“PENGARUH TERAPI MUSIK KLASIK TERHADAP PENURUNAN
NYERI PADA PASIEN POST SECTIO CAESAREA DI BANGSAL
KENANGA RSUD KARANGANYAR”. ini dapat terselesaikan.
Dalam menjalani proses penyusunan skripsi ini tidak sedikit halangan dan
rintangan yang penulis hadapi. Penulis sangat menyadari bahwa skripsi ini masih
jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu penulis sangat mengharapkan saran dan
kritik yang bersifat membangun dari berbagai pihak demi perbaikan skripsi ini.
Atas bantuan, arahan dan motifasi yang senantiasa diberikan selama penyusunan
skripsi ini, dengan segala kerendahan hati penulis menghaturkan ucapan terima
kasih yang tak terhingga kepada :
1. Dra. Agnes Sri Harti, M.Si, selaku ketua STIKes Kusuma Husada.
2. Ns. Wahyu Rima Agustin M.Kep, selaku ketua program studi S-1
Keperawatan STIKes Kusuma Husada.
3. Ns. Wahyuningsih Safitri M.Kep, selaku Pembimbing I yang telah banyak
meluangkan waktu dan begitu bijaksana dalam memberikan arahan,
bimbingan serta motivasi dalam penyusunan penelitian ini.
4. Ns. Anita Istiningtyas M.Kep selaku pembimbing II yang telah banyak
meluangkan waktu dan begitu bijaksana dalam memberikan arahan,
bimbingan serta motivasi dalam penyusunan penelitian ini.
5. bc. Yeti Nurhayati, M. Kes selaku penguji yang telah meluangkan waktu dan
begitu bijaksana dalam memberikan arahan, bimbingan serta motivasi dalam
penyusunan penelitian ini.
iv
v
ABSTRACT ....................................................................................................... xv
BAB I PENDAHULUAN
vi
vii
BAB V PEMBAHASAN
5.1. Skala Nyeri Sebelum Diberikan Terapi Musik Klasik Pada Pasien
5.2. Skala Nyeri Sebelum Diberikan Terapi Musik Klasik Pada Pasien
BAB VI PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
10
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
DAFTAR LAMPIRAN
Husada Surakarta
KESBANGPOL
Lampiran 18 Dokumentasi
Lampiran 20 SPSS
Abstrak
The Effect of Classical Music Therapy on the Relief of Pain of the Post C-
Section Clients at Kenanga Ward, Local General Hospital of Karanganyar
ABSTRACT
PENDAHULUAN
yaitu persalinan yang berlangsung dengan bantuan tenaga dari luar misalnya
(Marni 2012).
ibu (laparotomi) dan uterus (hiskotomi) untuk mengeluarkan satu anak atau
lebih dan cara ini dilakukan ketika kelahiran melalui vagina akan mengarah
insisi pada dinding rahim dengan syarat rahim dalam keadaan utuh dan berat
janin lebih dari 500 gram ( Afriani, Desmiwarti & kandri 2013).
adalah sekitar 10% sampai 15% (Greace 2007 dalam Yuliana 2012). Angka
1
2
kejadian sectio caesarea di negara Inggris pada tahun 1980 adalah 9% dan
kandri 2013). Angka kejadian persalinan dengan sectio caesarea pada tahun
2008 di RSUD Dr. Soetomo adalah 1478 kasus (23,3%) dari 6335 total
maupun indikasi non medis (Mutiara 2004 dalam Yuliana 2012). Indikasi
medis terdiri dari dua faktor yaitu faktor janin dan faktor ibu. Faktor janin
sebagai indikasi sectio caesarea terdiri dari bayi terlalu besar (giant baby),
kelainan letak bayi (letak sungsang dan letak lintang), faktor plasenta
tali pusat (prolapsus tali pusat, terlilit tali pusat) dan bayi kembar (multiple
pregnancy). Faktor ibu yang merupakan indikasi sectio caesarea terdiri dari
faktor hambatan jalan lahir, kelainan kontraksi rahim, dan ketuban pecah
dini (Kasdu 2003). Indikasi non medis tindakan sectio caesarea adalah
sosial HSVB (High Social Value Baby) dan karena adanya permintaan dari
fital distres, persalinan lebih dari 6 jam tidak tertahan oleh ibu,
2011).
3
insisi abdomen. Berdasarkan hasil penelitian rasa nyeri yang timbul setelah
operasi dinding abdomen adalah nyeri ringan 25% dari 14 pasien, nyeri
sedang 48,2% sebanyak 27 pasien, dan nyeri berat 26, 8% dengan 15 pasien
non narkotika dan obat anti inflamasi non steroid (NSAID) (Potter & Perry
2006). Teknik non farmakologi untuk mengurangi nyeri terdiri dari massage
pada janin (Mander 2003). Metode non farmakologi lebih murah, simple,
efektif dan tanpa efek yang merugikan (Burns dan Blamey 1994; Cook dan
Wilcox 1997).
4
perhatian dari rasa nyeri sehingga pada ibu merasa rileks (Marni 2012).
Penelitian dengan judul pengaruh terapi musik terhadap nyeri post operasi
open reduction and internal fixation (Orif) di RSUD DR. H. Abdul Moeloek
dilakukan oleh Jona, Widodo dan Shobirun (2010) intensitas nyeri sebelum
diberikan terapi musik klasik adalah nyeri sedang dengan skala 4-6 (100%),
setelah diberikan terapi musik klasik intensitas nyeri adalah 59,1% nyeri
sedang dan 40,9% nyeri ringan dengan hasil man whitney menunjukan nilai
p=0,213 (p>0,05), hal ini dikarenakan terapi musik klasik dapat meransang
memiliki sifat seperti morfin yaitu untuk mengurangi nyeri (Huges 1975
merasakan nyeri setelah 2 jam operasi sampai 3 hari dan nyeri terasa panas
perawat hanya memberikan obat anti nyeri yaitu asam fenamat, pirasetam
adalah relaksasi nafas dalam dan mobilisasi miring kanan kiri. Pemberian
terapi musik untuk mengurangi nyeri operasi belum pernah dilakukan oleh
perawat ruangan.
pengaruh terapi musik klasik terhadap penurunan tingkat skala nyeri pada
diberikan obat, nyeri hanya hilang sebentar. Terapi musik merupakan salah
pengaruh terapi musik klasik terhadap penurunan nyeri pada pasien post
RSUD Karanganyar.
RSUD Karanganyar.
caesarea.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Novita 2012).
a) Aktif- kreatif
melalui cara:
b) Pasif- Reseptif
3. Manfaat Musik
manusia.
14
imajinasi.
a) Relaksasi
b) Meningkatkan kecerdasan
2009).
c) Meningkatkan motivasi
f) Kesehatan jiwa
h) Menyeimbangkan tubuh
tidak kembali lagi. Jika diputar saat rasa sakit muncul, maka
20
2009).
2012).
Menurut Esther Mok 2006 ada tiga jenis musik yang dapat
(p>0,05).
dan rhytm (tempo atau durasi). Musik dengan pitch yang tinggi,
22
1. Definisi nyeri
mengatakannya.
1) Nyeri akut
2) Nyeri kronik
1) Nyeri nosiseptif
Hal ini terjadi akibat dari pada nyeri post operatif dan
terlokalisasi.
2) Nyeri neuropatik
3) Nyeri visera
4) Nyeri alih
5) Nyeri neuropati
a) Usia
b) Jenis kelamin
kelamin.
c) Kebudayaan
d) Makna nyeri
e) Perhatian
f) Ansietas
g) Keletihan
h) Pengalaman sebelumnya
i) Gaya koping
4. Penatalaksanaan nyeri
a) Skala diskriptif
Tertahan
b) Skala numerik
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
No Moderat Pain Worst
Pain possible
pain
Gambar 2.2 Skala Numerik
0-10 umeric Pain Intensity Scale
setiap ujungnya.
34
keadaan utuh serta janin diatas 500 gram (Frazer 2009 dalam
yaitu :
a. Faktor janin
antara lain :
a) Letak sungsang
caesarea.
b) Letak lintang
caesarea.
4) Janin abnormal
5) Faktor plasenta
lahir.
39
sebelum bayi.
b. Faktor ibu
a) Usia
caesarea.
b) Tulang panggul
lintang.
BAB III
METODE PENELITIAN
K O I O1
Keterangan
3.2.1. Populasi
3.2.2. Sampel
sebagai berikut:
sebagai berikut:
berikut:
sebelumnya.
2014.
3.4.1. Variabel
penelitian ini hanya ada satu variabel terikat (dependen) yaitu tingkat
50
Tabel 3.1
Variabel, Definisi Operasional, dan Skala Pengukuran
rentang nilai 0 (nol) tidak nyeri, 1-3 (nyeri ringan), 4-6 (nyeri
sedang) dan 7-10 (nyeri berat), selain dengan alat ukur Numeric
rating scale (NRS), bolpoint dan musik klasik mozart piano & violin
a. Pengumpulan data
1) Data primer
2) Data sekunder
Karanganyar.
52
waktu penelitian.
informed consent.
peneliti.
telah teruji validitas. Uji validitas yang dilakukan oleh Dunn tahun
2004 oleh Dharma tahun 2011 dengan hasil validitas 0,86 (sangat
dengan uji Cohen’s Kappa < 0,6 dan p value > 0,005 (Dharma
5. Tabulating
1. Analisa data
2. Analisis univariat
(Sugiyono 2013).
3. Analisa bivariat
ini adalah dengan uji two related sample test wilcoxon untuk
Rumus :
n(n + 1)
T—[ ]
4
Z=
Jn(n + 1)(2n + 1)
24
Keterangan :
N : Jumlah sampel.
1. Informed consent
2. Anonimity
3. Confidentiality
pengembangan ilmu.
59
BAB IV
HASIL PENELITIAN
Bab ini akan menguraikan hasil penelitian yang telah dilakukan pada
tanggal 12 Desember 2013 - 19 Mei 2014 pada ibu post sectio caesarea di
caesarea yang mengalami nyeri setelah operasi sectio caesarea. Hasil Penelitian
meliputi skala nyeri sebelum diberikan terapi musik klasik dan setelah diberikan
terapi musik klasik. Kemudian data ini diuji dengan menggunakan uji two related
sample test wilcoxon untuk mengetahui pengaruh terapi musik klasik terahap
berikut :
Tabel 4.1
Tingkat Nyeri Sebelum Dilakukan Terapi Musik Klasik
Pada Pasien Post Sectio Caesarea di Bangsal Kenanga
RSUD Karanganyar (n=40)
Responden
Variabel Jumlah (n) Prosentase (%)
Nyeri Ringan 5 12,5
Nyeri Sedang 14 35,0
Nyeri Berat 21 52,5
Jumlah 40 100
60
21 orang (52,5%).
berikut :
Tabel 4.2
Tingkat Nyeri Setelah Dilakukan Terapi Musik Klasik Pada
Pasien Post Sectio Caesarea di Bangsal Kenanga
RSUD Karanganyar (n=40).
Responden
Nyeri
Jumlah (n) Persentase (%)
Nyeri Ringan 14 35
Nyeri Sedang 20 50
Nyeri Berat 6 15
Jumlah 40 100
20 orang (50%).
61
Tabel 4.3
Uji Normalitas Shaphiro-Wilk (n=40)
Shapiro-Wilk
Variabel
Statistic df Sig.
Shapiro-Wilk pada nilai Sig dengan hasil pretest 0,003 dan postest
0,004 dimana nilai Sig < 0,05 Sehingga berdistribusi tidak normal.
uji statistik non parametik two related sample test wilcoxon karena
diberi perlakuan terapi musik klasik (pretest) adalah 6,45 dan rata-
62
4,47. Hal ini berarti setelah diberikan terapi musik klasik maka
2,022 dengan nilai Asym Sig 0,000 (p < 0,05) dengan demikian H0
BAB V
PEMBAHASAN
5.1. Skala Nyeri Sebelum Diberikan Terapi Musik Klasik Pada Pasien Post
terapi musik klasik pada pasien post section caesarea mayoritas dengan
skala nyeri berat yaitu sebanyak 21 orang (52,5%). Hasil penelitian ini
hasil bahwa sebelum diberikan terapi msik klasik Mozart dan musik
melalui insisi di dinding abdomen dan dinding uterus (Leveno, et al. 2009).
caesarea merupakan tindakan yang cepat dan mudah, akan tetapi tindakan
suatu bagian tubuh (Judha, Sudarti & Fauziah 2012) dan Yusmiati dan Dodi
mengeluarkan satu anak atau lebih dan cara ini dilakukan ketika kelahiran
Berlian 2012).
beberapa faktor mempengaruhi nyeri antara lain adalah usia, jenis kelamin,
Hal ini didukung oleh Adams (2005) dalam Novita 2013, menyatakan
Potter dan Perry (2006) menyatakan setiap individu belajar dari pengalaman
menjadi cemas sehingga otot-otat menjadi tegang dan rasa nyeri menjadi
berat.
5.2. Skala Nyeri Setelah Diberikan Terapi Musik Klasik Pada Pasien Sectio
terapi musik klasik pada pasien post section caesarea mayoritas dalam
Hal ini sesuai dengan pernyataan dari Schou 2008 dalam Mahanani
(2013) bahwa efek terapi musik klasik pada nyeri adalah distraksi terhadap
pada visual imageri, relaksasi, dan meningkatkan mood yang positif. Terapi
menyimpulkan bahwa jenis musik yang kita dengar sesuai dan dapat
nikmat dan senang sehingga tubuh akan menjadi lebih kuat (dengan
sebagai input sensor dan output. Sensori input yaitu ketika musik mulai
terdengar, sinyal musik akan dikirim keotak saat rasa sakit mulai dirasakan.
Jika getaran musik dapat dibawa kedalam resonansi dekat dengan getaran
rasa sakit, maka outputnya adalah persepsi di dalam psikologisnya dari rasa
post sectio caesarea terjadi karena hormone endrofin yang telah distimulus
setelah post op sectio caesrea yang memiliki efek mengurangi nyeri. Hal ini
didukung oleh Chiang (2012) dalam Novita (2013) bahwa musik yang
dengan implus nyeri akan berefek pada distraksi kognitif dalam inhibasi
5.3. Pengaruh Terapi Musik Klasik Terhadap Nyeri Pasien Post Sectio
terhadap penurunan tingkat nyeri pada pasien post sectio caesarea dibangsal
Hasil penelitian ini didukung penelitian dari Dian Novita dengan hasil
tingkat nyeri pasien post operasi ORIF. Hasil penelitian ini juga didukung
penelitian dari Purwanto (2012) dengan hasil bahwa efek musik dapat
68
menurunkan intensitas nyeri dari nyeri berat ke nyeri ringan pada pasien
Menurut Potter dan Perry (2006) salah satu upaya mengatasi rasa
pikiran. Musik klasik juga memiliki irama, melodi, dan frekuensi tinggi
otak. Musik klasik memiliki efek yang tidak dimiliki komposer lain. Musik
dengan stres antara lain ACTH, prolaktin dan hormon pertumbuhan serta
(Champell & Don (2001) dalam Jona, Widodo & Shobirun 2010). Musik
sistem analgesia (sistem limbik dan medula spinalis). Sifat analgesia ini
Menurut Potter dan Perry (2005) terapi musik merupakan teknik yang
atau irama tertentu. Jenis musik yang digunakan dalam terapi musik dapat
musik. Hal ini sama juga diungkapkan oleh Djohan (2006) bahwa terapi
Musik bekerja pada sistem saraf otonom yaitu bagian sistem saraf
kedua sistem tersebut bereaksi sensitif terhadap musik. Saat merasa sakit,
kita menjadi takut, frustasi dan marah yang membuat kita menegangkan
musik secara teratur membantu tubuh rileks secara fisik dan mental,
Berdasarkan hal tersebut musik klasik yang berjudul mozart piano &
violin sonata pires dumay selama 30 menit dapat mengurangi rasa sakit dan
71
mengendorkan otot- otot yang menegang sebagai reaksi dari rasa sakit
untuk melepaskan diri dari rasa sakit dan belajar untuk menerimanya
dengan cara yang lebih positif. Musik klasik juga mengubah persepsi waktu,
BAB VI
PENUTUP
kesimpulan pengaruh terapi musik klasik terhadap penurunan nyeri pada pasien
6.1. Kesimpulan
6.1.1. Mayoritas skala nyeri sebelum dilakukan terapi musik klasik pada pasien
6.1.2. Mayoritas skala nyeri setelah dilakukan terapi musik klasik pada pasien
6.1.3. Ada pengaruh terapi musik klasik terhadap penurunan tingkat nyeri
Karanganyar.
6.2. Saran
sectio caesarea.
73
teknik relaksasi.
74
DAFTAR PUSTAKA
Afriani. Desmiwarti & Kandri 2013, ‘Kasus Persalinan Dengan Bekas Sectio
Caesarea Menurut Keadaan Waktu Masuk dibagian Obsestri dan
Genekologi RSUP Dr. M. Djamil Padang, Vol.3, No.2, Hal. 116.
Brunner & Suddrath 2002, Buku Ajar Keperwatan Medikal Bedah, EGC, Jakarta.
Dewi, Y & Fauzi, DA 2007, Operasi Caesar Pengantar dari A samapai Z, Edsa
Mahkot, Jakarta.
Djohan 2006, Terapi Musik Teori dan Aplikasi, Galang Press, Yogyakarta.
Eka, Erwin 2009, Pusat Riset Terapi Musik dan Gelombang Otak, Indonesia,
http://www.terapimusik/2desember2013.com
Judha, M, Sudarti & Fauziah, A 2012, Teori Pengukuran Nyeri & Nyeri
Persalinan, Muha Medika, Yogyakrta.
75
Kasdu, D 2003, Operasi Caesar Masalah dan Solusinya, Puspa Swara, Jakarta.
Novita, P 2012, “Pengaruh Terapi Musik Terhadap Nyeri Post Operasi Open
Reduction And Internal Fixation (ORIF) Di RSUD DR. H Abdul Moeloek
Propinsi Lampung”, Tesis Universitas Indonesia, Depok.
Oktavia, Gandamiharrja & Akbar 2013, “Perbandingan Efel Musik Klsik Mozart
dan Musik Tradisional Gamelan Jawa terhadap Penguragan Nyeri
Persalinan Kala I Fase Aktif Pada Nulipara”, Universitas Padjadjaran,
Vol.45, No.4.
Purwanto, E 2007, Efek Musik Terhadap Perubahan Intensitas Nyeri Pada Pasien
Post Operasi Ruang Bedah Dr. SardjitoYogyakarta, Universitas
Muhammadyah Malang, Malang.
Ramadhani, A 2012, Persepsi Ibu Hamil Resiko Tinggi Tentang Persalinan Sectio
Caesarea, Universitas Muhammadyah Ponorogo, Ponorogo.
75
Yulianan, R 2012, Asuhan Keperawatan Gangguan Rasa Nyaman Nyeri Pada Ny.
S Post Sectio Caesraea Dengan Indikasi Plasenta Previa Di Ruang
Kenanga RSUD Karanganyar, STIKes Kusuma Husada Surakarta,
Surakarta.