ID Pengaruh Pemberian Jus Mentimun Terhadap PDF
ID Pengaruh Pemberian Jus Mentimun Terhadap PDF
1
ejournal Keperawatan (e-Kp) Volume 3 Nomor 2, Mei 2015
2
ejournal Keperawatan (e-Kp) Volume 3 Nomor 2, Mei 2015
3
ejournal Keperawatan (e-Kp) Volume 3 Nomor 2, Mei 2015
n=Z1-α{√2P(1-P)+Z1-β √P1(1-P1)+P2(1-P2)}
2
n ={2,38}2
2 0,18
(P1-P2)
n = 5,66= 31,5 = 32
0,18
Keterangan :
N = Jumlah sampel Jadi besar sampel yang akan digunakan
Z1-α = Derajat kepercayaan 5% (95% = dalam penelitian ini adalah 32 orang (16
1,96) 0rang kelompok pemberian jus mentimun
Z1-β = Kekuatan uji 95% (1,64) dan 16 orang kelompok tanpa pemberian jus
P1 = Diambil dari penelitian yang mentimun). Sampel dalam penelitian ini
dilakukan oleh Prakoso, Agusman adalah penderita hipertensi yang memenuhi
Dan Sonhaji dengan judul “ Pengaruh kriteria inklusi dan eksklusi.
Pemberian Jus Mentimun Terhadap Kriteria sampel pada penelitian ini adalah:
Tekanan Darah Pada Lansia Dengan a. Kriteria inklusi :
Hipertensi DiPosyandu Di Kabupaten 1) Penderita hipertensi yang mendapat
Demak Tahun 2014”, yang terapi captopril 25 mg.
menunjukan hasil signifikan 0,8 2) Penderita yang bersedia menjadi
terhadap tekanan darah pada lansia responden.
yang di berikan terapi jus mentimun. 3) Penderita yang berada di tempat
P2 = Diambil dari penelitian yang dilakukan saat penelitian.
oleh Kharisna, Dewi dan Lestari b. Kriteri eksklusi :
dengan judul “ Efektifitas Konsumsi 1) Penderita hipertensi yang mendapat
Jus Mentimun Terhadap Penurunan terapi diluar captopril.
Tekanan Darah Pada Pasien 2) Penderita hipertensi yang
Hipertensi Tahun 2010 ”, yang komplikasi stroke, gagal jantung,
menunjukan hasil tingkat signifikan gagal ginjal dan
0,37 terhadap penurunan tekanan 3) Penderita yang berhenti saat
darah pada pasien hipertensi yang penelitian berlangsung.
diberikan terapi jus mentimun.
Analisa Data
P = P1+P2 Analisa data dilakukan secara bertahap
2 dan dilakukan melalui proses komputerisasi.
= 0,8 + 0,37 Analisa data juga dilakukan untuk menjawab
2 atau membuktikan diterima atau ditolak
= 0,11 = 0,5 hipotesa yang telah ditegakkan (Suyanto,
2 2011).
Berdasarkan rumus di atas jumlah 1. Analisa Univariat
minimum sampel pada penelitian ini adalah : Pada penelitian ini variabel yang
P1 = 0,8 digunakan dalam bentuk distribusi
P2 = 0,37 frekuensi adalah karakteristik pasien
P = 0,5 hipertensi dengan tekanan darah sebelum
diberikan jus mentimun dan tekanan darah
sesudah diberikan jus mentimun.
n = {1,97√2x0,5(1-0,5)+1,64√0,8(1-0,8)+0,37(1-0,37)}2
(0,8-0,37)2
n = {1,96√2x0,25+1,64√0,16+0,232}
(0,43)2
2
n ={1,37+1,01 }
0,18
4
ejournal Keperawatan (e-Kp) Volume 3 Nomor 2, Mei 2015
5
ejournal Keperawatan (e-Kp) Volume 3 Nomor 2, Mei 2015
Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 2 kelompok kontrol berada antara 30,788-
didapatkan bahwa responden terbanyak pada 45,462.
jenis kelamin perempuan yaitu sebanyak 12
orang (75,0%). Berdasarkan karakteristik Analisis Bivariat
umur responden yang berumur > 61 tahun Sebelum dilakukan analisis bivariat, uji
(31,2 %) pada kelompok intervensi dan normalitas yang merupakan syarat mutlak
kelompok kontrol yang berumur 41-45 tahun dari uji t dependent. Jika di dapatkan data
(31,2%) merupakan responden terbanyak berdistribusi normal maka syarat untuk
yaitu 5 orang. Berdasarkan karakteristik lakukan uji t terpenuhi, dengan cara
pekerjaan responden yang terbanyak adalah skewness dibagi dengan standar errornya
bekerja sebagai petani yaitu kelompok yang menghasilkan nilai ≤ 2, berarti data
intervensi ada 7 orang (43,8%) dan berdistribusi normal (Sofian,2012).
kelompok kontrol ada 6 orang (37,5%). Di bawah ini merupakan hasil uji
normalitas data pada variable numerik yaitu
Tabel 3 Distribusi Tekanan Darah pada penderita tekanan darah kelompok intervensi yang
Hipertensi pada Kelompok Intervensi dan Kontrol di diberi jus mentimun dan tekanan darah
Desa Tolombukan
Media Min- kelompok kontrol yang tidak diberi jus
Variabel Mean SD 95%CI
n Max mentimun pada penderita hipertensi.
Sebelum 167,50 165 19,494 140-
200
Intervensi 45,465-
Tabel 4 Uji Normalitas tekanan darah kelompok
63,285
Intervensi yang diberi jus mentimun dan tekanan
Sesudah 113,13 110 6,021 100- darah kelompok Kontrol yang tidakdiberi jus
120 mentimun (n=32).
Sebelum 161,88 160 19,050 140- Tekanan darah Skewness/SE
200 Sebelum 0,49
Kontrol 30,788-
Intervensi
45,462
Sesudah 0,36
Sesudah 123,75 120 9,574 110-
140
Sebelum 0,86
Kontrol 0,25
Sumber : Data Primer 2015 Sesudah
Sumber : Data Primer 2015
Berdasarkan hasil uji statistik pada tabel
3 maka dapat disimpulkan yaitu rata-rata Berdasarkan tabel 4 dapat dilihat bahwa
tekanan darah sebelum pemberian jus uji normalitas dari hasil uji skewness dibagi
mentimun pada kelompok intervensi yaitu standar eror pada tekanan darah didapatkan
167,50 dan rata-rata sesudah lebih rendah hasil data terdistribusi normal, maka uji
yaitu 113,13 dengan standar deviasi 6,021. bivariat dapat dilakukan menggunakan uji
Hasil estimasi interval dapat disimpulkan parametrik dalam hal ini independen dan
bahwa 95% diyakini rata-rata tekanan darah paired sampel t-Test dengan tingkat
yang diukur pada kelompok intervensi kemakaan 95% (α ≤ 0,05) dengan hasil
diantara 45,465-63,285. sebagai berikut:
Dibandingkan dengan rata-rata tekanan
darah sebelum pada kelompok kontrol tanpa
pemberian jus metimun yaitu 161,88 dan
rata-rata sesudah lebih rendah yaitu 123,75
dengan standar deviasi 9,574. Hasil estimasi
interval dapat disimpulkan bahwa 95%
diyakini bahwa rata-rata tekanan darah pada
6
ejournal Keperawatan (e-Kp) Volume 3 Nomor 2, Mei 2015
Tabel 5 Hasil analisis pengaruh (Uji T Dependen) tekanan darah pada penderita hipertensi pada
pada kelompok intervensi sebelumdan Sesudah kelompok kontrol tanpa diberi jus mentimun.
pengukuran tekanan darah dan pemberian jus
mentimun.
Kelompok responden n Mean SD T pValue Pembahasan
Sebelum 167,50 19,494 Hasil penelitian ini menunjukkan
adanya pengaruh pemberian jus mentimun
Intervensi 16 13,008 0,000
terhadap tekanan darah pada penderita
Sesudah 113,13 6,021 hipertensi. Berdasarkan hasil penelitian yang
dilakukan oleh Prakoso1, Fery,
Sumber : Data Primer 2015
Sonhaji(2011) bahwa ada pengaruh yang
signifikan jus mentimun terhadap tekanan
Berdasarkan hasil analisis pada tabel 5
darah sistolikdan diastolik pada lansia
menggunakan paired sampel t-test (uji t
dengan hipertensi di Dusun Genggongan
dependen) menunjukan nilai p adalah 0,000
Desa Mangunjiwan Kabupaten Demak
pada pemberian jus mentimun, dengan
dengan nilai p value sebesar 0,000 (p <
demikian pada alpha 5%, p Value < α
0,05).Hal ini di dukung juga oleh Hariada
(0,000 < 0,05) terlihat pengaruh pemberian
(2011) Persentase penurunan tekanan darah
jus mentimun terhadap tekanan darah pada
pada wanita dewasa sama dengan laki-laki
penderita hipertensi di desa tolombukan
dewasa (p>0,05). Pemberian jus buah
kecamatan pasan kabupaten minahasa
mentimun dapat menurunkan tekanan darah
tenggara.
pada perempuan dewasa dan laki-laki
Untuk melihat perbedaan signifikan
dewasa, dengan presentase penurunan
antara tekanan darah pada kelompok
tekanan darah yang sebanding.
intervensi yakni pemberian jus mentimun
Hipertensi merupakan suatu kondisi
dan kelompok kontrol tanpa pemberian jus
dimana aliran darah secara konsisten
mentimun, dengan hasil sebagai berikut:
memiliki tekanan yang tinggi pada dinding
arteri.Diagnosis hipertensi ditegakkan
Tabel 6 Hasilanalisisperbedaan (Uji T
apabila tekanan darah sistolik diatas 140
Independen)
mmHg dan diastolik diatas 90 mmHg
padakelompokintervensisesudah pengukuran
(Lebalado, 2014).
tekanan darah dan pemberian jus mentimun
Secara empiris ada efek bermakna dari
dankelompokkontrolsesudahpengukuran
pemberian jus mentimun pada penurunan
tekanan darah dan tanpa pemberian jus
tekanan darah, hal ini dimungkinkan karena
mentimun.
Kelompok Responden n Mean SD T P Value mentimun mengandung potasium (kalium),
Intervensi Sesudah 16 113,13 6,021 -3,758 0,000 magnesium, dan fosfor, dimana mineral-
Kontrol Sesudah 16 123,75 9,574
mineral tersebut efektif mampu mengobati
Sumber : Data Primer 2015 hipertensi (Dewi & Familia, 2010 dikutip
oleh Kusnul, 2014). Peran kalium telah
Berdasarkan hasil analisis tabel 6 banyak diteliti dalam kaitanya dengan
didapatkan nilai p Valueadalah 0,000 dengan regulasi tekanan darah. Solanki 2011 dikutip
α < 0,05, yang berarti p Value< α (0,000 < oleh Kusnul 2014 menyatakan beberapa
0,05) terlihat adanya perbedaan yang mekanisme bagaimana kalium dapat
signifikan yaitu rata-rata tekanan darah pada menurunkan tekanan darah sebagai berikut:
penderita hipertensi pada kelompok kalium dapat menurunkan tekanan darah
intervensi yang diberi jus mentimun dengan dengan menimbulkan efek vasodilatasi
sehingga menyebabkan penurunan retensi
7
ejournal Keperawatan (e-Kp) Volume 3 Nomor 2, Mei 2015
8
ejournal Keperawatan (e-Kp) Volume 3 Nomor 2, Mei 2015
9
ejournal Keperawatan (e-Kp) Volume 3 Nomor 2, Mei 2015
10