Askep Icu
Askep Icu
Oleh :
CAHYO ISMAWATI SULISTYORINI S.Kep
I. PENGKAJIAN
Pengkajian dilakukan pada hari Senin, 27 Juli 2009 pukul 14.00 WIB di Ruang ICU
RSUD Prof. Dr. Margono Soekardjo Purwokerto oleh Joko Tri Suharsono.
1. Identitas Data
1. Identitas Klien
Nama : An. I
Umur : 13 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Pendidikan : SLTP
Pekerjaan :-
Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
Agama : Islam
Alamat/no telepon : Pucung Kidul RT 08/09 Kroya
Diagnosa Medis : CKS Post Op. Craniotomy a/i EDH
No CM : 073043
Tanggal masuk : 25 Juli 2009 pukul 13.52 WIB
2. Identitas Penanggung Jawab
Nama : Tn. K
Umur : 39
Suku bangsa : Jawa/Indonesia
Pendidikan :-
Pekerjaan : wiraswasta
Alamat/no telepon : Pucung Kidul RT 08/09 Kroya
Hub. dengan klien : Ayah
2. Pengkajian Wawancara
1. Keluhan Utama
Kondisi pasien secara umum: Sopor.
2. Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang dari rujukan RS Siaga Medika post kecelakaan terjatuh dari
pohon kelapa setinggi 3meter pada tanggal 24 Juli 2009 pukul 16.00 WIB,
sampai IGD kesadaran belum penuh dan sempat muntah. Terdapat hematom
di daerah belakang kepala (occipital) sebesar ± 3 cm.
3. Riwayat Penyakit Dahulu
Keluarga Pasien mengatakan, pasien dari dulu jarang sekali sakit paling
hanya sakit pusing, batuk dan pilek biasa.
4. Riwayat Penyakit Keluarga
Di dalam keluarga pasien, tidak ada yang sakit sampai mondok dirumah
sakit hingga beberapa hari. Keluarga tidak mempunyai penyakit keturunan.
5. Riwayat Pekerjaan
Pasien adalah seorang siswa SLTP.
6. Riwayat Geografi
Pasien beserta keluarga tinggal di daerah pedesaan yang mayoritas
penduduknya bekerja sebagai petani, pedagang dan wiraswasta.
7. Riwayat Alergi
Keluarga pasien mengatakan ia tidak pernah mengalami alergi terhadap
makanan, obat-obatan, debu/udara, bahan atau benda logam lainnya.
8. Riwayat Sosial
Pasien selama perawatan tetap diam, paling mengikuti apa yang dilakukan
perawat dan tim medis lainnya. Hubungan dengan perawat atau tim medis
yang lain terjalin baik.
9. Kebiasaan Merokok
Keluarga pasien mengatakan pasien bukan seorang perokok.
3. Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum : Lemah
Sistem Tubuh :
1. Breath (Pernafasan)
- Tidak ada retraksi dinding dada
- Bentuk dada simetris
- Tidak ada nafas cuping hidung
- Suara nafas :vesikuler di semua lapang paru
- Suara/hembusan nafas dari hidung (+)
- Terpasang endotrakheal 10 liter/menit
- RR = 17 x/menit
- Saturasi O2 : 100%
2. Blood (Kardiovaskuler)
- Tekanan Darah : 135/82mmHg
- HR = 135 x/menit
3. Brain (Persyarafan)
- Kesadaran : Sopor
- GCS : E1M2VET
- Terdapat luka bekas operasi craniotomy di daerah kepala
- Ada kejang
- Reflek Patologis (-) , Reflek Fisiologis (+)
4. Bladder (Perkemihan)
- Terpasang DC Produktif
- Jumlah cairan 500 cc/24 jam
5. Bowel (Pencernaan)
- Terpasang NGT
- Bising usus (+) 23 x/menit
- BAB 1x/hari konsistensi lembek
- Mual (-)
- Muntah (–)
- Ascites (–) Hepatomegali (–)
- Mukosa bibir kering
6. Bone (Muskuloskeletal)
- Tidak terdapat fraktur, nyeri sendi dan tidak terjadi kiposis, lordosis
maupun skoliosis
- Turgor kulit baik
- Akral hangat
- Terpasang IVFD NaCl 500 ml pada tangan kanan
- Terpasang IVFD RL 500 ml pada kaki
- Terpasang syring pump dobutamin 10 mq/kg BB/menit
7. Sosial
- Selama dirawat di ruang ICU hubungan pasien dengan perawat,
dokter maupun tenaga yang lain terjalin dengan baik.
8. Spiritual
- Pasien beragama Islam.
4. Hasil Uji Diagnosis
1. Radiologi : Dilakukan pemeriksaan CT Scan pada tanggal 26 Juli 2009,
terlihat adanya perdarahan di daerah epidural
2. Laboratorium
Tanggal Pemeriksaan Hasil Nilai Normal
28-07-2009 Elektrolit :
Natrium 140 137-145 mmol/l
Kalium mmol/l 3,5-5,1 mmol/l
Klorida 3,7 98-107 mmol/l
Kalsium mmol/l 8,6-10,4 mg/dl
Hb 110 L 14-18 g/dl
Leukosit mmol/l 5.000-10.000/UI
8,5 mg/dl
10.1 g/dl
14.800/UI
28-07-2009 AGD:
PH 7,41 7,35-7,45
PO2 392,4 83-108
PCO2 43,3 35-45
HCO3 27,3 21-28
total CO2 28,5 21-30
plasma
Base excess 3,3 -2-(+3)
(BEB)
HCO3 27,4 21-28
standar 99,8 95-98
O2 saturasi
5. Program Terapi
Tanggal Therapi Dosis
27-07-2009 Ceftriaxon 1x2 gr
Ranitidin 2x1
Brainact Amp
Vit C 2x1
Vit K Amp
Kaltrofen 2x200
supp mg
Ditranex 2x1
Mersibion Amp
Dycinone 3x1
Manitol 2x500m
28-07-2009 g
Ceftriaxon 2x500m
Ranitidin g
Brainact 2x250m
Vit C g
Vit K 4x75cc
Kaltrofen
supp 1x2 gr
Ditranex 2x1
Mersibion Amp
Dycinone 2x1
Manitol Amp
2x200
29-07-2009 mg
2x1
Ceftriaxon Amp
Ranitidin 3x1
Brainact 2x500m
Vit C g
Vit K 2x500m
Kaltrofen g
supp 2x250m
Ditranex g
Mersibion 4x75cc
30-07-2009 Dycinone
Manito
Ceftriaxon 1x2 gr
Ranitidin 2x1
Brainact Amp
Vit C 2x1
Kaltrofen Amp
supp 2x200
Mersibion mg
Manito 2x1
Dobutamin Amp
3x1
2x500m
g
2x500m
g
2x250m
g
4x75cc
1x2 gr
2x1
Amp
2x1
Amp
2x200
mg
3x1
2x500m
g
4x75cc
10
mq/kg
BB/men
it
VI.
VII. IMPLEMENTASI
Hari/tanggal Jam Dx Implementasi Respon Paraf
Senin, 27-7-‘09 14.00 2,3 - Mencuci tangan sebelum bertemu dengan - KU lemah, GCS : E1 M2VET
pasien - TD =135/82 mmHg, MAP 108
- Memonitor keadaan umum pasien mmHg
14.10. 1,2,3 - Melakukan alih baring - HR = 82 x/menit
- Mengidentifikasi keamanan yang di butuhkan - SpO2 = 100%
klien baik fisik/kognitif - RR = 16 x/menit
- Memodifikasi lingkungan - Suara paru:vesikuler
- Menggunakan pelindung agar lidah tidak - Pasien merasa nyaman
tergigit ketika kejang - Mulut bersih dan tidak terdapat
- Menaikkan side rile untuk menghindari secret pada daerah di sekitar ET
14.15 1 jatuh - Suhu 37,4 0C, tidak terdapat
- Memonitor tanda-tanda vital dan status sianosis, tidak terdapat kemerahan
hemodinamika setiap jam pada kulit dan tidak terdapat
- Mencatat adanya fluktuasi tekanan darah tromboplebitis
- Memonitor kualitas dari nadi dan saturasi - Selama kejang aman
14.25 1 O2
- Memonitor frekuensi dan irama
pernapasan
- Memonitor suara paru
- Melakukan suction pada ET dan sekitar
mulut
- Memberikan oksigen 10 liter/menit
- Melakukan suction pada ET dan sekitar
mulut
- Manajemen lingkungan dengan
memberikan lingkungan yang tenang dengan
meminimalkan gangguan dan stressor
- Memonitor sianosis perifer
- Mencuci tangan sesudah bertemu dengan
pasien
Selasa, 28-7-‘09 08.00 1 - Mencuci tangan sebelum bertemu dengan - Tangan bersih
pasien - Injeksi cefriaxon 1x2g masuk,
- Memberikan injeksi cefriaxon 1x2g dan kaltrofen supp masuk
08.30 1,3 kaltrofen supp - KU lemah, GCS : E1 M1VT
- Memonitor keadaan umum pasien - TD =108/62 mmHg, MAP 76
09.00 1,3 - Memandikan pasien mmHg
- Memonitor tanda-tanda vital dan status
hemodinamika setiap jam - HR = 82 x/menit
- Mencatat adanya fluktuasi tekanan darah - SpO2 = 100%
- Memonitor kualitas dari nadi dan saturasi - RR = 16 x/menit
O2 - Mulut bersih dan tidak terdapat
- Memonitor frekuensi dan irama secret pada daerah di sekitar mulut
pernapasan - Pasien merasa nyaman
- Memonitor suara paru - Injeksi: Vit C 2x200mg, Ditranex
10.00 1,3 - Melakukan suction pada daerah sekitar 2x500mg, vit K 2x 1 ampul, Brain act
mulut 2x1 ampul, Dicynone 2x250mg masuk
- Memberikan oksigen 10 liter/menit melalui iv
- Memonitor adanya tromboplebitis - Urin output 800 cc
- Memberikan injeksi sesuai therapy : Vit C - Mulut bersih dan tidak terdapat
11.00 1,3 2x200mg, Ditranex 2x500mg, vit K 2x 1 ampul, secret pada daerah di sekitar ET
Brain act 2x1 ampul, Dicynone 2x250mg - Suhu 38 0C, tidak terdapat
- Mengukur urin output sianosis, tidak terdapat kemerahan
12.00 1 - Melakukan suction pada daerah sekitar pada kulit dan tidak terdapat
mulut tromboplebitis
- Manajemen lingkungan dengan - Manitol 75cc masuk
memberikan lingkungan yang tenang dengan
meminimalkan gangguan dan stressor
- Memonitor suhu, warna, dan kelembaban
kulit
- Memonitor sianosis perifer
- Mencuci tangan sesudah bertemu dengan
pasien
- Memberikan manitol 4x75cc
Rabu, 29-7-‘09 14.30 3 - Mencuci tangan sebelum bertemu dengan - Tangan bersih
pasien - KU lemah, GCS : E1 M1VT
15.00 1,3 - Memonitor keadaan umum pasien - TD =118/78 mmHg, MAP 87
- Memonitor tanda-tanda vital dan status mmHg
1,3 hemodinamika setiap jam
- Mencatat adanya fluktuasi tekanan darah - HR = 144 x/menit
- Memonitor kualitas dari nadi dan saturasi - SpO2 = 84%
O2 - RR = 30 x/menit
- Memonitor frekuensi dan irama - Mulut bersih dan tidak terdapat
pernapasan secret pada daerah di sekitar mulut
16.00 3 - Memonitor suara paru - Tidak terjadi tromboplebitis
1 - Melakukan suction pada daerah sekitar - Pasien merasa nyaman
mulut - Injeksi: Mersibion 1x500mg
18.00 1 - Memberikan oksigen 10 liter/menit masuk melalui iv
- Memonitor adanya tromboplebitis - kaltrofen supp masuk
- Memberikan injeksi Mersibion 1x500mg, - Urin output 500 cc
memberikan kaltrofen supp - Mulut bersih dan tidak terdapat
- Memberikan manitol 75cc secret pada daerah di sekitar mulut
- Mengukur urin output
19.00 1 - Melakukan suction pada daerah sekitar - Suhu 38,6 0C, tidak terdapat
mulut sianosis, tidak terdapat kemerahan
- Manajemen lingkungan dengan pada kulit
memberikan lingkungan yang tenang dengan
meminimalkan gangguan dan stressor
- Memonitor suhu, warna, dan kelembaban
kulit
VIII. EVALUASI
Hari/Tanggal Diagnosa SOAP
Senin, 13-7-‘09 1 S:-
O:
- TD =132/66 mmHg
- HR = 83 x/menit
- RR = 23 x/menit
- SpO2 = 100%
- Therapy : masuk
A:
Hasi Tujuan
Indikator Awal
l 1 2 3 4 5
Tekanan darah sistolik dan diastolik dan rata-rata dalam rentang yang di 5 5 √
harapkan
P : Lanjutkan intervensi
- Perfusi cerebral
2 S:-
O:
- Selama kejang tidak jatuh dan lidah tidak tergigit
- TD =132/66 mmHg
- HR = 83 x/menit
- Suhu = 37,4 0C
A:
Hasi Tujuan
Indikator Awal
l 1 2 3 4 5
Tidak ada kejang 3 2 √
P : Lanjutkan intervensi
- Environmental management safety
3 S:-
O:
- TD =132/66 mmHg
- HR = 83 x/menit
- Suhu = 37,4 0C
- Makanan masuk 150 cc
- Urin output 500 cc
- Tidak terdapat phlebitis dan tanda-tanda infeksi
A:
Tujuan
Indikator Hasil Awal
1 2 3 4 5
Tidak terdapat tanda-tanda infeksi 5 5 √
P : Lanjutkan intervensi
- Control infeksi
P : Lanjutkan intervensi
- Perfusi cerebral
3 S:-
O:
- TD =115/72 mmHg
- HR = 96 x/menit
- RR = 18 x/menit
- Suhu = 380C
- Urin output 800 cc
- Tidak terdapat phlebitis dan tanda-tanda infeksi
A:
Hasi Tujuan
Indikator Awal
l 1 2 3 4 5
Tidak terdapat tanda-tanda infeksi 5 5 √
P : Lanjutkan intervensi
- Control infeksi
P : Lanjutkan intervensi
- Perfusi cerebral
3 S:-
O:
- TD =118/78 mmHg
- HR = 144 x/menit
- RR = 30 x/menit
- Suhu = 37,90C
- Urin output 800 cc
- Tidak terdapat phlebitis dan tanda-tanda infeksi
A:
Hasi Tujuan
Indikator Awal
l 1 2 3 4 5
Tidak terdapat tanda-tanda infeksi 5 5 √
P : Lanjutkan intervensi
Control infeksi