Anda di halaman 1dari 12

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

TB PARU

Disusun Oleh:

Latifah Nur Khasanah

P1337420215007

3A

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN


SEMARANG

PRODI DIII KEPERAWATAN PURWOKERTO

2018
SATUAN ACARA PENYULUHAN

(SAP)

Pokok Bahasan : Penyakit Menular Pada Sistem Pernafasan

Sub Pokok Bahasan : Mengenal Penyakit TB Paru

Hari, tanggal : Rabu, 14 Februari 2018

Waktu : 09.00- selesai

Tempat : Rumah Ny.S

Sasaran : Ny.S dan Menantu

Penyuluh : Latifah Nur Khasanah

LATAR BELAKANG

Tuberculosis paru berarti suatu penyakit infeksi yang disebabkan


bakteri berbentuk batang (basil) yang dikenal dengan nama Mycobacterium
tuberculosis (Naga, 2013). Prevalensi jumlah kasus tuberkulosis tahun 2015 di
provinsi Jawa Tengah sebesar 105 per 100.000 penduduk (Kemenkes RI,
2017). Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas (2015) melaporkan jumlah
kasus TB Paru tahun 2015 di Kabupaten Banyumas sebanyak 606 kasus.

Berdasarkan hasil pengkajian keluarga Ny.S menyatakan belum


memahami tentang penyakit TB Paru meliputi pengertian, penyebab, tanda gejala,
cara penularan, cara pencegahan dan cara pengobatan. Oleh karena itu, pendidikan
kesehatan mengenai penyakit TB Paru perlu diberikan kepada keluarga Ny.S.
A. Tujuan Instruksional Umum
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan kesehatan, diharapkan Ny. S
mampu memahami dan mengerti tentang penyakit TB Paru.

B. Tujuan Instruksional Khusus


Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan kesehatan selama 20 menit
diharapkan Ny.S mampu:
1. Menjelaskan pengertian TB Paru
2. Menjelaskan penyebab TB Paru
3. Menyebutkan tanda dan gejala TB Paru
4. Menjelaskan cara penularan TB Paru
5. Menjelaskan pencegahan TB Paru
6. Menjelaskan cara pengobatan TB Paru

C. Kegiatan
NO Waktu Kegiatan Metode Sasaran Keterangan
1 2 menit Pembukaan a. Ceramah a. Menjawab Mendengarkan
a. Mengucapkan b. Tanya salam dan aktif
salam jawab b. Mengenal dalam
b. Memperkenalk penyuluh menjawab
an diri c. Mengerti pertanyaan
c. Menjelaskan maksud seputar TB
maksud dan dan tujuan paru
tujuan d. Menyetujui
penyuluhan kontrak
d. Kontrak waktu waktu
e. Menanyakan e. Menjawab
apersepsi pertanyaan
mengenai TB apersepsi
paru mengenai
TB paru
2 15 Acara inti Ceramah a. Mendengar Mendengarkan
menit penyuluhan kan dan antusias
mengenai TB paru pengertian tentang materi
a. Menjelaskan dari TB yang
pengertian TB Paru disampaikan
Paru b. Mendengar
b. Menjelaskan kan
penyebab TB penyebab
Paru dari TB
c. Menyebutkan Paru
tanda dan c. Mencermat
gejala TB Paru i tentang
d. Menjelaskan tanda dan
cara penularan gejala dari
TB Paru TB Paru
e. Menjelaskan d. Mendengar
pencegahan TB kan tentang
Paru cara
f. Menjelaskan penularan
cara dari TB
pengobatan TB Paru
Paru e. Mendengar
kan cara
pencegaha
n dari TB
Paru
f. Mendengar
kan cara
pengobatan
dari TB
Paru
3 3 menit Evaluasi formatif Tanya jawab a. Menjawab Pengetahuan
tentang TB Paru pertanyaan bertambah
a. Menanyakan pengertian
kembali dari TB
pengertian dari Paru
TB Paru b. Menjawab
b. Menanyakan pertanyaan
kembali mengenai
penyebab dari penyebab
TB Paru dari TB
c. Menanykan Paru
kembali tanda c. Menjawab
dan gejala dari mengenai
TB Paru tanda dan
d. Menanyakan gejala dari
kembali cara TB Paru
penularan dari d. Menjawab
TB Paru pertanyaan
e. Menanyakan mengenai
kembali cara
pencegahan penularan
dari TB Paru dari TB
f. Menanyakan Paru
kembali cara e. Menjawab
pengobatan dari pertanyaan
TB Paru mengenai
pencegaha
n dari TB
Paru
f. Menjawab
pertanyaan
mengenai
cara
pengobatan
dari TB
Paru
4 2 menit Kesimpulan Ceramah Mendengarkan Mendengarkan
Menyampaikan kesimpulan dengan
hasil penyuluhan dari seksama
tentang TB Paru penyuluhan
tentang TB
Paru
5 3 menit Penutup Ceramah a. Menerima Mndengarkan
a. Menyampaikan ucapan dengan
ucapan terimakasih seksama
terimakasih b. Menjawab
atas salam
perhatiannya penutup
b. Mengucapkan
salam penutup

D. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab
E. Media
1. Leaflet
F. Materi (Terlampir)
1. Pengertian TB Paru
2. Penyebab TB Paru
3. Tanda dan gejala TB Paru
4. Cara penularan TB Paru
5. Pencegahan TB Paru
6. Cara pengobatan TB Paru

G. Evaluasi
1. Ny. S dan keluarga memperhatikan dan mendengarkan materi dengan baik
2. Ny. S dan keluarga memahami dan mengerti tentang penyakit TB paru
3. Ny. S dan keluarga mampu menjawab pertanyaan tentang penyakit TB
paru yang diberikan dengan benar.
LAMPIRAN MATERI

A. Pengertian Tuberculosis
Menurut Djojodibroto, Darmanto (2014) tuberkulosis adalah penyakit
radang parenkim paru karena infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis.
Tuberculosis paru berarti suatu penyakit infeksi yang disebabkan bakteri
berbentuk batang (basil) yang dikenal dengan nama Mycobacterium
tuberculosis (Naga, 2013).

B. Etiologi
Sebagaimana diketahui bahwa tuberkulosis paru disebabkan oleh bakteri
Mycobacterium Tuberculosis. Mycobacterium tuberculosis merupakan jenis
kuman berbentuk batang yang berukuran panjang 1-4 mm dengan tebal 0,3-
0,6 mm. Sebagian besar komponen M. Tuebrculosis adalah berupa lemak atau
lipid sehingga kuman mampu tahan terhadap asam serta sangat tahan terhadap
zat kimia dan faktor fisik. Mikroorganisme ini adalah bersifat aerob yakni
menyukai daerag yang banyak oksigen. Oleh karena itu, M. Tuberculosis
senang tinggal di daerah apeks paru-paru yang kandungan oksigennya tinggi.
Daerah tersebut menjadi tempat yang kondusif untuk penyakit tuberculosis
(Soemantri, Irman. 2008).

C. Tanda dan Gejala


Menurut Prasetyono (2012), gejala penyakit TBC dapat dibagi menjadi gejala
umum dan gejala khusus yang timbul sesuai dengan organ yang terlibat.
Gambaran secara klinis tidak terlalu khas terutama pada kasus baru, sehingga
cukup sulit untuk menegakkan diagnosis secara klinik.
a. Gejala Umum
1) Demam tidak terlalu tinggi yang berlangsung lama, biasanya dirasakan
malam hari disertai keringat malam. Kadang-kadang serangan demam
seperti serangan influenza dan bersifat hilang timbul.
2) Penurunan nafsu makan dan berat badan
3) Batuk-batuk selama lebih dari 3 minggu (dapat disertai darah)
4) Perasaan tidak enak (malaise) dan lemah
b. Gejala Khusus
1) Tergantung dari organ yang terkena. Apabila terjadi sumbatan
sebagian bronkus akibat penekanan kelenjar getah bening yang
membesar, akan menimbulkan suara mengi dan suara nafas melemah
yang disertai sesak.
2) Apabila ada cairan di rongga pleura, dapat disertai dengan keluhan
sakit dada.
3) Apabila mengenai tulang, maka akan terjadi gejala seperti infeksi
tulang yang pada suatu hari dapat membentuk saluran dan bermuara
pada kulit di atasnya. Pada muara ini akan keluar cairan nanah.
4) Pada anak-anak, dapat mengenai otak dan disebut sebagai meningitis.
Gejalanya adalah demam tinggi, penurunan kesadaran dan kejang-
kejang.

D. Penularan TB Paru
Menurut Werdani, R.A. (2010) cara penularan TB Paru adalah sebagai
berikut:
1. Sumber penularan adalah pasien TB BTA positif.
2. Pada waktu batuk atau bersin, pasien menyebarkan kuman ke udara dalam
bentuk percikan dahak (droplet nuclei). Seklai batuk dapat menghasilkan
sekitar 3000 percikan dahak.
3. Umumnya penularan terjadi dalam ruangan dimana percikan dahak berada
dalam waktu yang lama. Ventilasi dapat mengurangi jumlah percikan,
sementara sinar matahari langsung dapat membunuh kuman. Percikan
dapat bertahan selama beberapa jam dalam keadaan yang gelap dan
lembab.
4. Daya penularan seorang pasien ditentukan oleh banyaknya kuman yang
dikeluarkan dari parunya. Makin tinggi derajat kepositifan hasil
pemeriksaan dahak, makin menular pasien tersebut.
5. Faktor yang memungkinkan seseorang terpajan kuman TB ditentukan oleh
konsentrasi percikan dalam udara dan lamanya menghirup udara tersebut.

E. Pengobatan TB Paru
Menurut Depkes RI (2016) pengobatan TB Paru adalah:
1. Paket OAT kategori II
a. Pengobatan awal atau tahap intensif terdiri dari 4 kotak yaitu:
1) Berisi kaplet RHZE (Rifampisin 150 mg, Isoniazid 75 mg,
Pirazinamid 400 mg, dan Etambutol 275 mg) bisa disebut 4FDC
sebanyak 9 blister 28 tablet untuk pengobatan selama 3 bulan,
berwarna merah.
2) Streptomicin sebanyak 56 vial @ 1 gram, untuk pengobatan selama
2 bulan.
3) Syringe (disposible syringe) dengan jarum suntik @ 5 ml sebanyak
56 untuk 2 bulan pengobatan.
4) Aqua pro ijeksi (API) sebanyak 60 ampul @ 5 ML untuk 2 bulan
b. Tahap lanjutan terdiri dari 2 kotak kecil yaitu:
1) Tablet RH (Rifampicin 150 mg, Isoniazid 150 mg) biasa disebut
2FDC sebanyak 7 blister @ 28 tablet untuk pengobatan selama 5
bulan berwarna kuning.
2) Tablet Etambutol 400 mg (E400) sebanyak 7 blister @ 28 tablet
untuk pengobatan 5 bulan berwarna jingga.

F. Pencegahan TB Paru
Terdapat 5 langkah pencegahan terhadap Tuberkulosis (TBC) yaitu:
1. Melaksanakan pengobatan TB dengan OAT (Obat Anti Tuberkulosis)
dengan pengawasan hingga donyatakan sembuh.
2. Menutup mulut dan hidung pada saat batuk dan bersin bagi penderita
Tuberkulosis (TBC).
3. Imunisasi BCG pada bayi mencegah Tuberkulosis berat pada anak sejak
dini.
4. Membuang dahak ditempat yang tertutup dan dibuang di tempat yang
mengalir atau membakar dahak di tempat pembuangan
5. Menjaga agar terjadi pergantian udara dalam rumah dengan cara membuka
jendela setiap hari dan menjaga agar seluruh bagian rumah terkena sinar
matahari.
DAFTAR PUSTAKA

Djojodibroto, Darmanto. (2017). Respirologi. Jakarta: EGC.

Naga, S. Sholeh. (2013). Buku panduan lengkap ilmu penyakit dalam.


Jogjakarta: DIVA Press.

Prasetyono, Dwi Sunar. (2012). Daftar tanda dan gejala ragam penyakit.
Jogjakarta: FlashBooks.

Somantri, Irman. (2008). Asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan


pernapasan. Jakarta: Salemba Medika.

Werdani, Retno Asih. (2010). Patofisiologi, diagnosis, dan klasifikasi


tuberkulosis. (0nline), (http://staff.ui.ac.id, diakses 13 Febuari 2018).

Anda mungkin juga menyukai