Anda di halaman 1dari 29

KATA PENGANTAR

Puji syukur marilah sama-sama kita panjatkan kehadirat Allah S.W.T atas
rahmad dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah
management produksi ini. Penyusunan makalah ini untuk memenuhi salah satu
tugas mata kuliah “management produksi”. Penulis berharap dapat menambah
wawasan dan pengetahuan khusunya dalam bidang management dan produksi.
Serta pembaca dapat mengetahui tentang bagaimana dan apa sebenarnya
management produksi tersebut.

Menyadari banyaknya kekurangan dalam penyusunan makalah ini, oleh


karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca untuk
melengkapi kekurangan tersebut.

Pekanbaru, Januari 2017

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................................... i

DAFTAR ISI........................................................................................................................ii

2.1 Pengenalan ................................................................................................................ 1

2.2 Pemilihan Lokasi yang Sesuai .................................................................................. 1

2.3 Faktor yang memperngaruhi lokasi/ fasilitas. ........................................................... 2

2.4 Teori Lokasi .............................................................................................................. 5

2.5 Pemilihan Model Lokasi ........................................................................................... 6

2.6 Lokasi Ekonomi ...................................................................................................... 10

2.7 Tata Letak ............................................................................................................... 11

2.8 Klasifikasi Tata Letak ............................................................................................. 12

2.9 Design Dari Tata Letak Produk .............................................................................. 16

2.10 Design tata letak proses .......................................................................................... 17

2.11 Tata letak pelayanan ............................................................................................... 20

2.12 Ketersediaan Fasilitas ............................................................................................. 20

ii
2.1 Pengenalan

Perencanaan lokasi dan masalah tata letak fasilitas, penting untuk


mendirikan suatu perusahaan. Perencanaan lokasi merupakan salah satu kunci
utama perubahan untuk efisiensi suatu produk untuk disalurkan kepada konsumen.

Pemilihan lokasi adalah kunci investasi yang besar untuk membangun


perencanaan. Kita tidak mungkin pindah lokasi terlalu sering.

Sebelum memilih lokasi, kita harus membuat peramalan jangka panjang


juntuk mengatisipasi kebutuhan perusahaan masa depan. Perencanaan lokasi harus
berdasaarkan hukum yang berlaku, perubahan kondisi pasar, perubahan
ketersediaan bahan baku, dan faktor lainnya. Tujuan utama pemilihan lokasi
adalah untuk menemukan lokasi optimum un tuk mendapatkan keuntungan yang
optimal.

2.2 Pemilihan Lokasi yang Sesuai

Pemilihan lokasi yang sesuai harus berdasarkan 3 situasi

1. Ketika membangun perusahaan yang harus kita tentukan adalah lokasi


2. Apa yang akan dibuat
3. Dimana cabang cabang yang akan dibuat.
1) Pemilihan lokasi adalah hal yang pertama yang akan kita lakukan.
Faktor yang mempengaruhi menem=ntuan lokasi adalah:
1. Identifikasi suatu wilayah.
Penentuan wilayah dari suatu perusahaan harus melalui pertimbangan
misalnya tentang pemasaran, teknologi, kekuatan internal perusahaan,
lingkungan bisnis, lingkungan sosial, dan lain lain.
2. Pilih wilayah
Ketika lokasi yang sesuai telah di identifikasi, langkah selanjutnya
adalah pilih lokasi yang tepat.
3. Analisa dimensi.
Ketika permintaan produk meningkat kamu harus:
 melebarkan perusahaan
 mencari lokasi baru dan menambah fasilitas.
2) Pilih lokasi untuk perusahaan.
Perencaan penentuan lokasi harus berdasarkan:
1. Produk yang akan di buat.
2. persediaan untuk area pasar yang spesifik. (contoh menjual jaket harus
di tempat yang dingin)
3. proses manufakturing (pembuatan kapal harus di tepi laut)

1
4. perencanaan yang fleksibel (misal kita harus bisa memikirkan apakah
lokasi perusahaan yang dipilih masih kompetitif untuk jangka waktu
yang lama)
3) pengembangan perusahaan bisa kita lakukan dengan cara merambah ke
dunia teknologi seperti yang gtelah dilakukan perusahaan besar.

2.3 Faktor yang memperngaruhi lokasi/ fasilitas.

Fasilitas lokasi adalah suautu proses yang menentukan geografis suatu


perusahaan. Manager harus bisa mempertimbangkan beberapa faktor antara lain
kedekatan dengan pelanggan dan pemasok, biaya tenaga kerja dan biaya
transportasi.

Faktor yang mempengaruhi loksi pabrik ada dua

 faktor umum (yang terkendali dan faktor yang tidak terkendali)


 faktor khusus ( termaasuk proses manufaktor dan jasa)

2.3.1 faktor umum

Faktor umum

 faktor yang terkendali


1. Kebutuhan pasar ( setiap perusahaan diharapkan mampu melayani
pelanggan dengan memberikan barang dan jasa yang dibutuhkan dan
dengan harga yang wajar).
2. Ketersediaan bahan baku ( perusahaan bisa mendapaatkan bahan baku
yang berkualitas baik).
3. Fisilitas transportasi ( intinya barang yang sampai ke konsumen harus
tepat waktu dan kualitasnya tetap baik. Ada lima mode dasar fisik
transportasi, udara, jalan, kereta api, air dan pipa. Barang yang akan di
eksport harus dekat dengan pelabuhan dan bandara. Pilihan metode
transportasi dan lokasi tergantung pada kerelatifan biaya, kenyamanan,
dan kesesuaian).
4. Ketersediaan infrastruktur (Fasilitas infrastruktur dasar seperti listrik,
air dan pembuangan limbah, dll, menjadi faktor penting dalam
menentukan lokasi. Beberapa jenis industri misalnya, aluminium dan
baja dan mereka harus berada dekat dengan pembangkit listrik atau
lokasi di mana pasokan daya tak terputus terjamin sepanjang tahun).
5. Buruh dan upah: Masalah jumlah tenaga kerja yang memadai dan
dengan keahlian spesifik adalah faktor yang harus dipertimbangkan
baik di wilayah maupun di tingkat masyarakat selama perencanaan
lokasi. Mengimpor tenaga kerja biasanya mahal dan melibatkan

2
masalah administrasi. Produktivitas tenaga kerja juga merupakan
faktor penting yang harus dipertimbangkan.
6. Ekonomi eksternal merupakan salah satu cara effisiensi suatu kegiatan
lokasi misalnya dalam memilih suatu gudang kita harus bisa langsung
memberikan perbaikan apabila ada salah satu produk yang gagal.
7. Modal ( jika kita ingin perusahaan tersebut berkembang dengan
peralatan yang canggih, maka kita harus bisa menyediakan modal
untuk pembelian peralatan yang akan digunakan untuk pembangunan
perusahaan tersebut kearah yang lebih baik).
 Faktor yang tidak terkendali
8. Kebijakan Pemerintah: Kebijakan dari pemerintah negara dan badan
hukum ketenagakerjaan, izin bangunan, keselamatan, dll, adalah
faktor-faktor yang memerlukan perhatian. Dalam rangka untuk
memiliki keseimbangan pertumbuhan daerah industri, baik pemerintah
pusat di negara kita menawarkan paket insentif kepada pengusaha di
lokasi tertentu. Itu paket insentif dapat berupa pembebasan dari pajak
dan cukai untuk jangka waktu tertentu, pinjaman dari lembaga
keuangan.
9. Kondisi iklim: suautu wilayah perlu dipertimbangkan bersamaan
dengan kondisi iklim (kelembaban, suhu). Iklim sangat mempengaruhi
efisiensi manusia dan kebiasaannya.
10. Mendukung industri dan jasa: Sekarang organisasi manufaktur tidak
akan membuat semua komponen dan suku cadang dengan sendirinya
dan itu mensubkontrakkan pekerjaan ke vendor. Jadi, sumber suplai
komponen akan menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi lokasi.
Berbagai layanan seperti komunikasi, jasa perbankan dan fasilitas
layanan sipil lainnya akan memainkan peran penting dalam pemilihan
lokasi. (contohnya lokasi yang kita pilih sebaiknya harus berdekatan
dengan vendor lain agar biaya transportasi dapat diminimalisir).
11. Sikap tenaga kerja (misalnya satpam bank, jika dia memiliki pelayanan
yang baik, bisanya kita langsung memberikan penilaian yang baik
terhadap suatu bank)
12. Sarana umum: Semua kegiatan manufaktur memerlukan akses untuk
sarana umum seperti jalan, kereta api, fasilitas pelabuhan, jaringan
listrik dan fasilitas pelayanan seperti sekolah, universitas dan rumah
sakit.

2.3.2 faktor lokasi yang spesifik untuk kegiatan perusahaan

 Faktor yang dominan


1. iklim tenaga kerja yang menguntungkan ( kalau serikat perkerjanya
kompak maka akan menghasilkan suatu keuntungan yang baik untuk

3
perusahaan, jika keserikatan mereka tidak kompak maka akan timbul suatu
masalah baru diperusahaan tersebut.
2. jarak dengan pasar: Setelah menentukan dimana permintaan barang dan
jasa terbesar, manajemen harus memilih lokasi untuk fasilitas yang akan
memasok permintaan itu. Menemukan jarak pasar sangat penting saat
barang yang besar atau berat. Tarif transportasi yang tinggi. Sebagai
contoh, produsen produk seperti pipa plastik dan logam berat semua
menekankan jarak dengan pasar mereka terdekat (logam besar itu medan)
3. Kualitas hidup: sekolah yang baik, fasilitas rekreasi, acara budaya, dan
gaya hidup memberikan berkontribusi terhadap kualitas hidup. Faktor ini
relatif tidak penting, tetapi bisa membuat perbedaan dalam keputusan
lokasi.
4. Kedekatan dengan pemasok dan sumber: Di banyak perusahaan,
perencanaan bagian pasokan ke lainnya fasilitas atau mengandalkan
fasilitas lain untuk manajemen dan staf pendukung. Ini memerlukan
koordinasi dan komunikasi yang , yang dapat menjadi lebih sulit karena
jarak meningkat.
5. Keperluan, pajak, dan biaya properti: faktor penting lain yang mungkin
muncul termasuk biaya keperluan (telepon, energi, dan air), pajak daerah
dan negara,biaya relokasi, dan biaya tanah.

 FAKTOR SEKUNDER
Ada beberapa faktor lain yang perlu dipertimbangkan, termasuk ruang
untuk pengembangan , konstruksi biaya, akses ke beberapa mode
transportasi, , persaingan dari perusahaan lain untuk tenaga kerja,
prasarana, dan banyak lain.

2.3.3 faktor lokasi spesifik untuk jasa perusahaan

 Dominan faktor

Faktor-faktor dipertimbangkan untuk produsen juga diterapkan pada penyedia


layanan, dengan satu penting Selain - dampak lokasi penjualan dan kepuasan
pelanggan. Pelanggan biasanya terlihat tentang seberapa dekat fasilitas layanan,

1. Kedekatan dengan lokasi pelanggan adalah faktor kunci dalam


menentukan bagaimana mudah pelanggan dapat melakukan bisnis dengan
sebuah perusahaan. Misalnya, beberapa orang ingin pergi ke supermarket
lain yang lebih nyaman. Dengan demikian pengaruh lokasi terhadap
pendapatan cenderung menjadi faktor dominan.
2. Biaya Transportasi Dan Kedekatan Ke Pasar
Untuk pergudangan dan distribusi, biaya transportasi dan kedekatan
dengan pasar yang sangat penting. Dengan sebuah gudang di dekatnya,

4
banyak perusahaan dapat terus persediaan lebih dekat ke pelanggan,
sehingga mengurangi waktu pengiriman dan mempromosikan penjualan.
3. Lokasi Pesaing
Salah satu komplikasi dalam memperkirakan potensi penjualan di lokasi
yang berbeda adalah dampak dari pesaing. Manajemen tidak hanya harus
mempertimbangkan lokasi pesaing tetapi juga mencoba untuk
mengantisipasi reaksi mereka ke lokasi baru perusahaan. Namun, di
beberapa industri, seperti showroom penjualan mobil baru dan fastfood,
lokasi dekat pesaing sebenarnya menguntungkan. Strategi ini adalah untuk
membuat massa kritis, dimana beberapa perusahaan bersaing berkerumun
di satu lokasi agar menarik lebih banyak pelanggan dari total jumlah yang
akan berbelanja di toko yang sama di lokasi yang tersebar.
 FAKTOR SEKUNDER
Perusahaan juga harus mempertimbangkan tingkat aktivitas ritel,
kepadatan hunian, arus lalu lintas, dan visibilitas. Kegiatan ritel di daerah
ini penting, karena pembeli sering memutuskan pada dorongan untuk pergi
belanja atau makan di restoran. Visibilitas melibatkan jarak dari jalan dan
ukuran bangunan terdekat dan tanda-tanda. Kepadatan hunian tinggi
memastikan malam hari dan akhir pekan bisnis memiliki potensi
pendapaatan yang tinggi.
2.4 Teori Lokasi
Alfred Weber (1868-1958), dengan publikasi teori lokasi industri pada
tahun 1909, menempatkan sebagainya yang pertama mengembangkan teori umum
lokasi industri. Modelnya memperhitungkan beberapa faktor spasial untuk
menemukan lokasi yang optimal dan biaya minimal untuk pabrik. Titik untuk
mencari sebuah industri yang meminimalkan biaya transportasi dan tenaga kerja
membutuhkan analisis tiga faktor:
1. Titik transportasi yang optimal berdasarkan biaya jarak antara (bahan
baku) untuk produk jadi.
2. Tenaga kerja distorsi, di mana sumber-sumber yang lebih menguntungkan
dari biaya yang lebih rendah dari tenaga kerja mungkin membenarkan
jarak transportasi yang lebih besar.
3. Aglomerasi dan degglomerating.
Aglomerasi atau konsentrasi perusahaan lokal terjadi ketika ada cukup
permintaan untuk layanan dukungan bagi perusahaan dan tenaga kerja, termasuk
investasi baru di sekolah dan rumah sakit. perusahaan juga mendukung, seperti
fasilitas yang membangun dan mesin layanan dan jasa keuangan, lebih memilih
hubungan yang lebih dekat dengan pelanggan mereka.

Degglommeration terjadi ketika perusahaan dan jasa bangkrut karena jenis


yang salah dari industri, atau kekurangan tenaga kerja, modal, pajak yang mahal,
dll.

5
2.5 Pemilihan Model Lokasi
Berbagai model yang tersedia yang membantu untuk mengidentifikasi
lokasi yang ideal. Beberapa model yang populer adalah:
1. Metode rating
2. Metode Peringkat
3. Metode Load-jarak
4. Metode pusat gravitasi
5. Break even analysis

1. Metode rating
Proses pemilihan lokasi fasilitas baru melibatkan serangkaian langkah-langkah
berikut:
1. Mengidentifikasi faktor-faktor lokasi penting.
2. Tingkat setiap faktor sesuai dengan kepentingan relatifnya, yaitu, lebih
tinggi peringkat tersebut adalah indikasi faktor yang menonjol.
3. Menetapkan setiap lokasi sesuai dengan manfaat dari lokasi untuk
masing-masing faktor.
4. Hitung rating untuk setiap lokasi oleh faktor ditugaskan untuk setiap
lokasi dengan mengalikan faktor dasar dianggap.
5. Tentukan jumlah produk dihitung untuk masing-masing faktor dan pilih
lokasi terbaik memiliki tertinggi skor total.
ILUSTRASI 1: Mari kita berasumsi membangun fasilitas medis baru,
layanan kesehatan, yang terletak di Delhi. Faktor lokasi, faktor peringkat
dan nilai untuk dua tempat potensial ditunjukkan pada tabel berikut.
Tentukan yang merupakan lokasi yang terbaik berdasarkan metode
peringkat faktor ?

Skor total untuk lokasi 2 lebih tinggi dari lokasi 1. Oleh karena itu lokasi
2, adalah yang pilihan terbaik.

6
2. Metode peringkat
Dalam metode ini untuk menggabungkan faktor kuantitatif dan kualitatif,
faktor bobot berdasarkan pada kepentingan relatif dan skor untuk setiap
tempat menggunakan matriks preferensi.
ILUSTRASI 2: Mari kita berasumsi bahwa tempat medis baru, layanan
kesehatan, yang terletak di Delhi. Faktor lokasi, bobot, dan skor (1 = sangat
rendah, 5 = sangat baik) untuk dua lokasi potensial ditunjukkan pada tabel
berikut. Mana yang merupakan lokasi terbaik?

SOLUSI: Nilai dihitung dengan mengalikan masing-masing berat faktor dengan


skor dan menambahkan hasilnya:
Lokasi 1 = 25 × 3 + 25 × 4 + 25 × 3 + 15 × 1 + 10 × 5 = + 100 + 75 75 + 15 + 50
= 315
Lokasi 2 = 25 × 5 + 25 × 3 + 25 × 3 + 15 × 2 + 10 × 3 = + 75 + 125 75 + 30 + 30
= 335
Lokasi 2 adalah tempat terbaik berdasarkan total skor

3. Metode jarak
Misalkan sebuah perusahaan merencanakan lokasi baru untuk memilih tempat
yang meminimalkan jarak. Untuk menghitung beban-jarak untuk setiap lokasi
potensial, kita menggunakan salah satu dari solusi jarak.
ILUSTRASI 3: Fasilitas pelayanan kesehatan baru ditargetkan untuk
melayani tujuh bidang sensus di Delhi. Tabel yang diberikan di bawah ini
menunjukkan koordinat pusat setiap sensus bersama dengan populasi yang
diproyeksikan, yang diukur dalam ribuan. Pelanggan akan melakukan
perjalanan dari tujuh pusat sensus saluran ke fasilitas baru ketika mereka
membutuhkan perawatan kesehatan. Dua lokasi sedang dipertimbangkan
untuk fasilitas baru di (5,5, 4,5) dan (7, 2), yang merupakan daerah pusat
sensus C dan F. Rincian pusat saluran tujuh sensus, koordinasi jarak bersama
dengan penduduk untuk setiap pusat diberikan di bawah ini. Jika kita
menggunakan populasi sebagai beban dan menggunakan jarak bujursangkar,
yang lokasi lebih baik dalam hal total loaddistancenya?

7
DAB = |XA – XB| + |YA – YB|

Jumlahkan nilai untuk semua saluran dan skor beban-total jarak 239 ketika
fasilitas terletak di (5,5, 4,5) versus skor beban-jarak 168 di lokasi (7, 2). Oleh
karena itu. Lokasi di sensus saluran F adalah lokasi yang lebih baik.

4. Center gravity
Pusat gravitasi didasarkan pada pertimbangan biaya. Metode ini dapat
digunakan untuk membantu manajer dalam menyeimbangkan biaya dan
layanan. Pusat metode gravitasi memperhitungkan lokasi perencanaan dan
pasar, volume barang bergerak, dan biaya transportasi. Langkah pertama
dalam prosedur ini adalah untuk menempatkan lokasi pada sistem koordinat.
Pusat gravitasi ditentukan dengan rumus.
ILUSTRASI 4: Fasilitas pelayanan kesehatan baru ditargetkan untuk
melayani tujuh sensus di daerah di Delhi. Tabel yang diberikan di bawah ini
menunjukkan koordinat untuk pusat masing-masing sensus saluran, bersama
dengan populasi yang diproyeksikan. Dua lokasi sedang dipertimbangkan
untuk fasilitas baru di (5,5, 4,5) dan (7, 2), yang merupakan pusat dari saluran
sensus C dan F.

8
5. Break even analysis.
Break even analisis menunjukkan bahwa di beberapa titik dalam operasi, total
pendapatan sama dengan total biaya. Impas analisis berkaitan dengan
menemukan titik di mana pendapatan dan biaya itu persis. Hal ini disebut
'Break-even Point'. Gambar tersebut. 2.3 menggambarkan Break Even Chart:
bahkan mematahkan titik adalah volume output di mana tidak keuntungan
yang dibuat atau kerugian terjadi. Break Even Point (BEP) dalam satuan
dapat dihitung dengan menggunakan relasi:

ILUSTRASI 5: Potensi lokasi X, Y dan Z memiliki struktur biaya yang


ditampilkan di bawah. Perusahaan ABC memiliki permintaan dari 1,30,000
unit produk baru. tiga potensi lokasi X, Y dan Z memiliki struktur biaya
berikut ditampilkan tersedia. pilih Lokasi yang akan dipilih dan juga
mengidentifikasi rentang volume yang mana masing-masing lokasi yang
cocok?

9
Oleh karena itu, pada volume 1,30,000 unit, Y adalah strategi yang tepat.
Dari grafik (Gambar. 2.4) kita dapat menafsirkan bahwa lokasi X cocok sampai
100.000 unit, Lokasi Y cocok untuk antara 100.000 hingga 300.000 unit dan
lokasi Z cocok jika permintaan lebih dari 300.000 unit.

2.6 Lokasi Ekonomi


Lokasi yang ideal adalah salah satu yang menghasilkan biaya produksi
termurah dan biaya distribusi minimal per unit. Biaya ini dipengaruhi oleh
sejumlah faktor seperti yang dibahas sebelumnya. Berbagai biaya ekonomi
lokasional adalah tanah, bangunan, peralatan, tenaga kerja, material, dll Faktor-
faktor lain seperti sikap masyarakat, fasilitas masyarakat dan fasilitas perumahan
juga akan mempengaruhi seleksi dari lokasi terbaik. Analisis ekonomi dilakukan
untuk memutuskan untuk yang mencari lokasi terbaik.

10
2.7 Tata Letak
Tata letak pabrik mengacu pada penataan fisik fasilitas produksi. Ini
adalah konfigurasi departemen, pusat kerja dan peralatan dalam proses konversi.
Ini adalah rencana lantai fasilitas fisik, yang digunakan dalam produksi.
Menurut Moore "tata letak adalah rencana pengaturan optimal fasilitas
termasuk personil, peralatan operasi, ruang penyimpanan, material peralatan dan
semua lainnya jasa pendukung bersama dengan desain struktur terbaik untuk
menampung semua fasilitas ini ".

2.7.1 Tujuan perencanaan Tata Letak


Tujuan utama dari tata letak pabrik adalah untuk memaksimalkan
keuntungan dengan penataan semua perencanaan
fasilitas untuk keuntungan terbaik total pembuatan produk.
Tujuan dari tata letak tanaman adalah:
1. Merampingkan aliran bahan melalui perencanaan
2. Memfasilitasi proses manufaktur.
3. Menjaga omset tinggi.
4. Minimalkan bahan dan biaya.

11
5. Efektif pemanfaatan manusia, peralatan dan ruang.
6. Membuat pemanfaatan yang efektif dari
7. Fleksibilitas operasi manufaktur dan pengaturan.
8. Menyediakan karyawan kenyamanan, keamanan dan kenyamanan.
9. Minimalkan investasi dalam peralatan.
10. Minimalkan waktu produksi secara keseluruhan.
11. Menjaga fleksibilitas pengaturan dan operasi.
12. Memfasilitasi struktur organisasi.

2.7.2 Prinsip perencanaan Tata Letak


1. Prinsip integrasi: Sebuah tata letak yang baik adalah salah satu yang
mengintegrasikan pekerja, bahan, mesin dan jasa dan lain-lain yang mendukung
untuk mendapatkan pemanfaatan yang optimal dari sumber daya dan efektivitas
maksimum.
2. Prinsip jarak minimum: Prinsip ini berkaitan dengan perjalanan minimum
(Atau gerakan) manusia dan bahan. Fasilitas harus diatur sedemikian rupa
sehingga, total jarak yang ditempuh oleh orang-orang dan bahan harus minimal
dan sejauh mungkin lurus gerakan garis harus disukai.
3. Prinsip pemanfaatan ruang: Tata letak yang baik adalah salah satu yang
memanfaatkan baik horisontal dan ruang vertikal. Tidaklah cukup hanya jika
hanya ruang lantai dimanfaatkan secara optimal tetapi ketiga dimensi, yaitu,
ketinggian juga akan dimanfaatkan secara efektif.
4. Prinsip aliran: Sebuah tata letak yang baik adalah salah satu yang membuat
bahan untuk bergerak di depan arah menuju tahap penyelesaian, yaitu, ada tidak
boleh ada backtracking.
5. Prinsip fleksibilitas maksimum: Tata letak yang baik adalah salah satu yang
dapat diubah tanpa banyak biaya dan waktu, yaitu, kebutuhan masa depan harus
diperhitungkan saat merancang tata letak ini.
6. Prinsip keselamatan, keamanan dan kepuasan: Sebuah tata letak yang baik
adalah salah satu yang memberi pertimbangan untuk keselamatan pekerja dan
kepuasan dan pengamanan pabrik dan mesin terhadap kebakaran, pencurian, dll
7. Prinsip penanganan minimum: Sebuah tata letak yang baik adalah salah satu
yang mengurangi penanganan material secara minimum.

2.8 Klasifikasi Tata Letak

1. Tata letak proses


2. Tata letak produk
3. Tata letak kombinasi
4. Tata letak posisi tetap
5. Tata letak kelompok

12
2.8.1 Tata letak proses
Tata letak proses direkomendasikan untuk produksi yang berkelompok.
Semua mesin yang melakukan operasi sejenis dikelompokkan di satu
lokasi di tata letak yang sama misalnya, semua mesin bubut, mesin
penggilingan, dll dikelompokkan satu kelompok. Dengan demikian, dalam
proses tata letak susunan fasilitas dikelompokkan bersama menurut
fungsinya. Sebuah tata letak proses yang khas ditunjukkan pada Gambar.
2.5. Aliran jalur material melalui Fasilitas dari satu area fungsional yang
laini dari produk ke produk. Biasanya jalur yang panjang dan akan ada
kemungkinan backtracking. Tata letak proses ini biasanya digunakan
ketika volume produksi rendah.

Keuntungan
1. Dalam tata letak proses, lebih baik memilih mesi yang sedikit bekerja.
2. lebih Fleksibilitas (peralatan dan pekerja).
3. Investasi lebih rendah dan lebih mengurangi biaya mesin.
4 manfaatkan fasilitas lebih besar.
5. sama dengan nomer dua.
6. Keragaman tugas dan berbagai pekerjaan membuat pekerjaan
menantang dan menarik.
7. Supervisor akan menjadi sangat berpengetahuan tentang fungsi di
bawah departemen mereka.

keterbatasan
1. gerakan panjang dapat terjadi dalam penanganan bahan dengan
demikian, mengurangi efisiensi penanganan material.
2. Penanganan Material tidak bisa mekanik yang menambah biaya.
3. Waktu Proses panjang
4. produktifitas rendah.
5. (waktu kesenjangan antara masuk dan keluar dalam proses) lebih lama.

2.8.2 Tata ledak produk


Pada tata letak type ini lokasi mesin dan jasa tambahan didasarkan pada
urutan proses produksi. Jika volume produksi produksi besar, peratan
dapat diatur untuk mencapai kelancaran arus bahan dan biaya yang lebih
rendah per unit. Khusus mesin sebaiknya digunakan yang memilikin

13
fungsi yang diperlukan dengan cepat dan andal. Tata letak produk dipilih
ketika volume produksi dari suatu produk adalah tinggi.

Keuntungan
1. Aliran produk akan menjadi lancar.
3. Waktu produksi minimal.
4. Biaya material handling Minim.
5. pengendalian produksi sederhana.
6. membutuhkan tempat untuk penyimpanan sementara.
7. Mengurangi biaya bahan karena sistem penanganan mekanik dan aliran
lurus.
8. line balancing sempurna yang menghilangkan kemacetan dan kapasitas
menganggur.
9. siklus Manufacturing pendek karena ada aliran bahan.
10. jumlah pekerja minim.
11. Pekerja yang tidak terampil dapat belajar dan mengelola produksi.
keterbatasan
1. Sebuah kerusakan dari satu mesin di lini produk dapat menyebabkan
penghentian mesin lainnya karena segaris.
2. Perubahan dalam desain produk mungkin memerlukan perubahan besar
dalam tata letak.
4. investasi Relatif tinggi dalam peralatan yang diperlukan.
5. Kurangnya fleksibilitas. Perubahan dalam produk mungkin memerlukan
modifikasi fasilitas.

2.8.3 Tata letak kombinasi


tata letak ini menggabungkan keuntungan dari kedua jenis tata
letak. Sini mesin diatur dalam tata letak proses tapi proses pengelompokan
kemudian disusun secara berurutan untuk memproduksi berbagai jenis dan
ukuran produk. Perlu dicatat bahwa urutan operasi tetap sama dengan
berbagai produk dan ukuran.

14
2.8.4 Tata letak posisi tetap
Intinya mesin besar tidak dapat dipindah untuk melakukan
produksi yang lainnya. Jika dipindah akan membutuhkan biaya
transportasi yang tinggi.
Keuntungan
Keuntungan utama dari jenis tata letak adalah:
1. Membantu upgrade keterampilan operator dalam melakukan pekerjaan.
2. Fleksibilitas yang lebih besar dengan jenis tata letak.
3. investasi modal Layout rendah.

2.8.5 Tata letak kelompok


Intinya dia ingin biaya transportasi dan biaya perawatan itu minim
dan pengemlompokan suatu komponen yang banyak diselesaikan dalam
satu mesin.
Kelompok tata letak Teknologi dapat meningkat:

1. Komponen terstandarisasi
2. Keandalan dari perkiraan meningkat
3. produktifitas dan operasi mesin Efektif .
4. Layanan pelanggan.

15
2.9 Design Dari Tata Letak Produk
Dalam tata letak produk, peralatan atau departemen yang digunakan untuk
lini produk tertentu, harus menghindari backtracking, sehingga aliran garis lurus
gerakan material dapat dicapai.
Lini perakitan merupakan proses yang spesial didalam tata letak produk.
Dalam pengertian umum, lini perakitan ini akan saling berhungan sehinggan akan
menjadikan suatu proses yang sangat penting.
Masalah yang biasa dihadapi adalah penentuan konfigurasi yang optimal
dari operator. Pertimbangan designn utama di lini produksi adalah bagaimana
penugasan operator sehingga semua tahapan yang hampir sama dapat diselesaikan
dalam satu lini saja.

Dalam contoh ini, bagian yang bergerak seperti konveyor pada suatu
stasiun kerja. Operasi pertama membutuhkan 3 menit per unit, operasi kedua 1
menit per unit dan operasi ketiga membutuhkan 2 menit perunit. Stasiun pertama
terdiri dari 3 operator, stasiun kedua satu operator dan stasiun ketiga dua operator.
Lini penyeimbang sering kali memiliki keterlibatan dalam tata letak.
Total pekerjaan yang harus dilakukan pada satsiun kerja harus sama dengan
jumlah tugas yang sudah ditentukan.
Langkah yang dalam menyeimbangkan jalur perakitan adalah:
1. Tentukan hubungan antas tugas
2. Tentukan waktu siklus dengan rumus
C= waktu produksi perhari
Output yang telah ditentukan perhari(unit)
3. Tentukan jumlah stasiun kerja minimum
N = jumlah waktu kerja (T)
Waktu siklus (c)
4. Pilih jalur utama yang akan ditugaskan pada stasiun kerja, dan jalur
sekunder untuk berhenti

16
5. Mengevaluasi efisiensi:
Effisiensi : jumlah waktu pengerjaan tugas (T) X 100%
(jumlah stasiun kerja aktual) x ( waktu siklus)
6. Jika tidak efisien, maka gunakan aturan lainnya

Faktor kebiasaan
Aspek yang paling utama dari tata letak produk adalah kebiasaan. Salah
satu penelitian menunjukkan bahwa produktifitas akan meningkat pada proses
produksi yang berulang.

Waktu siklus
Waktu siklus bergantung pada jumlah output yang diinginkan. Effisiensi
sangat bervariasi tergantung siklus waktu yang dipilih. Dengan demikian, seorang
manager mungkin saja menjelajahi berbagai siklus. Manager dapat
memvariasikan jumlah jam lembur, memperpanjang shift atau bahkan menambah
shift.

2.10 Design tata letak proses


 Prosedur dalam merancang tata letak proses.
Design tata letak proses menentukan lokasi terbaik dari kerja fungsional.
Kerja yang sering berinteraksi, dengan barang atau orang, harus terletak
berdekatan, sedangkan pekerjaan yang memiliki sedikit interaksi dapat
terpisah. Salah satu pendekatan merancang tata letak fungsional yang
efisien dapat dijelaskan di bawah ini.
1. Mendata dan menggambarkan setiap pusat kerja fungsional.
2. Mendapatkan gambar dan deskripsi dari fasilitas yang akan dibuat.
3. Mengidentifikasi dan memperkirakan jumlah material dan aliran
pekerjal antara stasiun kerja
4. Gunakan metode analisis terstruktur untuk mendapatkan tata letak yang
baik.
5. Mengevaluasi dan memodifikasi tata letak.

17
Untuk memperkirakan arus antara pusat-pusat kerja, akan sangat
membantu untuk memulai dengan menggambar diagram hubungan seperti
ditunjukkan pada Gambar. 2.11.

Untuk sistem perakitan, aliran material dan biaya transportasi dapat


diperkirakan cukup menggunakan sejarah routings untuk produk atau melalui
teknik sampling untuk diterapkan pada pekerja atau pekerjaan. Arus pekerja,
terutama dalam sistem pelayanan seperti kantor bisnis atau gedung administrasi,
mungkin sulit untuk memperkirakan secara tepat, meskipun work sampling dapat
digunakan untuk mendapatkan perkiraan kasar. Jumlah biaya antara pusat-pusat
stasuin kerja biasanya disajikan dengan menggunakan aliran matriks, matriks
aliran-biaya, atau grafik kedekatan.
1. Matrik aliran
Sebuah matriks aliran adalah matriks dari jumlah estimasi arus antara
setiap stasiun kerja pusat. Aliran bahan (dinyatakan sebagai jumlah
beban yang diangkut) atau orang yang bergerak di antara pusat-pusat.
Setiap pusat kerja memiliki satu baris dan satu kolom, dan Unsur FIJ
menunjuk jumlah aliran dari pusat kerja (baris) saya bekerja pusat
(kolom) j. Biasanya, arah aliran antara pusat-pusat kerja tidak penting,
hanya jumlah total

18
2. Matrik aliran biaya
Sebuah asumsi dasar dari tata letak fasilitas adalah bahwa biaya
memindahkan bahan atau orang dari pusat kerja merupakan fungsi dari
jarak yang akan ditempuh. Jadi untuk setiap jenis aliran antara setiap
pasangan departemen, i dan j, dapat diperkirakan biaya per unit per
satuan jarak, cij.

3. Grafik kedekatan
Grafik kedekatan (hubungan grafik) dibedakan dari aliran dan aliran-
biaya matriks dengan fakta secara kualitatif keinginan atau kebutuhan
untuk pusat-pusat kerja, dari memberikan ukuran kuantitatif dari aliran
dan biaya. Grafik ini digunakan ketika sulit untuk mengukur atau
memperkirakan jumlah atau biaya dari aliran antara pusat-pusat kerja
yang tepat. Hal ini biasa terjadi ketika arus utama melibatkan orang
dan tidak memiliki biaya langsung melainkan biaya tidak langsung
(Gaji, percetakan, sistem informasi).

19
2.11 Tata letak pelayanan
Faktor utama dipertimbangkan bagi penyedia layanan adalah dampak dari
lokasi penjualan dan kepuasan pelanggan. Pelanggan biasanya mencari seberapa
dekat fasilitas layanan publik. Oleh karena itu, fasilitas layanan harus
menyediakan akses masuk ke tempat ini dari jalan raya sehingga mudah di capai,
trotoar dirancang dengan baik dan area parkir hendaknya juga menjadi prioritas.
Tata letak fasilitas pelayanan akan dirancang berdasarkan tingkat penilaian
pelanggan dan layanan yang dibutuhkan oleh pelanggan. Tata letak servis mobil
dan rumah sakit ditunjukkan pada Gambar. 2.12 dan 2.13.

2.12 Ketersediaan Fasilitas


Berikut ini adalah fasilitas fisik yang paling penting untuk diatur:
1. Bangunan Pabrik
2. Pencahayaan
3. Kondisi cuaca
4. Ventilasi
5. fasilitas kesejahteraan yang berhubungan dengan pekerja

20
1. Bangunan pabrik
Bangunan pabrik merupakan faktor pertimbangan yang paling penting
bagi setiap perusahaan industri. Sebuah bangunan pabrik diperlukan
untuk memberikan perlindungan bagi pekerja, mesin, bahan, produk
atau bahkan rahasia perusahaan. Hal ini untuk melayani bagian dari
fasilitas produksi dan sebagai faktor untuk memaksimalkan ekonomi
dan efisiensi dalam operasi pabrik. Bangunan harus menawarkan
kenyamanan lingkungan kerja dan memproyeksikan gambaran
manajemen. Pabrik bisa diibaratkan seperti kulit dan tulang dari tubuh
yang hidup bagi suatu organisasi.
Faktor-faktor berikut ini dianggap penting untuk bangunan Industri:
A. Desain bangunan.
B. Jenis-jenis bangunan.

A. Desain Gedung
Bangunan harus dirancang sehingga memberikan sejumlah fasilitas
seperti ruang makan siang, kantin, ruang ganti, perpustakaan,
pertolongan pertama dan kamar ambulans, penanganan material,
pemanasan, ventilasi, AC, dll.
Berikut faktor pertimbangan dalam perancangan bangunan pabrik:
1. Fleksibilitas: Fleksibilitas adalah salah satu pertimbangan penting
karena bangunan kemungkinan memberikan efisiensi operasional
yang lebih besar bahkan ketika proses dan teknologi perubahan.
Fleksibilitas diperlukan karena tidak selalu layak dan ekonomis untuk
membangun perencanaan baru, setiap kali sebuah perusahaan baru
diselenggarakan atau tata letak berubah. Dengan pergantian kecil,
bangunan harus dapat mengakomodasi berbagai jenis operasi.
2. Produk dan peralatan: Jenis produk yang akan diproduksi,
menentukan jarak antar mesin, jenis lantai, langit-langit, pemanas dan
pendingin udara. Contohnya, produk berat menuntut sebuah bangunan
yang jauh lebih berbeda dari produk yang ringan.
3. Kemungkinan memperluas: Pertumbuhan dan ekspansi merupakan
hal yang alami untuk setiap perusahaan manufaktur. Ini adalah
indikator kemakmuran bisnis. Faktor-faktor berikut harus diingat jika
ekspansi dilakukan:
(I) Luas tanah yang akan diperoleh harus cukup besar untuk
menyediakan ekspansi masa depan kebutuhan perusahaan dan
mengakomodasi kebutuhan saat ini.
(Ii) Desain bangunan harus dalam bentuk persegi panjang. Bentuk
persegi panjang memfasilitasi ekspansi di sisi apapun.
(Iii) Pondasi yang kuat, pendukung dan ruang harus disediakan.

21
2. Fasilitas Karyawan dan pelayanan: Fasilitas Karyawan harus
menemukan tempat yang tepat didesain karena sangat mempengaruhi
moral, kenyamanan dan produktivitas. Rencana pembangunan harus
mencakup fasilitas untuk ruang makan siang, kantin, pendingin air,
area parkir dan sejenisnya.

B. Jenis Bangunan
Bangunan industri dapat dikelompokkan dalam tiga jenis:
1. Bangunan Single-lantai,
2. Bangunan multi-lantai
Keputusan memilih jenis yang cocok untuk sebuah perusahaan tertentu
tergantung pada proses produksi dan luas tanah dan biaya konstruksi.

1. Bangunan singel lantai.


Sebagian besar manufaktur bangunan industri yang sekarang dirancang
dan dibangun singel lantai, khususnya di mana lahan yang tersedia
dengan harga yang wajar. bangunan satu lantai menawarkan beberapa
keuntungan operasi.
Keuntungan dari bangunan satu lantai adalah:
1. Ada fleksibilitas yang lebih besar dalam tata letak dan produksi.
2. Biaya perawatan akibat getaran mesin berkurang jauh karena
dudukan dari mesin di tanah.
3. Ekspansi mudah dengan penghapusan dinding.
4. Biaya transportasi bahan berkurang karena tidak adanya
bahan/peralatan antar lantai.
5. Semua peralatan pada tingkat yang sama, membuat tata letak yang
lebih mudah dan lebih efektif pengawasan dan pengendalian.
6. Kapasitas beban alat berat dipastikan besar.
7. Bahaya bahaya kebakaran berkurang karena penyebaran lateral
bangunan.
Keterbatasan:
1. Biaya tinggi dari tanah, terutama di kota.
2. Biaya tinggi (ventilasi dan membersihkan jendela).
3. Biaya transportasi tinggi untuk memindahkan pekerja dan bahan-
bahan untuk pabrik yang umumnya terletak jauh dari kota.

2. Bangunan bertingkat
Sekolah, perguruan tinggi, kompleks perbelanjaan, dan tempat tinggal,
dan untuk industri layanan seperti Software, dll struktur bertingkat
umumnya populer, terutama di kota-kota. Bangunan bertingkat
berguna dalam pembuatan produk cahaya, ketika akuisisi lahan
menjadi sulit dan mahal dan ketika beban lantai kurang.

22
Keuntungan:
Ketika dibangun untuk keperluan industri, bangunan bertingkat
menawarkan keuntungan sebagai berikut:
1. Maksimum lantai ruang operasi (per sq. Ft. Tanah). Hal ini paling
cocok di daerah di mana tanah sangat mahal.
2. Menurunkan biaya pemanasan dan ventilasi.
3. Mengurangi biaya bahan penanganan karena keuntungan dari
penggunaan gravitasi untuk mengalir dari atas.
Keterbatasan:
Berikut ini adalah kerugian dari gedung bertingkat:
1. Bahan penanganan menjadi sangat rumit. Banyak waktu yang
terbuang dalam bergerak antara lantai.
2. Banyak ruang yang terbuang di elevator, tangga dan tangga darurat.
3. Lantai kapasitas dukung beban terbatas, kecuali konstruksi khusus
yang digunakan, yang sangat mahal.
4. Pencahayaan alami miskin di pusat-pusat toko, terutama ketika lebar
bangunan agak besar.
5. Perubahan tata Letak tidak dapat dilakukan dengan mudah dan
cepat.
Secara umum, pabrik tekstil, industri makanan, tanaman deterjen,
industri kimia dan
industri perangkat lunak menggunakan jenis bangunan ini.

3. Pencahayaan
Diperkirakan 80 persen dari informasi yang diperlukan dalam
melakukan pekerjaan dirasakan secara visual. Baik visibilitas
peralatan, produk dan data yang terlibat dalam proses kerja adalah
faktor penting dalam mempercepat produksi, mengurangi jumlah
produk cacat, mengurangi limbah dan mencegah kelelahan visual dan
sakit kepala di antara para pekerja.
Pada prinsipnya, pencahayaan harus disesuaikan dengan jenis
pekerjaan. Namun, tingkat pencahayaan, diukur tidak hanya dalam
kaitannya dengan tingkat presisi atau miniaturisasi pekerjaan tetapi
juga dalam kaitannya dengan usia pekerja. Akumulasi debu dan
keausan sumber cahaya mengurangi tingkat pencahayaan oleh 10-50
persen dari tingkat asli. Penurunan ini bertahap karenanya harus
dikompensasi ketika merancang sistem pencahayaan. Pembersihan
secara teratur pencahayaan fixture jelas penting.
kontras yang berlebihan di tingkat pencahayaan antara tugas pekerja
dan lingkungan umum juga harus dihindari. Penggunaan cahaya alami
harus didorong. Hal ini dapat dicapai dengan menginstal jendela yang
terbuka, yang dianjurkan untuk memiliki luas sama, jarak dari

23
workstation dari jendela dan ada atau tidak adanya tirai. Untuk ini
alasan itu adalah penting untuk memiliki pencahayaan buatan, akan
memungkinkan orang untuk mempertahankan visi yang tepat dan
akan memastikan bahwa rasio intensitas pencahayaan antara tugas,
benda-benda di sekitarnya dan lingkungan umum dapat dipelihara.

Pengendalian Lighting
Dalam rangka untuk membuat penggunaan terbaik dari pencahayaan
di tempat kerja, poin-poin berikut harus diperhitungkan:
1. Untuk distribusi cahaya seragam, menginstal saklar independen
untuk baris pencahayaan paling dekat dengan jendela. Hal ini
memungkinkan lampu untuk dihidupkan dan dimatikan tergantung
pada apakah cahaya alami yang cukup.
2. Untuk mencegah silau, hindari menggunakan lampu mengkilap,
permukaan kerja glossy.
3. Gunakan pencahayaan lokal untuk mencapai tingkat yang
diinginkan untuk pekerjaan yang baik.
4. Bersihkan lampu secara teratur dan mengikuti jadwal pemeliharaan
sehingga mencegah berkedipnya lampu tua dan bahaya listrik karena
kabel usang.
5. Hindari kontak mata langsung dengan sumber cahaya. Hal ini
biasanya dicapai dengan memposisikan properti dengan baik.
Penggunaan diffusers juga cukup efektif.
4. Iklim
Pengendalian kondisi iklim di tempat kerja adalah sangat penting bagi
kesehatan pekerja dan kenyamanan untuk pemeliharaan produktivitas
yang lebih tinggi. Dengan panas atau dingin, pekerja mungkin merasa
sangat tidak nyaman. Selain itu, ini dapat menyebabkan kecelakaan.
Fungsi tubuh manusia sedemikian rupa untuk menjaga sistem saraf
pusat dan organ internal pada suhu konstan. Tubuh memelihara
keseimbangan termal yang diperlukan secara terus menerus dengan
pertukaran panas dengan lingkungan. Hal ini penting untuk
menghindari dingin, dan mungkin untuk menjaga kondisi iklim yang
optimal sehingga tubuh dapat menjaga keseimbangan suhu tubuh.

 Bekerja Di Lingkungan Hot


Lingkungan kerja panas ditemukan hampir di mana-mana. Alasan
kerja di negara-negara tropis mungkin, karena kondisi iklimnya
umum, secara alami panas. Perlu dicatat bahwa dalam lingkungan
kerja yang panas, berkeringat hampir satu-satunya cara di mana tubuh
dapat kehilangan panas. Keringat menguap, yang kemudian tubuh
mendingin. Ada hubungan antara jumlah dan kecepatan penguapan

24
dan perasaan kenyamanan. Semakin intens penguapan, semakin cepat
tubuh akan mendinginkan dan merasa segar. Penguapan akan
meningkat dengan ventilasi yang memadai.

 Bekerja Di Lingkungan Dingin


Bekerja di lingkungan yang dingin sekali terbatas pada daerah non-
tropis atau sangat tinggi. Sekarang sebagai hasil dari pendinginan
modern, berbagai kelompok pekerja, bahkan di negara-negara tropis,
yang terkena lingkungan yang dingin. Paparan dingin untuk jangka
waktu yang singkat dapat menghasilkan efek yang serius, terutama
ketika pekerja yang terkena suhu di bawah 10 ° C. Hilangnya panas
tubuh tidak nyaman dan cepat mempengaruhi efisiensi kerja. Pekerja
di iklim dingin dan bangunan didinginkan harus terlindung dengan
baik terhadap dingin dengan pakaian yang cocok, termasuk sepatu,
sarung tangan dan yang paling penting, topi. Biasanya, berpakaian
dalam lapisan perangkap udara mati berfungsi sebagai lapisan isolasi,
sehingga menjaga pekerja hangat.
5. Ventilasi
Ventilasi adalah parameter dinamis yang melengkapi konsep ruang
udara. Ventilasi berbeda dari sirkulasi udara. Ventilasi menggantikan
udara yang terkontaminasi oleh udara segar, sedangkan sirkulasi
udara,udara bergerak tanpa memperbaruinya. Ventilasi menyebar
panas yang dihasilkan oleh mesin dan orang-orang di tempat kerja.
Ventilasi harus dipandang sebagai faktor penting dalam menjaga
kesehatan pekerja dan produktifitas. Kecuali untuk ruang terbatas,
semua tempat kerja memiliki beberapa ventilasi minimum. Namun,
untuk memastikan aliran udara yang diperlukan (yang tidak boleh
lebih rendah dari 50 meter kubik udara per jam per pekerja), udara
biasanya perlu diubah antara empat sampai delapan kali per jam di
kantor atau untuk pekerja menetap, antara delapan dan 12 kali per jam
dan sebanyak 15-30 kali atau lebih per jam untuk bangunan publik
dan di mana ada tingkat tinggi atmosfer,polusi atau kelembaban.
kecepatan udara yang digunakan untuk ventilasi tempat kerja harus
disesuaikan dengan udara suhu dan pengeluaran energi: Untuk
pekerjaan menetap harus melebihi 0,2 meter per detik, tetapi untuk
lingkungan yang panas kecepatan optimal adalah antara 0,5 dan 1
meter per detik. Untuk pekerjaan berbahaya mungkin bahkan lebih
tinggi.
Ventilasi alami, diperoleh dengan membuka jendela atau dinding atau
atap, dapat menghasilkan arus udara yang signifikan tetapi biasanya
dapat digunakan hanya dalam iklim yang relatif ringan. Keefektifan
dari jenis ventilasi tergantung pada kondisi eksternal. Di mana

25
ventilasi alami tidak memadai, maka ventilasi buatan harus
digunakan.
6. Fasilitas pekerja
fasilitas kesejahteraan yang terkait dengan pekerjaan yang ditawarkan
pada tempat kerja dapat menjadi faktor penting. Beberapa fasilitas
yang sangat dasar, tetapi sering diabaikan, seperti air minum dan
toilet. Failitas lainnya mungkin tampak kurang diperlukan, tetapi
biasanya memiliki kepentingan untuk pekerja.
 Air minum
 Toilet
 Fasilitas kesehatan
 Ruang istirahat
 Kantin
 Penitipan anak
 Fasilitas rekreasi

26
Nama : Heri Saputra

Tempat lahir : Duri

Tanggal lahir : 26 Desember 1993

Email : heri_saputra26@ymail.com

Riwayat pendidikan :

SDN 9 Duri Barat, Duri-Riau

SMPS 5 Pinggir, Duri-Riau

SMAN 2 Duri, Riau

Teknik Mesin Universitas Riau

27

Anda mungkin juga menyukai