Anda di halaman 1dari 4

Arjuno dan Welirang

Gunung Arjuna dengan ketinggian 3.339 mdpl, sejak jaman Majapahit sudah dijadikan tempat
pemujaan. Seperti halnya gunung penanggungan yang terletak tidak begitu jauh dari gunung
arjuna ini, keduanya banyak memiliki peninggalan sejarah berupa bangunan pemujaan. Dilereng-
lereng gunung Arjuna yang berketinggian 3.339 mdpl tersebut banyak terdapat arca maupun
candi peninggalan kerajaan Majapahit. Situs-situs kuno dan bersejarah ini banyak berserakan
mulai dari kaki gunung sampai di puncak gunung arjuna Situs-situs Candi dan patung pemujaan
peninggalan Jaman Majapahit itu hanya dapat dijumpai di jalur pendakian Purwosari, yakni
tepatnya dari desa Tambak watu kec. purwodadi, kab. pasuruan. Suasana angker dan penuh
magis masih menaunginya, karena situs-situs tersebut masih sering didatangi para pejiarah untuk
bermeditasi dan berdoa, terutama para penganut kejawen, sehingga situs-situs kekunaan di
gunung Arjuna ini terawat dan terjaga dengan baik. Terdapat beberapa gunung di sekitar Gunung
Welirang-Arjuna diantaranya : Gn. Arjuna (3339 mdpl), Gn. Welirang (3156 mdpl), Gn. Kembar
I (3051 mdpl), Gn. Kembar II (3126 mdpl), Gn. Ringgit (2477 mdpl). Gn. Arjuna- Welirang
dapat didaki dan berbagai arah; arah Utara (Tretes), dan arah Timur (Lawang) dan dari arah
Barat (Batu-Selecta). Ada empat jalur yang bias ditempuh menuju puncak gunung Arjuno dan
gunung Welirang yakni sebagai berikut: 1. Jalur Tretes 2. Jalur Lawang 3. Jalur Purwosari 4.
Jalur Batu Peta Jalur Pendakian Gunung Arjuno dan Gunung Welirang Mekanisme Pendakian
Empat Jalur Gunung Arjuno dan Gunung Welirang JALUR TRETES Tretes merupakan tempat
Wisata dan Hutan Wisata serta terdapat air terjun yang indah yaitu Air terjun Kakek Bodo. Di
Tretes banyak tersedia hotel maupun Losmen, hawanya sejuk dan merupakan tempat
peristirahatan yang nyaman. Dan Pos PHPA Tretes kita dapat langsung rnendaki Gunung
Welirang dan juga Gunung Arjuno. Setelah berjalan antara 4 – 5 jam ke arah barat daya dari
Tretes kita dapat berhenti dan bermalam di pondok tempat orang mencari bijih belerang, disini
terdapat air yang cukup melimpah untuk memasak atau mandi, Hampir setiap hari sekitar 20 —
30 orang buruh mencari dan membawa batu belerang ke Tretes. Keesokan paginya pendakian
dapat dilanjutkan ke puncak Welirang atau berbelok kita langsung kearah Gunung Arjuno.
Perjalanan dari pondok sampai ke puncak Gunung Welirang, akan melewati hutan Cemara yang
jalannya berbatu. Setelah berjalan 3 jam kita akan sampai di puncak Gunung Welirang. Di bawah
puncak Welirang ada sebuah kawah yang menyemburkan gas belerang. Perjalanan dari Tretes
sampai ke puncak Welirang memakan waktu 7 – 8 jam. Bila kita akan melanjutkan penjalanan
menuju Gunung Arjuno maka setelah sesampai di puncak Gunung Welirang kita berjalan turun ±
10 menit tepatnya ke arah selatan. Hutan yang dilalui adalah hutan cemara dengan melewati
sebuah jurang dan pinggiran Gunung Kembar Idan Gunung Kembar II. Setelah berjalan 6 – 7
jam kita akan sampai di puncak Arjuno. Tetapi sebelumnya kita akan melewati tempat yang
dinamakan ;Pasar Dieng ; ketinggiannya hampir sama dengan puncak Gunung Arjuno dan
terdapat batu yang sebagian tersusun rapi seperti pagar dan tanahnya rata agak luas. Dari sini
untuk ke Puncak Gunung Arjuno hanya memakan waktu ± 10 menit. Untuk mencapai Gunung
Arjuno dan Gunung Welirang dibutuhkan waktu 5 sampai 6 jam. Puncak Gunung Arjuno
anginnya sangat kencang dan suhunya antara 5 - 10 derajat celcius. Disini kita dapat menikmati
suatu Panorama yang sangat indah terutama bila malam hari, kita dapat melihat ke bawah, kota -
kota seperti Surabaya, Malang, Batu, Pasuruan. serta laut utara dengan kerlipan lampu - lampu
kapal. Puncak G. Arjuno disebut juga dengan Puncak Ogal - Agil atau Puncak Ringgit. Disekitar
puncak bisa mendirikan tenda untuk bermalam. Rute turun dapat ke kota Lawang atau ke arah
timur dengan melewati Hutan Cemara, Hutan tropis dan perdu. setelah itu kita akan melewati
Perkebunan Teh Wonosari bagian utara. Turun ke arah Lawang lebih dekat dan menyingkat
waktu daripada kembali ke arah Gunung Welirang / Tretes. Perjalanan turun ke arah Lawang
kurang lebih 6 jam. JALUR LAWANG Mendaki Gunung Arjuno dari kota Lawang merupakan
awal pendakian yang praktis karena kota Lawang mudah sekali kita tempuh baik dan arah
Surabaya maupun Malang, selain itu Puncak Gunung Arjuno dapat langsung kita tuju dan arah
ini. Bila kita menginginkan mendaki dari kota Lawang, dari arah Surabaya kita naik bus jurusan
Malang dan turun di Lawang ( kira - kira 76 Km ) dan bila dari Malang, dari Terminal Arjosari
kita naik bus menuju Lawang dengan jarak 18 Km. Dan Lawang kita naik kendaraan umum (
angkutan desa ) menuju desa Wonorejo sejauh 13 km. Pendakian ke puncak dimulai dari desa ini
menuju ke Perkebunan Teh desa Wonosari sejauh 3 km. Di sini kita melapor pada petugas PHPA
dan juga meminta ijin pendakian, persediaan air kita persiapkan juga di desa terakhir ini. Dari
desa Wonosari terus berjalan dan melewati kebun teh Wonosari serta terus naik selama 3 – 4 jam
perjalanan kita akan sampai di Oro -Oro Ombo yang merupakan tempat berkemah. Dari Oro -
oro Ombo menuju ke puncak dibutuhkan waktu 6 - 7 jam perjalanan dengan melewati hutan
lebat yang disebut hutan Lali Jiwo untuk menuju puncak terakhir ini. Setelah kita melewati
Hutan Lali Jiwo kita akan melalui padang rumput yang jalannva menanjak ( curam ) sekali.
Mendekati puncak, kita akan berjalan melewati batu - batu yang sangat banyak dan menjumpai
tanaman yang sangat indah setelah itu kita akan mencapai puncak Gunung Arjuno. Rute
pendakian lainnya yaitu dari kota Batu lewat Selecta yang terletak di sebelah Barat Gunung
Welirang. Kota Batu merupakan tempat wisata yang memiliki sumber air hangat dari kaki
Gunung Welirang dan keadaannva tidak berbeda jauh dengan Tretes. Dari arah Kediri
atauMalang untuk menuju Batu kita dapat naik bus / Colt, selanjutnya perjalanan dari Batu
menuju Selecta menggunakan Colt ( angkutan pedesaan ). Selecta salah satu tempat wisata yang
ada di kota Batu dengan ketinggian 1.200 m dari permukaan laut. Setelah tiba di Selecta kita
dapat bermalam haik di Hotel maupun Losmen. Besok paginya dengan colt, kita menuju desa
Kebonsari. Di desa ini kita harus menyiapkan air secukupnya untuk perjalanan ke puncak dan
kembalinya. Kita memulai pendakian dengan melewati ladang sayur - sayuran dan jalan setapak
menuju ke arah timur laut dan terus naik melewati hutan tropika, dalam perjalanan ini samar -
samar akan terlihat puncak Arjuno. Mendaki selama 5 – 6 jam akan mengantarkan kita pada
punggungan gunung yang menghubungkan Puncak Gunung Welirang dan Gunung Arjuno,
tepatnya sebelah tenggara Gunung Kembar I. Kita masih harus menempuh perjalanan 1 – 2 jam
lagi untuk menuju puncak Gunung Welirang ke arah kiri atau Gunung Arjuno ke arah kanan
selama 4 – 5 jam. JALUR PURWOSARI Transport Surabaya – Pasar Purwosari dengan bus
jarak tempuh 2 jam Pasar Purwosari Desa Tambak Watu Angkot desa warna kuning Rp.3.000,-
jarak tempuh 1 jam atau naik ojek dengan ongkos Rp.7.000,-Perijinan Ijin bisa diurus Di desa
Tambak Watu dengan membayar Rp.2.000,- per orang di Pos. Pendaftaran yang juga merangkap
sebagai warung Dusun Tambak Watu. Pendaki bisa beristirahat transit di rumah Ibu Puji di desa
Tambak Watu ini. Dari desa Tambak Watu inilah awal pendakian menapaki jalan setapak
menuju puncak Arjuno. Awal pendakian akan melewati hutan pinus yang tertata rapi, sementara
di sela - sela pohon pinus tersebut banyak ditanami pohon kopi dan pohon pisang. Suasana
tenang, adem, ayem dan wingit mulai terasa begitu memasuki kawasan ini. Jalan Pendakian
berupa macadam sampai menemui bak air / tendon air. Desa Tambak Watu – Gua Antaboga : +/-
1jam Gua yang bernama Gua Antaboga. Goa ini berada di bawah tebing batu menghadap
utara,dengan kedalaman 1,5 m, lebar 1 m, serta mempunyai ketinggian 1,25 m. Di depan gua
terbapat sebuah pondokan yang bisa digunakan para peziarah untuk melepas penat setelah satu
setengah jam berjalan menuju goa ini. Terdapat air dan bisa didapat dari pipa yang berada
sebelah kiri arah Puncak Arjuno dijalur pendakian. Gua Antaboga – Petilasan Eyang Abiyasa:
+/- 1jam 30 menit Petilasan Eyang Abiyasa Jalan setapak disekitar situs ini ditata rapi dengan
semen dan dikiri kanan jalan dibentuk taman - taman yang sangat rapi dan bersih. Terdapat
kolam Dewi Kunti konon jika airnya diminum dapat memberikan keluhuran jiwa serta selalu
ingat Hyang Kuasa. Di sini juga terdapat beberapa pondokan yang dibangun untuk pejiarah.
Sekitar 50 meter agak ke bawah dari kedua petilasan ini terdapat situs Eyang Sekutrem. Petilasan
ini dinaungi oleh pohon - pohon besar sehingga dari kejauhan sudah nampak kesan wingit dan
angker. Petilasan Eyang sekutrem juga berupa kamar yang tertutup tembok. Lebar bangunan
tersebut sekitar 2,5m x 2m. Di dalamnya ada sebuah arca yang terbuat dari batu andezit dengan
tinggi sekitar 70 cm. Di petilasan ini selalu dinyalakan hio dan dupa yang menyebarkan bau
harum. Eyang Abiyasa – Situs Eyang Sakri: +/- 10 menit Situs Eyang Sakri Petilasan ini berupa
cungkup tertutup menghadap ke barat, terbuat dari kayu. Di dalamnya terdapat semacam makam
batu yang membujur ke utara selatan. Di sampingnya berdiri sebuah pondok yang terbuat dari
ilalang kering yang dapat digunakan untuk beristirahat maupun bermalam. Terdapat air dan bisa
didapat dari pipa yang berada sebelah kiri arah Puncak Arjuno dijalur pendakian. Situs Eyang
Saktri – Situs Eyang Semar: +/- 1jam 15menit Situs Eyang Semar ini terkenal paling angker,
hindari menginap dilokasi ini, meskipun di sekitar situs ini terdapat tiga buah pondok dan sebuah
aula yang dibangun oleh para pejiarah. Situs Eyang Semar-Wahyu Makutarama: +/- 30 menit
Wahyu Makutarama Petilasan ini berupa bangunan andesit yang berukuran 7 x 7 m dengan
tinggi sekitar 3 meter. Di bangunan batu ini terdapat dua buah Mahkota raja yang berdampingan.
Ini merupakan sebuah simbol kebesaran dari seorang raja jaman duhulu. Sumber Air dari bak /
tandon air. Wahyu Makutarama – Puncak Sepilar +/- 20 menit Puncak Sepilar Bila dari Sepilar,
menuju arah kanan menyusuri satu bukit, sampailah di Candi Wesi. Di sini bisa dilihat tiga arca
Pandawa, dahulunya terdapat lima buah patung namun patung Nakula dan Sadewa telah hilang
dicuri. Di sebelah kiri bangunan Candi Sepilar bisa dilihat sebuah kuburan, yang menurut cerita
merupakan merupakan tempat muksanya Eyang Semar. Di sebelah kanan situs ini di bangun
sebuah pondokan oleh para pejiarah untuk menginap. Sekitar 100 meter ke arah kanan terdapat
sumber mata air yang disebut sendang drajad. Puncak Sepilar – Candi Manunggale Suci +/- 3
jam Candi Manunggale Suci Candi ini hanyalah sebuah batu yang ditata seperti pondasi yang di
atasnya terletak sebuah marmer yang bertuliskan huruf jawa dan di bawahnya lagi tertulis Sura
Dira Jaya Diningrat Lebur Dining Pangastuti ( Kejahatan pasti kalah oleh kebaikan ). Dan di
bawah tulisan ini tersebutlah namaMaha Resi Agung Prawira Harjana. Orang ini adalah pengikut
setia Bung Karno. Candi Manunggale Suci – Puncak Arjuno +/- 5 jam Puncak Gn.Arjuno.
Disekitar puncak gunung Arjuno banyak terdapat batu - batu besar yang berserakan, di sebelah
utara puncak berupa jurang terjal berbatu-batu yang sangat indah. Sangat disayangkan batu - batu
besar di puncak gunung Arjuno ini telah dicemari oleh coretan - coretan tangan - tangan mereka
yang mengaku “Pecinta Alam”. Ke arah barat tampak di depan kita gunung Welirang yang selalu
mengeluarkan asap, disamping gunung Welirang ke arah Barat Laut tampak gunung
penanggungan yang runcing sempurna, dengan puncak yang menyerupai gunung semeru. Kearah
timur kita dapat menyaksikan puncak gunung semeru yang sangat menawan. Di sebelah selatan
kita berdiri gunung Kawi dan gunung Anjasmoro. Di puncak gunung Arjuno terdapat sebuah
batu yang berbentuk singasana ( kursi ) yang sering dikunjungi para pejiarah untuk membakar
hio dan dupa. Pada batu ini terdapat gambar cakra dan tulisan jawa yang berarti Maha Kuasa,
disinilah tempat bertahta penguasa Alam Gaib gunung Arjuno, Jangan coba - coba untuk duduk
atau menginjak batu ini, agar terhindar dari celaka. JALUR BATU Jalur pendakian dari arah
batu, yang terletak di sebelah barat Gunung Welirang juga merupakan jalur yang menarik dan
menyenangkan. Kota Batu, keadannya tidak berbeda jauh dengan jalur tretes, batu merupakan
kota wisata memiliki panorama yang menarik. Batu disebut juga Kota Apel, dan mendapatkan
julukan Swissnya Jawa, terletak dilembah Gunung Panderman dan lereng Gunung Arjuno.
Memiliki kawasan wisata dengan sumber air hangat di Songgoriti. Untuk menuju Batu dari arah
Kediri atau Malang kita dapat naik Bus atau kolt, selanjutnya dilanjutkan dengan minibus dari
Batu menuju Desa Sumber Brantas lewar Selecta. Kita bias berhenti di Selecta, yang juga
merupakan kawasan wisata yang ternama, terletak pada ketinggian 1.200 mdpl, udara yang sejuk
dan tersediasarana wisata yang menyenangkan, kolam renang dan taman bunga, juga pasar buah
dan sayur yang segar. Di Selecta banyak tersedia hotel maupun losmen dimana kita sapat
bermalam. Di Desa Sumber Brantas (1.600 mdpl) terdapat mata air yang merupakan sumber dari
Sungai Brantas yang mengalir ratusan kilometer, yang merupakan daerah lahan perhutani di
Jawa Timur. Mata air ini kita harus menyiapkan air secukupnya untuk perjalanan kepuncak. Dari
Sumber Brantas mengikuti jalan aspal kearah Pacet-Mojokerto sejauh 8 Km, dan kita akan
sampai di Cagar Alam yang merupakan kawasan Taman Hutan Rakyat Suryo yang sedang
dikembangkan fasilitasnya, untuk menikmati mandi air panas alami dari kaki Gunung Welirang.
Di Desa Sumber Brantas kendaraan umum bias menurunkan kita di pos KSDA tetapi kita bias
minta turun dengan perjanjian di ujung desa. Sebelum pendakian kita harus mendaftar kepada
Petugas KSDA. Dari ujung desa kita memulai pendakian selama dua jam denngan melewati jalan
berbatu yang menanjak dan lading sayur kea rah timur laut, sampai ke tepi Hutan Lali Jiwo
sebelah barat. Dalam perjalanan ini samar-samar akan terlihat puncak arjuno. Untuk menyingkat
waktu perjalanan kita bias juga menyewa sebuah Jeep di desa Sumber brantas ini untuk
mengantarkan kita sampai akhir kebun sayur di tepi hutan. Setelah pendakian selama empat jam
melintasi hutan tropis yang lebat, kita akan sampai di punggungan gunung yang menghubungkan
puncak gunung welirang dan gunung arjuno, tepatnya sebelah tenggara gunung kembar I. disini
terdapat persimpangan kearah kiri untuk menuju gunung welirang perjalanan selama 2-3 jam dan
kearah kanan menuju gunung arjuno perjalanan selama 4-5 jam. Perjalanan mendekati puncak
Gunung welirang di lereng sebelah barat, kita akan dimanjakan dengan padang edelweiss, di
sepanjang perjalanan kita akan sering menjumpai Rusa, Kijang, Tupai, Lutung. - See more at:
http://chk2489.blogspot.com/2013/03/jalur-pendakian-gunung-arjuno-
dan.html#sthash.tsBynFks.dpuf

Sumber: http://chk2489.blogspot.com/2013/03/jalur-pendakian-gunung-arjuno-dan.html
Muhammad Chamdun

Anda mungkin juga menyukai