Anda di halaman 1dari 1

Pemberantasan korupsi sejatinya tak hanya soal angka-angka, tetapi juga tentang

bagaimana perjuangan melawan korupsi harus digdaya. Tampaknya ini yang terus
mendapat ujian. Penyiraman air keras terhadap penyidik KPK Novel Baswedan
misalnya, jelas merupakan upaya mengerdilkan pemberantasan korupsi, dan hari ini
memasuki 242 hari, pelaku dan dalang penyiraman Novel Baswedan masih belum
terungkap.

Juga dalam kasus korupsi proyek KTP elektronik tak mudah bagi KPK dalam
menyidik Ketua DPR Setya Novanto yang menjadi tersangka dalam kasus ini.

Bahkan KPK mesti dua kali menetapkan status Novanto sebagai tersangka. Tanpa
perlawanan yang kuat, tikus-tikus koruptor akan menggerogoti harapan akan
kemakmuran di negeri ini. Mencuri hak-hak rakyat untuk sejahtera.

Mari lawan korupsi demi masa depan Indonesia yang benderang!

Kesejahteraan sebagai kunci kemakmuran suatu negara tidak akan tercapai jika masih banyak
perilaku korupsi. Berbagai macam kalangan sudah terlibat dalam tindak pidana korupsi, baik
dari pemerintah pusat, pemerintah daerah, pengusaha, wiraswasta, guru, jaksa, bahkan hakim.
Sebagai contoh kasus yang yaitu tertangkapkapnya Irman Gusman yang menjabat sebagai
Ketua DPD (Rizki, 2015). Sedihnya korupsi dilakukan oleh orang-orang yang berpendidikan
sebagai wakil rakyat. Seharusnya orang-orang ini yang membawa Indonesia menjadi lebih
maju, bukan melakukan tindak pidana korupsi.

Dampak korupsi tidak hanya dirasakan satu sisi saja, namun saling berkaitan satu sama lain,
seperti urutan domino yang berjatuhan. Bukan hanya pembangunan saja yang bermasalah,
namun seluruh faktor pembangun bangsa juga bermasalah. Pada tahun 2015 sejumlah 31,077
triliun merupakan jumlah kerugian negara akibat tindak pidana korupsi, data ini diperoleh
dari survei Indonesia Corruption Watch (ICW) (Dwi, 2016). Untuk memenuhi defisit maupun
melaksanakan pembangunan, suatu negara harus berhutang.

Hutang sebenarnya hal yang biasa dilakukan oleh suatu negara, namun jika hutang tersebut
tidak digunakan sebagaimana mestinya, tapi dikorupsi, maka hutang itu akan semakin
banyak. Penumpukan hutang negara berpengaruh bagi generasi selanjutnya untuk melunasi
hutang-hutang tersebut, yang bunganya semakin bertambah. Selain itu, dengan banyaknya
tindak pidana korupsi di Indonesia membuat menurunnya kepercayaan negara asing yang
ingin berinvestasi di Indonesia, mereka khawatir dengan banyaknya biaya siluman yang
dipungut oleh pejabat-pejabat pemerintah. Pendapatan pajak sebagai sumber pendapatan
negara juga menurun akibat menurunnya investasi.

Ketika meninjau kembali dampak yang dihasilkan oleh adanya tindak pidana korupsi, maka
penulis ingin mengkaji lebih dalam tentang korupsi. Korupsi sangat berbahaya bagi
kelangsungan hidup Indonesia, bahkan mengancam. Hal ini disebabkan karena korupsi
menyebabkan masalah bukan hanya satu bidang saja dalam pemerintah, namun bidang-
bidang lain juga ikut bermasalah.

Anda mungkin juga menyukai