Anda di halaman 1dari 2

 PRINSIP JAMAAH TABLIGH JAULAH

Lima prinsip Jaulah adalah prinsip shalat lima waktu, prinsip ilmu dan dzikir, prinsip
memuliakan tamu, prinsip ikhlas dalam berniat dan prinsip bertabligh (menyampaikan dakwah)
secara bersama-sama dengan cara khuruj (keluar untuk berdakwah). Adanya lima prinsip ini
sehingga Allah SWT memberikan hidayah dan mengekalkan hidayah dalam diri dan menjadi
asbab tersebarnya hidayah pada diri orang lain.

Sumber: Azra, Azyumardi et al. 1996. Ensiklopedi Islam: Jilid I. Jakarta: Ichtiar Baru Van
Hoeve. (Hlm: 267)

 PRINSIP JAMAAH TABLIGH KHURUJ

Prinsip khuruj yang dibangun Jamaah Tabligh berdasarkan landasan teologis pimpinan Jamaah
Tabligh. Landasan hukum khuruj bagi jamaah tabligh berdasarkan ayat-ayat pada Al-Qur’an
QS. Al-Imran : 104 dan QS. Al-Imran :110. Begitu juga dengan hadist, khuruj didasarkan pada
satu hadits Nabi yang berbunyi "Apabila ummatku di akhir zaman mengorbankan 1/10 waktunya
di jalan Allah, akan diselamatkan." Maka setiap hari mereka juga harus menyisakan 2,5 jam
waktu mereka untuk berdakwah Yang lebih menekankan kepada aspek pembinaan suluk/akhlak,
ibadah-ibadah tertentu seperti dzikir, zuhud, dan sabar.

Sumber: Azra, Azyumardi et al. 1996. Ensiklopedi Islam: Jilid I. Jakarta: Ichtiar Baru Van
Hoeve. (Hlm: 267)

 KETUA JAMAAH TABLIGH

Dalam menjalankan organisasi Jamaah Tabligh tidak ada ketua yang memimpin organisasinya,
namun Jamaah Tabligh mempunyai beberapa kantor perwakilan yang menjadi koordinator
dakwah di setiap wilayah. Seperti kantor utama Jamaah Tabligh, yang dikenal dengan nama
Markaz yang terletak di Nizamudin, New Delhi, India. Kantor utama di Eropa adalah di
Dewsbury, Inggris. Asia Timur berpusat di Jakarta, Indonesia. Untuk Afrika berpusat di Derbun,
Afrika Selatan. Keanggotaan Jamaah Tabligh secara administratif tidak mencatat setiap
anggotanya. Keanggotaan lebih ditentukan melalui ikatan emosional dan terkontrol bila ada
acara-acara ritual mingguan, bulanan atau ketika khuruj. Demikian juga dengan struktur
organisasi mereka tidak mempunyai struktur yang ada hanya Amir dan para pembantunya yang
tidak terstruktur. Ada tiga kategori keanggotaan dalam Jamaah Tabligh, yaitu Kategori Pertama
adalah anggota aktif yang mereka selalu berdakwah (membaca Riyadhus Shalihin atau kitab
yang dijadikan referensi oleh Jamaah Tabligh, setelah shalat dhuhur atau Asar di berbagai
masjid) ; Kategotri Kedua adalah anggota yang setengah aktif, mereka adalah anggota Jamaah
Tabligh yang kadang-kadang mau berdakwah (membaca Riyadhus Shalihin atau kitab yang
dijadikan referensi oleh Jamaah Tabligh, setelah shalat dhuhur atau Asar di berbagai masjid) ;
Kategoti Ketiga adalah anggota tidak aktif atau masih pada tahap belajar. Karakter anggota ini,
tidak pernah mau berdakwah kecuali kalau diajak oleh anggota aktif. Pada umumnya belum
begitu paham dasar-dasar Islam. Tidak pernah berpakaian putih (gamis) dan bersorban dan pada
umumnya malu kalau menyatakan diri sebagai anggota Jamaah Tabligh.

Sumber: Hakim, Abdul. 2003. Sudahkah Anda Mengerti Jama’ah Tabligh?. Jakarta: Darul
Qolam. (Hlm: 24)

Anda mungkin juga menyukai