merancang, membangun, merenovasi tidak hanya gedung dan infrastruktur, tetapi juga
mencakup lingkungan untuk kemaslahatan hidup manusia.
Teknik sipil mempunyai ruang lingkup yang luas, di dalamnya pengetahuan matematika, fisika,
kimia, biologi, geologi, lingkungan hingga komputer mempunyai peranannya masing-masing.
Teknik sipil dikembangkan sejalan dengan tingkat kebutuhan manusia dan pergerakannya,
hingga bisa dikatakan ilmu ini bisa mengubah sebuah hutan menjadi kota besar.
Geoteknik: Cabang yang mempelajari struktur dan sifat berbagai macam tanah dan
batuan dalam menopang suatu bangunan yang akan berdiri di atasnya. Cakupannya dapat
berupa investigasi lapangan yang merupakan penyelidikan keadaan-keadaan tanah suatu
daerah, penyelidikan laboratorium serta perencanaan konstruksi tanah dan batuan,
seperti: timbunan (embankment), galian (excavation), terowongan tanah lunak (soft soil
tunnel), terowongan batuan (rock/mountain tunnel), bendungan tanah/batuan (earth dam,
rock fill dam), dan lain-lain.
Informatika Teknik Sipil: Cabang baru yang mempelajari penerapan Komputer untuk
perhitungan/pemodelan sebuah sistem dalam proyek Pembangunan atau Penelitian.
Mencakup bidang ini antara lain dicontohkan berupa pemodelan Struktur Bangunan
(Struktural dari Materi atau CAD), pemodelan pergerakan air tanah atau limbah,
pemodelan lingkungan dengan Teknologi GIS (Geographic information system).
Keluasan cabang dari teknik sipil ini membuatnya sangat fleksibel di dalam dunia kerja. Profesi
yang didapat dari seorang ahli bidang ini antara lain: perancangan/pelaksana
pembangunan/pemeliharaan prasarana jalan, jembatan, terowongan, gedung, bandar udara, lalu
lintas (darat, laut, udara), sistem jaringan kanal, drainase, irigasi, perumahan, gedung,
minimalisasi kerugian gempa, perlindungan lingkungan, penyediaan air bersih, survey lahan,
konsep finansial dari proyek, manajemen projek dsb. Semua aspek kehidupan tercangkup dalam
muatan ilmu teknik sipil.
Perbedaan dari arsitek, terletak pada posisi ahli teknik sipil dalam sebuah proyek. Arsitek
menyumbangkan rancangan, ide, kemungkinan pelaksanaan pembangunan di atas kertas. Hasil
rancangan tersebut diserahkan selanjutnya kepada staf ahli bidang teknik sipil untuk pelaksanaan
pembangunan. Tahapan ini, ahli teknik sipil melakukan perbaikan/saran dari pelaksanaan
perencanaan, koordinasi dalam proyek, mengamati jalannya proyek agar sesuai dengan
perencanaan. Selain itu, ahli teknik sipil juga membangun konsep finansial dan manajemen
proyek atas hal-hal yang memengaruhi jalannya proyek.
Ahli teknik sipil tidak hanya berurusan dengan pembangunan sebuah proyek bangunan, tetapi di
bidang lain seperti yang berkaitan dengan informatika, memungkinkan untuk memodelisasi
sebuah bentuk dengan bantuan program CAD, pemodelan kerusakan akibat gempa, banjir. Hal
ini sangat penting di negara maju sebagai tolak ukur kelayakan pembangunan sebuah bangunan
vital yang mempunyai risiko dapat menelan korban banyak manusia seperti reaktor nuklir atau
bendungan, jika terjadi kegagalan perencanaan teknis. Rancangan bangunan tersebut biasanya
dimodelkan dalam komputer dengan diberikan faktor-faktor ancaman bangunan tersebut seperti
gempa dan keruntuhan struktur material. Peran ahli teknik sipil juga masih berlaku walaupun
fase pembangunan sebuah gedung telah selesai, seperti terletak pada pemeliharaan fasilitas
gedung tersebut.