Anda di halaman 1dari 6

A.

Siklus mesin panas


1. Pengertian siklus mesin panas
Dalam termodinamika, mesin panas adalah sistem yang melakukan konversi
panas atau energi termal untuk pekerjaan mekanik . Hal ini dilakukan dengan membawa
suatu zat yang bekerja dari tinggi temperatur negara ke keadaan suhu yang lebih rendah.
Sebuah panas "sumber" menghasilkan energi panas yang membawa zat bekerja untuk
negara suhu tinggi. Substansi bekerja menghasilkan karya dalam "tubuh bekerja" dari
mesin saat mentransfer panas ke "dingin tenggelam" sampai mencapai keadaan suhu
rendah. Selama proses ini beberapa energi panas diubah menjadi kerja dengan
memanfaatkan sifat-sifat substansi bekerja. Substansi kerja yang dapat berupa sistem
dengan non-nol kapasitas panas, tapi biasanya adalah gas atau cairan.
2. Fungsi siklus mesin panas
Adapun fungsi mesin panas atau kalor yaitu untuk memindahkan energi dari
daerah yang lebih panas ke daerah yang lebih dingin, dan dalam prosesnya, mengubah
sebagian energi menjadi usaha mekanis. Sistem yang bekerja sebaliknya, dimana gaya
eksternal yang dikerjakan pada suatu mesin kalor dapat menyebabkan proses yang
memindahkan energi panas dari daerah yang lebih dingin ke energi panas disebut
mesin refrigerator.
semua mesin kalor kita ketahui bahwa pengubahan energi panas ke energi
mekanik selalu disertai pengeluaran gas buang, yang membawa sejumlah energi panas.
Dengan demikian, hanya sebagian energi panas hasil pembakaran bahan bakar yang
diubah ke energi mekanik. Contoh lain adalah dalam mesin pembangkit tenaga listrik;
batu bara atau bahan bakar lain dibakar dan energi panas yang dihasilkan digunakan
untuk mengubah wujud air ke uap. Uap ini diarahkan ke sudu-sudu sebuah turbin,
membuat sudu-sudu ini berputar. Akhirnya energi mekanik putaran ini digunakan untuk
menggerakkan generator listrik.
3. Proses siklus mesin panas

Siklus carnot terdiri dari 4 tahapan proses, sebagai berikut :


Proses 1. Ekspansi isothermal reversible, dimana material ( working substance)
menyerap kalor Q1 dari reservoir kalor pada temperature T1 dan sistem melakukan
kerja.
Proses 2. Ekspansi adiabatic reversible, dimana working substance berkurang
temperaturnya dari T1 menjadi T2 dan sistem melakukan kerja.
Prosses 3. Kompresi isothermal reversible, dimana working substance melepaskan
kalor Q2 ke reservoir dingin dengan tempertaur T2 dan kerja dikenakan terhadap
sistem.
Proses 4. Kompresi adiabatic reversible, dimana working substance dikembalikan ke
keadaan awal (semula), temperature sistem berubah dari T2 menjadi T1 dan kerja
dikenakan terhadap sistem.
4. Bagian-bagian siklus mesin panas
Bagian-bagian mesin panas sebagai berikut :
Radiator adalah penukar panas yang di gunakan untuk mentransfer energi panas
dari satu media ke medium lainnya untuk tujuan pendinginan dan pemanasan
5. Gambar siklus mesin panas

6. Cara kerja siklus mesin panas


Berdasarkan hukum termodinamika
” tidak mungkin mengubah semua kalor yang terdapat pada resevoir kalor temperatur
tinggi menjadi kerja dalam sebuah siklus kerja tanpa membuang sebagian kalor ke
reservoir kalor temperatur rendah” . Pernyataan ini dapat digambarkan sebagai berikut
Gambar 1 proses perubahan kalor menjadi kerja menurut hukum kedua termodinamika
Semua mesin kalor yang bekerja menghasilkan kerja dengan mengkonversikan
kalor dari sumber kalor yang lebih tinggi (Qh) pasti akan membuang sebagian kalor ke
resevoir kalor yang lebih rendah temperaturnya (Ql). Artinya tidak semua kalor dapat
diubah menjadi kerja, pasti ada kebocoran dan kerugian yang disebut efisiensi (η).
B. Siklus Mesin Pendingin
1. Pengertian Siklus Mesin Pendingin
Mesin pendingin adalah suatu peralatan yang digunakan untuk mendinginkan air,
atau peralatan yang berfungsi untuk memindahkan panas dari suatu tempat yang
temperaturnya lebih tinggi. Di dalam sistem pendinginan dalam menjaga temperatur
rendah memerlukan pembuangan kalor dari produk pada temperatur rendah ke tempat
pembuangan kalor yang lebih tinggi. Siklus refrigerasi kompresi mengambil keuntungan
dari kenyataan bahwa fluida yang bertekanan tinggi pada suhu tertentu cenderung
menjadi lebih dingin jika dibiarkan mengembang. Jika perubahan tekanan cukup tinggi,
maka gas yang ditekan akan menjadi lebih panas daripada sumber dingin di luar (contoh
udara diluar) dan gas yang mengembang akan menjadi lebih dingin daripada suhu
dingin yang dikehendaki. Dalam kasus ini, fluida digunakan untuk mendinginkan
lingkungan bersuhu rendah dan membuang panas ke lingkungan yang bersuhu tinggi.
2. Fungsi Siklus Mesin Pendingin
Fungsi mesin pendingin adalah :
Untuk menyerap panas mesin
Fungsi sistem pendinginan yang pertama adalah untuk menyerap panas pada
mesin yaitu sebagian panas dari mesin yang tidak digunakan untuk dirubah menjadi
energi gerak maka panas tersebut akan diserap oleh sistem pendingin. Bila panas
tersebut tidak diserap maka mesin akan mengalami over heating dan akan
mengakibatkan komponen-komponen mesin dapat rusak.
Untuk mempertahankan temperatur kerja mesin
Fungsi sistem pendingin yang kedua adalah untuk mempertahankan
temperatur kerja mesin. Temperatur kerja mesin kurang lebih terjadi pada
temperatur 80 sampai 90 derajat celcius, pada saat mesin telah mencapai temperatur
kerjanya maka kinerja mesin akan optimal, namun jika termperatur kerja mesin
kuran atau terlalu berlebih maka akan membuat kinerja mesin menjadi kurang,
sehingga sistem pendingin ini akan berfungsi untuk menjaga temperatur mesin pada
temperatur kerjanya.
Untuk mempercepat mesin mencapai temperatur kerja
Fungsi sistem pendingin yang ketiga adalah untuk mempercepat mesin
mencapai temperatur kerjanya. Seperti yang sudah dijelaskan diatas bahwa kinerja
mesin akan optimal bila mesin bekerja pada temperatur kerjanya. Untuk
mempercepat mesin mencapat temperatur kerjanya maka pada sistem pendingin
dilengkapi dengan komponen thermostat yang salah satu fungsinya untuk
mempercepat mesin mencapai temperatur kerjanya.
3. Proses Silkus Mesin Pendingin
jika motor penggerak berputar maka akan memutar kompresor. Dengan berputar
kompresor, refrigeran akan naik suhu maupun tekanannya. Hal ini disebabkan molekul-
molekul dari refrigeran bergerak lebih cepat akibat proses kompresi. Gas dari refrigeran
akan merambat pada pipa–pipa kondensor dan media pendinginan.
Pada bagian kondensor diusahakan adanya media pendinginan yang baik, sebab dengan
adanya pendinginan yang baik pada bagian kondensor akan membantu memperlancar
terjadinya proses kondensasi. Temperatur dan tekanan gas refrigeran akan naik sampai
keseimbangan dicapai. Setelah terjadi keseimbangan proses kondensasi (pengembunan)
gas refrigeran mengalir menerusi saluran cairan tekanan tinggi menuju refrigeran
control setelah melewati drier strainer (saringan).
Siklus (daur) kompresi uap merupakan daur yang terbanyak digunakan dalam
sistem refrigerasi.Pada daur ini ditekan dan kemudian diembunkan menjadi cairan, lalu
tekanannya diturunkan agar cairan tersebut dapat menguap kembali. Proses siklus mesin
pendingin yaitu :

Proses 1-2 (kompresi) : Gas refrigeran yang keluar dari evaporator masuk dan
dikempa pada kompresor sehingga menghasilkan gas refrigeran dengan tekanan dan
suhu yang lebih tinggi. Suhu tinggi merupakan akibat dari proses kompresi
isentropik.
Proses 2-3 (kondensasi) : Gas refrigeran bertekanan dan bersuhu tinggi
dikondensasi dan menghasilkan refrigeran cair jenuh. Proses yang terjadi adalah
pelepasan panas ke lingkungan. Proses kondensasi bekerja pada tekanan
tetap. Pada awal proses suhu gas refrigeran sedikit mengalami penurunan,
selanjutnya terjadi perubahan fase gas menjadi cair pada suhu tetap.
Proses 3-4 (pencekikan) : Tekanan cairan refrigeran diturunkan dengan
menggunakan katup cekik (expansion valve). Saat terjadi penurunan tekanan, juga
terjadi penurunan suhu dan peningkatan mutu gas refrigeran, sebab dengan
penurunan tekanan dan suhu sebagian refrigeran cair berubah menjadi gas.
Proses 4-1 (penguapan) : Proses penguapan terjadi pada suhu sama, dimana hanya
terjadi perubahan fase refrigeran cair menjadi gas. Panas laten penguapan diambil
dari lingkungan sehingga terjadi pendinginan lingkungan. Besarnya pendinginan
yang terjadi dinyatakan dalam efek pendinginan (ton refrigerasi).
4. Bagian-Bagian Siklus Mesin Pendingin
Bagian-bagain siklus mesin pendingin adalah :
a. Kompresor
Kompresor adalah unit mesin pendingin yang berfungsi untuk mengsirkulasi
refrigeran yang mengalir dalam unit mesin pendingin.
b. Kondensor
Kondensor mempunyai fungsi melepaskan panas yang diserap refrigeran di
evaporator dan panas yang terjadi selama proses kompresi.
c. Evaporator
Evaporator adalah penukar kalor yang memegang peranan yang paling penting
didalam siklus pendinginan, yaitu mendinginkan media sekitarnya.
d. Pipa Kapiler (Capillary Tube)
Pipa kapiler adalah pengatur bahan pendingin atau refrigeran pada sistem
pendinginan yang ditempatkan pada antara sisi tekanan tinggi dan sisi tekanan
rendah.
e. Pengering (Dryer).
Pengering (dryer) dalam sistem pendinginan digunakan untuk untuk menyerap uap
air dan menyaring kotoran yang tidak diperlukan dalam sistem.
f. Katup Ekspansi Otomatik (Automatic Expansion Valve).
Katup ekspansi otomatik digunakan untuk mengatur jumlah refrigeran yang masuk
pada evaporator dalam batas yang sama dengan kapasitas isap kompresor.
g. Katup Ekspansi Termostatik (Thermostatic Expansion Valve).
Katup ekspansi termostatik merupakan alat pengatur refrigeran yang paling banyak
dipakai untuk sistem pendinginan.
h. Termometer bola kering dan termometer bola basah.
Dry Bulb Temperature (Temperatur bola kering), yaitu suhu yang ditunjukkan
dengan thermometer bulb biasa dengan bulb dalam keadaan kering.
5. Gambar Siklus Mesin Pendingin
6. Cara Kerja Siklus Mesin Pendingin
Cara kerja dari mesin pendingin dengan siklus refrigerasi kompresi uap adalah
sebagai berikut :
Fluida kerja dikompresikan di dalam kompresor dari tingkat keadaan 1 ke tingkat
keadaan 2, pada tekanan tinggi ini fluida kerja ini diembunkan di dalam kondensor ke
tingkat keadaan 3 dan kemudian diekspansikan dengan katup ekspansi ke tingkat
keadaan 4 dan berevaporasi di dalam evaporator kembali ke tingkat keadaan 1.
Sistem pendinginan ini terdiri dari beberapa alat utama yang pokok untuk dapat
terjadinya proses kompresi uap, yaitu :
a. Kompresor, berfungsi untuk menaikkan tekanan refrigerant.
b. Kondensor, berfungsi mendinginkan atau mengembunkan refrigerant berarti terjadi
panas yang dibuang di dalam kondensor.
c. Katup ekspansi, berfungsi untuk mengeskpansikan refrigerant secara entalpi
konstan dan tidak ada panas yang diserap maupun dibuang pada proses ekspansi
untuk menurunkan tekanan refrigerant.
d. Evaporator, berfungsi untuk memanaskan atau menguapkan refrigerant, berarti ada
panas yang diserap oleh refrigerant sehingga terjadi efek pendinginan pada
lingkungan sekitarnya.
Contoh cara kerja mesin pendingin AC
Prinsip kerja AC pemindahan panas diperlukan energi tambahan yang lebih besar
karena udara yang didinginkan skalanya lebih besar dan banyak. Di dalam AC, wujud
refrigeran berubah-ubah, dari bentuk cair ke gas atau sebaliknya. Pada kompresor,
refrigeran masih berupa uap, tekanan dan panasnya lalu dinaikkan dengan cara
memampatkannya oleh piston dalam silinder kompresor. Kemudian uap panas tersebut
didingikan pada saluran pipa kondensor agar menjadi cairan.
Pada saluran pipa kondensor diberi kipas untuk mempercepat proses pendinginan.
Proses pelepasan panas ini disebut teknik pengembunan. Selanjutnya cairan refrigeran
dimasukkan ke dalam evaporator dan dikurangi tekanannya sehingga menguap dan
menyerap kalor udara sekitar.
Di dalam AC ruang bagian dalam, udara dingin disebarkan menggunakan kipar
blower. Dalam bentuk uap (gas), refrigeran dihisap lagi oleh kompresor. Demikian
proses tersebut beruang terus sampai gas habis terpakai dan harus diisi kembali

Anda mungkin juga menyukai