Anda di halaman 1dari 7

Contoh 1:

BAB 1 Kita mempunyai sistem sebuah koin dan fungsi f adalah jumlah kepala,
STATISTIK SISTEM KECIL Maka, f =1 untuk kepala (h), dan f =0 untuk ekor (t).
(Statistics for small system).
Berapakah nilai rata-rata f jika koin dilempar dalam jumlah yang banyak?
Pendahuluan
Setiap sistem makroskopik mengandung jumlah elemen mikroskopik yang sangat banyak. Segelas air
mempunyai lebih dari 1024 molekul-molekul
molekul molekul air yang identik, dan ruangan kuliah yang kita tempati
sekarang mungkin lebih dari 1027 molekul Nitrogen
itrogen yang identik dan ¼ volume ruangan dipenuhi
dengan molekul oksigen yang identik. Ciri-ciri sistem yang besar sangat mudah ditebak (predictable),
(
namun ciri-ciri
ciri dari elemen kecil tidak mudah ditebak (lihat Gambar 1). Sistem yang mudah ditebak
memberi peluang kepada kita dapat menggunakan cara fikir statistik dalam proses analisis tingkah
laku anggota sistem

Gambar 1. Tingkah laku dari sekumpulan besar serangga yang dapat terbang lebih mudah ditebak
dibandingkan tingkah laku dari seekor atau dua ekor serangga yang sama. Semakin besar jumlah
anggota sistem, semakin dapat ditebak tingkah lakunya.

Sebaliknya, tingkah laku sistem yang lebih kecil sangat tidak konsisten dan tidak dapat mudah
diprediksi, sehingga memerlukan penggunaan cara fikir statistik yang lebih detail. Namun, pointnya
disini adalah sistem besar memerlukan metoda fikir statistik yang lebih bermanfaat dan tepat.

Nilai Rata-rata
rata (Mean Values).
Kita sekarang mengembangkan pola fikir dan sistem bekerja sehubungan dengan ciri-ciri dari suatu
sistem ke tingkah laku elemen secara individual. Kita bayangkan bahwwa kita mempunyai banyak
sistem yang dibuat identik (disebut jug
juga ensamble).
). Sebagai contoh, jika sistem kita adalah lemparan
(toss) koin kemudian kita mempunyai banyak koin, atau jika sistem kita adalah dua dadu yang
dilempar kemudian kita mempunyai banyak pasangan dadu yang dilemparkan. Setiap sistem dapat
berada dalam
am beberapa konfigurasi yang berbeda atau beberapa keadaan ((state
states). Kita misalkan Ps
menunjukkan probabilitas bahwa suatu sistem berada dalam keadaan s.

Misalkan, kita menggunakan fungsi sembarang f , yang mempunyai nilai fs bila sistem dalam
keadaan s. Kemudian rata-rata rata-rata ݂̅ ditentukan sebagai berikut:
rata atau nilai rata

̅ ௦ ݂௦ ܲ௦
݂=∑

Bahan Kuliah Fisika Statistik - Irwan Koto, Ph.D : Program Pend.Fisika-FKIP


Pend.Fisika FKIP Unib. Page 1 Bahan Kuliah Fisika Statistik - Irwan Koto, Ph.D : Program Pend.Fisika-FKIP Unib. Page 2

Probabilitas untuk kepala dan ekor adalah Ph = ½, Pt = ½, sehingga nilai rata-rata f adalah Untuk penyelesaian soal ini, kita pilih kriteria yang tepat untuk setiap individu elemen. Maka kita
misalkan p mewakili probabilitas yang memenuhi kriteria dan q adalah probabilitas yang tidak
݂̅= fh Ph + ft Pt = 1 x ½ + 0 x ½ = ½ memenuhi kriteria. Kriteria yang dapat kita gunakan adalah
Oleh karena itu, jumlah rata-rata untuk kepala yang muncul untuk setiap koin adalah 1/2 . Pelemparan (toss) dadu kepala (h) menghadap keatas (a flipped coin lands heads up)
Probabilitas yang memenuhi kriteria ini adalah 1/2 , dan probabilitas yang tidak memenuhi (yaitu
ekor menghadap keatas) juga adalah 1/2.
Contoh 2. Sekarang kita tinjau setiap sistem adalah sebuah (tunggal) dadu tunggal yang dilemparkan
Oleh karena itu
dan n menyatakan jumlah titik (dot) yang muncul dan menghadap keatas. Misalkan f adalah pangkat
dua dari jumlah titik yang muncul (fn = n2). Berapakah nilai rata-rata f jika dadu yang dilempar dengan p = ½, q=½
jumlah banyak?

1. Molekul udara tertentu mengisi ruang 1/3 bagian sedangkan yang lainnya kosong. Dalam
Setiap keenam sisi depan dadu mempunyai probabilitas 1/6, maka kasus ini, p = 1/3, q = 2/3.

݂̅ = ∑௡ ݊ଶܲ௡= (12 x 1/6) + (22 x 1/6) + (32 x 1/6) + (42 x 1/6) + (52 x 1/6) + (62 x 1/6) 2. Dadu yang dilempar muncul enam titik (a rolled dice lands with six dots up). Dalam kasus
ini,

p = 1/6, q = 5/6
= 91/6

Jadi, nilai rata-rata f = n2 adalah 91/6 atau 15,2

Jika f dan g adalah dua fungsi yang tergantung pada keadaan suatu sistem dan c adalah konstan maka,


݂തത
തതത
+ ݃ത=݂+݃ҧ
̅


ܿത݂
ത= c݂̅

A. Probabilitas untuk Berbagai variasi Konfigurasi-konfigurasi


(Probabilities for various configurations).

Kita sekarang menghitung probabilitas untuk suatu sistem terdapat dalam setiap konfigurasi yang
mungkin atau keadaan (states). Sebagai Contoh, berapakah kemungkinan bahwa tiga buah koin di-
toss yang muncul dengan dua kepala (h) dan satu ekor (t)? Atau berapakah kemungkinan bahwa 12
buah koin di-toss muncul dengan lima kepala dan tujuh ekor?.

Bahan Kuliah Fisika Statistik - Irwan Koto, Ph.D : Program Pend.Fisika-FKIP Unib. Page 3 Bahan Kuliah Fisika Statistik - Irwan Koto, Ph.D : Program Pend.Fisika-FKIP Unib. Page 4
Kriteria yang diformulasikan adalah baik dipenuhi atau tidak dipenuhi kriteria yang ditetapkan, kita Jika dua elemen mempunyai probabilitas yang identik, seperti dua koin, dua dadu, atau du molekul
dapat menyatakan dengan pasti bahwa harus menjadi satu atau lainnya. udara dalam ruang, kita dapat menuliskan:

p1 = p2 = p dan q1 = q2 = q

Probabilitas untuk satu atau lainnya = p + q = 1

Probabilitas untuk berbagai konfigurasi yang mungkin terjadi diperoleh melalui persamaan

Misalkan bahwa suatu sistem mempunyai dua elemen yang identik, yang diberi label 1 dan 2. (p1+ q1) (p2 + q2) = (p + q)2 = p2 + 2 pq + q2 =1.
Konfigurasi yang mungkin dan probabilitas untuk dua elemen ditunjukkan dengan

(p1+ q1) (p2 + q2) = 1 x 1 = 1 = p1p2 + p1q2 + q1p2 + q1q2


Probabilitas p2 bahwa kedua elemen memenuhi persyaratan, sebaliknya q2 bahwa kedua elemen tidak
Dalam kasus ini, p1p2 adalah probabilitas bahwa kedua elemen memenuhi kriteria, sedangkan p1q2 memenuhi persyaratan, dan 2 pq bahwa satu elemen memenuhi persyaratan namun satu elemen
adalah probabilitas bahwa elemen 1 memenuhi dan elemen 2 tidak, dan seterusnya. lainnya tidak memenuhi persyaratan. Koefisien 2 menunjukkan bahwa ada dua cara dalam peristiwa
tersebut dapat terjadi.

 p1q2 , dadu 1 memenuhi kriteria dan dadu 2 tidak, atau


Total keseluruhan, terdapat empat konfigurasi yang mungkin terjadi, seperti ditunjukkan pada empat
 q1p2, dadau 2 memenuhi kriteria dan dadu 1 tidak.
suku pada ruas kanan pada persamaan diatas, dan setiap suku adalah probabilitas untuk konfigurasi
tertentu. Fakta bahwa empat suku dijumlahkan untuk mengabungkan refleksi kepastian bahwa sistim
harus satu dari empat konfigurasi.
Jika kita perluas analisis kita pada sistem yang terdiri tiga elemen, kita peroleh bahwa probabilitas
diperoleh seperti:

Contoh. Kita membahas apakah muncul titik enam jika dua buah dadu dilempar serentak (diberi label (p1+ q1) (p2 + q2) (p3+ q3) = (p+ q)3 = p3 + 3 p2q + 3pq2 + q3 = 1.
1 dan 2). Berapakah probabilitas untuk beberapa variasi konfigurasi yang mungkin terjadi
dari kedua dadu?
Berdasarkan persamaan diatas, probabilitas dari berbagai kemungkinan konfigurasi yang terjadi
adalah
Probabilitas bahwa dadu yang dilempar muncul dengan enam titik adalah 1/6, dan probabilitas yang
muncul selain enam titik adalah 5/6:

p1 = p2 = 1/6 q1 = q2 = 5/6  p3 , ketiga dadu memenuhi kriteria,


 3 p2q, dua dadu memenuhi kriteria dan satu tidak,
Probabilitas untuk semua konfigurasi yang mungkinan terjadi diperoleh dari persamaan:  3pq2, satu dadu memenuhi kriteria dan dua tidak,
(p1+ q1) (p2 + q2) = p1p2 + p1q2 + q1p2 + q1q2 = ?  q3 , tidak satupun dadu yang memenuhi kriteria.

Berdasarkan persamaan diatas, probabilitas untuk empat konfigurasi yang mungkin diperoleh: Jika kita teliti pada suku 3p2q, sebagai contoh, koefisien 3 menunjukkan bahwa ada tiga konfigurasi
yang berbeda untuk dua elemen yang memenuhi kriteria dan satu elemen tidak. Tabel berikut ini
 Kedua dadu menampilkan enam titik: p1 p2 = (1/6) (1/6) = (1/36) menampilkan tiga daftar tiga kemungkinan.
 Dadu 1 menampilkan enam titik, tetapi dadu 2 tidak: p1q2 =(1/6) (5/6) = (5/36)
 Dadu 1 tidak menampilkan enam titik, tetapi dadu 2 menampilkan enam titik:
q1p2= (5/6) (1/6) = (5/6). Elemen-elemen yang Elemen yang tidak
 Kedua dadu tidak menampilkan enam titik: q1q2 = (5/6) (5/6) = (25/36). memenuhi kriteria memenuhi kriteria

1, 2 3

Bahan Kuliah Fisika Statistik - Irwan Koto, Ph.D : Program Pend.Fisika-FKIP Unib. Page 5 Bahan Kuliah Fisika Statistik - Irwan Koto, Ph.D : Program Pend.Fisika-FKIP Unib. Page 6

1, 3 2 Contoh 5. Tinjau lima molekul udara dalam suatu ruang kosong. Berapakah probabilitas bahwa dua
dari kelima molekul secara pasti berada dalam “the front third”?
2, 3 1

Contoh 4.

Kita melakukan tiga lemparan koin, diberi label 1, 2, dan 3. Berapakah tiga cara berbeda yang
mungkin dapat diperoleh dengan dua kepala dan satu ekor, dan berapakah probabilitas
(kebolehjadian) cara tersebut terjadi?

Tiga kemungkinan berbeda yang mungkin terjadi (h h t), (h t h), dan (t h h). Probabilitas untuk dua
kepala dan satu ekor akan menjadi

ଵ ଶ ଵ ଷ
3p2q = 3 ቀ ቁ ቀ ቁ = .
ଶ ଶ ଼

Kita dapat mengembangkan kasus diatas untuk sistim yang terdiri atas empat elemen, atau lima, atau
sembarang jumlah elemen N. Untuk suatu sistem dengan N elemen, probabilitas untuk semua
konfigurasi yang mungkin diperoleh dari ekspansi binomial:
Gambar 2.2. Jumlah cara berbeda yang mana n dari N elemen dapat memenuhi suatu kriteria,
digambarkan disini untuk: 1 dari 3 (kiri); 2 dari 4 (ditengah); dan 2 dari 5 (kanan). Tanda plus (+)
menunjukkan suatu elemen yang memenuhi kriteria dan kosong menunjukkan
menunju kkan sesuatu yang tidak
ே!
(‫ ݌‬+ ‫)ݍ‬ே = ∑ே௡ୀ଴ ‫݌‬௡ ‫ݍ‬ேି௡ = 1ே = 1. memenuhi kriteria.
௡!(ேି௡)!

Untuk setiap molekul, probabilitas berada dalam “the


“ front third “ adalah 1/3, maka p = 1/3, q = 2/3.
Suku ke-n dalam ekspansi ini menyatakan probabilitas ܲே (݊) bahwa elemen ke-n memenuhi kriteria
Sistem mempunyai N = 5 molekul. Probabilitas untuk n = 2 dari kelima molekul berada dalam ““the
dan elemen lainnya N – n tidak memenuhi kriteria:
front third” adalah

ହǨ ଵ ଶ ଶ ଷ ଼଴
ܲହ(2)
( )= ቀቁ ቀቁ = = 0,33.
ே! ଶǨଷǨ ଷ ଷ ଶସଷ
ܲே (݊) = ‫݌‬௡ ‫ݍ‬ேି௡
௡!(ேି௡)!

ହǨ
Jumlah susunan yang berbeda diperoleh dari koefisien binomial: = 10.
ଶǨଷǨ
Jumlah susunan yang berbeda untuk n elemen yang memenuhi kriteria dan N – n tidak memenuhi
kriteria diperoleh dengan koefisien binomial dalam persamaan diatas (lihat Gambar 2.2):

Menggunakan Faktorial (handling factorials)


ே!
Jumlah konfigurasi =
௡!(ேି௡)!

Meskipun perhitungan probabilitas benar untuk sembarang ukuran, perhitungan menjadi lebih sulit
jika jumlah elemen lebih sedikit.. Sebagai contoh, jika kita ingin untuk mengetahui probabilitas secara
pasti 40 dari 100 lemparan koin dengan hasil kepala, jawa
jawabannya
bannya seharusnya menjadi

Bahan Kuliah Fisika Statistik - Irwan Koto, Ph.D : Program Pend.Fisika-FKIP Unib. Page 7 Bahan Kuliah Fisika Statistik - Irwan Koto, Ph.D : Program Pend.Fisika-FKIP
Pend.Fisika FKIP Unib. Page 8
ଵ଴଴! ଵ ସ଴ ଵ ଺଴ Sistem dengan Bebera Kriteria
ܲଵ଴଴ (40)= ቀቁ ቀቁ
ସ଴!଺଴! ଶ ଶ
Bagaimanakah perlakuan yang kita terapkan pada probabilitas untuk distribusi yang
melibatkan lebih dari dua kemungkinan? Sebagai contoh, kita ingin mengetahui distribusi molekul
ଵ udara diantara tiga bagian ruang, dari depan ke belakang.
Meskipun, bilangan ( )40 dapat dihitung dengan menggunakan logaritma, faktorial (seperti 100!= 100

x 99 x 98 x 97 x ...) menjadi lebih sulit jika pangkat besar. 1). the front third (p1 = 1/3)

2). The next sixth (p2 = 1/6)

Suatu pendekatan yang dikenal rumus Stirling memberikan kemudahan pada kita menghitung 3). The back half (p3 =1/2)
faktorial dengan tepat untuk bilangan besar. Rumus Stirling adalah

Pada permasalahan ini, kita akan mengembangkan perlakuan yang telah kita terapkan sebelumnya
௠ ௠ untuk menunjukkan bahwa untuk suatu sistem yang terdiri dari N elemen dengan sejumlah kriteria
݉ ! ≈ √2ߨ݉ ቀ ቁ ,
௘ khusus yang probabilitasnya secara berturut-turut p1, p2, ...pm , probabilitas bahwa n1 memenuhi
kriteria pertama, n2 memenuhi kriteria kedua, dst. diperoleh melalui persamaan:


atau dengan menggunakan logaritma, ln ݉ ! ≈ ݉ ln ݉ − ݉ + ln 2ߨ ݉

ே! ௡ ௡ ௡
ܲ௡(௡భ,௡మ,…௡೘ ) = ‫ ݌‬భ‫ ݌‬మ … ‫݌‬௠ ೘ .
௡భ!௡మ!…௡೘ ! ଵ ଶ

Tingkah Laku Bebas Secara Statistik

Sejauh ini, kita beranggapan bahwa tingkah laku elemen dari suatu sistem bebas secara statistik, yaitu,
bahwa tingkah laku dari setiap elemen bebas dari lain. Sebagai contoh, kita beranggapan bahwa
probabilitas koin 2 menghasilkan kepala tidak tergantung apa yang terjadi pada coin 1.

Namun, terdapat banyak sistem yang tingkah laku elemen tidak bebas, yang mana tingkah laku dari
elemen secara individual tidak bebas. Sebagai contoh, misalkan kita mengambil kartu Ace dari
tumpukan kartu. Probabilitas dari pengambilan pertama untuk kartu Ace adalah 4/52, karena terdapat
empat kartu Ace dalam tumpukan kartu dari 52 kartu. Namun, untuk kartu kedua, probabiltas
tergantung pada pengambilan pertama. Jika kartu yang diambil adalah Ace, maka hanya tiga kartu
Ace yang tersisa diantara 51 kartu lainnya. Jika tidak, maka masih terdapat empat kartu Ace tertinggal
dalam tumpukan kartu. Maka probabilitas untuk kartu kedua akan menjadi 3/51 atau 4/51, tergantung
pada pengambilan pertama. Dua tingkah laku tidak bebas secara statistik (Gambar 2.3).

Bahan Kuliah Fisika Statistik - Irwan Koto, Ph.D : Program Pend.Fisika-FKIP Unib. Page 9 Bahan Kuliah Fisika Statistik - Irwan Koto, Ph.D : Program Pend.Fisika-FKIP Unib. Page 10

Contoh. Misalkan kita melemparkan tiga koin keatas (toss) dan menggulingkan dua dadu.
Berapakah probabilitas yang pasti dari dua koin menghasilkan kepala dan salah satu dadu
menghasilkan mata dadu enam?

Probabilitas bahwa dua dari tiga koin menghasilkan kepala ( p = ½, q = ½ ) adalah

ଷ! ଵ ଶ ଵ ଵ ଷ
ܲଷ(2) = ቀቁ ቀቁ=
ଶ! ଷ! ଶ ଶ ଼

dan probabilitas bahwa satu dari dua dadu menghasilkan mata dadu enam ( p = 1/6, q =5/6 ) adalah

2! 1 ଵ 5 ଵ 5
ܲଶ(1) = ൬൰ ൬ ൰ =
Gambar 2.3. Berapakah probabilitas kartu berikut yang terdekat 1! 1! 6 6 18

dengan queen? Apakah probabilitas tergantung pada apakah Karena tingkah laku dadu bebas dari tingkah laku koin, kita hanya mengalikan probabilitas kedua
elemen. Jawabannya adalah
yang sudah dilakukan.
ଷ ହ ହ
ቀ ቁቀ ቁ=
଼ ଵ଼ ସ଼

Dalam sistem fisika, interaksi antara partikel sering terjadi bahwa sembarang partikel dipengaruhi
oleh tingkah laku partikel lainnya yang berdekatan. Jika kita gunakan penjelasan diatas pada sistim
fisika, kita harus berhati-hati dalam memaknai bahwa tingkah laku individual elemen bebas secara
statistik. Kita dapat memilih sekelompok partikel sebagai keseluruhan iinti,
nti, atau sebuah molekul, atau
sekelompok molekul. Tetapi bila kriteria bebas secara statistik, total probabilitas dengan
mempertimbangkan semua kriteria hanya mengalikan setiap individual probabilitas.

Contoh. Misalkan sebuah molekul udara dalam suatu ru ruang


ang kosong. Berapakah probabilitas untuk
posisi dari molekul tersebut terhadap the front third dan the top half of the room.

 Kriteria 1: molekul berada dalam the front third , p1 = 1/3, q1 = 2/3


 Kriteria 2: molekul berada dalam the top half, p2 = 1/2, q2 = 1/2.

Indeks pada probabilitas menunjukkan kriteria yang dimiliki. Variasi probabilitas terhadap kedua
kriteria-kriteria tersebut adalah:

 Front third, top half, p1p2 = (1/3)(1/2) = 1/6


 Front third, bottom half, p1q2 =(1/3)(1/2) = 1/6
 Rear two thirds, top half, q1p2 = (2/3) (1/2) = 2/6
 Rear two thirds, bottom half, q1q2=(2/3)(1/2) = 2/6

Bahan Kuliah Fisika Statistik - Irwan Koto, Ph.D : Program Pend.Fisika-FKIP


Pend.Fisika FKIP Unib. Page 11 Bahan Kuliah Fisika Statistik - Irwan Koto, Ph.D : Program Pend.Fisika-FKIP Unib. Page 12
SISTEM DENGAN BANYAK
ANYAK ELEMEN Berdasarkan kasus 1000 lemparan koin, paling mungkin jum jumlah
lah kepala yang muncul antara
450 dan 550. Namun, probabilitas peroleh secara pasti kepala sebesar 500 adalah 0,0252.
0,0252.
(Systems with many elements)

A. Flukstuasi (Fluctuations)
Harga Rata-rata
rata dan Standar Deviasi (Mean value and Standard deviation
deviation).

Misalkan kita ingin mengetahui hasil dari pelemparan 1000 koin. Persamaan yang digunakan untuk
memperoleh probabilitas pasti untuk semua (1000) kemungkinan mulai dari 0 kepala sampai 1000 Sekarang kita akan menyelidiki bagaimana menghitung harga rat rata-rata
rata dan karakteristik fluktuasi
kepala adalah suatu sistem. Misalkan kita mempunyai sistem besar yang dipersiapkan dengan cara yang sama
(ensemble). Sebagai contoh, kita mungkin mempunyai banyak sistem dengan dengan 1000 coin
coin yang
yang
ேǨ
ܲே (݊) = ‫݌‬௡ ‫ݍ‬ேି௡ dilemparkan. Atau kita melemparkan secara serentak 1000 coin beberapa kali.
௡Ǩ(ேି௡))!

Kita peroleh (lihat Gambar 3.1) Untuk sistem besar dari sistem identik yang mempunyai N elemen, jumlah elemen rata
rata-rata untuk
setiap sistem yang memenuhi suatu kriteria diberikan oleh persamaan
P1000 (0) = 9,3 x 10-302,
ഥ = ࢖ࡺ

P1000 (1) = 9,3 x 10-299,
Keterangan: p adalah probabilitas sembarang elemen untuk memenuhi kriteria.
P1000 (2)= 4,6 x 10-296

P1000 (3)= ... (tugas).


Standar deviasi diperoleh dari ߪ = ට ത
ሺത
݊തതെ
തതത݊
തതതଶത
തሻ

Standar deviasi dihitung dengan mudah dari sejumlah elemen N dan probabilitas
probabilitas p, q.
q. Untuk
Untuk
membuktikannya, kita menghitung ߪଶ dan menggunakan ݊
തkonstan
konstan untuk sistem.

Kita ketahui bahwa ݊ rata-rata ݊ଶ


തൌ ‫ ܰ݌‬, namun kita harus menentukan harga rata

Cara yang mudah untuk menyelesaikannya menggunakan ekspansi binomial


Gambar 3.1. Probabilitas untuk berbagai jumlah kepala yang muncul bila 1000 koin

dilemparkan keatas. Puncak distribusi pada angka 500 kepala yang muncul, untuk

probabilitas sebesar 0,0252. Peluang yang terkecil muncul kepala kecil dari 450 atau

lebih besar dari 550 diabaikan. . dan menggunakan cara:

Bahan Kuliah Fisika Statistik - Irwan Koto, Ph.D : Program Pend.Fisika-FKIP


Pend.Fisika FKIP Unib. Page 13 Bahan Kuliah Fisika Statistik - Irwan Koto, Ph.D : Program Pend.Fisika
Pend.Fisika-FKIP
FKIP Unib. Page 14

Contoh: Misalkan sistem terdiri dari 100 molekul dalam ruangan kosong. Berapakah jumlah molekul
rata-rata dalam in the front third of the room, standar deviasi dan fluktuasi relatif .

Dalam kasus ini N =100 , p = 1/3 . q = 2/3

a). Jumlah molekul rata-rata: ݊


ത = ‫ = ܰ݌‬...33.3......

b). Standar deviasi: ߪ = ඥܰ‫= ݍ݌‬...4,7...........



c). Fluktuasi relatif = 0,14
௡ത

Contoh: Kasusnya sama dengan contoh diatas namun jumlah molekul N = 10 28, tentukanlah

a). Jumlah molekul rata-rata, (b). Standar deviasi, (c) Fluktuasi relatif.

Kerjakan sebagai latihan dirumah.

B. Distribusi Gauss.

Kita telah bahas untuk sistem yang terdiri dari beberapa elemen, menghitung probabilitas PN(n)
menggunakan rumus binomial

ܰ!
ܲே (݊) = ‫݌‬௡ ‫ݍ‬ேି௡
݊! (ܰ − ݊)!

merupakan suatu pekerjaan yang membutuhkan ketelitian. Fisika statistik menawarkan cara yang
mudah. Distribusi probabilitas keseluruhan mencakup semua konfigurasi yang mungkin (atau states)
dapat diwakili dengan dua parameter ݊തdan ߪ yang dapat dihitung dari persamaan

݊
ത = ‫ܰ݌‬ dan ߪ = ඥܰ‫ݍ݌‬.

Proses perhitungan ini dapat disederhanakan dengan distribusi Gauss yang menggunakan pendekatan
(approximation) yang membuat lebih reliabel jika jumlah elemen dalam sistem menjadi lebih besar.
Oleh karena itu, distribusi Gauss efektif pada kasus ketika rumus binomial tidak dapat digunakan.
Untuk sistem kecil, hanya pendekatan binomial berlaku. Untuk sistem besar, kedua pendekatan
(distribusi Gauss dan binomial) dapat digunakan namun pendekatan Gauss lebih sederhana.

Bahan Kuliah Fisika Statistik - Irwan Koto, Ph.D : Program Pend.Fisika-FKIP


Pend.Fisika FKIP Unib. Page 15 Bahan Kuliah Fisika Statistik - Irwan Koto, Ph.D : Program Pend.Fisika-FKIP Unib. Page 16
Distribusi Gauss disebut juga distribus
distribusi normal.. Jenis distribusi ini paling banyak dijumpai dalam
kehidupan dan fenomena alam. Persamaan matematika ditunjukkan seperti berikut ini

1 మȀଶఙమ
ܲ(݊) = ݁ି(௡ି௡ത)
ߪ√ʹߨ

Telah diketahui pada kuliah sebelumnya : ߪଶ ൌ ܰ‫ݍ݌‬ dan ݊


ത ൌ ‫ܰ݌‬

Gambar 3.4. Perbandingan Gauss dengan Binom


Binomial untuk probabilitas PN(n)) untuk sistem yang terdiri
dari jumlah elemen N = 4 dan N = 10 ((p = ½) dengan persamaan:

ଵ మ మ ேǨ
ܲ(݊) = ݁ି(௡ି௡തሻ Ȁଶఙ (Gauss) dengan ܲே (݊) = ‫݌‬௡ ‫ݍ‬ேି௡ (Binomial)
ఙ√ଶగ ௡Ǩ(ே ି௡)!
Gambar
Gambar. Profil Distribusi Gauss (Normal)

Untuk memperoleh probabilitas bahwa n berada dalam satu deviasi standar dari nilai rata തሻ, kita
rata-rata (݊
Karakteristik distribusi Gauss adalah (a) simetrik, (b) bentuknya menyerupai loceng, (c) intervalnya
dapat menjumlahkan probabilitas untuk semua n antara ݊
തെ ߪdan ݊ത൅ ߪǣ
dari (−∞, ∞), (d) jumlah observasi tak hingga, bentuknya ditentukan oleh nilai rata ത ൌ ‫ܰ݌‬ሻ
rata-rata (݊
dan deviasi standar (ߪଶ ൌ ܰ‫ݍ݌‬ሻ. തାఙ
௡ ௡തାఙ തାఙ

෍ ܲ((݊ሻൎ ෍ ܲሺ݊ሻο݊ ൎ න ܲ(݊)݀݊ ൌ Ͳǡ͸ͺ ͵


௡ୀ௡തାఙ തାఙ
௡ୀ௡ തିఙ

Dengan kata lain, untuk distribusi Gauss 68,3% dar darii semua peristiwa berada dalam satu deviasi
Akurasi dan Penyebaran standar dari nilai rata-rata.
rata. Dengan cara yang sama, kita dapat peroleh bahwa 95,4% dari semua
rata-rata ሺ݊
peristiwa berada dalam dua deviasi standar dari nilai rata തሻseperti
seperti Gambar 3.5.

Telah dijelaskan bahwa distrinusi Gauss lebih akurat untuk sistem besar. Namun, sebesar apakah
sistem yang dimaksud? Dalam Gambar 3.4, prediksi dari pendekatan Gaus (tanda silang) dan prediksi
benar dari formula binomial (titik)
ik) dibandingkan untuk sistem dengan jumlah elemen N = 4 dan N =
10, dengan p = q = ½. Dari gambar diketahui bahwa N = 4 pendekatan Gauss lebih akurat, dan untuk
N = 10 kedua distribusi tidak dapat dibedakan.

Bahan Kuliah Fisika Statistik - Irwan Koto, Ph.D : Program Pend.Fisika-FKIP


Pend.Fisika FKIP Unib. Page 17 Bahan Kuliah Fisika Statistik - Irwan Koto, Ph.D : Program Pend.Fisika
Pend.Fisika-FKIP
FKIP Unib. Page 18

sebelumnya. Secara rata-rata


rata bagaimanakah gerakkan si pemabuk tadi”. Namun jika terdapat sebanyk
N pemabuk, bagaimana penyebaran gerakkan yang dilakukan oleh N pemabuk tersebut?
Gambar 3.5. Untuk distribusi Gauss, 68,3% dari semua peristiwa berada dalam satu deviasi standar
dari nilai rata-rata (݊
ത), 95,4% berada dalam dua standar deviasi, dan 99,7% berada dalam tiga deviasi Misalkan bahwa Ps adalah probabilitas bahwa satu langkah dengan panjang langkah s dalam
standar. arah tertentu.. Cara lain, misalkan bahwa P(s) ds adalah probabilitas bahwa langkah dalam interval ds.
Maka dengan menggunakan definisi nilai ratarata-rata, rata-rata
rata jarak yang ditempuh dan rata
rata-rata jarak
kuadrat ditunjukkan olehh persamaan
Contoh: Misalkan terdapat 3000 molekul udara dalam suatu ruangan kosong. Berpakah secara pasti ‫ݏ‬ҧൌ ∑௦‫ܲݏ‬௦ atau ‫ݏ‬ҧൌ ∫ ‫ݏ݀)ݏ(ܲݏ‬ (3.12)
1000 dari molekul udara berada dalam the front third dari ruangan pada saat tertentu.

dan ത
‫ݏ‬തଶത = ∑ௌ ܵଶܲ௦ atau ത
‫ݏ‬തଶത = ∫ ‫ݏ‬ଶܲ(‫ݏ݀)ݏ‬ (3.13)
Jawab: Untuk ditribusi Gauss, kita perlukan nilai ݊
ത݀an ߪ,
dari kedua persamaan dapat kita hitung :

Dari soal diperoleh: N = 3000 , n = 1000 , p = 1/3 , q = 2/3


ߪଶ ൌ ത
ሺത
തതതതത‫ݏ‬
‫ݏ‬െ തത
തଶത= ത
ҧ
ሻ ‫ݏ‬തଶതെ ʹ‫ݏ‬ҧ
‫ݏ‬ҧ ଶ
൅ ‫ݏ‬ҧ ൌത
‫ݏ‬തଶതെ ‫ݏ‬ҧ

(3.14)

N Langkah
Sehingga :
Persamaan (3.12) sampai dengan (3.14) dapat digunakan untuk satu lamgkah
lamgkah. Pada bagian ini
݊
ത = ‫ = ܰ ݌‬1000, ߪ =ඥܰ‫ = ݍ݌‬25,8
kita akan menentukan jarak rata
rata-rata
rata yang ditempuh dan deviasi standar setelah setiap pemabuk
melangkah
ngkah sebanyak “N” langkah.

ଵ (௡ି௡ത)మ Total jarak yang ditempuh oleh sembarang pemabuk adalah penjumlahan jarak yang dilewati
= 0,0155 =0
√ଶగఙ ଶఙ మ dalam setiap langkah

SN = ∑ே௜ୀଵ ‫ݏ‬௜ = ‫ݏ‬ଵ ൅ ‫ݏ‬ଶ ൅ ‫ݏ‬ଷ ൅ ‫ ڮ‬൅ ܵே


ଵ మ మ
Maka, ܲଷ଴଴଴(1000)= ܲ(݊) = ݁ି(௡ି௡ത) /ଶఙ =0,0155݁ି଴ = 0,0155. Mudah untuk memperoleh rata rata-rata
rata jarak langkah yang dilakukan oleh semua pemabuk. Setiap
ఙ√ଶగ
langkah bersifat random dan dibentuk oleh probabilitas yang sama seperti semua langkah lainnya.
Maka panjang rata-rata
rata setiap langkah adalah sama:

C. Gerak Random/Acak (The random walk) ‫ݏ‬


ഥଵ ൌ ‫ݏ‬
ഥ=‫ݏ‬
ଶ ഥ
ଷ … = ‫ݏ‬ҧ

Diantara penyelidikan yang sesuai dengan framework gerak random adalah peristiwa difusi, yang Oleh karena itu, jarak rata-rata
rata yang ditempuh setelah N langkah adalah hasil perkalian jumlah
mana satu langkah merupakan jarak berpindah antara tumbukan-tumbukan berurutan dengan molekul langkah (N) dengan jarak yang ditempuh dalam sembarang langkah ((N ‫ݏ‬ҧ
):
lain. Suatu molekul dapat menujua satu arah dan dapat juga berbagai jarak antara tumbukan-
tumbukan. Dengan cara yang sama, pergerakan elektron melalui logam, pergerakan hole melalui
semikonduktor, pergerakan getaran termal melalui benda padat semuanya adalah masalah-masalah
yang terkait dengan gerak random. Untuk menghitung deviasi standar setelah N langkah, kita mulai definisi. Seperti dijela
dijelaskan
sebelumnya
Satu Langkah

Permasalahan yang paling sulit adalah bagaimana memperoleh jarak rata-rata yang ditempuh
dan deviasi standar untuk satu langkah, yang diberi simbol ‫ݏ‬ҧ dan ߪ. Kedua besaran ini menjawab
Suku ܵതതതଶ തതത തതଶത
pertanyaan: “jika seorang pemabuk berat berjalan dari suatu titik tertentu dengan setiap langkah ே merupakan kuadrat dari hasil perhitungan diatas untuk ܵே , tetapi untuk ‫ݏ‬ே , kita dapat
jaraknya tetap (s), tetapi arahnya boleh ke kiri atau ke kanan yang tidak tergantung pada arah tuliskan

Bahan Kuliah Fisika Statistik - Irwan Koto, Ph.D : Program Pend.Fisika-FKIP Unib. Page 19 Bahan Kuliah Fisika Statistik - Irwan Koto, Ph.D : Program Pend.Fisika-FKIP
Pend.Fisika FKIP Unib. Page 20
Contoh gerak random adalah gerak elektron penghantar dalam suatu logam. Kita akan anggap bahwa
gerak elektron secara random menyebabkan setiap elektron melakukan 10 12 tumbukan per detik,
Jika dikuadratkan persamaan pada ruas kanan, kita peroleh suku suku-suku N . N dari suku-suku
suku ini 2 secara rata-rata elektron berpindah sejauh root mean square dari ߪ dengan arah 10-8 m antara dua
tumbukan. Biasanya, jika jarak tempuh semua arah adalah sama, panjang rata-rata dari semua langkah
suku yang dikuadratkan seperti ‫ݏ‬ଵଶ, ‫ݏ‬ଶଶ, dan seterusnya, sisa N (N -11 ) adalah suku-suku
adalah suku-suku
dalam satu langkah adalah nol.
berikutnya seperti s1s2, s1s3, dst. Maka

ܵேଶ = (‫ݏ‬ଵଶ ൅ ‫ݏ‬ଶଶ + ‫ݏ‬ଷଶ + ⋯ ) + (‫ݏ‬ଵ‫ݏ‬ଶ ൅ ‫ݏ‬ଵ‫ݏ‬ଷ ൅ ‫ݏ ڮ‬ଶ‫ݏ‬ଵ ൅ ‫ݏ‬ଶ‫ݏ‬ଷ + ⋯ ൅ ‫ݏ‬ଷ‫ݏ‬ଵ + ⋯ )

= suku-sukunya
sukunya dikuadratkan + suku
suku-sukunya dikalikan.

Dalam bentuk ini, perhitungan rata


rata-rata
rata mudah. Karena probabilitasnya adalah sama untuk setiap
langkah, kita peroleh untuk suku
suku-suku ke N yang dikuadratkan.

Untuk suku-suku
suku yang dikalikan N(N-1), kita gunakan fakta bahwa langkah-langkah
langkah tidak tergantung
sama lain. Olehkarena itu kita menggunakan prinsip ݂݃ തതതത ൌ ݂̅݃ҧuntuk karakteristik bebas secara
statistik dan kita peroleh

Kombinasi hasil-hasil
hasil ini untuk N suku
suku-suku yang dikuadratkan dan suku-suku
suku ke N (N
(N-1)yang
dikuadratkan, kita peroleh

Dengan menggunakan hasil ini dan hasi perhitungan (3.15) bahwa ത


ܵത

ே ൌ ܰ‫ ̅ݏ‬, kita peroleh untuk
kuadrat devaisi standar adalah

Jika kedua ruas dikalikan dengan pangkat ½ (akar) kita peroleh bahwa deviasi standar untuk N
langkah sama dengan perkalian dari ξ ܰ dan deviasi standar untuk sembarang langkah :

ߪே = √ܰ ߪ

Perhatikan bahwa jarak rata-rata


rata yang ditempuh ((SN) berbanding lurus
rus dengan jumlah langkah ((N),
sebaliknya deviasi standar bertambah hanya akar pangkat dua dari √ܰ . Sebanding dengan jarak yang
ditempuh, posisi gerak random menjadi lebih terduga ketika N bertambah besar tetapi kurang
diprediksi (Gambar 3.6).

ఙಿ √ே ఙ ଵ
= ≈
ௌಿ ே ௦̅ √ே

C.4 Konduksi dalam Logam

Bahan Kuliah Fisika Statistik - Irwan Koto, Ph.D : Program Pend.Fisika-FKIP


Pend.Fisika FKIP Unib. Page 21 Bahan Kuliah Fisika Statistik - Irwan Koto, Ph.D : Program Pend.Fisika-FKIP Unib. Page 22

Bab 4 Efek Kuantum


Energi Internal Rotasi dan Vibrasi
Tumbukan dengan molekul lain mungkin menyebabkan molekul poliatomik dalam zat cair atau gas
berotasi dan/atau bergetar secara internal. Hal ini memberikan mode tambahan dari simpanan
Tinjau energi sebuah partikel
el dalam zat padat, zat cair dan gas. Dalam suatu zat padat, sebuah
energi diluar energi potensial dan energi kinetik translasi adalah
atom berada di dalam daerah yang terdapat interaksi elektromagnetik dengan aatom tom-atom
tetangganya seolah-olah ataom--atom
om tersebut terikat dalam suatu tempat oleh pegas kecil (Gambar ߝ ൌ ߝ௣௢௧ ൅ ߝ௧௥௔௡௦ ൅ ߝ௥௢௧ ൅ ߝ௩௜௕ (4.6)
4.5). Setiap
etiap atom bergetar dalam tiga dimensi disekitar posisi titik kesetimbangannya, dan energinya
diperoleh melalui persamaan Menurut fisika kuantum, partikel bersifat sebagai gelombang dibatasi pada tingkat energi yang
diperbolehkan yang secara khusus
sus dalam getaran molekul. Ikatan molekul setiap atom dalam sum
sumur
ߝ ൌ ߝ௣௢௧௘௡௦௜௔௟ + ߝ௞௜௡௘௧௜௞ potensial yang lebarnya dalam satuan amstrong. Oleh sebab itu, panjang gelombang berdiri bersifat
ଵ ଵ ଵ ଵ ଵ ଵ gelombang pendek, tergantung pada tingkat energi sehingga eksitasi vibrasi tidak mungkin ter
terjadi
= ߤ଴ + ݇‫ݔ‬ଶ + ݇‫ݕ‬ଶ + ݇‫ݖ‬ଶ + ‫݌‬௫ଶ + ‫݌‬௬ଶ + ‫݌‬௭ଶ
ଶ ଶ ଶ ଶ௠ ଶ௠ ଶ௠ pada suhu normal.
Diketahui bahwa ߝ௣௢௧௘௡௦௜௔௟ terdiri dari dua bagian, energi potensial pada posisi ߤ଴ dan energi Efek kuantum yang sama terjadi dalam rotasi molekul. Momentum Angular L dikuantisasi
potensial vibrasi. Beberapa zat padat tidak isotropik, dan kontanta ݇ berbeda dalam arah yang dalam besaran ħ.. Energi kinetik untuk rotasi sekitar sembarang sumbu rotasi berbanding terbalik
berbeda. dengan inersia rotasi I.. Untuk rotasi disekitar sumbu
su ke-i ,
ଵ ଶ
ߝ௥௢௧ = ‫ܮ‬, keterangan ‫ܮ‬௜ = (0, ±1, ±2 … ) ħ (4.7)
ଶூ೔ ௜

(Karena kita hanya dapat mengetahui nilai pasti dari ‫ܮ‬௜ untuk suatu sumbu pada saat tertentu,
kadang lebih tepat menggunakan momentum angular, ‫ܮ‬ଶ ൌ ݈ሺ݈൅ ͳሻħ2.)
kadang-kadang

Semakin kecil inersia rotasi, semakin besar energi pertama dari keadaan rotasi. Kadang inersia rotasi
sekitar satu sumbu atau lebih sangat kecil sehingga eksitasi membutuhkan energi yang lebih besar
dari yang tersedia melalui proses tumbukan. Maka gerak ro rotasi
tasi khusus ini tidak terjadi.

Contoh – Molekul Gas Diatomik.


Sebagai contoh spesifik, tinjau molekul gas diatomik, seperti nitrogen atau oksigen. Energi kinetik
translasi ditunjukkan dalam persamaan (4.5) dan , seperti dibicarakan sebelumnya, tingkat vibrasi
terlalu tinggi untuk tercapai. Namun, energi kinetik rotas
rotasii menjadi menarik, karena inersia rotasi dari
Gambar 4.
4.5. Interaksi antara atom-atom
atom dalam zat padat molekul diatomik disekitar sumbu yang terjadi pada kedua inti molekul sangat kecil sehingga eksitasi
menyebabkan atom
atom-atom bertingkah laku seolah-olah
olah rotasi yang bersesuai seharusnya membutuhkan terlalu banyak energi. Namun, dua sumbu molekul
atom
atom-atom dihubungkan semuanya oleh pegas kecil. lainnya, inersia rotasi lebih besar, membuat keadaan rotasi ini lebih besar kenungkinannya terjadi
pada temperatur biasa. Dengan pertimbangan ini, kita dapat menuliskan energi total dari molekul
Dalam zat cair, energi potensial dari molekul berubah
berubah-ubah
ubah ketika konfiigurasi molekul
molekul-molekul lain
diatomik (Gambar 4.6):
disekitarnya berubah. Maka energi potensial pada titik acuan ߤ଴ adalah rata-ratarata dari harga “medan
rata-rata”,
rata”, dan energi total dari suatu molekul dalam zat cair dapat dit
dituliskan

ଵ ଵ ଵ
ߝ ൌ ߝ௣௢௧௘௡௦௜௔௟ + ߝ௞௜௡௘௧௜௞ ൌ ߤ଴ + ‫݌‬௫ଶ + ‫݌‬௬ଶ + ‫݌‬௭ଶ (4.4)
ଶ௠ ଶ௠ ଶ௠

Dalam gas, partikel-partikel


partikel selalu berjauhan sehingga interaksi antar partikel diabaikan. Maka, pada
sebagian kasus, energi potensial ssangat
angat kecil dan energi partikel hanya energi kinetik.

ଵ ଵ ଵ
ߝ ൌ ߝ௞௜௡௘௧௜௞ = ‫݌‬௫ଶ + ‫݌‬௬ଶ + ‫݌‬௭ଶ (4.5)

ଶ௠ ଶ௠ ଶ௠

Bahan Kuliah Fisika Statistik - Irwan Koto, Ph.D : Program Pend.Fisika-FKIP


Pend.Fisika FKIP Unib. Page 23 Bahan Kuliah Fisika Statistik - Irwan Koto, Ph.D : Program Pend.Fisika-FKIP
Pend.Fisika FKIP Unib. Page 24
Dalam bahan ajar ini, kita menggunakan notasi, v menunjukkan banyaknya derajat kebebasan untuk
setiap partikel dan N menunjukkan jumlah partikel dalam sistim:

Derajat kebebasan setap partikel =v


Derajat kebebasan untuk suatu sistem terdiri dari N partikel = Nv.

D. Ekuipartisi (Equipartition)
Tinjau distribusi energi diantara berbagai derajat kebebasan. Pada suatu peristiwa tumbukan, ada
kecenderungan energi dipindahkan dari partikel yang bergerak cepat ke partikel beregrak lambat,
sehingga energi dikeluarkan (Bayangkan tumbukan yang terjadi pada meja bilyard). Ingat kembali
materi perkuliahan fisika dasar dan mekanika, kita ketahui bahwa energi potensial dan kinetik rata-
௞௫మ ௣ೣమ
rata adalah sama besar. Sehingga suku-suku (besaran) seperti , dan mengandung energi yang
ଶ ଶ௠
sama bila rata-rata digunakan. Akhirnya, gerak dalam tiga arah sama, sehingga energi kinetik rata-rata
atau energi potensial rata-rata dalam arah x, y, dan z harus sama.

Dengan menggunakan alasan tersebut, tidak mengherankan bahwa energi rata-rata yang disimpan
dalam setiap derajat kebebasan adalah sama. Keadaan ini disebut sebagai “Teorema ekuipartisi.”maka
energi rata-rata yang disimpan dalam derajat kebebasan ini diperoleh dari persamaan

ߝҧ
= ݇ܶ (4.11)

Gambar 4.6. Molekul gas diatomik seperti dua bo bola


la pejal kecil yang dihungkan dengan sebatang Jika T adalah temperatur dan k adalah konstanta Boltzmann: k = 1,381 x 10-23 J/K = 8,63 x 10-5
kawat (dumbbell).). Benda tersebut dapat menyimpan energi kinetik translasi melalui gerakan dalam eV/K.
tiga dimensi. Tetapi molekul dapat berputar hanya pada dua sumbu. Inersia rotasi sekitar sumbu x
sangat kecil sehingga
ngga energi bahkan energi pada keadaan eksitasi pertama terlalu tinggi untuk F.Energi Termal
dicapai. Biasanya, tidak ada energi yang disimpan dalam vibrasi karena eksitasi memerlukan terlalu Energi termal dari suatu sistem dianggap sebagai energi yang disimpan dalam getaran dan lonjakan
banyak energi.
dari partikel dan tidak termasuk energi potensial pada acuan ߤ଴ (Gambar 4.7). Energi yang disimpan
dalam setiap atom dalam zat padat dapat ditulis
Derajat Kebebasan 1 1 1 1 ଶ 1 ଶ 1 ଶ
ߝ = ߤ଴ + ݇‫ݔ‬ଶ + ݇‫ݕ‬ଶ + ݇‫ݖ‬ଶ + ‫ ݌‬+ ‫ ݌‬+ ‫݌‬
Berdasarkan contoh diatas, energi individual partikel dituliskan dalam bentuk 2 2 2 2݉ ௫ 2݉ ௬ 2݉ ௭

ߝ ൌ ߤ଴ + ∑௜ܾ௜߳௜ଶ (4.9) energi termal



߳௜ଶ
Keterangan bi adalah kontanta (misalnya., k/2, 1/2m, 1/2I, dst) dan adalah posisi atau koordinat Karena setiap derajat kebebasan membawa energi rata-rata sebesar ݇ܶ, energi termal rata-rata

momentum (x, px, L1, dst.). Setiap besaran ܾ௜߳௜ଶ menampilkan cara yang berbeda setiap partikel dapat dari setiap atom dalam zat padat adalah ߝҧ
= 6݇ܶ/2
menyimpan energi, disebut “derajat kebebasan”. Misalnya, setiap atom dalam zat padat mempunyai
enam derajat kebebasan, karena ada enam suku ܾ௜߳௜ଶ dalam persamaan Berdasarkan contoh diatas, energi rata-rata dari suatu partikel dalamm sembarang sistem dapat
dituliskan seperti
1 ଶ 1 ଶ 1 ଶ 1 ଶ 1 ଶ 1 ଶ
ߝ ൌ ߤ଴ + ݇݇‫ ݔ‬+ ݇‫ ݕ‬+ ݇‫ ݖ‬+ ‫ ݌‬+ ‫ ݌‬+ ‫݌‬ ௩
2 2 2 ʹ݉ ௫ ʹ݉ ௬ ʹ݉ ௭ ߝҧ
= ߤ଴ + ݇ܶ

Untuk molekul gas diatomik: Jika v adalah banyaknya derajat kebebasan, dan energi internal dari suatu sistem dengan N partikel
dapat dituliskan:
ே௩
Terdapat lima suku, sehingga setiap molekul gas diatomik mempunyai lima derajat kebebasan. ‫ߝ ܰ = ܧ‬ҧ
= ܰ ߤ଴ + ݇ܶ (4.13)

Energi termal (Etermal) dari sistem adalah suku kedua dalam persamaan (4.13):

Bahan Kuliah Fisika Statistik - Irwan Koto, Ph.D : Program Pend.Fisika-FKIP


Pend.Fisika FKIP Unib. Page 25 Bahan Kuliah Fisika Statistik - Irwan Koto, Ph.D : Program Pend.Fisika-FKIP Unib. Page 26

ே௩
‫ܧ‬௧௘௥௠ ௔௟ ൌ ܰ ߝ௧௘௥௠ ௔௟ = ݇ܶ

Kita dapat lihat bahwa energi termal disimpan dalam berbagai derajat kebebasan, sebanding dengan
temperatur. Jika kita menambahkan energi ο‫ ܧ‬ke suatu sistem dengan N molekul maka kenaikan
temperatur οܶ tergantung pada banyaknya derajat kebebasan untuk setiap molekul ((v) adalah

ܰ‫ݒ‬
ο‫ ܧ‬ൌ ܰ οߤ଴ + ݇οܶ
2

Bahan Kuliah Fisika Statistik - Irwan Koto, Ph.D : Program Pend.Fisika-FKIP


Pend.Fisika FKIP Unib. Page 27

Anda mungkin juga menyukai