Anda di halaman 1dari 5

Leopold I

Tujuan : Untuk menentukan umur kehamilan serta bagian tubuh apa yang terdapat didalam
fundus uteri.
Caranya :
 Kaki klien ditekuk pada lutut serta lipat paha
 Pemeriksa berdiri disebelah kanan ibu hamil dan melihat kearah muka klien
 Rahim dibawa ke tengah
 Tinggi fundus uteri ditentukan, ukur dari bagian keras ketemu (symphisis)

Leopold II
Tujuan : Untuk menentukan dimana punggung anak dan dimana letak bagian-bagian kecil.
Caranya :
 Raba bagian kiri dan kanan Rahim jika teraba kecil-kecil dan panjang itu menentukan tangan dan
jari-jari
 Jika teraba lebar dank eras biasanya teraba di bagian abdomen kuadran kiri bawah

Leopold III
Tujuan : Untuk mengetahui apa yang ada pada bagian bawah dan bagian bawah sudah terpegang
oleh PAP (Pintu Atas Panggul) besar.
Caranya :
 Tangan kanan memegang bagian bawah
 Tangan kiri mencoba menekan fundus
 Dibagian bawah Rahim masih bias digoyangkan atau tidak
 Bila belum konvergen tidak perlu leopold IV

Leopold-IV
Tujuan : Guna menentukan bagian bawah dalam Rahim dan seberapa masuknya bagian bawah
tersebut ke dalam PAP.
Caranya :
 Tangan konvergen : hanya bagian kecil dari kepala yang turun PAP
 Tangan sejajar II : separuh kepala masuk PAP
 Tangan divergen : Bagian terbesar kepala masuk PAP

Untuk mendengarkan DJJ :


 Cari punctum maximal
 Kalau sudah jelas dengarkan bias dengan linex/dopler
 Bandingkan dengan nadi ibu
 Hitung denyut jantung dalam 1 menit
 Normal >120-160 x/menit
 Bila < 120 >160 x/menit yaitu fetal distress
Stadium luka dapat dibedakan berdasarkan atas :

A.Anatomi kulit (Presure ulcers panel, 2007)


Partial thickness : hilangnya lapisanepidermis hingga lapisan
dermispaling atas.
Stadium I : Kulit berwarna merah,belum tampak adanya lapisan
epidermis yang hilang
Stadium II : hilangnya lapisan epidermis/lecet sampai batas dermis
paling atas.
Full thickness : hilangnya lapisan dermis hingga lapisan subkutan
Stadium III : Rusaknya lapisan dermisbagian bawah hingga lapisan
subkutan.
Stadium IV : Rusaknya lapisan subkutanhingga otot dan tulang.
B.Stadium Wagner luka kaki diabetik
Superficial ulcer
Stadium 0 : tidak terdapat lesi.Kulit dalamkeadaan baik,tapi dengan
bentuk tulang kaki yang menonjol/charcot arthropathies.
Stadium1 : Hilangnya lapisan kulithingga dermis dan kadang-kadang
tampak tulang menonjol.
Deep ulcers
Stadium 2 : lesi terbuka dengan penetrasi ke tulang atau tendon
(dengan goa)
Stadium 3 : Penetrasi hingga dalam.osteomyelitis,pyarhrosis,plantar
abses atau infeksi hingga tendon.
Gangrene
Stadium 4 : gangren sebagian,menyebar hingga sebagian dari jari kaki
,kulit sekitarnya selulitis,gangrene lembab/kering.
Stadium 5 : Seluruh kaki dalam kondisi nekrotik dan gangrene.

C.Warna dasar luka (Netherland Woundcare Consultant society,1984)

Selama ini kita mengenal banyak sekali metode yang dipakai di klinik untuk menentukan tingkatan atau
stadium dan klasifikasi dari derajat keseriusan suatu luka. Kemudahan yang ingin diperkenalkan untuk
menilai derajat keseriusan luka adalah menilai warna dasar luka.
Sistim ini bersifat konsisten, mudah dimengerti dengan bahasa sederhana dan sangat tepat guna dalam
membantu memilih tindakan dan terapi perawatan luka serta mengevaluasi kondisi luka. Sistim ini
dikenal dengan sebutan RYB/Red yellow Black.(merah-kuning-hitam).

RED/MERAH
Luka dengan warna dasar merah tua atau terang dan selalu tampak lembab,nerupakan luka
bersih,dengan banyak vaskularisasi,karenanya mudah berdarah.
Tujuan perawatan luka dangan warna dasar merah ini adalah mempertahankan lingkunagan luka
dalamkeadaan lembab dan mencegah terjadinya trauma dan perdarahan.

YELLOW/KUNING
Luka dengan warna dasar luka kuning kecoklatan atau kuning kehijauan atau kuning pucat adalah
jaringan nekrosis.Merupakan kondidsi luka yang terkontaminasi atau terinfeksi dan avascularisasi.
Hal yang perlu dicermati bahwa semua luka kronis merupakan luka yang terkontaminasi, namun belum
tentu terinfeksi.
Terinfeksi tidaknya suatu luka dapat dinilai dengan adanya peningkatan jumlah leukosit darah dalam
tubuh, peningkatan suhu tubuh.
Tujuan perawatannya adalah dengan meningkatkan sistim autolisis debridement agar luka berwarna
merah,absorb eksudate,menghilangkan bau tidak sedap dan mengurangi ataumenghindari kejadian
infeksi.

BLACK/HITAM
Luka dengan warna dasar hitam adalah jaringan nekrosis,merupakan jaringan avaskularisasi.Tujuan
perawatannya sama dengan warna dasar luka kuning.

Anda mungkin juga menyukai