Anda di halaman 1dari 25

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN

(Individu)

KULIAH KERJA NYATA


PEMBELAJARAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS GADJAH MADA
TAHUN : 2017

SUB UNIT : 03
UNIT : 17T – BBL10
KELURAHAN : JELITIK
KECAMATAN : SUNGAILIAT
KABUPATEN : BANGKA INDUK
PROVINSI : KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

Disusun Oleh :

Nama Mahasiswa : GIMELI RISTA AGNESIA


Nomor Mahasiswa : 14/369871/SV/07378

SUBDIREKTORAT KKN
DIREKTORAT PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2017
I. LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN
1. PENDAHULUAN
Kuliah Kerja Nyata (KKN) adalah bentuk kegiatan pengabdian
kepada masyarakat oleh mahasiswa dengan pendekatan lintas keilmuan
dan sekotral yang dilakukan di daerah tertentu. KKN merupakan wujud
pelaksanaan kegiatan intrakurikuler yang mencakup tri dharma
perguruan tinggi yaitu pendidikan, penelitian, dan pengabdian
masyarakat. Kegiatan ini dengan tujuan menerapkan disiplin ilmu untuk
meningkatkan kesejahteraan warga dan membantu menangani
permasalahan yang ada di daerah.
Anggota tim KKN BBL-10 beranggotakan 29 mahasiswa yang
mewakili tiga klaster yaitu saintek, medika, dan sosio humaniora.
Kemudian unit BBL-10 ini dibagi lagi menjadi empat sub unit. Setiap Sub
Unit terdiri dari tujuh sampai delapan orang dengan mengusung tema
“Pemberdayaan masyarakat melalui pergerakan UMKM dan
ekonomi kreatif menyongsong kawasan ekonomi kerakyatan
khusus (KEK)”.
Pelaksanaan kegiatan KKN PPM dilaksanakan selama 60 hari
yang dimulai dengan observasi di lapangan selama kurang lebih satu
pekan guna penyusunan Laporan Rencana Kegiatan (LRK) yang berisi
tentang rencana kegiatan/program yang akan dilaksanakan selama
masa KKN. Program-program ini terdiri dari program tema maupun non-
tema yang direncanakan berdasarkan kondisi di lapangan maupun
permintaan dari masyarakat. Kemudian pelaksanaan program dilakukan
dari minggu kedua sampai dengan minggu ketujuh. Sepekan terakhir
digunakan untuk penyusunan Laporan Pelaksanaan Kegiatan (LPK)
sebelum kepulangan dari akhir masa KKN PPM.
Lokasi KKN-PPM UGM yang kami laksanakan berada di
Kelurahan Jelitik, Kecamatan Sungailiat, Kabupaten Bangka, Provinsi
Bangka Belitung. Kelurahan Jelitik memiliki 3 (tiga) Lingkungan yaitu
Jelitik, Rambak, dan Teluk Uber dan berlokasi di bagian timur Pulau
Bangka.
Lokasi kelurahan yang berada di bagian timur Pulau Bangka
menjadikan wilayah ini berpotensi dalam aspek pariwisata yang berupa
pantai-pantai. Akan tetapi sebagian besar tempat wisata dimiliki dan
dikelola oleh pribadi/swasta sehingga masyarakat tidak banyak yang
merasakan langsung hasil dari potensi pariwisata mereka.
Mayoritas penduduk Kelurahan Jelitik saat ini bermata
pencaharian sebagai pekerja lepas. Hal ini disebabkan karena para
penduduk dahulu menjadi pencari timah. Setelah timah tidak lagi berjaya
dan ketersediaan timah yang tidak sebanyak dahulu kala, para
penduduk ini tidak memiliki pekerjaan tetap.
Dan, kami terkesan dengan keramahan masyarakat nya kepada
orang-orang baru. Kami diterima dengan baik dan ramah oleh perangkat
desa dan masyarakat Kelurahan Jelitik. Minggu pertama kedatangan,
kami manfaatkan untuk melihat segala permasalahan, potensi dan
mengenal warga Kelurahan Jelitik serta berpartisipasi aktif dalam
kegiatan yang ada di Kelurahan Jelitik. Karena warga terbuka menerima
kami, segala program kami terasa lebih mudah dan ringan. Sebagai
contoh, warga meminjamkan peralatan pertukangan, masak dan
membantu menyebarkan informasi-informasi serta undangan.
Pengalaman dan hikmah KKN-PPM yang kami dapat ialah
meningkatkan empati, kepedulian, teamwork, kepekaan dan rasa
persaudaraan terhadap seluruh warga Kelurahan Jelitik maupun kawan
KKN. Kegiatan KKN-PPM memberikan pengalaman hidup
bermasyarakat dan menerapkan pengetahuan akademik.
Hingga akhirnya diujung masa KKN saya ingin sekali
mengucapkan rasa syukur dan terimakasih kepada semua teman dan
masyarakat yang memberikan pengalaman, kasih sayang, dukungan
dan semangat selama ini.

2. PEMBAHASAN
2.1. Hasil Kegiatan
Pelaksanaan KKN-PPM UGM 2017 didasarkan atas permasalahan
dan potensi yang ada di lokasi KKN. Berikut uraian program KKN
yang telah dilakukan beserta pengembangan yang ada di lokasi
KKN:
2.1.1. Lomba Mewarnai "Jelitik Yang Kucinta" di SD N 31
Sungailiat
Kode Sub Sektor : 3.4.04

Status : Terlaksana

Tanggal Pelaksana : 28 Oktober 2017

Program lomba mewarnai dengan tema “Jelitik Yang


Kucinta” dilaksanakan di SD N 31 Sungailiat pada tanggal 28
Oktober 2017 dengan jumlah anak sebanyak 35 siswa dari 2
kelas yaitu kelas satu sebanyak 22 siswa dan kelas dua
sebanyak 13 siswa. Lomba mewarnai “Jelitik Yang Kucinta”,
bertujuan untuk melatih imajinasi siswa yang bersifat edukatif
dan menambahkan rasa kecintaan terhadap tanah
kelahirannya. Dengan kegiatan ini siswa dilatih untuk
memberikan gambaran tentang warna pemandangan desa
berdasarkan pikiran masing-masing. Lomba mewarnai
dilaksanakan secara serentak antara kelas satu dan kelas
dua SD N 31 Sungailiat. Para siswa antusias terhadap lomba
mewarnai yang kami adakan dilihat dari mereka yang sudah
menyiapkan segala macam alat mewarnai yaitu berupa pensil
warna, spidol, dan lain sebagainya, serta semangat yang
terlihat dari cara mereka mematuhi peraturan lomba yang
kami berikan. Hambatan dalam pelaksanaan lomba ini yaitu
beberapa siswa yang kurang terlatih dalam mewarnai
sehingga waktu untuk lomba banyak terbuang dan bahkan
beberapa siswa tidak siap mewarnai gambar yang telah
diberikan.
Program ini terlaksana dan mendapat dukungan dari
pihak sekolah dengan baik. Hambatan teknis terjadi di awal
acara sehingga sedikit memperlambat berlangsungnya acara.
Dengan adanya lomba mewarnai “Jelitik Yang Kucinta”
diharapkan anak-anak dapat teratih dalam mengembangkan
imajinasi dan kreatifitas dalam pemilihan warna yang menarik
dan sesuai dengan gambar.
2.1.2. Pelatihan Kreatifitas Ibu-ibu PKK Menunjang Ekonomi
Lokal di Kelurahan Jelitik Lingkungan Rambak
Kode Sub Sektor : 3.4.04

Status : Terlaksana

Tanggal Pelaksana : 19 Oktober 2017

Berdasarkan survei yang dilakukan di Kelurahan Jelitik,


masih banyak ibu-ibu mempunyai waktu senggang yang
dapat diproduktifkan untuk membuka Usaha Mikro Kecil
Menengah (UMKM). Oleh sebab itu kami mengadakan
pelatihan kreatifitas Ibu-ibu PKK yaitu membuat lampu hias
dan bros dari kulit kerang, dengan adanya pengetahuan
kesenian dan kearifan lokal, waktu senggang ibu-ibu PKK
dirumah dapat menjadi produktif untuk meningkatkan
Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), agar dapat menjadi daya
tarik bagi pengunjung. Sehingga pemeliharaan budaya dan
kearifan lokal menjadi begitu pentig.
Kegiatan ini dilaksanakan di Kantor Kelurahan Jelitik pada
tanggal 19 Oktober 2018, dengan dihadiri oleh ibu-ibu PKK
sekitar 20 - 30 orang bertujuan untuk meningkatkan kreatifitas
dan menambah wawasan tentang kearifan lokal yang ada di
Kelurahan Jelitik. Kami mengambil salah satu contoh kearifan
lokal yang ada di Kelurahan Jelitik yaitu kulit kerang. Dalam
kegiatan ini kami memberi pelatihan cara membuat lampu
hias dan bros dari kulit kerang. Kulit kerang yang sudah
menjadi bros dan lampu hias mempunyai nilai guna dan jual
yang lebih tinggi, sehingga diharapkan dapat menjadi usaha
mikro kecil menengah untuk meningkatkan kawasan ekonomi
khusus di Kelurahan Jelitik.
Tetapi masih ada hambatan dari kegiatan ini yaitu banyak
ibu-ibu yang belum terlatih dan peralatan untuk membuat
kerajinan yang masih terbatas membuat semangat ibu-ibu
menurun.
2.1.3. Pelatihan komputer bagi pemuda untuk Menyongsong
Kesiapan dalam KEK (Kawasan Ekonomi Khusus) di
Lingkungan Teluk Uber
Kode Sub Sektor : 1.6.06

Status : Terlaksana

Tanggal Pelaksana : 2 November 2017

Pelatihan komputer ini dimulai pada hari kamis tanggal 2


November 2017, yang kemudian dibentuk kesepakatan
diadakan rutin setiap hari rabu dan jumat. Pelatihan ini
bertujuan untuk melatih pemuda dan pemudi Kelurahan Jeitik
tepatnya jenjang Sekolah Menengah Pertama yang
dilaksanakan di pondokan kami yaitu Rumah Ibu Rose.
Materi pelatihan ini adalah melatih pemuda-pemudi
Kelurahan Jelitik khuusnya jenjang SMP untuk mengenal
software dan hardware komputer, serta cara menggunakan
Microsoft Word, Microsoft Excel dan Microsoft Power Point.
Untuk mengajar kami menggunakan sebuah modul
pengajaran yang kami pinjam dari SMP N 06 Sungailiat. Dan
cara mengajarnya dengan meminjam laptop teman-teman
unit serta membuat kelompok agar jumlah laptop yang
seadanya dapat mencukupi sesuai dengan jumlah peserta
pelatihan komputer.
Ada beberapa kendala yang kami alami saat
pelaksanaan. Tidak sesuainya jumlah laptop yang kami punya
dengan jumlah peserta pelatihan komputer sehingga
membutuhkan waktu yang lama untuk mencoba
mengoperasikan laptop secara bergantian. Ada beberapa
peserta pelatihan komputer yang belum pernah
mengoperasikan laptop sama sekali sehingga perlu pelatihan
yang ekstra dan membutuhkan waktu yang lebih lama.
Program ini terlaksana dan mendapat dukungan dari
pihak sekolah dengan baik. Diharapkan kedepannya semua
sekolah menengah pertama mempunyai lab. komputer dan
terdapat praktikum mengoperasikan komputer agar dijaman
teknologi ini para pemuda dan pemudi dapat mengoperasikan
komputer dengan baik dan benar.
2.1.4. Penyuluhan Pengelolaan Sampah yang Ramah
Lingkungan pada Sekolah Dasar
Kode Sub Sektor : 3.4.08

Status : Terlaksana

Tanggal Pelaksana : 20 Oktober 2017

Kegiatan ini bertujuan untuk mengenalkan pengelolaan


sampah yang ramah lingkungan pada jenjang sekolah dasar.
Agar siswa-siswi dapat mengenal jenis-jenis sampah dan
dapat memisahkan pembuangan sampah organik dan non
organik. Pengenalan terhadap sampah yang dilakukan pada
jenjang sekolah dasar akan sangat bermanfaat ketika siswa-
siswi tersebut sadar akan bahaya membuang sampah
sembarangan. Selain itu, siswa-siswi diajarkan tentang
sampah organik yang dapat diolah menjadi pupuk organik,
sedangkan sampah non organik diharapkan bisa didaur ulang
warga karena jika dibuang akan mencemari lingkungan
karena waktu penguraiannya yang sangat lama dan jika
dibakar akan menyebabkan global warming. Kegiatan ini
dilaksanakan di SD N 31 Sungailiat kelas lima dan enam.
Mereka sangat antusias dengan adanya penyuluhan
pengelolaan sampah dan kuis pertanyaan yang kami adakan.
Hambatan pada kegiatan ini adalah kurangnya kesadaran
siswa-siswi akan bahaya membuang sampah dan terkadang
siswa-siswi lupa membuang sampah sembarangan karena
sudah menjadi kebiasaan.
Dengan adanya penyuluhan mengenai sampah yang
diberikan kepada siswa-siswi tersebut, diharapkan siswa-
siswi dapat membedakan jenis sampah, manfaat mengelola
sampah dan mengetahui bahaya membuang sampah
sembarangan.
2.1.5. Penyuluhan Pemanfaatan Barang-barang Bekas untuk
Meningkatkan Kreatifitas Anak
Kode Sub Sektor : 3.4.08

Status : Terlaksana

Tanggal Pelaksana : 20 Oktober 2017

Kegiatan ini diikuti oleh siswa-siswi SD N 31 Sungailiat


kelas empat dan lima. Mereka antusias karena kardus bekas
dan sedotan bekas dapat dimanfaatkan menjadi game labirin
box. Mereka dapat belajar sambil bermain. Kegiatan ini dapat
bermanfaat terhadap kebersihan lingkungan dan akan
memunculkan ide kreatif dari siswa-siswi untuk
memanfaatkan sampah yang ada di lingkungan mereka
menjadi barang-barang yang lebih bermanfaat dan akan
memiliki nilai ekonomi yang lebih tinggi. Hambatan pada
kegiatan ini adalah banyak siswa yang acuh terhadap barang-
barang bekas dan tidak mau berpikir tentang ide-ide kreatif
yang dapat dimunculkan.
Diharapkan siswa-siswi dapat memanfaatkan barang-
barang bekas menjadi barang yang bermanfaat dan memiliki
nilai guna tinggi serta memunculkan ide-ide kreatif terhadap
siswa-siswi tersebut
2.1.6. Jelitik Resik 2017 : Pelatihan pembuatan pupuk kompos,
pengadaan tempat sampah, dan inisiasi pembuatan bank
sampah bagi warga Lingkungan Teluk Uber
Kode Sub Sektor : 1.7.01

Status : Terlaksana

Tanggal Pelaksana : 20 Oktober 2017

Tujuan utama dari kegiatan ini adalah untuk memberikan


tempat bagi masyarakat agar membuang sampah pada
tempatnya sehingga mengurangi adanya penumpukan
sampah pada selokan yang berakibat pada meluapnya air
pada saat hujan. Selain itu masyarakat dapat
mengelompokkan jenis-jenis sampah dan kelompok tani
dapat memanfaatkan semaksimal mungkin sampah organik
dan kotoran ternak yang keberadaannya melimpah yang
dapat digunakan sebagai bahan untuk membuat pupuk
kompos. Selain itu dengan adanya pelatihan ini, masyarakat
kelompok tani dapat mengatasi tingginya harga pupuk
dengan membuat pupuk kompos yang tidak memerlukan
biaya yang mahal dan khasiat dari pupuk kompos tidak kalah
dengan pupuk organik. Sehingga kegiatan ini bisa dijadikan
sebagai suatu lapangan kerja baru bagi masyarakat
kelurahan Jelitik khususnya kelompok petani dan peternak
dalam meningkatkan produktivitas lahannya dan juga
pendapatan.
Selanjutnya tujuan diadakan inisiasi bank sampah untuk
mengurangi jumlah barang bekas yang terbuang secara
percuma, masyarakat juga mendapatkan wawasan tentang
pola pikir mengubah sampah yang tidak berharga menjadi
sesuatu yang lebih berguna serta menciptakan lingkungan
bersih dan sehat di Kelurahan Jelitik. Dari itu juga akan
tercipta sistem pengolahan sampah secara lebih modern.
Dengan demikian kegiatan tersebut dapat memupuk
kesadaran diri masyarakat akan pentingnya menjaga dan
menghargai lingkungan, hidup sehat, rapi dan bersih.
Masyarakat sangat antusias dalam mengikuti kegiatan ini.
Mereka bersemangat dalam mengumpulkan sampah-sampah
organik dan anorganik. Tetapi terdapat hambatan yang terjadi
yaitu banyak tempat sampah yang tidak memiliki tutup
sehingga jika terjadi hujan menimbulkan genangan dan
sarang nyamuk pada tempat sampah tersebut. Masih ada
masyarakat yang membakar sampah padahal hal tersebut
dapat menimbulkan polusi udara dan global warming. Dan
masyarakat masih kurang mengetahui program bank sampah
dan fungsi dari pengadaan bank sampah di Kelurahan,
sehingga penting dilakukannya sosialisasi terlebih dahulu
untuk mengenalkan bank sampah pada masyarakat
Kelurahan Jelitik. Masih kurangnya kesadaran warga tentang
bahaya pembuangan sampah sehingga masih ada beberapa
tempat sampah yang belum digunakan secara maksimal.
Diharapkan dengan adanya program Jelitik Resik,
masyarakat kelurahan Jelitik dapat meningkatkan kesadaran
tentang resiko membuang sampah sembarangan. Dan bank
sampah yang telah terbentuk dapat terus berjalan
2.2. Hambatan dan Tantangan
Selama pelaksanaan kegiatan KKN, ada beberapa hal yang dirasa
menjadi penghambat dalam pelaksanaan kegiatan. Di antaranya
adalah :
a. Peran serta masyarakat setempat yang dirasa masih kurang aktif
mengikuti kegiatan karena terhambat pola pikir “ndak pacak
nyusah” atau “tidak mau susah”. Masyarakat Jelitik memiliki pola
pikir ingin yang instan saja. Hal ini tercermin dari kegiatan
ekonominya seperti tidak mau mengolah barang mentah menjadi
suatu produk yang nilai jualnya lebih tinggi namun lebih memilih
menjual langsung bahan mentah tersebut. Warga juga tidak
terlalu menomorsatukan pendidikan karena terperangkap pola
pikir “mengapa harus sekolah jika dengan mencari timah sudah
bisa makan?”. Etos kerja masyarakat pun rendah. Ketika
menemui suatu kegagalan seringkali menyerah dan tidak
tertantang untuk maju. Mereka lebih senang berada di zona
nyaman. Selain itu, masih adanya sifat individualisme pada
beberapa masyarakat sehingga tidak berperan aktif dalam
program-program KKN ini
b. Kebiasaan masyarakat membakar sampah sulit untuk diubah.
c. Tidak adanya tempat yang dapat dijadikan sebagai tempat
pembuangan sementara karena masalah kepemilikan lahan.
d. Fasilitas umum yang seharusnya dikelola oleh pemerintah
diprivatisasi.
e. Kurangnya kesadaran masyarakat untuk melakukan pemeriksaan
kesehatan secara rutin. Jika sudah muncul gejala yang nyata
mengganggu aktivitas, barulah datang ke fasilitas kesehatan.
f. Kurangnya persiapan sebelum datang ke lokasi KKN. Rentang
waktu pemilihan lokasi KKN dengan jadwal keberangkatan terlalu
dekat. Rapat unit hanya dapat dilakukan 2 kali pertemuan.
2.3. Jejaring kemitraan dan peran serta masyarakat
Pada pelaksanaan Program KKN PPM UGM Tim BBL-10 ini, kami
bekerjasama dengan banyak pihak sebagai mitra. Baik sebagai
mitra yang memberi bantuan dana, bantuan operasional, bantuan
dalam bentuk barang, serta bantuan dalam bentuk SDM. Sebagai
pemberi bantuan dalam bentuk dana, kami bermitra dengan PT.
Timah, smelter-smelter di Kelurahan Jelitik, serta pengelola tempat
wisata di Kelurahan Jelitik. Terkait dengan program yang dibantu
diantaranya adalah Pelayanan dan Promosi Kesehatan serta
Revitalisasi Perpustakaan.
Dalam penyelenggaraan program kita. Pihak yang membantu
dalam bentuk SDM adalah pihak-pihak yang berasal dari dinas
terkait. Salah satunya dalam bentuk narasumber kegiatan dan
pelatih. Jejaring kemitraan pada program-program diatas
kebanyakan dilakukan dengan pemerintah Kelurahan dan
kabupaten melalui dinas dan unit pelaksana yang ada. Seperti untuk
kegiatan penyuluhan berbagai hal tentang pertanian dilakukan
bersama Dinas Pertanian dan ibu-ibu PKK. Untuk menjaga
lingkungan sekitar dan terciptanya Jelitik resik bersama Dinas
Kesehatan, Dinas Lingkungan Hidup, dan puskesmas disekitar
Jelitik. Untuk mengembangkan hasil pertanian untuk
menyongsongsong KEK kelompok tani di Kelurahan Jelitik dan
berbagai macam UMKM maka bekerja sama dengan Dinas
Perindustrian dan Perdagangan.
Peran serta masyarakat dalam kegiatan-kegiatan kami, saya rasa
cukup banyak. Pada awal-awal kedatangan dan program yang
dilaksanakan di awal-awal waktu, kami memang masih sulit untuk
mengajak masyarakat untuk berpartisipasi aktif. Setelah beberapa
lama, kami belajar bahwa pendekatan yang lebih baik untuk
mengajak masyarakat berperan aktif adalah dengan pendekatan
personal bukan hanya diserahkan kepada kepala lingkungan atau
RT mengingat lokasi antar rumah yang cukup jauh. Pada
pelaksanaan program kami di akhir waktu, masyarakat sangat
antusias dan berperan aktif dalam setiap acara.
Secara umum seluruh program dapat terselenggara dengan baik
atas ijin dan dukungan dari berbagai lapisan masyarakat di
Kelurahan Jelitik. Mulai dari tahap persiapan pelaksanaan kegiatan
hingga akhir pelaksanaan, masyarakat memiliki peran yang sangat
besar. Beberapa tokoh masyarakat juga sangat aktif dan mampu
membawa warga yang lain menuju tercapainya tujuan kegiatan.
Selama kegiatan berlangsung masyarakat terlibat mulai dari
penyampaian ide-ide, data dan informasi, perlengkapan kegiatan,
konsumsi dan hal-hal lainnya. Bantuan arahan dan kerja sama yang
sangat baik dari ketua RT, tokoh agama, ketua pemuda dan
beberapa tokoh masyarakat yang lain menjadi pedoman kami untuk
tetap dapat melaksanakan kegiatan. Adanya beberapa tokoh
masyarakat yang sangat aktif dan memiliki rasa pengabdian dan
tanggug jawab yang besar kepada masyarakat yang menjadi
penggerak utama masyarakat.
2.4. Keterlibatan dalam masyarakat
Tim 17T-BBL 10 kami diberi tempat tinggal di salah satu rumah
warga di Lingkungan Rambak. Pondokan kami merupakan rumah
milik seorang ibu dan anaknya yang hidup berdua. Almarhum suami
dari ibu pondokan kami merupakan mantan Ketua Lingkungan
Rambak. Lewat ibu pondokan inilah pada awalnya kami mengetahui
masalah-masalah yang ada di masyarakat dan kegiatan rutin
masyarakat.
Cara kami untuk membaur dengan masyarakat diluar waktu
pelaksanaan program adalah dengan mengikuti kegiatan rutin
masyarakat. Misalnya dengan mengikuti kegiatan pengajian,
perkumpulan rutin ibu PKK, menjaring ikan, datang ke acara pesta,
datang ke acara keagaamaan lainnya, dan juga festival masyarakat.
Tak jarang, kami juga bersilaturahmi ke rumah warga untuk
observasi permasalahan bahkan hanya untuk sekedar beramah
tamah dan masak bersama. Kami berusaha untuk berkontribusi
dalam setiap kegiatan yang ada di masyarakat baik kegiatan yang
diselenggarakan oleh masyarakat setempat maupun dalam setiap
program yang dijalankan sesuai dengan bidang ilmunya masing-
masing.
Dalam pelaksanaan program, masyarakat terlibat aktif terutama
dalam menyuarakan ide mereka maupun keluhan yang dihadapi
masyarakat seperti masalah kebutuhan akan pertanian sayur dan
buah mengingat ketersedian buah dan sayur yang sulit dan cukup
mahal.
2.5. Temuan Baru dan atau unik dalam hal kekayaan alam, teknologi
lokal dan budaya
Sebagian besar wilayah kelurahan Jelitik dulunya kaya akan
kandungan timah di dalam tanahnya. Namun mulai tahun 2010
produksi timah pun mulai menurun. Tanah-tanah bekas
pertambangan timah (kulong) pun mulai banyak yang ditinggalkan
begitu saja. Padahal kulong-kulong ini bisa saja menyimpan potensi
yang dapat dikembangkan di kemudian hari. Tanah bekas
pertambangan timah ini menampung air hujan dan tampak seperti
danau yang sangat indah. Paduan warna putih dari tanahnya
dengan air yang berwarna biru atau hijau dapat menjadi daya tarik
wisatawan. Selain memiliki potensi pariwisata, kandungan tanah
eks-tambang timah ini mungkin menyimpan mineral yang dapat
diteliti dan dikembangkan di kemudian hari. Perlu diketahui bahwa
unit BBL-10 merupakan tim KKN UGM pertama yang dikirim ke
kelurahan Jelitik. Mahasiswa dari unit BBL-10 terdiri dari mahasiswa
jurusan Teknik Mesin, Pendidikan Dokter, dan Managemen. Untuk
selanjutnya, mahasiswa dari jurusan lain (misalnya Teknik Geologi,
MIPA, dll) mungkin dapat lebih memahami karakteristik tanah
tersebut sehingga program yang dijalankan akan lebih dapat
menggali potensinya.
Hal lain yaitu potensi bahari yang cukup besar dengan adanya
pantai-pantai dan pulau-pulau eksotik yang sangat indah. Dasar laut
yang masih terdapat terumbu karang yang alami dan adanya batuan
granit menjadi pemandangan yang elok.
Masyarakat yang sangat ramah dan baik ditambah dengan
kemanan Kelurahan yang cukup tinggi menjadikan wisatawan
merasa aman dan nyaman. Hal lain yang perlu diperhatikan yaitu
banyaknya sumberdaya manusia usia remaja dan pemuda yang
sebenarnya sangat berbakat namun kurang dilatih. Dimana para
pemuda ini memilih untuk bekerja di tambang timah daripada
mengemban belajar di sekolah. Dengan adanya Pelatihan
Berbahasa Inggris mereka dapat menjadi pemandu wisata atau
pekerjaan lain yang terkait pariwisata. Selain itu, untuk mengunjungi
tempat wisata yang ada sebagian besar masih gratis dan belum ada
biaya retribusi. Terdapat pula kulineran khas Bangka yang dapat
menjadi daya tarik. Hasil kerajinan kerang dan anyaman tas dapat
dijual ke pasaran lebih besar. Potensi-potensi tersebut akan dapat
memajukan Jelitik apabila terdapat kesadaran dari perangkat
Kelurahan dan warga dalam mengembangkan dan merawatnya.
Dari segi budaya, saya menemukan bahwa di Bangka tidak boleh
menolak apabila sudah ditawari makanan ataupun minuman. Jika
benar-benar tidak doyan dengan makanan tersebut paling tidak
mencicipi sedikit makanan yang ditawarkan. Penduduk Bangka
memiliki mitos jika tamu menolak dan pemilik rumah tersinggung,
tamu tadi bisa mendapatkan musibah atau pageblug. Hal ini perlu
kita tanggapi dengan penuh toleransi.
2.6. Potensi pengembangan/keberlanjutan
Eks-pertambangan timah memiliki potensi pariwisata dan potensi
kandungan mineral yang dapat dikembangkan kemudian hari.
Dibutuhkan ahli yang sesuai di bidangnya untuk meneliti kandungan
tanah tersebut dan merencanakan proses pemanfaatan selanjutnya.
Data hasil inventarisasi UMKM merupakan suatu potensi yang
dapat digunakan untuk memetakan usaha-usaha apa saja yang
banyak ditemui di kelurahan Jelitik. Di kemudian hari, dapat dibentuk
suatu kelompok UMKM yang memiliki struktur organisasi resmi
sehingga memperoleh aliran dana dari pemerintah sebagai modal.
Perekonomian pun menjadi semakin bergairah.
Potensi yang masih dapat dikembangkan dalam bidang agro yaitu
pengolahan kompos sebagai pupuk yang dapat digunakan untuk
penyubur tanaman dan tanah. Bahan kompos organik yang banyak
terutama dari sampah rumput laut yang memiliki kandungan garam
dan mineral yang lebih tinggi mudah diurai dan memiliki nilai unsur
hara lebih tinggi. Untuk percontohan media tanam vertikultur
maupun hidroponik sangat aplikatif dan produktif karena mengingat
kondisi tanah yang kurang subur dan lahan yang tersedia tidak
terlalu luas untuk mengatasi mahalnya harga sayur-sayuran dan
bumbu masak.
Selain itu potensi di bidang pariwisata alam juga masih sangat
bisa dikembangkan dengan penambahan fasilitas-fasilitas umum
bagi wisatawan yang berkunjung, seperti gazebo, taman, kamar
mandi umum, loket karcis, gardu pandang maupun fasilitas hiburan
lainnya. Selain itu peningkatan kualitas dan standar homestay yang
ada juga dapat menambah nilai dan daya tarik wisatawan.
Sementara untuk mengurangi kondisi yang gersang dan panas
dapat dilakukan penanaman yang juga dapat mempercantik
pemandangan di sekitar daerah wisata. Penanaman dapat dilakukan
dengan jenis tanaman buah-buahan dan perawatan lebih di kebun
Kelurahan.
Keberlanjutan program akan terlaksana jika ada kemauan dan
niat dari warga, didukung dengan adanya komunikasi dan kerja
sama yang baik dari pihak pembuat kebijakan.
2.7. Pengayaan batin dan petualangan kemanusiaan
Pelaksanaan KKN-PPM UGM di Kelurahan Jelitik memberikan
saya pengalaman dan pembelajaran baru yang belum pernah saya
dapatkan di bangku perkuliahan. Saya belajar bagaimana
berkomunikasi yang baik dengan masyarakat meskipun ada
beberapa perbedaan bahasa, gesture, logat, latar belakang dan
karakter. Kehidupan masyarakat yang sederhana tapi tetap
bersahaja dan lekat dengan nilai kekeluargaan dan keagamaan
membuat kami menyadari arti bermasyarakat yang sebenarnya.
Disini kami juga mempelajari berbagai kearifan lokal masyarakat
setempat diantaranya budaya warga bergotong royong
membersihkan Kelurahan dan makam pada hari tertentu, kepedulian
terhadap sesama, dan tetap melestarikan budaya lokal setempat.
Beraneka ragam suku, agama, dan ras hidup berdampingan di
Kelurahan Jelitik. Mereka sangat memahami arti toleransi. Dari sini
saya kagum dan ingin meneladani sikap-sikap penuh rasa saling
menghargai tersebut.
Pengalaman menyaksikan beberapa anak harus putus sekolah
demi membantu orangtuanya membuat kami menyadari arti bakti
kepada orangtua, untuk tidak menjadi egois dan banyak-banyak
bersyukur atas keadaan yang kami terima saat ini. Karena diluar
sana masih banyak anak-anak dan orang-orang yang tidak
beruntung dibandingkan kami. Oleh karena itu, sebagai mahasiswa
yang lebih diberikan kesempatan untuk mengenyam pendidikan
yang lebih tinggi menjadikan kami sadar akan tugas dan
tanggungjawab kami ketika selepas dari kampus UGM untuk
menjadi pribadi yang lebih berguna dan menolong orang lain.

II. KESIMPULAN
Pelaksanaan program kerja KKN – PPM UGM unit BBL – 10 di Kelurahan
Jelitik yang berlangsung selama dua bulan ini berjalan lancar sesuai rencana
bahkan beberapa program berjalan melebihi ekspektasi awal. Tujuan utama
program KKN ini agar mahasiswa dapat berbagi ilmu yang telah diperoleh
selama masa kuliah kepada masyarakat lokal dengan kata lain mengabdi
kepada masyarakat. Namun hal yang dirasakan oleh seluruh mahasiswa KKN
BBL-10 justru sebaliknya. Mahasiswa mampu belajar lebih banyak dari
masyarakat mengenai kehidupan dan pengalaman hidup di Kelurahan Jelitik
yang tidak didapati dibangku kuliah. Dalam melakukan program-program KKN
kami mendapatkan dukungan serta respon yang sangat positif dari
masyarakat. Hal ini terlihat melalui antusiasme dan partisipasi warga pada
acara – acara kegiatan yang kami lakukan. Dan dengan bantuan perangkat
Kelurahan dan masyarakat yang menjadi salah satu alasan utama kegiatan
KKN menjadi sukses. Tentu saja acara tidak akan sukses tanpa kerjasama
dari banyak pihak diantaranya warga Kelurahan Jelitik, PKK Kelurahan Jelitik,
Kelompok Tani Jelitik, perangkat Kelurahan Jelitik, perangkat Kecamatan
Sungailiat, Sekda Bangka, PT. Timah, Smelter-Smelter di Kelurahan Jelitik,
BPKPRMI, BPBD, DEKRANASDA, Dinas Kesehatan, Dinas Lingkungan
Hidup, Badan SAR Nasional, Dinas Pertanian, Bappeda, Honda, Puskesmas
Kenanga.

III. SARAN
Meningkatan taraf pendidikan bagi anak-anak dan pemahaman
pentingnya pendidikan bagi anak-anak terhadap orangtua juga patut
ditingkatkan mengingat masih rendahnya tingkat pendidikan di Kelurahan
Jelitik. Pendidikan tersebut diperlukan guna menghindari beberapa kejadian
kenakalan di usia remaja. Selain itu, perlu dilakukan pelatihan ketrampilan
usaha atau berbisnis guna menghadapi persaingan pekerjaan dengan pihak
swasta dan investor. Hal ini perlu disiapkan untuk menyiapkan Kelurahan
Jelitik sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK).
Selain itu keberadaan wisata bahari juga memberikan dampak positif
untuk kesejahteraan masyarakat saat ini dan di masa mendatang. Usaha
pelestarian lingkungan dan perindangan perlu ditingkatkan di Kelurahan
Jelitik.
Untuk meningkatkan UMKM di Kelurahan Jelitik dengan memasarkannya
di seluruh Indonesia tentunya tiap-tiap produk tersebut perlu dikemas secara
bagus untuk menarik minat para pembeli.
IV. LAMPIRAN
1. Lomba Mewarnai "Jelitik Yang Kucinta" di SD N 31 Sungailiat

2. Pelatihan Kreatifitas Ibu-ibu PKK Menunjang Ekonomi Lokal di


Kelurahan Jelitik Lingkungan Rambak
3. Pelatihan komputer bagi pemuda untuk Menyongsong Kesiapan
dalam KEK (Kawasan Ekonomi Khusus) di Lingkungan Teluk Uber
4. Penyuluhan Pengelolaan Sampah yang Ramah Lingkungan pada
Sekolah Dasar
5. Penyuluhan Pemanfaatan Barang-barang Bekas untuk Meningkatkan
Kreatifitas Anak
6. Jelitik Resik 2017 : Pelatihan pembuatan pupuk kompos, pengadaan
tempat sampah, dan inisiasi pembuatan bank sampah bagi warga
Lingkungan Teluk Uber

6.1. Pelatihan pupuk kompos


6.2. Pengadaan tempat sampah
6.3. Inisiasi pembuatan bank sampah bagi warga Lingkungan
Teluk Uber

Anda mungkin juga menyukai