Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PENDAHULUAN
3
Cara Pengapuran Kolam
dan KTK tanah. Adapun dampak tidak langsungnya adalah
dapat meningkatkan produktivitas tanaman. Akan tetapi, hasil
pengamatan menunjukkan pengapuran tidak berkolerasi
positif terhadap pertumbuhan tanaman dalam hal ini
perkembangan lilit batang tanaman. Pemberian kapur cukup
dilakukan setahun sekali selama tiga tahun berturut-turut dan
terbukti dapat meningkatkan pH tanah. Walaupun demikian,
pengapuran tidak menjamin stabilnya tingkat kesuburan
tanah sehingga pengapuran tetap harus dikombinasikan
dengan pemupukan sesuai rekomendasi.
4
Cara Pengapuran Kolam
II. PUSTAKA
5
Cara Pengapuran Kolam
biarkan kering 2-3 hari. Pupuk organik atau pupuk anorganik
lalu di tebarkan secara merata dan kolam digenangi air 30-40
cm. Kolam di biarkan 5-7 hari agar pakan alami tumbuh.
Sebelum ikan dimasukkan, air kolam ditambah sampai
kedalaman yang di inginkan.Untuk pemupukan pada kolam
yang sedang dipergunakan, pemupukan sebaiknya
menggunakan pupuk organik. Pupuk organik tersebut tidak
langsung disebarkan ke dalam kolam karena di khawatirkan
akan menurunkan kualitas air kolam. Pemupukan kolam
dilakukan dengan cara memasukkan pupuk etabol ke dalam
karung, lalu karung tersebut dimasukkan ke dalam kolam.
Pakan alami biasanya tumbuh melimpah setelah 5-7 hari.
6
Cara Pengapuran Kolam
memberikan dampak etaboli terhadap beberapa parameter
kualitas air seperti; terjadinya peningkatan kekeruhan,
kandungan CO2 bebas dan peningkatan suhu pada proses
penguraiannya. Untuk mengatasi hal tersebut pupuk kandang
dapat diganti dengan pupuk etabol cair yang dibutuhkan
dalam jumlah yang sangat kecil (hanya 1 l/ha pada tambak-
tambak udang), sehingga etaboli tidak memberikan dampak
etaboli terhadap kualitas air.
7
Cara Pengapuran Kolam
Isnansetyo dan Kurniastuti (1995) menyatakan bahwa pada
kultur plankton sangat dibutuhkan berbagai macam senyawa
an etabol baik sebagai hara makro (N, P, K, S, Na, Si dan Ca)
maupun hara mikro (Fe, Zn, Mn, Cu, Mg, Mo, Co, B dan lain-
lain). Setiap etabo haramempunyai fungsi-fungsi khusus, N,
P dan S penting untuk pembentukan protein, K berfungsi
dalam etabolism karbohidrat, Fe dan Na berperan untuk
pembentukan klorofil, sedangkan Si dan Ca merupakan
bahan untuk pembentukan dinding sel atau cangkang.
8
Cara Pengapuran Kolam
Tindakan pengapuran dengan menggunakan CaCO3 lebih
kepada mengatasi kemasaman tanah.Selanjutnya Balík et al.
2005 mengemukakan pada tanah yang baik untuk ditanamai
dengan kisaran pH netral hingga mendekati sedikit masam
jumlah kalsium yang dapat dipertukarkan > 80% dari nilai
KPK,dan pada tanah hutan yang berpH masam sekitar 1-5%,
atau bahkanbisa mencapai 30%.
9
Cara Pengapuran Kolam
III. PENGAPURAN DAN PEMUPUKAN KOLAM
3.1 Pengapuran
3.1.1 Pengertian Pengapuran
Pengapuran adalah pemberian kapur ke dalam tanah
pada umumnya bukan karena tanah kekurangan unsur Ca
tetapi karena tanah terlalu masam. Oleh karena itu pH tanah
perlu dinaikkan agar unsur-unur hara seperti P mudah diserap
tanaman dan keracunan Al dapat dihindarkan.
10
Cara Pengapuran Kolam
dapat meracuni organisme; serta kelarutan aluminium (Al)
sering tinggi sehingga merupakan penghambat ketersediaan
P. Penambahan pupuk, terutama yang mengandung P sering
tidak bermanfaat pada tanah masam ini bila unsur-unsur
toksìk sepertì AI, Fe, dan Mn tidak diatasi.
12
Cara Pengapuran Kolam
3) mendukung kegiatan bakteri pengurai bahan
organik sehingga garam dan zat hara akan
terbebas.
4) mengendapkan koloid yang melayang layang dalam
air tambak.
13
Cara Pengapuran Kolam
kapur pertanian atau kapur lain dengan takaran disesuaikan
dengan pH tanah.
14
Cara Pengapuran Kolam
Pemberian kapur dilakukan dengan cara disebar
merata dipermukaan tanah dasar kolam. setelah pengapuran
selesai, tanah dasar kolam dibalik dengan menggunakan
cangkul sehingga kapur bisa lebih masuk ke dalam lapisan
tanah dasar, pengapuran untuk kolam semen dan terpal
dilakukan dengan cara dinding kolam dan terpal dikuas
dengan kapur yang telah dicampur air.
15
Cara Pengapuran Kolam
3.1.5 Jenis-Jenis Kapur Yang Biasa Dipakai Dalam
Pengapuran Tambak
Menurut Ratnawati (2008), jenis kapur yang digunakan
pada kegiatan budidaya udang tradisional plus ini adalah
kapur dolomite (Ca Mg(CO3)2, karena kapur ini memiliki
pengaruh yang lebih lama, mudah diperoleh, meninggalkan
residu dan kecepatan reaksìnya lebih lambat, sertajuga
mengandung Mg selaìn Ca.
16
Cara Pengapuran Kolam
(CaCO3), sementara dolomit bahan bakunya didominaso oleh
kalsium karbonat dan magnesium karbonat (CaMg(CO3)2).
17
Cara Pengapuran Kolam
2) Kapur oksida : kapur ini diproduksi setelah pemanasan
kapur karbonat. kapur oksida dikenal pula sebagai kapur
bakar atau kapur tohor (CaO).
18
Cara Pengapuran Kolam
Kesesuaian jenis kapur untuk digunakan sebagai
material penertal tergantung pada beberapa faktor antara lain
kekuatan menetralisir, harga, tingkat reaksi dengan tanah,
tingkat kehalusan butir, dan kemudahan untuk
digunakan/tidak beresiko. Biasanya dolomit dan kalsit yang
lebih umum digunakan oleh para petani tambak dengan
alasan tersebut di atas. Kapur dolomit memiliki pengaruh lebih
lama, mudah diperoleh, tidak meninggalkan residu dan
kecepatan reaksi lebih lambat.
19
Cara Pengapuran Kolam
udang akan ber-pH rendah karena telah terjadi proses
pembusukan bahan organik berupa sisa pakan dan kotoran
udang sehingga menghasilkan asam dari proses oksidasi.
semakin rendah pH tanah, jumlah kapur yang diperlukan juga
semakin banyak.
3.2 Pemupukan
Pupuk merupakan suatu bahan yang mengandung
unsur-unsur hara yang di butuhkan oleh organism nabati.
Kadar suatu pupuk di ukur berdasarkan presentase
20
Cara Pengapuran Kolam
kandungan zat hara didalamnya. Tujuan utama pemupukan
dikolam atau tambak adalah untuk menumbuhkan pakan
alami yang berupa: plankton, klekap dan lumut. Namun
demikian pemberian pupuk ini juga sering menimbulkan
masalah seperti :
Kolam yang keruh karena keberadaan lumpur, akan
menghalangi sinarb matahari yang masuk. Hal ini
akan menyebabkan pupuk tidak berfungsi dan tidak
dapat tumbuh fitoplankton.
Pemberian pupuk pada kolam yang banyak umbuh
pakropyta pada waktu musim panas, maka ppuk ini
akan lebih banyak di gunakan oleh makropyta
tersebut dibandingkan yang digunakan oleh
phytoplankton, sehingga pemupukan akan si-sia.
Pemupukan yang tidaka sesuai dengan dosis, sering
menimbulkanadanya blooming plankton yang tidak
dikehendaki. Kolam yang sedang mengalami
blooming, jangan dilakukan pemupukan, tunggu
sampai jumlah plankton menurun.
Setelah dilakukan pemupukan diusahakan jangan
mengganti air kolam dalam waktu 3-4 minggu, sebab
kemungkinan dalam waktu tersebut, pupuk belum
21
Cara Pengapuran Kolam
memproduksi pakan alami, karena pupuk bisa hanyut atau
hilang saat penggantian air.
23
Cara Pengapuran Kolam
2) Pupuk cairan
24
Cara Pengapuran Kolam
ditebarkan langsung kemungkinan akan hilang. Tujuan
dari cara ini adalah untuk menstimulir atau merangsang
tumbuhnya fitoplankton, tetapi dapat juga menstimulir
gulma yang mengapung.
25
Cara Pengapuran Kolam
IV. HUBUNGAN PENGAPURAN DAN PEMUPUKAN
26
Cara Pengapuran Kolam
melakukannya dengan baik dan menguasai teori terlebih
dahulu, contohnya pada petani yang hanya modal nekad saja
mereka tidak akan mendapatkan hasil yang maksimal dalam
berbudidaya, untuk itu dalam berbudidaya di dahulukan
pengapuran dibanding pemupukan, kita sudah membahas
pengapuran itu bertujuan untuk membasmi bibit penyakit
bahkan dapat memperbaiki pH dan unsur-unsur yang tidak
berguna menjadi berguna, sedangkan pemupukan bertujuan
untuk meningkatkan dan menumbuhkan unsur hara untuk
menciptakan pakan alami bagi ikan. Jika dalam berbudidaya
didahulukan pemupukan dibanding pengapuran maka hasil
nya tidak efektif, bukan berarti keduanya tidak penting bahkan
jika salah satu aspek ini di abaikan produktivitas dalam siklus
budidaya tidak akan maksimal.
DAFTAR PUSTAKA
http://dhariyan.blogspot.com/2012/10/pengapuran-
tambak.html. di akses pada 15 Desember 2014.
28
Cara Pengapuran Kolam