Anda di halaman 1dari 9

Efektifitas Pemberian Minuman Kunyit Terhadap Penangan Dismenorea Sekunder

Pada Ibu-ibu di Desa Purbabaru Kabupaten Madina.

Hj. Yusridawati, S.Kep, M.Kes


Ida Nursanti
Maya Susanti

ABSTRAK

Menstruasi adalah tanda bahwa siklus masa subur telah dimulai. Menstruasi
terjadi saat lapisan dalam dinding rahim luruh dan keluar dalam bentuk yang dikenal
dengan istilah darh menstruasi. Angka kejadian dismenore di Indonesia pada tahun 2010
sebesar 64,25% yang terdiri dari 54,89% Dismenorea primer dan 9,36% Dismenorea
sekunder.
Dari survey awal yang dilakukan Di Desa Purbabaru 2014, ibu ibu yang
mengalami dismenore sekunder karena pemakaian alat kontrasepsi berkisar 15% dari 100
orang. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efektifitas pemberian minuman kunyit
terhadap penangan dismenorea sekunder pada Ibu-ibu di Desa Purbabaru Kabupaten
Madina.
Jenis desain penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah Quasi
eksperimental, dengan pendekatan one group pretes-postest. Populasi penelitian ini
adalah Ibu-ibu di desa Purbabaru kabupaten Madina dengan jumlah 30 orang. teknik
pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah purposive sampling. Instrumen dalam
penelitian ini adalah angket tertutup yaitu berupa lembar penilaian skala nyeri Numeric
Rating Scale (NRS) dan lembar petunjuk pembuatan minuman kunyit serta
penggunaannya dan gelas untuk mengukur jumlah minuman kunyit yang akan diberikan
kepada responden.
Berdasarkan hasil uji t dependen menunjukkan signifikansi dengan nilai p (
0,000) < α (0,05) dan terdapat berpedaan rata-rata skala nyeri sebelum dan sesudah
pemberian minuman kunyit 2,222. Hal ini berarti terdapat perbedaan yang signifikan
antara rata-rata intensitas nyeri dismenorea sebelun dan sesudah diberikan minuman
kunyit.

Kata kunci : Dismenore sekunder, pemberian minuman kunyit


Daftar Pustaka: 16 Pustaka (2002-2012)

1
PENDAHULUAN Angka kejadian dismenore di Indonesia pada
tahun 2010 sebesar 64,25% yang terdiri dari
1.1 Latar Belakang 54,89% Dismenorea primer dan 9,36%
Menstruasi adalah tanda bahwa siklus Dismenorea sekunder (Proverawati &
masa subur telah dimulai. Menstruasi terjadi Misaroh, 2009: 83). Dismenore dapat diatasi
saat lapisan dalam dinding rahim luruh dan dengan obat herbal seperti kunyit (curcuma
keluar dalam bentuk yang dikenal dengan domestica).
istilah darh menstruasi. Dalam keadaan Nyeri dismenore jika tidak segera
normal, setiap bulan seorang wanita yang diatasi akan mempengaruhi fungsi mental dan
telah memasuki usia subur akan melepaskan fisik individu sehingga mendesak untuk
satu sel telur (ovum). Ovum akan dihasilkan segera mengambil tindakan/terapi secara
dan dilepasakan oleh induk telur (ovarium) farmakologis atau non farmakologis. Terapi
(Proverawati,2009:62) secara farmakologis salah satunya dengan
Dismenore terjadi karena peningkatan pemberian obat-obat analgesik. Obat
prostaglandin (PG) F2-alfa yang merupakan golongan NSAID (Nonsteroidal
suatu siklooksigenase (COX-2) yang Antiinflammatory Drugs) dapat meredakan
mengakibatkan hipertonus dan vasokonstriksi nyeri ini dengan cara memblok prostaglandin
pada miometrium sehingga terjadi iskemia yang menyebabkan nyeri. Pengobatan dengan
dan nyeri haid. Selain itu juga terdapat PGE 2 menggunakan NSAID memiliki efek samping
alfa Yang turut serta menyebabkan dismenore yang berbahaya terhadap sistem tubuh lainnya
primer (Hillard, 2006). Secara alamiah (nyeri lambung dan resiko kerusakan ginjal)
penyebab nyeri menstruasi bermacam-macam, (Wibowo, 2010).
dari meningkatnya hormone prostaglandin Terapi non farmakologis antara lain
sampai dengan perubahan hormonal ketika pengaturan posisi, teknik relaksasi,
mulai menstruasi, dan bahkan kecemasan manajemen sentuhan, manajemen lingkungan,
yang berlebihan distraksi, dukungan perilaku, imajinasi,
Bila dilihat dari faktor penyebabnya, kompres dan pemberian ramuan herbal.
nyeri menstruasi dapat dibagi menjadi dua Terapi ramuan herbal dapat dilakukan dengan
kategori, yaitu nyeri menstruasi primer dan cara menggunakan obat tradisional yang
sekunder. Fackor penyebab nyeri menstruasi berasal dari bahan-bahan tanaman. Beberapa
primer tidak diketahui dengan pasti. Tetapi, bahan tanaman dipercaya dapat mengurangi
untuk nyeri menstruasi sekunder, hamper rasa nyeri. Salah satu tanaman tersebut adalah
sebagian besar disebabkan oleh kelainan kunyit, yang bagian rimpangnya berfungsi
dalam organ panggul, seperti endometriosis, sebagai analgesik, antipiretik, dan anti
infeksi, kelainan rahim, sampai dengan inflamasi (Pramono, 2008).
penggunaan alat kontrasepsi dalam rahim. Minuman kunyit adalah suatu
Nyeri haid terjadi pada lebih dari minuman yang diolah dengan bahan utama
setengah wanita usia reproduksi dengan kunyit. Secara alamiah memang kunyit di
prevalensi yang beragam. Menurut penelitian, percaya memiliki kandungan bahan aktif yang
frekuensi dismenore cukup tinggi hampir 90% dapat berfungsi sebagai analgetika,
wanita mengalami dismenore, 10–15% antipiretika, dan antiinflamasi. Selain itu
diantaranya mengalami dismenore berat yang dijelaskan bahwa minuman kunyit sebagai
menyebabkan mereka tidak mampu pengurang rasa nyeri pada dismenore primer
melakukan kegiatan apapun dan ini memiliki efek samping minimal. Senyawa
menurunkan kualitas hidupnya (Anna,2009). aktif atau bahan kimia yang terkandung dalam
Di Amerika angka prosentasenya kunyit adalah kurkumin (Putri,2006).
sekitar 60 % dan di Swedia sekitar 72 %. Curcumine akan bekerja dalam menghambat
Sementara di Indonesia angkanya di rekasi cyclooxygenase (COX-2) sehingga
perkirakan 55% perempuan usia reproduktif menghambat atau mengurangi terjadinya
yang menderita karena nyeri saat menstruasi. inflamasi sehingga akan mengurangi atau

2
bahkan menghambat kontraksi uterus. Dan pada Ibu-ibu di Desa Purbabaru Kabupaten
curcumenol sebagai analgetik akan Madina tahun 2014.
menghambat pelepasan prostaglandin yang
berlebihan melalui jaringan epitel uterus dan 1.3 Tujuan Penelitian
akan menghambat kontraksi uterus sehingga 1.3.1 Tujuan Umum
akan mengurangi terjadinya dismenore Untuk mengetahui efektifitas
(Wieseretal., 2007). pemberian minuman kunyit terhadap
Bagian kunyit yang sering dismenorea sekunder di Desa Purbabaru
dimanfaatkan adalah rimpangnya, untuk Kabupaten Mandailing Natal.
antikoagulan, antiedemik, menurunkan
tekanan darah, obat malaria, obat cacing, obat
salcit perut, memperbanyak ASI, stimulan, 1.3.2 Tujuan Khusus
mengobati keseleo, memar dan rematik. 1. Untuk mengetahui efektifitas pemberian
Kurltuminoid pada kunyit berkhasiat sebagai minuman kunyit terhadap penangan
antihepatotoksik, anthelmintik, antiedemik, dismenorea sekunder pada Ibu-ibu II Desa
analgesik. Purbabaru Kabupaten Mandailing Natal.
Penelitian Marlina (2012) dengan 2. Untuk mengidentifikasi dismenorea
judul “pengaruh minuman kunyit terhadap sebelum dan sesudan diberikan minuman
tingkat nyeri dismenore primer pada remaja kunyit pada Ibu-ibu di Desa Purbabaru
putri di SMA Negeri 1 Tanjung Mutiara Kabupaten Mandailing Natal tahun 2014 .
Kabupaten Agam”, didapatkan hasil sebelum
diberikan minuman kunyit lebih dari separuh 1.4 Manfaat Penelitian
17 orang siswi mengalami tingkat nyeri Penelitian ini diharapkan dapat
dismenore berat dan setelah diberikan bermanfaat bagi :
minuman kunyit lebih dari separuh 17 orang 1.4.1. Peneliti
(100 %) siswi mengalami tingkat nyeri Untuk menambah wawasan dan
dismenore sedang. Hal ini menunjukkan pengetahuan tentang pengaruh pemberian
terdapat pengaruh minuman kunyit terhadap minuman kunyit terhadap skala nyeri
tingkat nyeri dismenore primer pada remaja dismenorea pada remaja putri, serta
putri di SMAN 1 Tanjung Mutiara Kabupaten mengaplikasikan metodologi riset.
Agam. Dismenore juga dirasakan oleh ibu-ibu 1.4.2 Tempat penelitian
yang menggunakan alat kontrasepsi. Dari Memberikan informasi kepada remaja
survey awal yang dilakukan Di Desa putri di desa purbabaru kabupaten Madina
Purbabaru 2014, ibu ibu yang mengalami terkait dengan pengaruh pemberian minuman
dismenore sekunder karena pemakaian alat kunyit terhadap skala nyeri dismenorea
kontrasepsi berkisar 15% dari 100 orang. 1.4.3 Institusi
Berdasarkan uraian diatas, maka Penelitian ini dapat di gunakan
penulis tertarik untuk meneliti secara sebagai literatur ilmiah dalam bidang
langsung tentang efektifitas pemberian keperawatan.
minuman kunyit dapat mengurangi skala nyeri 1.4.2 Peneliti Selanjutnya
terhadap Ibu-ibu yang mengalami keluhan Dapat digunakan sebagai data awal
dismenore di Desa Purbabaru Kabupaten dalam pengembangan penelitian selanjutnya
Madina. yang berhubungan dengan penanganan
dismenore.
1.2 Rumusan Maslah
Berdasarkan latar belakang di atas,
penulis merumuskan permasalahan penelitian
yaitu Apakah pemberian minuman kunyit
efektif untuk penangan dismenorea sekunder
seperti karena pemakaian alat kontrasepsi

3
METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian


3.1.1 Jenis penelitian 3.2 Populasi dan Sampel
Jenis desain penelitian yang 3.3.1 Populasi
digunakan pada penelitian ini adalah Quasi Populasi adalah keseluruhan subjek
eksperimental, dengan pendekatan one group peneliti yang akan diteliti, dapat berupa orang,
pretes-postest yaitu dengan menggunakan satu benda, gejala, atau wilayah yang ingin
kelompok responden di mana kelompok diketahui oleh peneliti (Notoatmodjo.S, 2010:
tersebut diberikan perlakuan. Pengukuran 75)
dilakukan sebelum dan setelah perlakuan. Populasi penelitian ini adalah Ibu-ibu
Adanya perbedaan hasil pengukuran dianggap di desa Purbabaru kabupaten Madina dengan
sebagai efek dari perlakuan (Saryono, 2011). jumlah 20
Kelompok yang diteliti sebelumnya 3.3.2 Sampel
diukur skala nyerinya lalu diberi perlakuan Sampel penelitian adalah sebagian
yaitu Lokasi dan Waktu Penelitian dari keseluruhan obyek yang diteliti dan
3.2.1 Lokasi dianggap mewakili seluruh populasi. Dengan
Penelitian ini dilaksanakan di Desa kata lain, sampel adalah elemen-elemen
Purbabaru Kabupaten Mandailing Natal. populasi yang dipilih berdasarkan kemampuan
Karena, di desa purpabaru ini tertadapat angka mewakilinya (Notoatmojo.S, 2010: 75)
kejadian dismenore sekunder pada Ibu-ibu, Sampel dalam penelitian ini adalah ibu-ibu
sampel mencukupi, dan belum pernah diteliti yang mengalami nyeri dismenore yang
sebelumnya. disebabkan pemakaian alat kontrasepsi
3.2.2 Waktu berjumlah 18 responden
Penelitian ini dilaksanakan pada
tanggal 13 Oktober sampai dengan 17
November 2014.
Defenisi Operational
Tabel 1:
Definisi Operasional

NO Variabel Defenisi Alat ukur Hasil ukur Skala

1. Minuman Minuman yang Lembar observasi, Diberikan -


kunyit. diolah dengan 1 rimpang kunyit
bahan utama sebesar 4 cm dicuci Tidak
kunyit yang bersih dan diparut diberikan
memiliki untuk diambil
kandungan airnya, kemudian di
curcumin sebagai tambah dengan
penghilang nyeri. perasan jeruk
nipis,diseduh dengan
1/2 gelas air panas
dan disaring.

4
2. dismenore Dismenorea adalah Alat ukur nyeri Di ukur Interval
nyeri saat haid menggunakan Ringan (1-3)
yang terasa di lembar penilaian Sedang (4-6)
perut bagian nyeri NRS. Berat (7-10)
bawah dan muncul
sebelum, selama
atau setelah
menstruasi

rumah tangga berjumlah 7 orang


HASIL PENELITIAN responden.

4.1 Hasil Penelitian 4.1.2 Efektifitas pemberian


Penelitian dilakukan di Desa minuman kunyit
Purbabaru Kapupaten Mandailing Tabel 3
Natal. Hasil penelitian mengenai Distribusi frekuensi Skala Nyeri
efektifitas pemberian minuman kunyit sebelum dan sesudah pemberian
terhadap penangana dismenore minuman kunyit pada ibu-ibu di desa
sekunder pada Ibu ibu di Desa Purbabaru tahun 2014
Purbabaru Kabupaten Madina yang
dilakukan pada bulan Juni sampai Juli
2014 dengan metode observasi atau Skala Nyeri
pengamatan normalitas data, efektifitas
pemberian minuman dapat dilihat pada Ringan Sedang Berat
tabel distribusi frekuensi.
F % F % F % Mean Sd

4.1.1 Karakteristik Responden


Pre 0 0% 9 44,4% 9 50 5,88 1,231
Data karakteristik responden
berdasarkan usia dan pekerjaan dapat
Post 8 44,4% 10 55,6% 0 0% 3,66 1,180
dilihat pada tabel 2.
Tabel 2
Berdasarkan tabel diatas dapat
Distribusi frekuensi data demografi ibu-
dilihat pada pre test skala dismenore
ibu di desa purbabaru tahun 2014
sedang berjumlah 9 orang (50%), dan
berat berjumlah 9 orang (50%) dengan
No Karakteristik Frekuency Percentase
1 Usia nilai rata-rata 5,88 dan standart deviasi
-20-30 1 5,56% 1,231. Sedangkan pada post test di
-31-40 9 49,99% dapatkan ringan berjumlah 8 orang
-41-50 8 44,45% (44,4%), sedang berjumlah 10 orang
(55,6%), dengan nilai rata-rata 3,66
Berdasarkan tabel di atas dapat dan standart deviasinya 1,180.
diketahui bahwa responden dengan
usia 20-30 adalah 1 orang, usia 31-40
berjumlah 9 orang, dan usia 41-50
tahun berjumlah 8 orang responden.
4.1.3 Identifikasi dismenore
Dengan usia minimum 24 tahun dan
sebelum dan sesudah pemberian
maximum 47 tahun, dan responden kunyit
yang bekerja sebagai pegawai swasta Sebelum analisa bivariat uji t
berjumlah 1 orang, sebagai wiraswasta berpasangan dilakukan, salah satu
4 orang, sebagai petani 6 orang, dan ibu syarat dalam t test berpasangan

5
adalah data wajib terdistribusi normal, dengan penelitian sebelumnya yaitu
maka perlu terlebih dahulu diuji data penelitian oleh Ortiz (2010) menunjukan
yang dipakai apakah berdistribusi bahwa rata-rata usia responden yang
normal atau tidak. Dan setelah diuji mengalami dismenore adalah 17-35
data dengan melakukan uji normalitas tahun.
Kolmogorov Smirnov dan Menurut Potter dan Perry
menunjukan hasil data normal. Untuk (2006), salah satu faktor yang
menilai adanya pengaruh pada mempengaruhi respon terhadap nyeri
penelitian analisis hasil penelitian dapat adalah umur. Umur yang berbeda akan
dilanjutkan dengan menggunakan uji mempengaruhi respon seseorang
paired sampel t test. terhadap nyeri. Anak-anak belum bias
Tabel 4 mengungkapkan nyeri, sedangkan orang
Efektifitas pemberian minuman dewasa akan memberitahukan nyeri jika
kunyit terhadap dismenore pada ibu-ibu sudah patologis dan mengalami
di Desa Purbabaru tahun 2014 kerusakan fungsidan pada lansia
cenderung memendam nyeri karena
P- menganggap nyeri adalah hal alamiah.
t
Mean CI value
Skala 4.2.2 Gambaran Skala Nyeri
Nyeri Dismenorea Sebelum Dan
Pre 2,00949- Sesudah Pemberian Minuman
2,222 22,039 0,000 Kunyit.
Skala 2,43496
Nyeri Berdasarkan penelitian yang
Post telah dilakukan di Desa Purbabaru
diketahui bahwa nyeri haid yang terjadi
Berdasarkan tabel di atas hasil pada responden merupakan dismenore
uji t berpasangan . diperoleh sekunder, 9 orang responden mengalami
signifikancy 0,000 (p < 0,05), artinya nyeri berat dan 9 orang mengalami nyeri
terdapat berpedaan rata-rata skala nyeri sedang..
sebelum dan sesudah pemberian Dari hasil penelitian para
minuman kunyit. Nilai CI 95% adalah responden sebelumnya tidak
2,00949 s/d 2,43496. skala nyeri mengkonsumsi obat atau minuman
sebelum pemberian minuman kunyit apapun untuk mengurangi nyeri, karena
berbeda dengan skala nyeri setelah nyeri yang dirasakan sudah terbiasa
pemberian minuman kunyit pada ibu- tidak di obati. setelah mereka
ibu, dengan perbedaan rata-rata sebesar mengetahui manfaat dari
2,222, maka hasil bermakna, selisih mengkonsumsi kunyit, responden
skala nyeri sebelum diberikan minuman bersedia untuk menangani nyeri dengan
kunyit dengan skala nyeri setelah mengkonsumsi menuman kunyit pada
diberikan minuman kunyit adalah saat nyeri dirasakan. Hasilnya, nyeri
sebesar 2,00949 s/d 2,43496. yang dirasakan setelah mengkonsumsi
kunyit lebih ringan daripada sebelum
mengkonsumsi minuman kunyit. Karena
4.1 Pembahasan kunyit bersifat sebagai terapeutik dan
4.2.1 Karakteristik Responden analgesik sehingga dapat mengurangi
Berdasarkan pada hasil nyeri haid.
pengambilan data yang telah didapatkan Untuk mengurangi nyeri haid
rata-rata usia responden adalah 39,5 dapat dilakukan dengan berbagai cara
tahun dengan usia minimum 24 tahun baik dengan famakologi maupun non
dan maximum 47 tahun. Hal ini sesuai farmakologi. Non farmakologi berupa

7
ramuan tradisional dengan 4.2.2 Efektivitas Minuman Kunyit
mengkonsumsi kunyit. Terhadap Penurunan
Kandungan bahan alami Dismenorea Sekunder
minuman kunyit bisa mengurangi Berdasarkan penelitian yang
keluhan dismenorea dengan jalan telah dilakukan di Desa Purbabaru,
masing-masing. Curcumine akan bekerja maka didapatkan hasil uji dependent
dalam menghambat rekasi sample t test diperoleh nilai pvalue
cyclooxygenase (COX) sehingga sebesar 0,000 yang artinya nilai pvalue
menghambat atau mengurangi terjadinya < 0,05. Hal ini berarti terdapat
inflamasi (Hoppe, 2010; Wieser, 2007). perbedaan yang signifikan antara mean
sehingga akan mengurangi atau bahkan skala nyeri pre test dan post test setelah
menghambat kontraksi uterus (Thaina, pemberian minuman kunyit, sehingga
et al., 2009). Mekanisme penghambatan dapat disimpulkan bahwa pemberian
kontraksi uterus melalui curcumine minuman kunyit efektif untuk
adalah dengan mengurangi influks ion menurunkan skala nyeri dismenorea
kalsium (Ca2+) ke dalam kanal kalsium sekunder.
pada sel sel epitel uterus (Thaina, et al., Hal ini juga diperkuat oleh
2009). penelitian Anindita (2010), dengan judul
Kandungan tannins, saponins, efektifitas pemberian rebusan kunyit
sesquiterpenes, alkaloid, dan asam terhadap penurunan dismenore.
phlobotamins akan mempengaruhi Pemberian rebusan kunyit asam pada
sistem saraf otonom sehingga bisa kelompok eksperimen menurunkan
mempengaruhi otak untuk bisa intensitas nyeri dismenorea dengan
mengurangi kontraksi uterus (Almada, selisih nilai rata-rata intensitas nyeri
2009). Dan sebagai agen analgetika, sebesar 2,27 dan berdasarkan hasil uji t
curcumenol akan menghambat dependen menunjukkan signifikansi
pelepasan prostaglandin yang dengan nilai p ( 0,000) < α (0,05). Pada
berlebihan. kelompok terjadi penurunan intensitas
Berdasarkan hasil analisa data nyeri namun tidak signifikan dengan
bahwa terjadi penurunan rata-rata skala selisih nilai rata-rata intensitas nyeri
nyeri dismenorea sesudah pemberian sebesar 0,46 dan berdasarkan hasil uji
minuman kunyit (postest) pada dependent sample t test menunjukkan
responden. Rata-rata skala nyeri tidak terdapat signifikansi dengan nilai p
dismenorea pada responden mengalami (0,131) > α (0,05). Hasil uji man-
penurunan sebanyak 2,2 poin, karena di whitney dimana diperoleh p (0,017) < α
dalam kunyit terdapat Kurltuminoid (0,05). Hal ini berarti terdapat perbedaan
yang berkhasiat sebagai analgesik. Hal yang signifikan antara rata-rata
ini sesuai dengan penelitian Leli, intensitas nyeri dismenorea pada
Rahmawati dan Atik (2011) tentang kelompok eksperimen dan kelompok
pengaruh kunyit asam terhadap kontrol sesudah pemberian rebusan
penanganan nyeri haid pada siswi kelas kunyit asam.
XI SMA Negeri 1 Sugihwaras, Kunyit mengandung
didapatkan hasil siswi yang kurkuminoid yang merupakan salah satu
mengkonsumsi kunyit asam cenderung jenis antioksidan dan berkhasiat antara
mengalami nyeri haid derajat skala lain sebagai bakteriostatik, spasmolitik,
ringan, karena kunyit asam bermanfaat antihepatotoksik, dan anti-inflamasi.
sebagai analgetik yang dapat Kemanjuran curcuminoid
mengurangi nyeri haid. (curcumin) dalam kunyit dalam
menghambat respon inflamasi
mikrovaskular hepatik yang diperoleh

8
oleh lipopolysacharide ditunjukkan dilakukan hanya pada saat terjadi
menggunakan tikus BALB/C. Penelitian nyeri menstruasi, dan hanya
tersebut menggunakan agen dilakukan selama dua minggu.
antiinflamasi alternatif alami (Lukita- 2. Keterbatasan jumlah sampel, jumlah
Atmadja, 2006). sampel yang semakin banyak akan
Beberapa penelitian menambah keakuratan data
membuktikan bahwa ekstrak kunyit penelitian, namun karena waktu
mampu menurunkan jumlah bakteri di penelitian hanya selama dua minggu
usus yang berkoloni (Escherichia coli). jumlah sampel yang di dapatkan
Di antara tanaman keluarga hanya 18 orang responden.
zingiberaceae, kunyit terbukti
mengandung kurkumin (zat warna
kuning) paling tinggi dan memiliki KESIMPULAN DAN SARAN
kemampuan farmakologis sebagai
antibakteri, antiradang, antioksidan,
antikanker, anti-HIV dan anti-parasit 5.1 Kesimpulan
(Utami, 2012). Data menurut IOT Hasil penelitian yang dilakukan
(lndustri Obat Tradisional) dan IKOT di Desa Purbabaru Kabupaten
(lndustri Kecil Obat Tradisional) dari Mandailing Natal tentang Efektifitas
4.l87 terdapat 40% masyarakat pemberian minuman kunyit terhadap
memanfaatkan kunyit sebagai dismenore sekunder pada ibu-ibu bahwa
pengobatan dan 10% masyarakat :
mengkonsumsi kunyit untuk a. Pada pre test ibu-ibu yang
mengurangi nyeri waktu haid mengalami nyeri ringan tidak
(Ningharmanto, 2008 dalam Leli, ada, nyeri sedang berjumlah 9
Rahmawati & Atik, 2011). orang, dan nyeri berat berjumlah
Analisis fitokimia dari rimpang 9 orang.
Curcuma zedoria (sejenis kunyit yang b. Pada post test ibu-ibu yang
tumbuh di Brazil) mengungkapkan mengalami nyeri ringan
bahwa komposisi kimianya sama dengan berjumlah 8 orang, nyeri sedang
kunyit lain yang tumbuh di negara- berjumlah 10 orang, dan nyeri
negara lainnya dan curcumenol berat tidak ada.
menunjukkan aktivitas poten sebagai c. Terdapat berpedaan rata-rata
analgetika ketika dievaluasi pada tikus skala nyeri sebelum dan sesudah
dengan model nyeri yang diinduksi pemberian minuman kunyit
dengan formalin dan capsaicin 2,222.
(Navarro, 2006). d. Berdasarkan hasil uji t dependen
Dengan demikian pada menunjukkan signifikansi
penelitian ini dapat disimpulkan bahwa dengan nilai p ( 0,000) < α
pemberian minuman kunyit dapat (0,05. Hal ini berarti terdapat
menurunkan skala nyeri dismenore perbedaan yang signifikan
sekunder. antara rata-rata intensitas nyeri
4.2.3 Keterbatasan Penelitian dismenorea sebelun dan sesudah
Penelitian ini mengalami diberikan minuman kunyit.
beberapa keterbatasan dalam
melaksanakan penelitian, diantaranya : 5.2 Saran
1. Keterbatasan waktu, peneliti tidak 1. Institusi kesehatan
bisa melakukan penelitian setiap Bagi institusi kesehatan, hasil
hari karena setiap responden waktu penelitian ini diharapkan dapat
menstruasinya berbeda, dan memperluas pengetahuan tentang

9
manfaat kunyit dibidang kesehatan
terutama untuk mahasiswa yang
mengalami nyeri dismenorea
sehingga dapat diaplikasi dalam
pemberian intervensi keperawatan.
2. Institusi pendidikan
Bagi institusi pendidikan khususnya
keperawatan, hasil penelitian ini
dapat menjadi sumber informasi
dalam pengembangan ilmu
pengetahuan terutama tentang
manfaat kunyit dalam bidang
kesehatan.
3. Peneliti selanjutnya
Peneliti selanjutnya diharapkan dapat
melanjutkan penelitian ini dengan
judul efektivitas minuman kunyit
terhadap penanganan dismenorea
dengan jumlah sampel yang lebih
besar dengan harapan data yang
didapatkan berdistribusi.

10

Anda mungkin juga menyukai