icr b
OA
B A
sf
r
ID
t
a
Keterangan:
C
ID = diameter dalam head
OD = diameter luar head
t = tebal head
r = jari-jari dish
icr = jari-jari dalam sudut dish
b = tinggi head
sf = straight flange
Gambar . Bentuk Head Torispherical
Berdasarkan Brownel & Young (1959), persamaan untuk mencari nilai-nilai pada head
torispherical adalah sebagai berikut :
𝐼𝐷
𝑎=
2
𝑏 = 𝑟 − √𝐵𝐶 2 − 𝐴𝐵 2
𝐴𝐵 = 𝑎 − 𝑖𝑐𝑟
𝐵𝐶 = 𝑟 − 𝑖𝑐𝑟
𝐴𝐶 = √𝐵𝐶 2 − 𝐴𝐵 2
𝑂𝐴 = 𝑡 + 𝑏 + 𝑠𝑓
Sehingga didapatkan:
thead = 0,3125 in
ID = 1,883 m = 74,1215 in = 6,1768 ft
OD = 74,7465 in (diambil OD standar = 78 in)
(Table 5.7 Brownell & Young (1959))
Sehingga diperoleh data berikut :
icr = 4,75 in (Table 5.7 Brownell & Young (1959))
r = 78 in (Table 5.7 Brownell & Young (1959))
sf = 2,5 in (Table 5.8 Brownell & Young (1959))
a = 36,6875 in
AB = 32,3107 in
BC = 73,2500 in
b = 12,2613 in
AC = 65,7387 in
OA = 15,0738 in = 0,3829 m
Sehingga diperoleh tinggi total tangki reaktor sebesar = Zt + 2OA = 4,6118 meter.
Menurut Brownell & Young (1959), volume sebuah torispherical head
Vh = 0,000049(ID3), ft3
dengan ID dalam satuan in.
𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 ℎ𝑒𝑎𝑑 (𝑉ℎ ) = 𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 ℎ𝑒𝑎𝑑 𝑡𝑎𝑛𝑝𝑎 𝑠𝑓 + 𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑠𝑓
𝜋 𝐼𝐷 2 𝑠𝑓
𝑉ℎ (𝑓𝑡 3 ) 3
= 0,000049𝐼𝐷 + ( ) ( )
4 12 12
𝜋 3
74,1215 2 2,5
𝑉ℎ = 0,000049 × 74,1215 + × ( ) × ( ) = 26,1992 𝑓𝑡 3 = 0,7419 𝑚3
4 12 12
Sehingga tinggi cairan dalam shell berubah menjadi :
𝜋
𝑉𝑙 = × 𝐷𝑡 2 × 𝑍𝑙 + 𝑉𝑏𝑜𝑡𝑡𝑜𝑚
4
4(𝑉𝑙 − 𝑉𝑏𝑜𝑡𝑡𝑜𝑚)
𝑍𝑙 =
𝜋𝐷𝑡 2
4(6,8100 − 0,7419)
𝑍𝑙 = = 2,1801 𝑚 = 7,1526 𝑓𝑡
𝜋 × 1,88302
Sehingga tinggi cairan total dalam tangki reaktor sebesar = Zl + OA = 2,5630 meter = 8,4088
ft
Menentukan Dimensi Pengaduk
Menggunakan persamaan untuk menghitung dimensi pengaduk dengan menggunakan
diameter shell yang baru diperoleh dimensi pengaduk sebagai berikut.
a. Diameter impeller (Di) = 0,6280 m = 2,0589 ft
b. Ketinggian impeller dari dasar reaktor (Zi) = 1,8830 m
c. Lebar blade (Wi) = 0,1260 m
d. Lebar baffle (Wb) = 0,1050 m
Menurut Rase (1977) jumlah pengaduk (n) dapat dihitung dengan persamaan berikut :
𝑊𝐸𝐿𝐻
𝑛=
𝐼𝐷
𝑊𝐸𝐿𝐻 = 𝑍𝑙. 𝑠𝑔
Dengan, WELH = water equivalent liquid height, ft
ID = diameter tangki, ft
Sg = specific gravity
Zl = tinggi cairan di reaktor, ft
Diperoleh hasil sebagai berikut.
WELH = 7,1526 ft x 1,1292 = 8,0768 ft
Jumlah pengaduk = 8,0768 ft / 6,1768 ft = 1,3076 ≈ 2
Diambil jumlah pengaduk = 2
Menurut Rase (1977) kecepatan putar pengaduk dapat dihitung dengan persamaan berikut
:
600 𝑊𝐸𝐿𝐻
𝑁= √
𝜋𝐷𝑖 2𝐷𝑖
600 8,0768
𝑁= √ = 129,8583 𝑟𝑝𝑚
𝜋 × 2,0589 2 × 2,0589
Range Np untuk flate blade turbine adalah 600 – 900 (Rase, 1977). Nilai Np dihitung
sebagai berikut :
𝑁𝑝 = 𝑁. 𝜋. 𝐷𝑖
𝑁𝑝 = 129,8583 × 𝜋 × 2,0589 = 840,3024
Nilai Np terhitung masih dalam range.
Motor yang digunakan fixed speed belt (single reduction gear with V-belts). Keuntungan
menggunakan motor jenis fixed speed belt adalah harganya paling murah dan lebih mudah
diganti bagian-bagiannya (Rase, 1977).
Menghitung Bilangan Reynold (Rase, 1977)
𝐷𝑖 2 . 𝑁. 𝜌
𝑅𝑒 =
𝜇
Dengan, Di = diameter pengaduk, m
μ = viskositas campuran, kg/m.menit
N = putaran pengaduk, rpm
ρ = densitas campuran, kg/m3
Data-data untuk perhitungan sebagai berikut :
μ = 0,0094 kg/(m.detik) = 0,5666 kg/(m.menit)
ρ = 1129,2106 kg/m3
N = 129,8583 rpm = 2,1643 rps
Di = 0,6276 m
0,62762 × 129,8583 × 1129,2106
𝑅𝑒 = = 101924,0268
0,5666
Sehingga didapat nilai bilangan Reynolds sebesar 101924,0268
Dari Figure 10.59 Coulson & Richardson (1989), didapat Np = 4.
Daya yang dibutuhkan impeller dapat di cari dengan persamaan berikut :
𝑃 = 𝑁𝑝. 𝐷𝑖 5 𝑁 3 𝜌
Dengan, Di = diameter pengaduk, m
P = daya, Watt
N = putaran pengaduk, rps
ρ = densitas campuran, kg/m3
𝑃 = 4 × 0,62765 × 2,16433 × 1129,2106 = 4457,2978 𝑊𝑎𝑡𝑡 = 4,4573 𝑘𝑊
Motor diasumsikan mempuyai efisiensi 80%, maka daya motor dibutuhkan sebesar
5,5716 kW = 7,4715 HP. Dipakai daya motor standar sebesar 8 HP.