Diagnosis Penyakit Paru Tuberkulosis TBC
Diagnosis Penyakit Paru Tuberkulosis TBC
ABSTRAK
Tuberkulosis (TBC atau TB) merupakan penyakit menular langsung yang disebabkan oleh
kuman TB (Mycobacterium Tuberculosis). Penyakit ini diketahui mengenai hampir semua organ
tubuh dalam bentuk TB Paru. Kuman ini menyebar ke udara dalam bentuk percikan dahak (droplet
nuclei), umumnya penularan terjadi di dalam ruangan dimana percikan dahak berada dalam waktu
yang lama.kuman ini berbentuk batang, mempunyai sifat khusus yaitu tahan terhadap asam pada
pewarnaan, oleh karena itu disebut pula sebagai Basil Tahan Asam (BTA), kuman ini cepat mati
dengan sinar matahari langsung, tetapi dapat bertahan hidup beberapa jam di tempat yang gelap dan
lembab. Dalam jaringan tubuh kuman ini dapat dormant, tertidur lama selama beberapa tahun.
Sistem pakar (expert system) adalah sistem yang berusaha mengadopsi pengetahuan manusia ke
komputer agar komputer dapat menyelesaikan masalah seperti yang biasa dilakukan oleh para ahli.
Oleh karena itu, dibuatlah Sistem Pakar Diagnosa Penyakit TBC yang dapat digunakan untuk
mendeteksi adanya penyakit TBC dalam paru-paru seseorang. dengan meminta Diagnosa dari user.
Diagnosa tersebut akan diproses dalam sistem, kemudian hasilnya akan disampaikan lagi ke user.
Diharapkan sistem ini mampu memberikan informasi yang optimal. Metode yang digunakan dalam
Sistem pakar adalah teknik forward chaining, yaitu metode pencarian atau teknik pelacakan ke depan
yang dimulai dengan informasi yang ada dan penggabungan rule untuk menghasilkan suatu
kesimpulan atau tujuan, dan ditampilkan dalam bentuk website.
Aplikasi ini mempunyai tingkat keberhasilan sesuai dengan pakar sebesar 90%, selanjutnya user
menggunakan aplikasi ini untuk mengetahui jenis penyakit tbc. Jika user mengidap penyakit tbc
sebaiknya user segera melakukan konsultasi ke dokter untuk mendapat penanganan lebih lanjut.
I.PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Teknologi yang berkembang saat ini sudah
Tuberkulosis (TBC atau TB) merupakan cukup maju dan canggih,tetapi banyaknya
penyakit menular langsung yang disebabkan oleh masyarakat yang masih awam dan tidak mengerti
kuman TB(Mycobacterium Tuberculosis).Penyakit akan teknologi itu membuat informasi-informasi
ini diketahui mengenai hampir semua organ tubuh yang mereka dapat kurang.
dalam bentuk TB Paru. Kuman ini menyebar ke
udara dalam bentuk percikan dahak (droplet Berdasarkan latar belakang tersebut, maka
nuclei), umumnya penularan terjadi di dalam perlu dilakukan penelitian untuk menghasilkan
ruangan dimana percikan dahak berada dalam “diagnosa penyakit paru tuberkulosis (TBC)
waktu yang lama(pedoman nasional menggunakan metode forward chaning berbasis
penanggulangan TBC, 2008).[1] Web” dengan meminta diagnosa dari user.
Diagnosa tersebut akan diproses dalam sistem,
Setiap tahun terdapat 9 juta kasus baru dan kemudian hasilnya akan disampaikan lagi ke user.
kasus kematian hampir mencapai 3 juta manusia. Diharapkan sistem ini mampu memberikan
Diperkirakan 95% kasus TB dan 98% kematian informasi yang optimal.
akibat TBC diseluruh dunia, terjadi pada negara-
negara berkembang. 1.2 Perumusan Masalah
II. KAJIAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI tingkat performa yang sebanding seorang pakar
dalam bidangproblem yang khusus dan sempit. Ide
2.1 Pengertian Tuberkulosis dasarnya adalah: kepakaran ditransfer dari seorang
TBC paru merupakan penyakit infeksi yang pakar (atau sumber kepakaran yang lain) ke
menyerang parenkin paru paru.tidak termasuk komputer,pengetahuan yang ada disimpan dalam
pleura (selaput paru) dan kelenjar pada hilus. komputer, dan pengguna dapat berkonsultasi pada
Tuberculosis adalah penyakit menular yang komputer itu untuk suatu nasehat, lalu komputer
disebabkan oleh kuman Tuberculosis dapatmengambil inferensi (menyimpulkan,
mycobakterium tuberculosis, sebagian besar mendeduksi, dll.) seperti layaknya seorang pakar,
kuman ini menyerang paru, tetapi dapat juga kemudian menjelaskannya ke pengguna tersebut,
mengenai organ tubuh lainnya, kuman ini bila perlu dengan alasan-alasannya. Sistem Pakar
berbentuk batang, mempunyai sifat khusus yaitu malahan terkadang lebih baik unjuk kerjanya dari
tahan terhadap asam pada pewarnaan, oleh karena pada seorang pakar manusia.[8]
itu disebut ula sebagai Basil Tahan Asam (BTA),
kuman ini cepat mati dengan sinar matahari 2.3 Forward Chaining
langsung, tetapi dapat bertahan hidup beberapa Metode Forward Chaining adalah metode
jam di tempat yang gelap dan lembab. Dalam pencarian atau teknik pelacakan ke depan yang
jaringan tubuh kuman ini dapat dormant, tertidur dimulai dengan informasi yang ada dan
lama selama beberapa tahun.( Gedurnas-TB,2008). penggabungan rule untuk menghasilkan suatu
[1] kesimpulan atau tujuan. (Russel S,Norvig P, 2003).
Pelacakan maju ini sangat baik jika bekerja dengan
2.2 Sistem Pakar permasalahan yang dimulai dengan rekaman
informasi awal dan ingin dicapai penyelesaian
Sistem Pakar (Expert System) adalah akhir, karena seluruh proses akan dikerjakan
usaha untuk menirukan seorang pakar. secara berurutan maju. Berikut adalah diagram
BiasanyaSistem Pakar berupa perangkat lunak Forward Chaining secara umum untuk
pengambil keputusan yang mampu mencapai menghasilkan sebuah goal. Forward chaining
merupakan metode inferensi yang melakukan
penalaran dari suatu masalah kepada solusinya.
Jika klausa premis sesuai dengan situasi (bernilai 3.4.2 Flowchat Pakar
TRUE), maka proses akan menyatakan konklusi.
Forward chaining adalah data-driven karena
inferensi dimulai dengan informasi yang tersedia
dan baru konklusi diperoleh. Jika suatu aplikasi
menghasilkan tree yang lebar dan tidak dalam,
maka gunakan forward chaining.
Berikut ini gambaran pelacakan ke depan :
Mulai
5.2 Saran
1) Penyakit yang di sajikan dalam sistem
pakar ini hanya 2 macam penyakit TBC,
perlu dipertimbangkan untuk mendeteksi
macam-macam penyakit TBC lainnya.
2) Aplikasi sistem pakar ini menggunakan 1
metode inferensi yaitu forward chaining ,
perlu pertimbangan untuk menggunakan
mesin inferensi lain yang dapat
mempertajam akuransi hasil diagnosa.
3) Perlu pengembangan dalam sistem pakar
ini agar lebih mudah diakses oleh
pengguna.
4) aplikasi ini masih jauh dari sempurna,
perlu pengembangan agar lebih baik lagi.
DAFTAR PUSTAKA
1.Gedurnas-TB,2008. Pedoman Nasional
Penanggulangan Tuberkulosis.
2.Ita Masyita, 2008. Jurnal Sistem Pakar Pada
Perangkat Mobile Dengan Pohon Keputusan
Untuk Penyakit Paru Pada Anak.
3.Kusrini, 2007. Strategi Perancangan dan
Pengelolahan Basis Data Yogyakarta: Andi
Offset.