Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Oleh
OSKARIUS RATO REBO
1506050014
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNIK
UNIVERSITAS NUSA CENDANA
KUPANG
2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat limpahan
rahmat dan karunia-Nya maka saya dapat menyelesaikan Makalah Analisis Masalah Dampak
Lingkungan (AMDAL).
Terima kasih saya sampaikan kepada pihak-pihak yang telah turut serta membantu
dalam penyusunan makalah ini sehingga makalah ini dapat terselesaikan.
Saya selaku penyusun menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih jauh dari
kategori sempurna sehingga saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
semua pihak untuk perbaikan makalah yang selanjutnya.
Mudah-mudahan dengan adanya pembuatan makalah ini dapat memberikan manfaat
berupa ilmu pengetahuan yang baik bagi penulis maupun bagi para pembaca.
Penulis
DAFTAR ISI
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian TPU
2. Untuk mengetahui syarat-syarat pembangunan TPU
3. Untuk mengetahui masalah lingkungan yang disebabkan TPU di kota kupang
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian TPU
Tempat Pemakaman Umum biasa disingkat TPU merupakan kawasan tempat
pemakaman yang biasanya dikuasai oleh pemerintah daerah dan disediakan untuk
masyarakat umum yang membutuhkannya. TPU ini berada dalam pengawasan,
pengurusan dan pengelolaan pemerintah daerah itu sendiri
Tempat Pemakaman Umum (TPU) merupakan sebuah kebutuhan masyarakat
yang harus dipenuhi oleh Pemerintah khususnya di Kota Kupang. Kondisi TPU di Kota
kupang sudah sampai puncaknya, dilihat dari lahan untuk pemakaman sudah tidak lagi
dapat menampung jenasah untuk dimakamkan. Untuk itu, penyediaan lahan yang
sementara diproses oleh Pemerintah Kota Ambon dapat segera terealisasi, demikian
pula dengan penataan dan pengelolaan TPU yang sudah ada maupun yang akan
diadakan dapat dilakukan secara baik. Sehingga kebutuhan masyarakat dapat terpenuhi
dan tidak lagi menimbulkan persoalan di masyarakat. Pemerintah Kota Kupang mesti
membuat Peraturan Daerah tentang Penataan Dan Pengelolaan Tempat Pemakaman
Umum, sehingga hal ini dapat menjadi rujukan dalam menata dan mengelola tempat
pemakaman umum dengan demikian akan menjawab persoalan kebutuhan di
masyarakat.
B. Syarat-syarat pembangunan TPU
Pasal 1 huruf (a) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1987 Tentang
Penyediaan Dan Penggunaan Tanah Untuk Keperluan Tempat Pemakaman,
menjelaskan bahwa yang dimaksudkan dengan “Tempat Pemakaman Umum”adalah
areal tanah yang disediakan untuk keperluan pemakaman jenazah bagi setiap orang
tanpa membedakan agama dan golongan, yang pengelolaannya dilakukan oleh
Pemerintah Daerah Tingkat II atau Pemerintah Desa. Pasal 2 ayat (1)Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 1987 Tentang Penyediaan Penggunaan
Tanah Untuk Keperluan Tempat Pemakaman menyatakan bahwa “Penunjukan dan
penetapan lokasi tanah untuk keperluan Tempat Pemakaman Umum dilaksanakan oleh
Kepala Daerah untuk masing-masing Daerah Tingkat II di bawah koordinasi Gubernur
Kepala Daerah.
Tanggung jawab dalam penunjukan dan penetapan lokasi tanah untuk
keperluan Tempat Pemakaman Umum dilaksanakan oleh Kepala daerah Tingkat
II.Artinya bahwa Pemerintah Kota Kupang adalah sebagai pemangku kepentingan
untuk hal tersebut
Sebagaimana tercantum dalam Pasal 2 Ayat (3) Peraturan Pemerintah Nomor 9
Tahun 1987 Tentang Penyediaan Dan Penggunaan Tanah Untuk Keperluan Tempat
Pemakaman, bahwa “Dalam melakukan penunjukan dan penetapan sebagaimana yang
dimaksud dalam ayat (1) dan ayat (2) harus berdasarkan pada Rencana Pembangunan
Daerah, dan/atau Rencana Tata Kota, dengan ketentuan-ketentuan sebagai berikut :
Tidak berada dalam wilayah yang padat penduduknya
Menghindari penggunaan tanah yang subur
Memperhatikan keserasian dan keselarasan lingkungan hidup
Mencegah pengrusakan tanah dan lingkungan hidup
Mencegah penyalahgunaan tanah yang berlebih-lebihan.
Pada prinsipnya kebijakan yang diambil pemerintah tidak boleh menyusahkan
masyarakat dan tidak akan menimbulkan masalah baru. Intervensi pembangunan yang
dilakukan pemerintah harus dilakukan secara hati-hati dan hasilnya dapat diterima
secara baik oleh semua masyarakat, dengan mempertimbangkan unsur-unsur di atas.
Alasannya, seluruh TPU yang berada di Kota Kupang masih terlihat semraut dan belum
ditata dengan rapi. Karena berada di sekitar pemukimam masyarakat dan sudah
mendekati badan jalan.
Pemberian izin lokasi TPU harus diikuti dengan berbagai konsekuensi seperti
dilarangnya pembangunan kawasan perumahan atau industri pada radius paling kurang
50 m dari lokasi TPU, untuk menghindari terjadinya dampak negatif yang mungkin
timbul dari berbagai kegiatan TPU. Untuk menghindari terjadinya protes sosial atas
keberadaan suatu TPU, perlu diadakan sosialisasi dan advokasi publik mengenai apa
itu TPA, bagaimana mengoperasikan suatu TPU dan kemungkinan dampak negatif
yang dapat terjadi namun disertai dengan rencana atau upaya pihak pengelola untuk
menanggulangi masalah yang mungkin timbul dan tanggapan masyarakat terhadap
rencana pembangunan TPU. Sosialisasi dilakukan secara bertahap dan jauh sebelum
dilakukan perencanaan.
C. Permasalahan Lingkungan yang disebabkan TPU di Kota Kupang
Dampak lingkungan langsung dengan parameternya ialah
1. Lahan
TPU Kota Kupang terlihat memakan luas tanah yang tidak sedikit. Hal ini
terlihat dari semakin dekatnya TPU dengan perumahan warga.
2. Perluasan Pemanfaatan Lahan
Diatas sudah dijelaskan bahwa TPU Kota Kupang tersebut tidak memiliki pagar
pembatas yang membatasi area khusus pemakaman umum.
Dalam proses perubahan yang menimbulkan distorsi (mengingat skala
perubahan cukup besar) dalam lingkungan termasuk di dalamnya perubahan
penggunaan lahan secara organik, terdapat beberapa hal yang bisa diamati yaitu:
1. Pertumbuhan terjadi satu demi satu, sedikit demi sedikit atau terus menerus.
2. Pertumbuhan yang terjadi tidak dapat diduga dan tidak dapat diketahui kapan
dimulai dan kapan akan berakhir, hal ini tergantung dari kekuatan-kekuatan yang
melatar belakanginya.
3. Proses perubahan lahan yang terjadi bukan merupakan proses segmental yang
berlangsung tahap demi tahap, tetapi merupakan proses yang komprehensif dan
berkesinambungan.
4. Perubahan yang terjadi mempunyai kaitan erat dengan emosional (sistem nilai)
yang ada dalam populasi pendukung.
Pertumbuhan penduduk yang semakin meningkat tentunya akan berdampak
pada kebutuhan lahan sebagai tempat tinggal juga akan meningkat, perubahan yang
terjadi tentunya berpengaruh pada ketersediaan lahan untuk tempat pemakaman umum.
Kesan seram dan angker yang sering kita rasakan jika berada di sebuah
pemakaman menyebabkan pemakaman menjadi tempat yang jarang dikunjungi. Hal ini
semakin membuat manusia menjadi takut dalam menghadapi kematiannya karena
melihat keadaan pemakaman sebagai tempat peristirahatan terakhir tersebut jauh dari
keteraturan dan keindahan, sehingga manusia yang mati dan dimakamkan di
pemakaman tersebut akan merasa mudah dilupakan. Dalam beberapa tahun terakhir ini,
bermunculan beberapa lahan pemakaman bersifat komersial yang dikelola oleh pihak
swasta.Mereka menyajikan konsep pemakaman yang asri, tertata dengan perawatan
yang baik.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa:
1. TPU (Tempat Pemakaman Umum) merupakan kawasan tempat
pemakaman yang biasanya dikuasai oleh pemerintah daerah dan disediakan
untuk masyarakat umum yang membutuhkannya. TPU ini berada dalam
pengawasan, pengurusan dan pengelolaan pemerintah daerah itu sendiri
2. Syarat-syarat Pendirian TPA, antara lain:
o Tidak berada dalam wilayah yang padat penduduknya
o Menghindari penggunaan tanah yang subur
o Memperhatikan keserasian dan keselarasan lingkungan hidup
o Mencegah pengrusakan tanah dan lingkungan hidup
o Mencegah penyalahgunaan tanah yang berlebih-lebihan.
DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Analisis_dampak_lingkungan