PENDAHULUAN
STIKes KR Sintang 1
sehingga diharapkan pasien disiplin dalam berobat setiap waktu demi pengentasan
tuberkulosis di Indonesia.
Tanggal 24 Maret diperingati dunia sebagai "Hari TBC" oleh sebab pada 24
Maret 1882 di Berlin, Jerman, Robert Koch mempresentasikan hasil studi mengenai
penyebab tuberkulosis yang ditemukannya.
STIKes KR Sintang 2
BAB II
PEMBAHASAN
Tuberkulosis (TBC atau TB) adalah suatu penyakit infeksi yang disebabkan oleh
bakteri mikrobakterium tuberkulosa. Bakteri ini merupakan bakteri basil yang sangat
kuat sehingga memerlukan waktu lama untuk mengobatinya. Bakteri ini lebih sering
menginfeksi organ paru-paru dibandingkan bagian lain tubuh manusia.
Batuk darah atau yang dalam istilah kedokteran disebut dengan hemoptisis adalah
ekspetorasi darah akibat perdarahan pada saluran napas di bawah laring atau perdarahan
yang keluar ke saluran napas di bawah laring.
Batuk darah merupakan tanda atau gejala dari penyakit dasar. Maka penyebabnya
harus segera ditemukan dengan pemeriksaan yang seksama.
Etiologi:
- Infeksi:TBC, bronkiektasis, pneumonia, abses paru, aspergillosis
- Tumor : Karsinoma paru
- Kardiovaskuler : mitral stenosis, ruptur aneurisma toraksik, malformasi arteriovenous
Darah yang berasal dari muntah darah adalah dari saluran pencernaan. Seperti
muntah pada umumnya, muntah darah (atau yang dikenal dengan istilah kedokteran
hematemesis) didahului oleh adanya aliran balik dari pergerakan saluran pencernaan dan
dapat diikuti oleh mual. Darah yang keluar dapat tercampur oleh sisa makanan lain.
Warna darah bisa merah segar atau kehitaman.
Sedangkan untuk batuk darah berbeda. Darah berasal dari saluran pernapasan.
Warna darah merah segar dan tampak bercampur dengan lendir dan tampak berbusa
karena adanya gelembung – gelembung udara.
STIKes KR Sintang 3
Apa saja yang dapat menyebabkan batuk darah?
Saluran pernapasan terdiri dari berbagai saluran dimulai dari rongga hidung
sampai saluran – saluran kecil alveoli di paru – paru. Pada setiap saluran ini terdapat
pembuluh darah. Umumnya penyebab terjadinya pendarahan sehingga terjadi batuk
darah adalah karena robeknya lapisan saluran pernapasan sehingga pembuluh darah di
bawahnya ikut sobek dan darah mengalir keluar. Adanya cairan darah kemudian
dikeluarkan oleh adanya reflex batuk.
Gejala penyakit TBC digolongkan menjadi dua bagian, yaitu gejala umum dan gejala
khusus. Sulitnya mendeteksi dan menegakkan diagnosa TBC adalah disebabkan
gambaran secara klinis dari si penderita yang tidak khas, terutama pada kasus-kasus baru.
STIKes KR Sintang 4
- Batuk-batuk selama lebih dari 3 minggu (dapat disertai dengan darah).
- Perasaan tidak enak (malaise), lemah.
- Tergantung dari organ tubuh mana yang terkena, bila terjadi sumbatan sebagian
bronkus (saluran yang menuju ke paru-paru) akibat penekanan kelenjar getah bening
yang membesar, akan menimbulkan suara "mengi", suara nafas melemah yang disertai
sesak.
- Kalau ada cairan dirongga pleura (pembungkus paru-paru), dapat disertai dengan
keluhan sakit dada.
- Bila mengenai tulang, maka akan terjadi gejala seperti infeksi tulang yang pada suatu
saat dapat membentuk saluran dan bermuara pada kulit di atasnya, pada muara ini akan
keluar cairan nanah.
- Pada anak-anak dapat mengenai otak (lapisan pembungkus otak) dan disebut sebagai
meningitis (radang selaput otak), gejalanya adalah demam tinggi, adanya penurunan
kesadaran dan kejang-kejang.
Pada penderita usia anak-anak apabila tidak menimbulkan gejala, Maka TBC dapat
terdeteksi kalau diketahui adanya kontak dengan pasien TBC dewasa. Sekitar 30-50%
anak-anak yang terjadi kontak dengan penderita TBC paru dewasa memberikan hasil uji
tuberkulin positif. Pada anak usia 3 bulan – 5 tahun yang tinggal serumah dengan
penderita TBC paru dewasa dengan BTA positif, dilaporkan 30% terinfeksi berdasarkan
pemeriksaan serologi/darah.
Penyakit TBC biasanya menular melalui udara yang tercemar dengan bakteri
Mikobakterium tuberkulosa yang dilepaskan pada saat penderita TBC batuk, dan pada
anak-anak sumber infeksi umumnya berasal dari penderita TBC dewasa. Bakteri ini bila
sering masuk dan terkumpul di dalam paru-paru akan berkembang biak menjadi banyak
(terutama pada orang dengan daya tahan tubuh yang rendah), dan dapat menyebar
melalui pembuluh darah atau kelenjar getah bening. Oleh sebab itulah infeksi TBC dapat
STIKes KR Sintang 5
menginfeksi hampir seluruh organ tubuh seperti: paru-paru, otak, ginjal, saluran
pencernaan, tulang, kelenjar getah bening, dan lain-lain, meskipun demikian organ tubuh
yang paling sering terkena yaitu paru-paru. Saat Mikobakterium tuberkulosa berhasil
menginfeksi paru-paru, maka dengan segera akan tumbuh koloni bakteri yang berbentuk
globular (bulat). Biasanya melalui serangkaian reaksi imunologis bakteri TBC ini akan
berusaha dihambat melalui pembentukan dinding di sekeliling bakteri itu oleh sel-sel
paru. Mekanisme pembentukan dinding itu membuat jaringan di sekitarnya menjadi
jaringan parut dan bakteri TBC akan menjadi dormant (istirahat). Bentuk-bentuk
dormant inilah yang sebenarnya terlihat sebagai tuberkel pada pemeriksaan foto rontgen.
Pada sebagian orang dengan sistem imun yang baik, bentuk ini akan tetap dormant
sepanjang hidupnya. Sedangkan pada orang-orang dengan sistem kekebalan tubuh yang
kurang, bakteri ini akan mengalami perkembangbiakan sehingga tuberkel bertambah
banyak. Tuberkel yang banyak ini membentuk sebuah ruang di dalam paru-paru. Ruang
inilah yang nantinya menjadi sumber produksi sputum (dahak). Seseorang yang telah
memproduksi sputum dapat diperkirakan sedang mengalami pertumbuhan tuberkel
berlebih dan positif terinfeksi TBC.
tidur
6. Menjemur kasur, bantal,dan tempat tidur terutama pagi hari
7. Semua barang yang digunakan penderita harus terpisah begitu juga mencucinya dan
STIKes KR Sintang 6
tidak boleh digunakan oleh orang lain
Klasifikasi Penyakit
1. TBC Paru
Adalah : tuberculosis yang menyerang jaringan paru, tidak termasuk pleora (selaput
paru). Berdasarkan hasil pemeriksaan dahak, TBC paru dibagi dalam:
a. TBC Paru BTA
b. TBC Paru BTA
STIKes KR Sintang 7
- Tipe Penderita
Tipe penderita ditemukan berdasarkan riwayat pengobatan sebelumnya. Ada beberapa tipe
penderita, yaitu:
a. Kasus Baru
Adalah : Penderita yang belum pernah diobati dengan OAT atau sudah pernah
menelan OAT kurang dari satu bulan (30 dosis harian).
b. Kambuh (Relaps)
Adalah : penderita tuberculosis yang sebelumnya pernah mendapatkan pengobatan
tuberculosis dan telah dinyatakan sembuh/pengobatan lengkap, kemudian kembali
lagi berobat dengan hasil pemeriksaan dahak BTA Positif.
c. Pindahan (Transfer In )
Adalah : penderita yang sedang mendapat pengobatan di suatu kabupaten lain dan
kemudian pindah berobat ke kabupaten ini. Pindahan yang menderita tersebut harus
membawa surat rujukan (form TB 09).
d. Kasus Berobat Setelah Lalai (Pengobatan Setelah Default/Drop Out).
Adalah :Penderitaan yang kembali berobat dengan hasil pemeriksaan dahak
BTA setelah putus berobat (drop out) dua bulan atau lebih.
e. Gagal
Adalah : -Penderitaan BTA yang masi tetap positif atau kembali menjadi
positif pada akhir bulan ke-5 atau lebih.
- Penderitaan BTA rontgen positif yang menjadi BTA pada akhir bulan ke-2
pengobatan.
f. Lain
Semua penderita lain yang tidak memenuhi persyaratan di atas. Termasuk dalam
kelompok ini adalah kasus kronik (adalah penderita yang masi BTA Setelah
menyelesaikan pengobatan ulang dengan kategori dua..
STIKes KR Sintang 8
6. Pemeriksaan Klinis
Pemeriksaan pertama terhadap keadasan umum pasien mungkin ditemukan
konjungtiva mata atau kulit yang pucat karena anemia, suhu demam, badan kurus atau
berat badan menurun. Tempat kelainan lesi TB yang perlu dicurigai adalah apens
paru. Bila dicurigai infiltral yang agak luas, maka yang akan didapatkan perkusi yang
redup dan auskultasi nafas bronkial. Akan didapatkan juga suara nafas tambahan
berupa ronchi basah, kasar dan nyaring. Tetapi bila infeksi ini diliputi oleh penebalan
pleura, suara nafasnya menjadi vesikular melemah.
7. Pemeriksaan Penunjang
a. Tuberculin Skin Test
Dilakukan dengan menginjeksikan secara intracutan 0.1 ml pada bagian
punggung/dorsal dari lengan bawah. Uji ini sekarang sudah tidak dianjurkan dipakai
karena hanya menunjukan ada tidaknya antibodi anti TBC pada seseorang, sedangkan
menurut penelitian 80% penduduk indonesia sudah pernah terpapar antigen TBC,
walaupun tidak bermanifestasi sehingga akan banyak memberikan false positif.
b. Pemeriksaan Radiologis
Aktivitas dari kuman TB tidak bisa hanya ditegakkan dengan 1 kali pemeriksaan
rontgen dada, tapi harus dilakukan serial rongen dada. Dengan rontgen, paling
mungkin kalau ditemukan infiltrat dengan pembesaran kelenjar hilus atau kelenjar
paratrakeal. Gejala dari foto rontgen yang mencurigai TB adalah:
Milier
Atelektasis/kolaps konselidasi
Infiltrat dengan pembesaran kelenjar hilas/paratrakeal
Konsolidasi (lobus)
Reaksi pleura/efusi pleura
Klasifikasi
Bronkiektasis
Kavitas
STIKes KR Sintang 9
Bila ada diskongruensi antara gambaran klinis dan gambaran rontgen, harus
dicurigai TBC. Foto rontgen dada sebaiknya dilakukan PA (Posterior Anterior) dan
lateral, tapi kalau tidak mungkin PA saja.
c. Pemeriksaan Darah
STIKes KR Sintang 10
b. Dengan menggunakan obat program TBC kombipack bila ditemukan dalam
pemeriksaan sputum BTA dengan kombinasi obat:
Rifampisim (R)
Isoniazit (INH)
Ethambutol (E)
Pyridoksin (Z)/pyrazinzmid
Streptomycin (S)
Isonizit: efek samping berupa hepatitis, kesemutan, nyeri otot, defisiensi piridoksin,
kelainan kulit.
Rifampisin: jarang menyebabkan efek samping, namun efek samping yang sering
terjadi adalah: hepatitis, sidromrespirasi ditandai dengan sesak nafas, anemia
haemolitik yang akut, syok dan gagal ginjal.
Pyrazinamid: efek samping yang terjadi adalah, hepatitis, nyeri sendi dan dapat
menyebabkan arthritis gout.
Steptomycin: efek samping utama adalah kerusakan syaraf ke 8 yang berkaitan
dengan keseimbangan dan pendengaran.
Ethambutol dapat menyebabkan gangguan penglihatan berupah berkurangnya
ketajaman penglihatan, buta warna.
1. TB adalah penyakit serius yang menyerang paru-paru dan harus segera ditangani
2. Menular secara langsung melalui udara
3. Ada dua macam TB; 1. TB karena infeksi, 2. TB karena terjangkit
4. TB merupakan permasalahan yang telah mendunia, WHO bekerjasama dengan seluruh
negara berjuang memerangi penyakit ini.
5. Sering menyerang orang yang tidak mempunyai tempat tinggal yang layak, narapidana
di penjara yang tidak memenuhi kaidah kesehatan, pemakai narkoba, dan penderita HIV.
STIKes KR Sintang 11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
STIKes KR Sintang 12
Daftar Pustaka
http://danggara7.blogspot.com/2011/07/makalah-tbc.html
http://intanpuja.blogspot.com/2011/10/makalah-penyakit-tbc.html
Http://www. Medicastore.com/tbc/penyakit-tbc.htm.
STIKes KR Sintang 13