Oleh :
Nama : Indahyo Tumanngor
NIM : 155040207111141
Kelas :I
Asisten : Fachrurozi Ubaidillah
Prodi : Agroekoteknologi
1.2 Tujuan
Untuk mengetahui macam macam media dan bahan tanam
Untuk mengetahui media tanam apa yang paling cocok untuk jenis
tanaman tertentu
Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan
Untuk mengetahui tipe-tipe perkecambahan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
5. Arang
Arang bisa berasal dari kayu atau batok kelapa. Media tanam ini sangat
cocok digunakan untuk tanaman anggrek I daerah dengan kelembaban tinggi.
Hal itu karena arang kurang mampu mengikat air dalam jumlah banyak.
Keunikan dari media jenis arang adalah sifatnya yang buffer. Dengan
demikian, jika terjadi kekeliruan dalam pemberia unsur hara yang terkandung
di dalam pupuk bisa segera dinetralisir dan diadaptasikan. Selain itu, media ini
juga tidak mudah lapuk sehingga sulit ditumbuhi jamur. Namun, media arang
cenderung miskin unsur hara (Redaksi PS, 2007).
Gbr.19 Tunas
3) Umbi Lapis
Umbi lapis adalah daun berisi cadangan makanan tersusun
berlapis-lapis yang tumbuh di dalam tanah. Umbi lapis diselubungi
oleh sisik-sisik yang mirip kertas. Contoh tumbuhan yang berkembang
biak dengan umbi lapis adalah tumbuhan lili, tulip, dan bawang
(Abdurrahman, 2008).
Gbr.22 Rhizoma
6) Stolon
Stolon adalah batang yang menjalar dia atas tanah. Di sepanjang
stolon dapat tumbuh tunas adventisia (liar), dan masing-masing tunas
ini dapat menjadi anakan tanaman. Contoh ; pada rumput teki, rumput
gajah, dan stroberi (Abdurrahman, 2008).
Gbr.23 Stolon
b) Secara Buatan
Mencangkok
Mencangkok merupakan salah satu cara perbanyakan yang
biasanya dilakukan paa tumbuhan dikotil, seperti jambu, sawo,
rambutan, manga, dan jeruk. Tujuan dari mencangkok adalah agar
tumuhan cepat menghasilkan keturunan dengan sifat yang sama
dengan induknya (Abdurrahman, 2008).
Gbr.24 Mencangkok
Okulasi
Okulasi disebut juga dengan teknil menemel. Teknik ini
dilakukan dengan cara menempelkan tunas tumbuhan yang satu ke
batang tumbuhan yang lain yang memiliki sifat-sifat tertentu. Kulit
kayu tumbuhan yang akan ditempeli tunas diiris membentuk huruf T.
Tunahs akan tumbuh menjadi batang (Abdurrahman, 2008).
Gbr.25 Okulasi
Merunduk
Perbanyakan ini dillakuakn dengan cara merunduk
(memebelokkan) batang/ cabang dan ditimbun dengan tanah.
Bagian yang tertimbun tanah akan tumbuh akar-akar. Setelah
akarnya kuat maka cabang/batang tersebut dapat dipotong dan
menghasilkan individu baru. Tanaman yang biasa dikembangkan
dengan merunduk seperti tanaman apel , anyelir, dan alamanda.
(Akmal, 2007).
Gbr.26 Merunduk
Stek
Perbanyakan ini dilakukan dri potongan-potongan batang
yang di tanam, yang kemudian akan tumbuh menjadi individu
baru. Cara perbanyakan ini dilakukan pada tanaman ubi kayu,
tebu, dan tanaman pagar (Akmal, 2007).
Gbr.27 Stek
Menyambung
Teknik menyambung dilakukan dengan menggabungkan
batang tumbuhan yang memiliki sifat unggul dengan batanginduk
dinamakan stock. Kedua batang tersebut disambung dan diikat
dengan tali (Akmal, 2007).
Gbr.28 Menyambung
2. Bahan
- Tanah : sebagai media tanam
- Pasir : sebagai media tanam
- Kompos : sebagai media tanam
- Cocopeat : sebagai media tanam
- Arang sekam : sebagai media tanam
- Serbuk gergaji : sebagai media tanam
- Benih jagung : bahan tanam generatif
- Benih kacang kedelai : bahan tanam generatif
- Tebu : bahan tanam vegetatif
- Cocor bebek : bahan tanam vegetatif
- Kentang : bahan tanam vegetatif
3.2 Cara Kerja (Diagram Alir)
Vegetatif Generatif
Diserahkan ke asisten
Membuat laporan
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
50
Tinggi Tanaman (cm)
40 Tanah
Pasir
30
Kompos
20 Cocopeat
10 Serbuk Gergaji
0 Sekam Padai
2 3 4 5 6 7
Umur Tanaman (mst)
Gambar 1. Grafik Tinggi Tanaman Jagung
6
Waktu berkecambah (hst)
5
4
3
2 Jagung
1
0
Tanah Pasir Kompos Sekam Serbuk Cocopeat
Padi gergaji
Media Tanam