Anda di halaman 1dari 27

DAFTAR ISI

BAB I BIOTEKNOLOGI KONVENSIONAL DAN


MODERN

A. Batasan Dan Pengertian Bioteknologi


B. Perkembangan Bioteknologi
C. Aplikasi Bioteknologi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1. Contoh Bioteknologi Modern


Gambar 1.2. Skema Proses Bioteknologi
Gambar 1.3. Skema Pembuatan Yogurt
Gambar 1.4. Diagram Pembuatan Yogurt
Gambar 1.5. Diagram Pembuatan Tempe
Gambar 1.6. Metode Hidroponik
Gambar 1.7. Vaksinasi
Gambar 1.8. Antibiotik
Gambar 1.9. Alur Kerja Antibiotik
Gambar 1.10. Jaringan Buatan
Gambar 1.11. Tanaman Kultur Jaringan
Gambar 1.12. Tanaman Hasil Hibrida
Gambar 1.13. Tanaman Transgenik
Gambar 1.14. Siklus Kloning Domba
Gambar 1.15. Bayi Tabung
Gambar 1.16. Proses Bayi Tabung
BAB 1

BIOTEKNOLOGI KONVENSIONAL DAN


MODERN

Abstrak

Bioteknologi telah mengalami perkembangan


sangat pesat. Pesatnya perkembangan ini sejalan dengan
tingkat kebutuhan umat manusia dimuka bumi. Di
beberapa negara maju, seperti AS, Cina, dan Jepang,
bioteknologi mendapatkan perhatian serius dan
dikembangkan secara intensif dengan harapan dapat
memberi solusi untuk mengatasi berbagai permasalahan
yang dihadapi umat manusia pada saat ini maupun yang
akan datang terutama yang menyangkut; kebutuhan
pangan, obat-obatan, penelitian, yang pada gilirannya
semuanya bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan
dan kualitas hidup umat manusia.

Istilah bioteknologi pertama kali dikemukakan


oleh Karl Ereky, seorang Insinyur Hongaria pada tahun
1917 untuk mendeskripsikan produksi babi dalam skala
besar dengan menggunakan bit gula sebagai sumber
pakannya. Kini, bioteknologi diartikan sebagai perpaduan
dari ilmu pengetahuan alam dan ilmu rekayasa yang
bertujuan untuk meningkatkan aplikasi organisme hidup,
sel, bagian dari organisme hidup, dan/atau analog
molekuler untuk menghasilkan barang dan jasa.
Bioteknologi tradisional mengacu pada teknik
konvensional yang telah digunakan selama berabad-abad
untuk menghasilkan bir, anggur, keju dan makanan
lainnya sejak zaman Yunani dan Mesir kuno, sedangkan
bioteknologi 'baru atau modern' mencakup semua metode
modifikasi genetik oleh DNA rekombinan dan teknik fusi
sel dengan perkembangan proses bioteknologi modern
dari bioteknologi 'tradisional'.

Kata kunci: Bioteknologi konvensional, Bioteknologi


modern, DNA rekombinan, Fusi sel.

PENDAHULUAN

Kemajuan dan perkembangan bioteknologi tidak


dapat terlepas dari kemajuan dan dukungan ilmu-ilmu
dasar seperti: mikrobiologi, biokimia, biologi molekuler,
dan genetika. Kompetensi menguasai bioteknologi
tersebut dapat tercapai manakala pembinaan sumber daya
manusia diorientasikan pada kompetensi meneliti dan
menerapkan metode-metode mutakhir bioteknologi.
Kemampuan menguasai dan mengaplikasikan metode-
metode mutakhir bioteknologi (current methods of
biotecnology) seperti: kultur jaringan, rekayasa genetik,
hibridoma, kloning, dan polymerase chains reaction
(PCR) secara prospektif telah mampu menghasilkan
produk-produk penemuan baru.
Pada bab
ini akan dipelajari
tentang:

1. Bioteknologi
konvensional
2. Bioteknologi
Gambar 1.1. Contoh Bioteknologi Modern
Modern
3. Peranan atau aplikasi bioteknologi

A. Batasan Dan Pengertian Bioteknologi

Di beberapa negara maju, bioteknologi mendapatkan


perhatian serius dan dikembangkan secara intensif
dengan harapan dapat memberi solusi untuk mengatasi
berbagai permasalahan yang dihadapi manusia pada saat
ini maupun yang akan datang yang menyangkut;
kebutuhan pangan, obat-obatan, penelitian, yang pada
gilirannya semuanya bertujuan untuk meningkatkan
kesejahteraan hidup umat manusia.

Istilah bioteknologi untuk pertama kalinya


dikemukakan oleh Karl Ereky, seorang insinyur Hongaria
pada tahun 1917 untuk mendeskripsikan produksi babi
dalam skala besar dengan menggunakan bit gula sebagai
sumber pakannya (Suwanto (1998) dalam Nurcahyo,
2013). Bioteknologi berasal 2 kata yaitu Bios = hidup,
Teknologi dan Logos = ilmu. Bioteknologi adalah proses
transformasi dengan memanfaatkan pengetahuan biologi,
biokimia, mikrobiologi, biologi molekuler, biofarmasi
dan kemajuan rekayasa dalam sebuah penelitian
memakai sel hidup yang akan membawa penemuan baru
dan penyempurnaan pemecahan masalah di berbagai
bidang kehidupan manusia (Ahmad, 2014: 17).
Bioteknologi adalah bidang penerapan biosains dan
teknologi yang menyangkut penerapan praktis organisme
hidup atau komponen subsellulernya pada industri jasa
dan manufaktur serta pengelolaan lingkungan. Atau dapat
pula di definisikan sebagai teknologi yang menggunakan
sistem hayati (proses-proses biologi) untuk mendapatkan
barang dan jasa yang berguna bagi kesejahteraan
manusia. Bioteknologi memanfaatkan: bakteri, ragi,
kapang, alga, sel tumbuhan atau sel hewan yang
dibiakkan sebagai konstituen berbagai proses industri
(Sutarno, 2016: 23).

Beragam batasan dan pengertian dikemukakan oleh


berbagai lembaga untuk menjelaskan tentang
Bioteknologi. Beberapa diantaranya akan diulas singkat
sebagai berikut:
1. Menurut Bull et al. (1982), bioteknologi merupakan
penerapan asas-asas sains(ilmu pengetahuan alam) dan
rekayasa (teknologi) untuk pengolahan suatu bahan
dengan melibatkan aktivitas jasad hidup untuk
menghasilkan barang dan/atau jasa.
2. Bioteknologi merupakan penerapan prinsip-prinsip
ilmu pengetahuan dan kerekayasaan untuk
penanganan dan pengolahan bahan dengan bantuan
agen biologis untuk menghasilkan bahan dan jasa.
3. Menurut Primrose (1987), secara lebih sederhana
bioteknologi merupakan eksploitasi komersial
organisme hidup atau komponennya seperti; enzim.
4. Bioteknologi berasal dari dua kata, yaitu 'bio' yang
berarti makhuk hidup dan 'teknologi' yang berarti cara
untuk memproduksi barang atau jasa. Dari paduan dua
kata tersebut European Federation of Biotechnology
mendefinisikan bioteknologi sebagai perpaduan dari
ilmu pengetahuan alam dan ilmu rekayasa yang
bertujuan meningkatkan aplikasi organisme hidup, sel,
bagian dari organisme hidup, dan/atau analog
molekuler untuk menghasilkan produk dan jasa.
5. Atau secara tegas dinyatakan, Bioteknologi
merupakan penggunaan terpadu biokimia,
mikrobiologi, dan ilmu-ilmu keteknikan dengan
bantuan mikroba, bagian-bagian mikroba atau sel dan
jaringan organisme yang lebih tinggi dalam
penerapannya secara teknologis dan industri (EFB
(1983) dalam Nurcahyu, 2013)

Berdasarkan definisi dan pengertian di atas, maka


bioteknologi tidak lain adalah suatu proses yang unsur-
unsurnya sebagai berikut:
1. Input yaitu bahan kasar (raw material) yang akan
diolah seperti; beras, anggur, susu dsb.
2. Proses yaitu mekanisme pengolahan yang meliputi;
proses penguraian atau penyusunan oleh agen hayati.
3. Output yaitu produk baik berupa barang dan/atau jasa,
seperti; alkohol, enzim, antibiotika, hormon,
pengolahan limbah.

Gambar 1.2. Skema Proses Bioteknologi

Apapun batasan yang diberikan oleh para ahli yang


pasti dalam proses bioteknologi terkandung tiga hal
pokok :
1. Agen biologis (mikroba, enzim, sel tanaman, sel
hewan)
2. Pendayagunaan secara teknologis dan industrial
3. Produk dan jasa yang diperoleh.

Dahulu bioteknologi dianalogikan dengan industri


mikrobiologi (industri yang berbasis pada peran agen-
agen mikrobia). Tetapi perkembangan selanjutnya,
tanaman dan hewan juga dieksploitasi secara komersial
seperti; hortikultura dan agrikultura. Dengan demikian,
“payung” bioteknologi sangatlah luas mencakup semua
teknik untuk menghasilkan barang dan jasa dengan
memanfaatkan sistem biologi (Nurcahyo, 2013: 8).
B. Perkembangan Bioteknologi

Pada umumnya bioteknologi dibedakan menjadi


bioteknologi tradisional dan modern. Bioteknologi
tradisional adalah bioteknologi yang memanfaatkan
mikrobia (organisme) untuk memodifikasi bahan dan dan
lingkungan untuk memperoleh produk optimal. Misalnya
pembuatan tempe, tape, roti, pengomposan sampah.
Sedangkan bioteknologi modern dilakukan melalui
pemanfaatan ketrampilan manusia dalam melakukan
manipulasi makhluk hidup agar dapat digunakan untuk
menghasilkan produk sesuai yang diinginkan manusia.
Misalnya melalui teknik rekayasa genetik. Rekayasa
genetik merupakan teknik untuk menghasilkan molekul
DNA yang berisi gen baru yang diinginkan atau
kombinasi gen-gen baru atau dapat dikatakan sebagai
manipulasi organisme (Sutarno, 2016: 23).

1. Bioteknologi Konvensional
Ciri-ciri bioteknologi konvensional:
a. Kurang steril, jumlah sedikit (terbatas), kualitas
belum terjamin. Contoh: industri tempe, tape,
anggur, yoghurt, dsb.
b. Memanfaatkan makhluk hidup secara langsung
untuk mengubah kandungan gizi dari suatu
produk.
c. Bioteknologi konvensional mudah dilakukan di
rumah-rumah sederhana sekalipun karena
prosesnya mudah dan juga bahan-bahannya
mudah di dapatkan.

2. Bioteknologi Modern
Ciri-ciri bioteknologi modern:
a. Didasari oleh prinsip-prinsip ilmiah.
b. Bioteknologi modern memiliki ciri-ciri yaitu
sudah memanfaatkan teknologi DNA rekombinan.
c. Sudah memanfaatkan teknologi penyambungan
dan pemotongan dna dari suatu virus atau bakteri
untuk digabung dengan makhluk hidup lainnya
agar lebih bermanfaat
d. Pemanfaatannya antara lain: medis & kesehatan,
pertanian/peternakan, genetika, bahan pangan,
lingkungan, pertambangan, dll.
e. Produksi hormon pertumbuhan manusia (Growth
Hormon), Antibiotik, Vaksin Malaria, Hewan
Transgenik, Tanaman Tahan hama, Dan domba
Dolly, Bakteri Escherichia coli untuk
perbanyakan hormon insulin bagi penderita
diabetes

Bioteknologi modern berkembang pesat setelah


genetika molekuler berkembang dengan baik. Dimulai
dengan pemahaman tentang struktur DNA pada tahun
1960an dan hingga berkembangnya berbagai teknik
molekuler telah menjadikan pemahaman tentang gen
menjadi semakin baik. Gen atau yang sering dikenal
dengan istilah DNA, merupakan materi genetik yang
bertanggung jawab terhadap semua sifat yang dimiliki
oleh makhluk hidup (Sutarno, 2016). Genetika
merupakan ilmu yang mempelajari bagaimana sifat-sifat
suatu makhluk hidup ini diturunkan dari induk kepada
keturunannya. Sebagian besar dari sifat yang dimiliki
oleh suatu makhluk hidup dikendalikan oleh gen-gen
yang berada di dalam inti sel (nukleus), dan pola
penurunannya dipelajari dalam Genetika Mendel
(Mendelian Genetics). Prinsip dasar dari pola penurunan
Mendel ini adalah bahwa suatu sifat yang diturunkan
kepada keturunannya separoh (50%) berasal dari induk
jantan dan separoh (50%) berasal dari induk betina.
Namun demikian, adapula sifat-sifat makhluk hidup yang
dikendalikan oleh DNA yang berada di luar Inti
(mitokondria, kloroplast), yang pola penurunannya tidak
mengikuti pola Mendel, sehingga sering disebut sebagai
Genetika non-Mendel (Non-Mendelian Genetics). Pada
genetika non-Mendel, sifat yang dimiliki keturunan
secara keseluruhan (100%) berasal dari induk betina,
sehingga pola penurunannya sering disebut dengan
maternally inherited. Dengan berkembangnya teknologi
molekuler, maka berkembang pula teknik-teknik untuk
memanipulasi gen sehingga muncul teknik rekayaya
genetic (genetic engineering) (Sutarno, 2016).

Kemajuan-kemajuan ilmu pengetahun dan teknologi


yang telah ada baik di bidang fisika, kimia, matematika
dan biologi telah memicu majunya bioteknologi. Selain
itu, banyak hal yang juga ikut berperan dalam memicu
lahirnya bioteknologi, diantaranya adalah karena semakin
besar tuntutan untuk mencapai target yang diinginkan
dengan proses yang lebih cepat dan terobosan yang
inovatif yang bisa menguntungkan bagi umat manusia.
Bioteknologi juga memiliki peran penting dalam ilmu
pengetahuan dewasa ini, bioteknologi sendiri mengalami
berbagai pembaruan dari bioteknologi yang bersifat
tradisional kearah bioteknologi yang modern. Manfaat
bioteknologi bagi kehidupan manusia dalam
meningkatkan kesejahteraan dan perbaikan hidup telah
terbukti, antara lain penerapannya untuk memerangi
kelaparan, mengatasi kelangkaan sumber daya energi,
mengurangi pencemaran lingkungan dan masih banyak
lagi (Nurcahyo, 2013).

C. Aplikasi Bioteknologi

1. Bioteknologi Konvensional

a. Yogurt merupakan produk fermentasi susu


dengan menggunakan mikroorganisme
Lactobacillus bulgaricus. Memiliki manfaat dalam
membantu proses pencernaan, mengandung
bakteri non patogen seperti Streptococcus
thermophillus& Lactobacillus bulgaricus.
Gambar 1.3. Skema Pembuatan Yogurt

Gambar 1.4. Diagram Pembuatan Yogurt


b. Pembuatan tempe

Gambar 1.5. Diagram Pembuatan Tempe

c. Hidroponik

Gambar 1.6. Metode Hidroponik


2. Bioteknologi Modern

Bioteknologi modern tidak terlepas dengan aplikasi


metode-metode mutakhir bioteknologi (current methods
of biotecnology) seperti

a. Beberapa contoh implementasi bioteknologi


modern dalam bidang medis, antara lain :
1) Vaksinasi adalah suatu bentuk virus atau bakteri
yang telah di lemahkan. Tujuannya, membuat
tubuh menghasilkan antibodi terhadap serangan
patogen tertentu. Mekanismenya, tubuh
mengenali kemudian membentuk antibodi,
menghancurkan dan mengingatnya.

Gambar 1.7. Vaksinasi


2) Antibiotik adalah senyawa
yang berfungsi menekan hingga
menghentikan suatu proses
biokimia dari suatu organisme.
Digunakan pada pengobatan
yang berkaitan dengan infeksi.
Gambar 1.8. Antibiotik

Gambar 1.9. Alur Kerja Antibiotik

3) Jaringan buatan merupakan kombinasi teknik


rekayasa genetika, kemampuan sel, biokimia
untuk meningkatkan kemampuan atau
menggantikan fungsi biologis.Rekayasa jaringan
menggunakan sel hidup sebagai bahan
pembangun. Contohnya penggunaan fibroblast
dalam perbaikan kulit, perbaikan cartilage
dengan kondrosit.
Gambar 1.10. Jaringan Buatan

b. Beberapa contoh implementasi bioteknologi


modern dalam bidang medis, antara lain :
1) Kultur jaringan
merupakan suatu
metode untuk
mengisolasi bagian
dari tanaman yang
ditumbuhkan
dengan kondisi
aseptik, sehingga
bagian tanaman
tersebut menjadi Gambar 1.11. Tanaman Kultur Jaringan

tanaman lengkap kembali. Teknik ini


memanfaatkan prinsip perbanyakan tumbuhan
secara vegetatif, yang berbeda dengan teknik
konvensional karena memerlukan kondisi
tertentu.

2) Hibrida merupakan
suatu metode
persilangan antara dua
atau lebih populasi
suatu spesies dengan
latar belakang genetik
yang berbeda. Gambar 1.12. Tanaman Hasil Hibrida
Keunggulan hibrida, mampu menghasilkan hasil
yang lebih tinggi serta lebih resist terhadap
perubahan dan gangguan.

3) Tanaman transgenik
adalah tanaman yang
telah disisipi atau
memiliki gen asing
dari spesies tanaman
yang berbeda atau
makhluk hidup
lainnya. Bertujuan
mendapatkan
tanaman dengan Gambar 1.13. Tanaman Transgenik
sifat-sifat yang diinginkan, misalnya pembuatan
tanaman yang tahan suhu tinggi, suhu rendah,
kekeringan, resisten terhadap organisme
pengganggu tanaman, serta kuantitas dan
kualitas yang lebih tinggi dari tanaman alami.
c. Bioteknonogi modern dalam bidang genetika:
1) Kloning adalah proses menghasilkan individu-
individu dari jenis yang sama (populasi) yang
identik secara genetik. Kloning merujuk pada
berbagai usaha-usaha yang dilakukan manusia
untuk menghasilkan salinan berkas DNA atau
gen, sel, atau organisme.

Gambar 1.14. Siklus Kloning Domba

2) Bayi tabung adalah


sebuah teknik
pembuahan dimana
sel telur (ovum)
dibuahi diluar
Gambar 1.15. Bayi Tabung
tubuh wanita. Prosesnya terdiri dari
mengendalikan proses ovulasi secara hormonal,
pemindahan sel telur dari ovarium dan
pembuahan oleh sel sperma dalam sebuah
medium cair. Teknologi ini dirintis oleh P.C
Steptoe dan R.G Edwards pada tahun 1977.

Gambar 1.16. Proses Bayi Tabung

d. Bioteknologi dalam bidang lingkungan

1) Bioremediasi adalah proses bioteknologi yang


memanfaatkan makhluk hidup khususnya
mikroorganisme (jamur, bakteri) untuk
menurunkan konsentrasi atau daya racun.
Bioremediasi bertujuan untuk memecah atau
mendegradasi zat pencemar menjadi bahan yang
kurang beracun atau tidak beracun (karbon
dioksida dan air).

2) Biofuel adalah bahan bakar hayati atau biofuel


adalah setiap bahan bakar baik padatan, cairan
ataupun gas yang dihasilkan dari bahan-bahan
organik. Biofuel dapat dihasilkan secara
langsung dari tanaman atau secara tidak
langsung dari limbah industri, komersial,
domestik atau pertanian. Beberapa tanaman
yang dapat dimanfaatkan pada produksi biofuel,
antara lain : Tebu, gula bit, sorgum, jagung,
kelapa sawit, kedelai, alga.

e. Bioteknologi dalam bidang pertambangan

1) Penerapan bioteknologi dalam bidang


pertambangan dilakukan dengan teknik
Bioleaching. Bioleaching merupakan suatu
proses untuk melepaskan (remove) atau
mengekstraksi logam dari mineral atau sedimen
dengan bantuan organisme hidup atau untuk
mengubah mineral sulfida sukar larut menjadi
bentuk yang larut dalam air dengan
memanfaatkan mikroorganisme.
2) Bioleaching logam berat dapat melalui oksidasi
dan reduksi logam oleh mikroba, pengendapan
ion-ion logam pada permukaan sel mikroba
dengan menggunakan enzim, serta
menggunakan biomassa mikroba untuk
menyerap ion logam (Chen dan Wilson, 1997).
Proses Bioleaching merupakan teknologi
altematif yang dapat dikembangkan sebagai
salah satu teknologi untuk memperoleh
(recovery) logam di masa mendatang. Salah satu
penerapan proses ini adalah untuk melepaskan
dan mengekstraksi logam berat yang ada dalam
sedimen, sehingga sedimen tersebut bebas
logam berat dan aman terhadap lingkungan.
Bakteri yang digunakan dalam proses
tersebut antara lain adalah bakteri
Pseudomonasfluorescens, Escherichiacoli,
Thiobacillus ferrooxidans dan Bacillusspsebagai
bakteri leaching yang mampu melarutkan
senyawa timbal sulfida sukar larut menjadi
senyawa timbal sulfat yang dapat larut melalui
proses biokimia (Yoga, 2014).

Keuntungan produk-produk yang dihasilkan dari


pemanfaatan aplikasi bioteknologi

1. Aplikasi pada bidang pertanian:


Aplikasi bioteknologi untuk pertanian menawarkan
berbagai keuntungan. Perbaikan sifat tanaman dapat
dilakukan dengan teknik modifikasi genetik dengan
bioteknologi melalui rekayasa genetika. Aplikasi
bioteknologi dalam bidang pertanian melalui
teknologi perbaikan sifat tanaman dengan teknik
rekayasa genetika. Keuntungan bioteknologi pertanian
antara lain:
a. Meningkatkan produksi pangan misalnya dengan
menciptakan kultivar unggul seperti tanaman padi
tahan wereng, kapas tahan hama sehingga dapat
meningkatkan hasil panen.
b. Pengolahan makanan; tempe, tape, oncom, kecap.
c. Pengolahan minuman; anggur, bir, yoghurt, tuak,
brem, dsb.

2. Aplikasi bioteknologi dalam bidang peternakan


menawarkan berbagai keuntungan antara lain:
a. Meningkatkan produksi peternakan
b. Meningkatkan efisiensi dan kualitas pakan seperti
manipulasi mikroba rumen
c. Menghasilkan embrio yang banyak dalam satu
kali siklus reproduksi
d. Ternak yang dapat memproduksi asam amino
tertentu
e. Menciptakan jenis ternak unggul

3. Aplikasi bioteknologi dalam bidang periakanan


menawarkan berbagai keuntungan antara lain:
a. Menyediakan benih dan induk ikan
b. Meningkatkan system kekbalan ikan dengan
menggunkana vaksin, imunostimulan, probiotik
dan bioremediasi.

4. Aplikasi probiotik pada pakan atau dalam lingkungan


perairan budidaya sebagai penyeimbang mikroba
dalam pencernaan dan lingkungan perairan.
5. Aplikasi bioteknologi dalam bidang kesehatan dan
pengobatan telah mandatangkan manfaat antara lain:
a. Memproduksi obat-obatan terhadap penyakit
infeksi (antibiotik) seperti; penisilin,
streptomysin.
b. Memproduksi vaksin untuk pencegahan jenis
penyakit tertentu sesuai dengan jenis vaksinnya
seperti; polio, cacar, hepatitis-B, TBC dsb. Selain
pada manusia, vaksin juga digunakan untuk
melindungi ternak (ayam, sapi dsb) dari serangan
berbagai penyakit menular.
c. Memproduksi zat kebal antibody untuk diagnosis
penyakit, penelitian dan terapi. Antibodi
monoclonal.
d. Untuk terapi gen misalnya untuk terapi penyakit
genetis (bawaan).
e. Untuk memproduksi hormon; Insulin untuk terapi
penderita kencing manis.
f. Untuk terapi gen; Sel somatis (somatic gene
therapy); sel darah atau otot, terapi penyakit
genetis (bawaan). Sel embrional (Germ line gene
therapy);
6. Aplikasi bioteknologi dalam bidang lingkungan antara
lain:
a. Untuk pengolahan limbah
b. Pelestarian plasma nutfah

Aplikasi bioteknologi dalam bidang lingkungan


adalah untuk penanganan dan pemanfaatan material
sampah organik yang volumenya cenderung
bertambah dengan pesat. Pemanfaatan sampah
berdampak dapat mengeliminasi sumber polusi
terutama pencemaran air, dan dengan penerapan
proses biotek dapat mengubah limbah menjadi
produk-produk yang bermanfaat (Nurcahyo, 2013:
13).
DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, Ahyar. 2014. Bioteknologi Dasar. Makassar:


Universitas Hasanuddin. Diakses dari
http://repository.unhas.ac.id pada tanggal 17 Mei
2017

Nurcahyo, Heru. 2013. Diktat Bioteknologi, Era


Bioteknologi Modern. Yogyakarta: Universitas
Negeri Yogyakarta. Diakses dari
http://staff.uny.ac.id pada tanggal 17 Mei 2017

Sutarno. 2016. Rekayasa Genetik Dan Perkembangan


Bioteknologi Di Bidang Peternakan, Proceeding
Biology Education Conference (ISSN: 2528-5742),
Vol 13(1) 2016: 23-27. Semarang: Universitas
Sebelas Maret. Diakses dari

Yoga. 2014. Wahana Bioteknologi Modern. Jakarta:


Mercubuana. Diakses dari
http://ebook.repo.mercubuana-yoga.ac.id pada
tanggal 17 Mei 2017
GLOSSARY

Bioteknologi : Proses transformasi dengan


memanfaatkan pengetahuan biologi,
biokimia, mikrobiologi, biologi molekuler,
biofarmasi dan kemajuan rekayasa dalam
sebuah penelitian memakai sel hidup yang
akan membawa penemuan baru dan
penyempurnaan pemecahan masalah di
berbagai bidang kehidupan manusia.

Bioteknologi Tradisional : Bioteknologi yang


memanfaatkan mikrobia (organisme) untuk
memodifikasi bahan dan dan lingkungan
untuk memperoleh produk optimal.

Bioteknologi Modern : Proses melalui pemanfaatan


ketrampilan manusia dalam melakukan
manipulasi makhluk hidup agar dapat
digunakan untuk menghasilkan produk sesuai
yang diinginkan manusia.

Vaksinasi : Suatu bentuk virus atau bakteri yang telah di


lemahkan.

Antibiotik : Senyawa yang berfungsi menekan hingga


menghentikan suatu proses biokimia dari
suatu organisme.
Tanaman transgenik : Tanaman yang telah disisipi atau
memiliki gen asing dari spesies tanaman yang
berbeda atau makhluk hidup lainnya.

Kloning : Proses menghasilkan individu-individu dari


jenis yang sama (populasi) yang identik
secara genetik.

Bayi tabung : Sebuah teknik pembuahan dimana sel


telur (ovum) dibuahi diluar tubuh wanita.

Bioremediasi : Proses bioteknologi yang memanfaatkan


makhluk hidup khususnya mikroorganisme
(jamur, bakteri) untuk menurunkan
konsentrasi atau daya racun.

Biofuel : Setiap bahan bakar baik padatan, cairan


ataupun gas yang dihasilkan dari bahan-
bahan organik.

Anda mungkin juga menyukai