Anda di halaman 1dari 25

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

Analisis Perbandingan Penerapan PP 46 Tahun 2013 Dengan


Tarif Pasal 17 UU PPh Terhadap Wajib Pajak Orang Pribadi di
Kantor Pelayanan Pajak Pekanbaru Senapelan

BIDANG KEGIATAN:
PKM PENELITIAN

Diusulkan oleh:

Alissa Miranda 1602036460 2016


Salsa Fisa Bella 1602036454 2016
Claudia Aisyah Rahayu 1502111196 2015

UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2017
ii
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ............................................................................... i


LEMBAR PENGESAHAN ......................................................................... ii
DAFTAR ISI ............................................................................................. iii
DAFTAR TABEL ...................................................................................... iv

BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ..................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................ 2
1.3 Tujuan Khusus ..................................................................................... 2
1.4 Urgensi Penelitian ................................................................................ 2
1.5 Kontribusi Temuan yang ditargetkan .................................................... 2
1.6 Luaran Kegiatan ................................................................................... 3
1.7 Manfaat Kegiatan ................................................................................. 3

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Kajian Teori Ilmiah .............................................................................. 4
2.2 Penelitian Terkait ................................................................................. 5

BAB 3 METODE PENELITIAN


3.1 Tahapan Penelitian ............................................................................... 7
3.2 Luaran.................................................................................................. 7
3.3 Indikator Pencapaian ............................................................................ 7
3.4 Teknik Pengumpulan Data dan Analisis Data ....................................... 8
3.5 Cara Penafsiran .................................................................................... 8

BAB 4 BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN


4.1 Anggaran Biaya ................................................................................... 9
4.2 Jadwal Kegiatan ................................................................................... 9

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 10

LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota dan Dosen Pendamping yang ditanda
tangani .................................................................................. 11
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan ............................................... 17
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Peneliti dan Pembagian Tugas ......... 20
Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Peneliti ............................................ 21

iii
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Anggaran Biaya ............................................................................ 9
Tabel 2 Jadwal Kegiatan ........................................................................... 9

iv
1

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pembangunan ekonomi nasional yang berlangsung secara terus-menerus
dan berkesinambungan selama ini, bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan
masyarakat baik materil maupun spiritual. Untuk merealisasikan tujuan tersebut
dibutuhkan anggaran pembangunan yang cukup besar dan memadai. Salah satu
usaha yang dilakukan untuk mewujudkan tujuan ini yaitu dengan menggali sumber
dana yang berasal dari dalam negeri yaitu pajak.
Pajak menurut Prof.Dr.Rochmat Soemitro,SH dalam bukunya Mardiasmo
(2011:1) adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan Undang-undang yang
dapat dipaksakan dengan tiada mendapatkan jasa timbal kontraprestasi yang
langsung dapat ditunjukan dan yang digunakan untuk membayar pengeluaran
umum.
Jenis pajak pun bermacam-macam. Pajak menurut sifatnya ada 2 yaitu pajak
subjektif (yang memperhatikan keadaan diri pajak) dan pajak objektif (yang
berdasarkan objeknya tanpa memperhatikan keadaan diri pajak). Salah satu
contohnya adalah pajak penghasilan. Pajak penghasilan ini adalah pajak yang
dikenakan terhadap subjek pajak atas penghasilan yang diterima atau diperolehnya
dalam tahun pajak.
Subjek pajak tercantum dalam Undang-Undang No 36 tahun 2008 Pajak
Penghasilan. Untuk penghitungan tarifnya sendiri menggunakan 2 cara yaitu untuk
Orang Pribadi melakukan kegiatan usaha dengan jumlah peredaran bruto diatas Rp.
4.800.000.000,- setahun dan kurang dari atau sama dengan Rp. 4.800.000.000.
Orang pribadi yang melakukan kegiatan usaha dengan jumlah peredaran
bruto diatas Rp.4.800.000.000,- setahun maka berlaku Pasal 17 UU No.36 tahun
2008 dengan perhitungan menggunakan tarif progresif (berlapis) dari Penghasilan
Kena Pajak (PKP)nya. Sedangkan Orang Pribadi yang melakukan kegiatan usaha
dengan jumlah peredaran bruto kurang dari atau sama dengan Rp.4.800.000.000
maka berlaku PP 46 Tahun 2013 yang mana penghitungannya mengalikan omset
sebulan dengan 1%.
Jika disimpulkan antara Pasal 17 UU No.36 Tahun 2008 yang
perhitungannya berdasarkan tarif progresif dikali dengan Penghasilan Kena Pajak
(PKP) yang telah dikurangi biaya dan Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP)
dirasa tidak adil jika dibandingkan dengan PP 46 Tahun 2013 yang perhitungannya
berdasarkan omset perbulan dikali 1%. Yang mana di dalam omset belum dikurangi
biaya dan Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP).
Fenomena ini menciptakan atmosfer baru dalam dunia perpajakan di
indonesia. Melihat adanya ketidak adilan yang dirasakan oleh seorang pengusaha
saat melakukan pembayaran pajak kepada negara. Sehingga perlu untuk
mengetahui dampak yang ditimbulkan saat pemberlakukan penerapan PP 46 Tahun
2013. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk meneliti tentang Analisis
2

Perbandingan Penerapan PP 46 Tahun 2013 Dengan Tarif Pasal 17 UU PPh


Terhadap Wajib Pajak Orang Pribadi di Kantor Pelayanan Pajak Pekanbaru
Senapelan.

1.2 Rumusan Masalah


Rumusan masalah yang akan dijawab melalui penelitian ini adalah:
1. Bagaimana pengaruh penerapan PP 46 Tahun 2013 dengan 17 UU No.36
Tahun 2008 ?
2. Apakah ada dampak negatif atau kerugian yang akan dialami oleh Wajib Pajak
yang penghasilannya dikenakan PP 46 Tahun 2013 dengan Wajib Pajak yang
penghasilannya dikenakan PPh pasal 17 UU No.36 Tahun 2008?
3. Seberapa besar pengaruh pemberlakuan penerapan PP 46 Tahun 2013 terhadap
17 UU No.36 Tahun 2008 ?
4. Mengapa pada pasal 17 UU No.36 Tahun 2008 penghitungannya
menggunakan Penghasilan Kena Pajak (PKP) dan PP 46 Tahun 2013
menggunakan omset per bulan?

1.3 Tujuan Khusus


Tujuan khusus dari penelitian ini adalah untuk meneliti perbandingan
penghitungan PPh terutang pasal 17 UU No 36 Tahun 2008 dengan PP 46 Tahun
2013 sehingga di ketahui pengaruh dari penerapan yang akan di alami oleh wajib
pajak akan menguntungkan atau merugikan wajib pajak.

1.4 Urgensi Penelitian


Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai
informasi kepada wajib pajak dalam hal perbandingan tarif pajak penghasilan Pasal
17 UU No.36 Tahun 2008 dan PP 46 Tahun 2013 .

1.5 Kontribusi Temuan yang ditargetkan


Penelitian ini ditargetkan mempunyai kontribusi sebagai berikut:

1. Bermanfaat bagi masyarakat khususnya Wajib Pajak Orang Pribadi untuk


mengetahui informasi mengenai perbandingan tarif pajak atas penghasilan
Pasal 17 UU No.36 Tahun 2008 dan PP 46 Tahun 2013.
2. Bermanfaat bagi ilmu pengetahuan khususnya dibidang perpajakan tentang
perbandingan penerapan PP 46 tahun 2013 dengan tarif pasal 17 UU PPh
terhadap Wajib Pajak Orang Pribadi.
3. Bermanfaat bagi pemerintah sebagai bahan pertimbangan dan masukkan
atas kebijakan penetapan tarif yang dikenakan terhadap Wajib Pajak
penghasilan Orang Pribadi yang melakukan kegiatan usaha dengan jumlah
peredaran bruto diatas Rp. 4.800.000.000,- setahun dan kurang dari atau
sama dengan Rp. 4.800.000.000.
3

1.6 Luaran Kegiatan


Luaran dalam penelitian ini untuk menemukan dan memperdalam ilmu
pengetahuan pada bidang perpajakan di Indonesia mengenai penerapan PP 46
Tahun 2013 dengan 17 UU No.36 Tahun 2008 pada wajib pajak yang menjalakan
kewajibannya sebagai subjek pajak. Selain itu dapat memberikan Luaran yang
diharapkan dalam penelitian ini berupa Artikel Ilmiah berisi tentang informasi
kepada wajib pajak tentang perbandingan tarif peredaran bruto dibawah Rp.
4.800.000.000 dengan tarif peredaran bruto diatas Rp. 4.800.000.000.

1.7 Manfaat Kegiatan


1. Masyarakat
Melalui penelitian ini akan diperoleh informasi tentang keadaan sesuai
dengan fakta di lapangan mengenai perbandingan penerapan PP 46 tahun
2013 dengan tarif pasal 17 UU PPh terhadap Wajib Pajak Orang Pribadi.
2. Ilmu Pengetahuan
Melalui penelitian ini dapat menjadi sumber ilmu pengetahuan tentang
perbandingan penerapan PP 46 tahun 2013 dengan tarif pasal 17 UU PPh
terhadap Wajib Pajak Orang Pribadi.
3. Pemerintah
Melalui penelitian ini dapat dijadikan bahan pertimbangan dan masukkan
atas kebijakan penetapan tarif yang dikenakan terhadap Wajib Pajak
penghasilan Orang Pribadi yang melakukan kegiatan usaha dengan jumlah
peredaran bruto diatas Rp. 4.800.000.000,- setahun dan kurang dari atau
sama dengan Rp. 4.800.000.000.
4

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Kajian Teori Ilmiah
2.1.1 Subjek Pajak
Subjek Pajak Penghasilan yang dikemukakan oleh Resmi (2013:75) yaitu
“Segala sesuatu yang mempunyai potensi untuk memperoleh penghasilan dan
menjadi sasaran untuk dikenakan Pajak Penghasilan”. Subjek Pajak akan
dikenakan Pajak Penghasilan apabila menerima atau memperoleh penghasilan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Menurut Mardiasmo (2011:135)yang menjadi Subjek Pajak adalah:
1. Orang pribadi; Warisan yang belum terbagi sebagai suatu kesatuan
menggantikan yang berhak;
2. Badan, terdiri dari perseroan terbatas, perseroan komonditer, perseroan
lainnya, BUMN/BUMD dengan nama dan bentuk apapun, firma, kongsi,
koperasi, dana pensiun,persekutuan, perkumpulan, yayasan, organisasi
massa, organisasi sosial politik, atau organisasi lainnya, lembaga, dan
bentuk badan lainnya termasuk kontrak investasi kolektif.
3. Bentuk Usaha Tetap (BUT)
Subjek pajak dapat dibedakan menjadi subjek pajak Dalam Negeri dan
subjek pajak Luar Negeri.

2.1.2 Objek Pajak


Resmi (2013:80)Objek Pajak merupakan segala sesuatu (barang, jasa,
kegiatan, atau keadaan) yang dikenakan pajak. Sedangkan pengertian Objek
Penghasilan adalah:
“Penghasilan, yaitu setiap tambahan kemampuan ekonomis yang diterima atau
diperoleh Wajib Pajak, baik yang berasal dari Indonesia maupun dari luar
Indonesia, yang dapat dipakai untuk konsumsi atau untuk menambah kekayaan
Wajib Pajak yang bersangkutan, dengan nama dan dalam bentuk apapun (Pasal
4 Ayat 1 Undang-Undang Pajak Penghasilan Tahun 2008)”.
Peraturan Pemerintah No 46 Tahun 2013
Objek Pajak :
1. Penghasilan dari usaha yang diterima atau peroleh wajib pajak dengan
peredaran bruto tidak melebihi Rp.4,8 miliar dalam satu tahun.
2. Tidak termasuk Penghasilan dari usaha adalah penghasilandari jasa
sehubungan dengan perkerjaan bebas.
3. Peredaran bruto merupakan peredaran dari usaha, termasuk dari usaha
cabang.

2.1.3 Pajak Penghasilan


Pengertian pajak penghasilan menurut Undang-undang No 36 Tahun 2008
Tentang Pajak Penghasilan Pasal 1 menyebutkan bahwa pajak penghasilan
5

dikenakan terhadap Subjek Pajak atas penghasilan yang diterima atau diperoleh
dalam tahun pajak.
Menurut Siti Resmi (2008:88) Pajak Penghasilan adalah pajak yang dikenakan
terhadap subjek pajak penghasilan yang diterima atau diperoleh dalam tahun
pajak.
Tarif
1. Atas penghasilan dari usaha yang diterima atau diperoleh oleh Wajib Pajak
dengan peredaran bruto tidak melebihi Rp.4,8 Miliar dalam satu tahun
dikenai PPh Final dengan tarif sebesar 1% dari jumlah peredaran bruto
setiap bulan dari setiap tempat usaha.
2. Pajak Penghasilan terutang dihitung berdasarkan tarif 1% dikalikan dengan
dasar pengenaan pajak, yaitu jumlah peredaran bruto setiap bulan dari setiap
tempat usaha.
UU 36 Tahun 2008 Pasal 17
Tarif pajak yang diterapkan atas Penghasilan Kena Pajak (PKP) bagi wajib pajak
orang pribadi dalam negeri adalah sebagai berikut:
Lapisan Penghasilan Kena Pajak (PKP) Tarif Pajak
s/d Rp. 50.000.000 5%
Diatas Rp. 50.000.000 s/d Rp 250.000.000 15%
Diatas Rp. 250.000.000 s/d Rp. 500.000.000 25%
Diatas Rp. 500.000.000 30%

2.2 Penelitian Terkait


Chamami, Aini Nur (2015) Dampak Penerapan Pp No 46 Tahun 2013
Tentang Pajak Penghasilan Atas Kelangsungan UMKM. Penerimaan negara
Indonesia berasal dari penerimaan dari pajak, penerimaan negara bukan berasal dari
pajak dan juga penerimaan dari hibah yang digunakan untuk membiayai
pembangunan. Salah satu penerimaan yang berasal dari pajak adalah dari sektor
UMKM, salah satu kebijakan disektor ini adalah tentang Peraturan Pemerintah No
46 tahun 2013 yang ditetapkan untuk memberikan kemudahan, kesederhanan dalam
penghitungan, penyetoran dan pelaporan. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui dampak penerapan Peraturan Pemerintah No 46 Tahun 2013.
Susilo dan Betri (2013) pada KPP Madya Palembang, menunjukkan bahwa
pemahaman wajib pajak masih minim, namun sebagian wajib pajak tidak merasa
kesulitan dalam mematuhi PP Nomor 46 Tahun 2013. Dalam artikel yang dibuat
oleh manghadi (2013), beliau menyimpulkan PP Nomor 46 tahun 2013 lebih
didorong oleh spirit untuk memudahkan Dirjen Pajak dalam menegakkan aturan
perpajakan terutama bagi wajib pajak yang menghindari kewajibannya.
Yanto (2014), menyatakan kalangan pro berasal dari Pemerintah selaku
pembuat PP Nomor 46 Tahun 2013 . Masyarakat yang sebelumnya menggunakan
ketentuan umum UU Pajak Penghasilan No. 36 Tahun 2008 merasa diuntungkan
6

dengan adanya Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2013 ini. Cara menghitung
PPh terutang lebih sederhana (1% X Peredaran Bruto).
Di sisi lain peraturan ini dirasa memberatkan bagi usaha yang memiliki
omset yang kecil. Syahdan (2014) menyatakan bahwa peraturan ini sekilas nampak
memudahkan , namun terdapat potensi ketidakadilan karena marjin UKM berbeda-
beda, UKM yang memiliki omset rendah sangat keberatan dengan adanya aturan
ini, karena sebelumnya usaha ini dapat menyetorkan pajak dengan angka nihil bila
mendapat kerugian dalam usaha.
7

BAB 3 METODE PENELITIAN

3.1 Tahapan Penelitian


Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa metode penelitian
deskriptif, yaitu suatu bentuk penuangan pikiran yang memaparkan,
menggambarkan dan melaporkan suatu keadaan atau objek dari apa yang diteliti
beradasarkan fakta-fakta dan keterangan yang diperoleh. Metode analisis
digunakan untuk melakukan perbandingan PP 46 Tahun 2013 dengan UU No. 36
Tahun 2008 Pasal 17.
Metode penelitian deskriptif adalah suatu metode penelitian yang
menggambarkan keadaan yang sebenarnya pada saat berlangsungnya penelitian
melalui pengumpulan data yang kemudian diinterprestasikan satu sama lain
sehingga diperoleh perumusan dan analisa terhadap masalah yang ada. Adapun
tahapan-tahapan penelitian yang akan peneliti lakukan adalah:
1. Peneliti melakukan prasurvei untuk meninjau langsung ke kantor pajak
pekanbaru senapelan.
2. Setelah melakukan prasurvei, peneliti dapat mengambil dan
mengumpulkan data serta pengurusan izin penelitian.
3. Mencari informasi ke kantor pajak senapelan untuk mengetahui
Perkembangan Keuangan Wajib Pajak.
4. Apabila sudah mendapatkan data dari kantor pajak senapelan, peneliti
langsung melakukan wawancara kepada wajib pajak secara detail.
5. Memantau Perkembangan Keuangan Wajib Pajak setelah wawancara
dilakukan.
6. Tahap terakhit yaitu Penyusunan Draft Artikel Ilmiah serta Analisis data
dan penarikan kesimpulan.

3.2 Luaran
Luaran dalam penelitian ini untuk menemukan dan memperdalam ilmu
pengetahuan pada bidang perpajakan di Indonesia mengenai penerapan PP 46
Tahun 2013 dengan 17 UU No.36 Tahun 2008 pada wajib pajak yang menjalakan
kewajibannya sebagai subjek pajak.
Selain itu Luaran yang diharapkan dalam penelitian ini berupa Artikel
Ilmiah berisi tentang informasi kepada wajib pajak tentang perbandingan tarif
peredaran bruto dibawah Rp. 4.800.000.000 dengan tarif peredaran bruto diatas
Rp. 4.800.000.000.

3.3 Indikator Pencapaian


Indikator pencapaian terhadap tahapan penelitian adalah :
1. Mengetahui keadaan sesuai dengan fakta di lapangan mengenai
perbandingan penerapan PP 46 tahun 2013 dengan tarif pasal 17 UU PPh
terhadap Wajib Pajak Orang Pribadi.
2. Dapat dijadikan sumber ilmu pengetahuan tentang perbandingan penerapan
PP 46 tahun 2013 dengan tarif pasal 17 UU PPh terhadap Wajib Pajak Orang
Pribadi.
8

3. Memberikan bahan pertimbangan dan masukkan atas kebijakan penetapan


tarif yang dikenakan terhadap Wajib Pajak penghasilan Orang Pribadi.

3.4 Teknik Pengumpulan Data dan Analisis Data


Teknik pengumpulan data dilakukan dengan 3 cara :
1. Wawancara, menggunakan wawancara tidak terstruktur sehingga diperoleh
informasi yang sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Wawancara
dilakukan atas pihak-pihak yang mampu mewakili sampel penelitian yakni
kantor pajak senapelan, serta wajib pajak yang sebagai subjek pajak.
2. Observasi, menyatakan terus terang kepada informan bahwa peneliti sedang
melakukan penelitian pada penerapan PP 46 tahun 2013 dengan tarif pasal
17 UU PPh terhadap Wajib Pajak Orang Pribadi.
3. Dokumentasi, meliputi: foto-foto kinerja keuangan dan kondisi keuangan
wajib pajak.
Teknik analisis data yang dilakukan yaitu cara menganalisis data secara
deskriptif yaitu analisis yang mengacu pada transformasi dari data-data mentah ke
dalam suatu bentuk yang mudah dimengerti dan diterjemahkan. Pendeskripsian
respons atau hasil observasi merupakan ciri khas dari bentuk pertama analisis.
Perhitungan rata-rata, distribusi frekuensi dan distribusi persentase adalah bentuk
yang paling umum dari peringkasan data.
Uji Keabsahan Data, dilaksanakan dengan Triangulasi. Teknik ini diartikan
sebagai teknik pengumpulan data yang bersifat menggabungkan dari berbagai
pengumpulan data dan sumber data yang telah ada. Bila peneliti melakukan
pengumpulan data dengan tringulasi, maka sebenarnya peneliti mengumpulkan
data sekaligus menguji kredibilitas data, yaitu mengecek kredibilitas data dengan
berbagai teknik pengumpulan data dan berbagai sumber data (Sukmadinata.
2005:42).

3.5 Cara Penafsiran


Cara penafsiran penelitian ini menjadi PP 46 Tahun 2013 sebagai indikator
dalam menafsirkan keuntungan ataupun kerugian yang dialami Wajib Pajak terkait
dengan adanya pemberlakuan Tarif Pasal 17 UU PPh. Hal ini yang membuat peniliti
ingin menganalisis perbandingan penerapan PP 46 Tahun 2013 dengan Tarif Pasal
17 UU PPh Terhadap Wajib Pajak Orang Pribadi di Kantor Pajak Pekanbaru
Senapelan.

PP 46 Tahun 2013

Tarif
Wajib Pajak Perhitungan

Pasal 17 UU PPh
9

BAB 4 BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

4.1 Anggaran Biaya

Tabel 2.1 Ringkasan Anggaran Biaya PKM-P

No Jenis Pengeluaran Biaya (Rp)


1 Peralatan Penunjang 3.120.000
2 Bahan Habis Pakai 3.850.000
3 Perjalanan 3.050.000
4 Lain-lain: administrasi, publikasi, seminar, laporan 1.000.000
Jumlah 11.020.000

4.2 Jadwal Kegiatan

Tabel 2.2 Jadwal Kegiatan PKM-P


Bulan
No. Jenis Kegiatan
1 2 3 4 5
1. Mencari sumber
Data Sekunder
1.
2. Mengolah Data
3. Prasurvey
2. 4. Menyusun
Proposal
3. 6. Wawancara

7. Memantau
4. Perkembangan
Keuangan Wajib Pajak
8. Mengolah Data
5. Kuantitatif dan
Kualitatif
6. 9. Penyusunan Draft
Laporan Kemajuan
10. Penyusunan Draft
Artikel Ilmiah
7. 11. Penyusunan dan
Penyerahan laporan
akhir.
10

DAFTAR PUSTAKA

Chamami, Aini Nur. 2015 Dampak Penerapan PP No 46 Tahun 2013 Tentang


Pajak Penghasilan Atas Kelangsungan UMKM
Minghadi. 2013. Pro Kontra (Peraturan Pemerintah) PP 46 tahun 2013.
http.//www.minghadi.com/pro-kontra-peraturan-pemerintah-pp-6-tahun-
2013/. Diunduh tanggal 10 November 2017
Peraturan Pemerintah No. 46 Tahun 2013 Pajak Penghasilan atas Penghasilan
dari Usaha yang Diterima atau Diperoleh wajib Pajak yang Memiliki
Peredaran Bruto Tertentu. 12 Juni 2013. Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonsia Tahun 2013Nomor 4301. Jakarta.
Susilo, Eunike Jacklyn dan Betri Sirajuddin, SE., Msi., Ak., CA. 2013. Pemahaman
Wajib Pajak Terhadap Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2013 Tentang
Pajak UKM (Studi Kasus Pada Wajib Pajak Pratama Palembang Ilir Barat,
h:1-10
Syahdan, Saifhul Anuar. 2014. Dimensi Keadilan Pemberlakuan PP No. 46 Tahun
2013 dan Peningkatan Kepatuhan Wajib Pajak. Journal InFestasi, 10(1): h:
64-72
Undang –Undang No. 36 Tahun 2008 Perubahan Keempat Atas Undang Undang
Nomor 7 Tahun 1983 Tentang Pajak Penghasilan. 23 September 2008.
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonsia Tahun 2013Nomor 4893.
Jakarta
Yanto, Hari. 2014. Inkonsistensi Hukum Pemberian Fasilitas Keringanan Pajak
Bagi Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Melalui Peraturan Pemerintah
Nomor 46 Tahun 2013. E-Journal Graduate Unpar, 1(2):h:38-44
11
12
13

3. Anggota 2
A. Identitas Diri
1. Nama Lengkap (dengan gelar) Claudia Aisyah Rahayu
2. Jenis Kelamin Perempuan
3. Program Studi S-1 Akuntansi
4. NIM 1502111196
5. Tempat dan Tanggal Lahir Pekanbaru, 16 Mei 1997
6. E-mail Claudiaayu16@gmail.com
7. Nomor Telepon/HP 081266948552

B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi SDN 010 SMPN 4 SMK Perbankan
Tampan Tambang Riau
Jurusan - - Akuntansi
Tahun Masuk-Lulus 2003-2009 2009-2012 2012-2015

C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)


Nama Pertemuan Waktu dan
No Judul Artikel Ilmiah
Ilmiah/ Seminar Tempat
1.

D. Penghargaan dalam 5 tahun Terakhir


Institusi Pemberi
No Jenis Penghargaan Tahun
Penghargaan
1. Delegasi PIMNAS 30 Kemristekdikti 2017
2. Penerima Isentif PKM-GT Kemristekdikti 2017
3. Finalis NECC Alauddin Makassar 2017
4. Pimpi 2016 IPB Bogor 2016
5. Juara 1 Lomba Design BKIM FEB UR 2015
6. Juara 3 Lomba Kreasi BKIM FEB UR 2015
7. Juara Umum I SMK Pebankan Riau 2013
8. Juara Umum I SMK Perbankan Riau 2013
9. Juara Umum I SMK Perbankan Riau 2012
14
15

4. Dosen Pendamping
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Nita Wahyuni, SST.Pa, M.si
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi Perpajakan
4 NIDN 0027067909
5 Tempat dan Tanggal Lahir Pekanbaru 27 Juni 1979
6 E-mail akunita.ya@yahoo.co.id
7 Nomor Telepon/HP 081275412222

B. Riwayat Pendidikan
S1 S2 S3
Nama Institusi Sekolah Tinggi Universitas
Perpajakan Riau
Indonesia
Jurusan Akuntansi Pajak Keuangan
Daerah
Tahun Masuk-Lulus 2001-2003 2006-2008

C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)


No Nama Pertemuan/ Judul Artikel Ilmiah Waktu dan
Seminar Ilmiah Tempat
1 Seminar Upaya Peningkatan Penerimaan Jakarta, 18
Penelitian Pajak Penghasilan Melalui September
Pengawasan Pasal 25 Wajib 2003
Pajak Badan Di Kantor
Pelayanan Pajak Pekanbaru
2 Seminar Efektifitas Pemungutan Pajak Pekanbaru, 20
Penelitian Pengambilan dan Pemanfaatan September
Air Bawah Tanah dan Air 2008
Permukaan Di Provinsi Riau

D. Penghargaan dalam 5 tahun Terakhir


No Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Tahun
Penghargaan
1
16
17

Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan

1. Peralatan penunjang
Justifikasi Harga Jumlah
Material Volume
Pemakaian Satuan Biaya (Rp)
Flashdisk Untuk 3 unit 90.000 270.000
penyimpanan
data keuangan
Wajib Pajak
dan data selama
penelitian
Sewa Tape Recorder Merekam hasil 1 unit 400.000 400.000
wawancara
dengan wakil
Wajib Pajak
Sewa Kendaraan Untuk pergi ke 7 kali 350.000 2.450.000
Wajib Pajak
yang terdaftar
di KPP di
Pekanbaru
Senapelan

SUB TOTAL (Rp) 3.120.000

2. Bahan Habis Pakai


Justifikasi Harga Jumlah
Material Volume
Pemakaian Satuan Biaya (Rp)
Kertas A4 80 gram Untuk angket, 4 rim 50.000 200.000
proposal dan
laporan

Biaya Print Out Untuk mencetak 500 lb 1.000 500.000


proposal dan
laporan
keuangan Wajib
Pajak

Biaya Jilid Untuk biaya jilid 1 kali 150.000 150.000


proposal dan
jilid kumpulan
laporan
keuangan
18

Alat Tulis Kantor Alat tulis dan 1 paket 500.000 500.000


keperluan kantor
lainnya untuk
menunjang
penelitian

Langganan Wifi Penunjang 5 bulan 400.000 2.000.000


Pelaksanaan
Penlitian untuk
memantau
kemajuan selama
penelitian

Pulsa Untuk 5 kali 100.000 500.000


menghubungi
pihak wajib
pajak dan dosen
pembimbing

SUB TOTAL (Rp) 3.850.000

3. Perjalanan
Justifikasi Harga Jumlah
Material Volume
Pemakaian Satuan Biaya (Rp)
Perjalanan ke toko Perjalanan 1 kali 100.000 100.000
ATK Pembelian ATK
dan print proposal
Perjalanan ke Perjalanan 5 kali 100.000 500.000
counter pulsa pembelian pulsa
dan langganan wifi
untuk
pengumpulan data
kuantitatif
Perjalanan dari Pejalanan untuk 7 kali 350.000 2.450.000
kampus ke KPP di pengumpulan data
Pekanbaru kualitatif
Senapelan
SUB TOTAL (Rp) 3.050.000
19

4. Lain-lain
Justifikasi Jumlah
Material Volume Harga Satuan
Pemakaian Biaya (Rp)
Biaya Dokumentasi Cetak foto digital 2 paket 150.000 300.000
Analisis, pengetikan Penyusunan Artikel 1 paket 400.000 400.000
dan editing Ilmiah dan Laporan
Akhir
Print Laporan Untuk mencetak 1 kali 300.000 300.000
Kemajuan dan Laporan Kemajuan
Laporan Akhir dan Laporan Akhir
SUB TOTAL (Rp) 1.000.000
Total (Keseluruhan) 11.020.000
20

Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Peneliti dan Pembagian Tugas

No Nama /Nim Program Bidang Alokasi Uraian Tugas


Studi Ilmu Waktu
(Jam/
Minggu)
1. Alissa Miranda/ D3 Perpajakan 14 - Ketua
1602036460 Perpajakan jam/minggu pelaksana
- Menyusun
Proposal
- Pengadaan alat
dan bahan
yang
dibutuhkan
- Sebagai
koordinator
penelitian
- Pelaksana
penelitian
2. Salsa Fisa Bella/ D3 Perpajakan 12 - Pelaksana
1602036454 Perpajakan jam/minggu penelitian
- Koord.
Pembelian alat
dan bahan
- Menyiapkan
alat dan bahan
yang
dibutuhkan
- Sie company
relationship
dan akomodasi
- Administrator
3. Claudia Aisyah S1- Akuntansi 12 - Pelaksana
Rahayu/ Akuntansi jam/minggu penelitian
1502111196 - Membantu
ketua dalam
pengadaan alat
dan bahan
yang
dibutuhkan
- Sie bendahara
(keuangan)
21

Anda mungkin juga menyukai