Bab I
Bab I
BAB I
PENDAHULUAN
Rongga mulut manusia tidak pernah terbebas dari bakteri. Pada rongga
mulut terdapat lebih dari tiga ratus spesies bakteri, beberapa diantaranya
jaringan pada rongga mulut seperti jaringan periodontal (Wilson & Kornman,
rongga mulut dan bersama grup viridans lainnya umum terdapat di saluran
besar didalam rongga mulut yaitu sekitar setengah dari keseluruhan populasi
bakteri didalam rongga mulut. Salah satu anggota grup viridans yaitu
dimana hal ini menjadi penyebab awal terbentuknya karies (Levinson, 2012).
2011). Beberapa bakteri penyebab karies adalah dari jenis Streptococcii dan
dkk, 2002).
bermanfaat karena sejak dahulu kala masyakat telah lama menggunakan obat-
obatan yang berasal dari bahan alam untuk mongobati berbagai macam
dibandingkan obat yang terbuat dari bahan sintetis (Kshitiz dkk, 2011), selain
itu pemanfaatan bahan alam juga turut mendukung upaya pemerintah dalam
3
Salah satu bagian dari tanaman yang telah digunakan sebagai obat
tradisional adalah jambu biji ( Psidium guajava L.) (Parimin, 2005). Daun
peluruh haid (Dalimartha, 2000). Daun jambu biji biasa digunakan untuk
pengobatan seperti : diare akut dan kronis, disentri, perut kembung pada bayi
dan anak, kadar kolesterol darah meninggi, haid tidak lancar, luka berdarah,
sering buang air kecil, dan sariawan. Pada uji toksisitas pada tikus maupun
hewan lain, telah terbukti bahwa ekstrak daun jambu biji aman untuk diujikan
(Kamath dkk., 2008). Ekstrak daun jambu biji diketahui memiliki aktivitas
Ekstrak daun jambu biji mengandung tannin, minyak atsiri (eugenol), dan
antibakteri. Tannin diduga dapat mengkerutkan dinding sel atau membran sel
bakteri sehingga mengganggu permeabelitas sel itu sendiri, oleh karena itu
terbentuknya membran dan atau dinding sel sehingga membran atau dinding
sel tersebut tidak terbentuk atau terbentuk tidak sempurna (Ajizah, 2004).
positif dan juga gram negatif dengan cara membentuk senyawa kompleks
mengganggu integritas membran sel bakteri, dan juga merusak dinding sel
1988).
penelitian uji daya hambat rebusan ekstrak daun jambu biji sebagai obat
B. Rumusan Masalah
yaitu apakah rebusan daun jambu biji (Psidium guajava L.) sebagai obat
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Masyarakat
streptococcus mutans.
2. Bagi Keilmuan
berkaitan dengan daya hambat rebusan daun jambu biji sebagai obat
3. Bagi Pemerintah
daun jambu biji (Psidium guajava Linn.) untuk menjaga kesehatan gigi
dan mulut.
4. Bagi Peneliti
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
kuman sebagai timbulnya plak, radang gusi, dan bau mulut, namun
kumur juga dapat menjadi penyegar mulut atau mengurangi bau mulut
1995).
b. Obat kumur providone iodine
Providon iodine merupakan suatu kompleks iodine dengan
Preparat yang tersedia dalam bentuk larutan 10%. Salet 10%, shampo
tropis jenis perdu yang dapat tumbuh sampai 10 m. Umumnya jambu biji
kehijauan. Helaian daun jambu biji berbentuk bulat telur sedikit menjorong,
pertulangan menyirip, panjang 6-14 cm, lebar 3-6 cm, berwarna hijau.
Buahnya berbentuk bulat sampai bulat telur, berwarna hijau sampai hijau
1. Klasifikasi Ilmiah
Klasifikasi dari tanaman jambu biji adalah sebagai berikut (Shruthi
dkk, 2013):
Kingdom : Plantae
Ordo : Myrtales
Famili : Myrtaceae
8
SubFamili : Myrtodideae
Marga : Psidium
Spesies : Guajava
2. Nama daerah:
Sumatra: glima breuh (Aceh), glimeu beru (Gayo), galiman (Batak
Karo), masiambu (Nias), biawas, jambu biawas, jambu biji, jambu batu,
Barat), kujawase (Seram Selatan), laine hatu, lutu hatu (Ambon), gayawa
famili Myrtaceae terkait dengan kadar tinggi essential oil dan senyawa
biji (Psidium guajava Linn.) dua flavonoid glycosides baru yaitu morin-3-
dan dua lagi yang sudah dikenal sebagai flavonoid yaitu guaijaverin dan
ppm atau sekitar 9% (Galih, 2010; Hermawan dkk, 2012). Tanin sebagai
terjadi kerusakan pada dinding sel yang akhirnya menyebabkan sel lisis
ekstraseluler dinding sel bakteri, hal ini akan merusak integritas dinding
sel dan dinding sel tersebut menjadi rusak (Fadlillah dkk, 2010).
10
kita, baik untuk kesehatan ataupun untuk obat penyakit tertentu. Dalam
pengobatan seperti diare akut dan kronis, perut kembung pada bayi dan
anak, kadar kolesterol darah meninggi, sering buang air kecil, luka
sariawan, larutan kumur atau sakit gigi dan demam berdarah (Retno,
2013).
Berdasarkan hasil penelitian, telah berhasil diisolasikan suatu zat
dalam tempat khusus dan tidak ada membran inti (Harti, 2012).
2. Struktur Bakteri
Sebagian besar sel bakteri memiliki lapisan pembungkus sel,
disebut flagelin.
7. Pili/fimbriae : berperan dalam adhesi bakteri dengan sel tubuh hopses
-2,0 µm. Bentuk sel bakteri dapat terlihat dibawah mikroskop cahaya
1. Bulat (kokus)
2. Batang (basil)
3. Spiral (lengkung) atau koma
Bakteri dapat membentuk kumpulan sel (susunan sel) yaitu :
1. Kokus : diplococcus (dua-dua), tetracoccus = gafkya (empat-empat),
Irianto, 2014)
D. Tinjauan Umum Tentang Bakteri Streptococcus mutans
Bakteri Streptococcus mutans adalah penyebab utama dari karies gig
oral. Bakteri ini menempel pada permukaan gigi dan subsists pada berbagai
positif, non motil, berdiameter 1-2 µm dan anerob fakultatif, memiliki bentuk
bulat tersusun seperti rantai dan tidak membentuk spora (Srikandi, 1992).
Banyak penelitian telah dilakukan secara bakteriologi yang
faktor penting sebagai penyebab karies. Telah diketahui pula bahwa karies
dextrans atau levans dari sukrosa dan mempunyai peranan penting pada
sepsis memproduksi asam laktat secara tepat pada kondisi anaerobik. Oleh
(Srikandi, 1992).
Streptococcus mutans bersifat asidogenik, yaitu menghasilkan asam,
lain menuju email gigi, pertumbuhan bakteri asedodurik yang lainnya, serta
asam yang dihasilkan dapat melarutkan email gigi (Willet dkk 1991 dalam
Annisa, 2012).
1. Klasifikasi
Secara taksonomi, klasifikasi ilmiah Streptococcus mutans yaitu
(Nugraha, 2008):
Kingdom : Monera
Divisi : Firmicutes
Kelas : Bacilli
Ordo : Lactobacillales
Famili : Streptococcaceae
Marga : Streptococcus
Spesies : Streptococcus mutans
14
tersusun seperti rantai dan tidak membentuk spora. Bakteri ini tumbuh
dari:
a. Suhu
Atas dasar suhu pertumbuhsn mikroba dapat dibedakan menjadi tiga
golongan yaitu:
1) Psikrofil dapat tumbuh pada suhu antara 0ºC-30ºC dengan suhu
pH 6,5-7,5.
d. Kelembaban
Tiap jenis mikroba mempunyai kelembaban optimum
(Srikandi,1992).
E. Tinjauan Umum Terhadap Zat Anibakterial
Zat antibakteri adalah zat yang dapat mempengaruhi pertumbuhan,
yang digunakan. Selain itu kematian juga dapat disebabkan oleh anemia
menggembung, edema paru, kongesti isi rongga perut, dan perdarahan dalam
17
yang digunakan. Daya anti mikroba dapat dilihat dari lebar diameter
Keterangan :
= variabel bebas
= variabel terikat
H. Hipotesis
Rebusan daun jambu biji dapat menghambat pertumbuhan bakteri