Anda di halaman 1dari 16

1

BAB I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Laboratorium adalah unit penunjang akademik pada lembaga pendidikan,


berupa ruangan tertutup atau terbuka, bersifat permanen atau bergerak, dikelola
secara sistematis untuk kegiatan pengujian, kalibrasi, dan/atau produksi dalam
skala terbatas, dengan menggunakan peralatan dan bahan berdasarkan metode
keilmuan tertentu, dalam rangka pelaksanaan pendidikan, penelitian, dan/atau
pengabdian kepada masyarakat. Laboratorium dibedakan sesuai bidang keilmuan
yang dipelajari, misalnya laboratorium kimia yang berkecimpung dalam bidang
ilmu kimia. Laboratorium kimia terbagi lebih spesifik lagi seperti laboratorium
kimia fisika, laboratorium kimia organik, laboratorium kimia anorganik,
laboratorium kimia analitik, laboratorium biokimia, laboratorium kimia
instrumen, dsb.
Berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan bahwa laboratorium
(disingkat lab) adalah suatu bangunan yang di dalamnya dilengkapi dengan
peralatan dan bahan - bahan berdasarkan metode keilmuan tertentu untuk
melakukan percobaan ilmiah, penelitian, praktek pembelajaran, kegiatan
pengujian, kalibrasi, atau produksi bahan tertentu.
Praktikum adalah subsistem dari perkuliahan yang merupakan kegiatan
terstruktur dan terjadwal yang memberi kesempatan kepada mahasiswa
untukmendapatkan pengetahuan nyata pekerjaan dalam laboratorium sering.
menggunakan beberapa alat gelas. Keadaan yang aman dalam suatu laboratorium
dapat diciptakan apabila ada kemauan dari para pekerja, pengguna, dan kelompok
pekerja laboraturium untuk menjaga dan melindungi diri diperlukan kesadaran
bahwa kecelakaan yang terjadi dapat berakibat pada dirinya sendiriataupun orang
lain disekitarnya.
Dalam menjalankan praktikum, praktikan wajib untuk mengenal dan
memahami cara kerja dan fungsi dari alat - alat di laboratorium. Pengenalan alat -
alat praktikum secara khusus diharapkan agar praktikan lebih mengenal dan
berhati - hati pada saat menggunakannya.Alat adalah suatu benda atau
perlengkapan yang digunakan untuk mengerjakan sesuatu sehingga mencapai

1
2

suatu maksud. Alat laboratorium kimia adalah benda yang digunakan pada saat
melakukan kegiatan di laboratorium kimia dan dapat dipergunakan berulang -
ulang. Contoh alat laboratorium kimia antara lain labu ukur, corong, pipet tetes,
spatula, cawan porselin, segitiga porselin, kawat kasa, gundar tabung, pipet
gondok, batang pengaduk, tang kurs, rak tabung reaksi, gelas piala, tabung reaksi,
gelas ukur, penjepit siang, kurs porselin dan bunsen. Kesalahan dalam
penggunaan alat dapat mempengaruhi hasil dari praktikum, maka dari itu
praktikan wajib mengetahui dan mampu menggunakan setiap alat sesuai dengan
fungsinya masing - masing.
Bahan kimia merupakan zat atau senyawa yang berasal dari alam maupun
hasil olahan tangan manusia (produksi) yang komponen penyusunnya dapat
berupa zat atau senyawa tunggal, maupun hasil perpaduan dari beberapa zat atau
senyawa. Bahan - bahan kimia memiliki sifat khasnya masing - masing, dengan
mempelajari sifat bahan kimia sebelum melakukan praktikum maka akan
melindungi kesehatan dan keamanan praktikan. Di dalam laboratorium akan di
dapatkan berbagai macam alat mulai yang sederhana sampai pada alat yang cukup
rumit, selain itu terdapat alat - alat canggih yang digunakan serta memerlukan
keahlihan tersendiri. Di laboratorium tak akan lepas dari berbagai kemungkinan
terjadinya bahaya dari berbagai jenis bahan kimia baik yang bersifat sangat
berbahaya maupun yang bersifat berbahaya. Selain itu, peralatan yang ada di
dalam laboratorium juga dapat mengakibatkan bahaya yang tak jarang beresiko
tinggi bagi praktikan yang sedang melakukan praktikum jika tidak mengetahui
cara dan prosedur penggunaan alat yang akan digunakan. Oleh karena itu, kita
harus mengetahui cara menggunakan alat-alat tersebut dengan tepat sehingga
tidak akan mengganggu kelancaran praktikum dan tidak terjadi kecelakaan akibat
dari kesalahan praktikan.
Alat - alat yang digunakan tersebut disesuaikan dengan tujuan percobaan.
Akan tetapi, selain kita sudah mengetahui masing - masing nama alat. Kita juga
harus mengetahui fungsi alat - alat yang digunakan dan bagaimana cara
penggunaannya. Hal ini bertujuan agar praktikum yang kita lakukan bisa berjalan
dengan lancar, baik dan benar. Selain itu, kita juga harus berhati - hati serta penuh
keteliitian dalam menggunakan alat-alat laboratorium, karena sebagian alat - alat

2
3

laboratorium tersebut terbuat dari kaca, porselin, dan sejenisnya yang bersifat
mudah pecah.

1.2. Tujuan

Tujuan dari praktikum kimia dasar kali ini adalah :

1. Mengetahui nama alat beserta fungsi atau cara kerjanya yang ada di

laborarotium kimia.

2. Mengetahui nama dan jenis bahan berbahaya yang ada di laboratorium

kimia.

3
4

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

Pengenalan alat laboratorium sebelum melakukan suatu percobaan


sangatlah penting, agar dapat mengurangi terjadinya kesalahan - kesalahan dalam
pelaksanaan praktikum dan apabila terjadi kecelakaan dalam pelaksanaan
praktikum dapat langsung diatasi dengan cepat dan sebaik mungkin. Alat - alat
laboratorium tersebut ada yang berfungsi dalam proses pemanasan, misalnya
pembakaran gas. Ada juga alat - alat yang mempunyai jenis dan macam yang
kompleks sehingga dalam penggunaannya memerlukan ketelitian dan kehati -
hatian yang tinggi (Prabowo, 2009).
Bekerja di laboratorium sains adalah suatu hal yang melibatkan benda
nyata dan juga mengamati perubahan yang terjadi. Ketika sains bergerak
melampaui dunia pengalaman menuju generalisasi yang lebih abstrak yang
memumungkinkan penjelasan dan peramalan, pengalaman secara dekat adalah
titik awal untuk generalilsasi ilmiah dan pembuatan teori. Sehingga praktik di
laboratorium dan eksperimen merupakan bagian yang esensial dalam pengajaran
sains (Wahyudi, 2011).
Kebanyakan peralatan untuk percobaan-percobaan di dalam laboratorium
tersebut terbuat dari gelas kaca. Meskipun alat - alat tersebut telah siap dipakai,
namun dalam pemasangan alat untuk suatu percobaan kadang kala diperlukan
sambungan-sambungan dengan gelas atau alat lain untuk membuat peralatan
khusus sesuai kebutuhan (Imam, 2010).
Pemakaian bahan kimia akan sangat berpengaruh terhadap alat - alat yang
digunakan. Setiap alat dirancang dengan bahan - bahan yang berbeda, ada yang
terbuat dari gelas, kayu, porselen, aluminium, plastik dan lain - lain sesuai dengan
fungsinya masing - masing. Alat – alat tersebut ada yang tahan terhadap basa,
tahan terhadap asam, tahan terhadap panas dan ada yang hanya tahan terhadap
kondisi normal. Oleh sebab itu, penggunaan alat dan bahan kimia sangat
menentukan keberhasilan suatu penelitian (Waltor, 2010).
Dalam melakukan percobaan di laboratorium atau bekerja dalam laboratorium
terutama laboratorium kimia, seseorang akan selalu dihadapkan padahal-hal yang
berhubungan dengan bahan - bahan kimia, peralatan yang dapat berbahaya dan

4
5

merugikan diri sendiri, orang lain maupun lingkungan sekitar bila tidak digunakan
dengan baik. Seperti pekerjaan lainnya, bekerja dalam laboratorium kimia
mempunyai resiko kecelakaan kerja. Resiko ini dapat disebabkan karena faktor
ketidak sengajaan, ketelodoran dan sebab - sebab lain yang diluar kendali
manusia. Terutama disebabkan karena kesalahan penggunaan alat dan bahan,
sehingga menjadi sangat penting untuk mengetahui setiapkemungkinan bahaya
(Setiawati, 2009).

5
6

BAB 3. METODE PRAKTIKUM

3.1. Waktu dan Tempat


Praktikum ini dilaksanakan pada tanggal 15 Maret 2018 pada pukul 16:00
- 18:00 dan bertempat diLaboratorium Kualitas Air dan Hidro Bioekologi
Universitas Lambung Mangkurat Fakultas Perikanan dan Kelautan.

3.2. Alat dan Bahan


Alat dan bahan yang digunakan pada praktikun kali ini adalah sebagai
berikut.

3.2.1. Alat

Alat yang digunakan pada praktikum kali ini adalah :

1. Bunsen 11. Labu Ukur


2. Penjepit Selang 12. Lumpang dan Alu
3. Gelas Piala 13. Tang Kurs
4. Penjepit Serbaguna 14. Gundar Tabung
5. Rak Tabung Reaksi 15. Pipet Gondok
6. Tabung Reaksi 16. Kawat Kasa
7. Erlenmayer 17. Cawan Porselin
8. Pipet Tetes 18. Pipet Ukur
9. Corong 19. Batang Pengaduk
10. Segitiga Porsein 20. Spatula

3.2.2. Bahan
Bahan yang digunakan pada praktikum kali ini adalah :
1. Petroleum Benzin (C6H6)
2. Formaldehyd (H2CO)
3. Natrium Hydroxide (NaOH)
4. Natrium Carbonat (Na2CO3)
5. Natrium Nitrit (NaNo2)

6
7

3.3. Prosedur Kerja

Prosedur kerja pada praktikum kali ini adalah sebagai berikut.

1. Mengamati alat - alat yang terdapat di Laboratorium kimia. Gambar alat


tersebut pada lembar kertas laporan sementara dan carilah keterangan
berkaitan dengan bahan dan fungsi alat - alat tersebut.
2. Mengamati bahan - bahan kimia yang ada di Laboratorium Kimia.
Tuliskan nama dan jenis bahan kimia tersebut berdasarkan simbol yang
terdapat pada botol/wadah.

7
8

BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil

Hasil yang didapatkan pada praktikum kali ini adalah sebagai berikut.

Tabel 4.1. Alat-alat Praktikum Kimia Dasar


No. Bahan Nama Alat Gambar Alat Fungsi
Dasar Alat
Untuk pemanasan,
pembakaran dan
1. Besi Bunsen
sterilisasi jarum osi
atau lainnya.
Untuk percobaan
Penjepit difusi osmosis.
2. Besi
Selang
Untuk mengukur
3. Kaca Gelas Piala volume larutan.

Untuk menjepit
Penjepit
4. Kayu soklet pada proses
Serbaguna
ekstrasi.
Untuk menaruh
Rak Tabung tabung reaksi.
5. Besi
Reaksi

Digunakan untuk
Tabung mereaksikan zat
6. Kaca
Reaksi kimia dalam jumlah
sedikit.
Digunakan untuk
7. Kaca Erlenmeyer tempat zat yang akan
dititrasi.
Memindahkan cairan
Kaca dan dari wadah yang satu
8. Pipet Tetes
Karet ke wadah yang lain
dalam jumlah sedikit.
Untuk memasukkan
cairan ke dalam suatu
9. Kaca Corong
wadah dengan mulut
sempit.

8
9

Alat penopang wadah


Segitiga bahan - bahan yang
10. Kawat
Porselin dipanaskan diatas
kaki tiga.
Untuk menakar
11. Kaca Labu Ukur volume zat kimia
dalam bentuk cair.
Untuk mencampur,
Lumpang dan menghaluskan suatu
12. Porselin
Alu benda atau zat.
Untuk memegang
kurs yang panas, dan
13. Besi Tang Kurs
untuk memegang
tabung-tabung reaksi.
Untuk membersihkan
Ijuk dan Gundar
14. (mencuci) tabung.
Plastik Tabung
Untuk memindahkan
cairan dari satu
15. Kaca Pipet Gondok wadah ke wadah
yang pada proses
titrasi.
Untuk menahan labu
atau beaker pada
16. Kawat Kawat Kasa waktu pemanasan
menggunakan
bunsen.
Mereaksikan zat
Cawan dalam suhu tinggi,
17. Porselin
Porselin sehingga menjadi
bentuk stabil.
Memindahkan suatu
cairan ke tempat
18. Kaca Pipet Ukur lainnya dengan
volume yang
dikehendaki.
Mencampur bahan
Batang kimia dan cairan
19. Kaca
Pengaduk untuk keperluan
laboratorium.
Alat bantu
20. Besi Spatula mengambil bahan
padat atau kristal.

9
10

Tabel 4.2. Bahan-Bahan Kimia yang Berbahaya


No. Nama Bahan Berat Molekul Jenis Simbol
Kimia
1. Petroleum Benzin 1L=0,65kg Flammable
(C6H6)

2. Formaldehyd 1L=1,09kg Toxic


(H2CO)

3. Natrium Hydroxide M=40,00g/mol Corrosive


(NaOH)

4. Natrium Carbonat M=105,99g/mol Harmful


(Na2Co3)

5. Natrium Nitrit M=84,9947 g/mol Oxidator


(NaNo2)

4.2. Pembahasan

Dari hasil diatas maka dapat kita ketahui bahwa tujuannya adalah
penganalan alat - alat dan bahan laboratorium agar setiap praktikan mampu
mengenali, memahami fungsi, dan cara penggunaan berbagai alat dan bahan yang
ada di laoboratorium. Dan diharapkan agar nantinya praktikan tidak canggung lagi
di laboratorium.
Dalam pengenalan yang telah dilakukan, terdapat berbagai macam alat,
berikut akan diuraikan alat - alat dan bahan yang ada di laboratorium berdasarkan
kemampuan yang dimiliki alat untuk mendukung berbagai proses yang dilakukan
dalam percobaan kimia ini. Menurut pengamatan yang telah dilakukan dari
praktikum ini dapat diperoleh pembahasan mengenai alat - alat laboratorium.
Alat-alat laboratorium tersebut ada yang terbuat dari logam, kaca, porselen, dan
besi. Alat - alat terbuat dari logam seperti penjepit serbaguna, penjepit selang,

10
11

spatula, dan tang kurs. Ada juga yang terbuat dari kaca seperti tabung reaksi, gelas
piala, erlenmeyer, corong, pipet ukur, pipet tetes, pipet gondok, batang pengaduk,
dan labu ukur. Alat-alat yang terbuat dari porselen seperti cawan porselin,
lumping dan alu. Sedangkan rak tabung reaksi bias terbuat dari besi maupun kayu.
Adapula gundar tabung yang berguna untuk membersihkan tabung. Pegangan
gundar tabung terbuat dari kawat besi sedangkan sisir - sisir halusnya terbuat dari
plastik yang halus.
Labu ukur memiliki kapasitas antara 5 mL sampai 5L dan biasanya alat ini
digunakan untuk mengencerkan zat tertentu hingga batas leher labu ukur. Alat ini
biasanya digunakan untuk mendapatkan larutan zat tertentu yang nantinya hanya
digunakan dalam yang terbatas hanya sebagai sampel dengan menggunakan pipet,
sedangkan gelas beker atau yang disebut gelas piala adalah sebuah wadah
penampung yang digunakan untuk mengaduk, mencampur, dan memanaskan
cairan yang biasanya digunakan dilaboratorium. Gelas piala secara umum
berbentuk silinder dengan dasar yang bidang dan tersedia dalam berbagai ukuran,
mulai dari 1 mL sampai beberapa liter.
Peralatan laboratorium lainnya adalah rak tabung reaksi digunakkan untuk
meletakkan tabung reaksi supaya tersusun rapi dan indah. Tabung reaksi sebagai
wadah untuk mereaksikan satu atau dua jenis zat. Erlemeyer untuk menyimpan
dan memanaskan larutan, dan untuk menampung titiran pada proses hasiltitrasi.
Corong untuk memasukkan atau memindah larutan dari satu tempat ke tempat
lain. Segitiga porsein untuk menahan wadah, misalnya kurs pada saat pemanasan
atau corong pada waktu penyaringan. Cawan porselin digunakan untuk alat
pnguapan (memanaskan cairan yang ada di dalamnya sampai menguap dan
mengkristal).
Pipet ukur digunakan untuk memindahkan larutan atau cairan ke dalam
suatu wadah dengan berbagai ukuran volume. Untuk ukuran volume pada pipet
ukur yang paling besar adalah pipet ukur dengan volume 50ml. penjepit selang
untuk menjepit cawan saat akan dimasukkan ke dalam oven atau pemanas.
Lumpang dan alu digunakan untuk menghasilkan atau menggerus suatu benda
atau zat. Batang pengaduk untuk mencampur bahan kimia dan cairan untuk
keperluan laboratorium. Bunsen digunakan untuk pemanasan, pembakaran, dan

11
12

sterilisasi jarum osi atau lainnya.


Pipet tetes membantu membantu memindahkan cairan wadah yang satu ke
wadah yang lain dalam jumlah yang sangat kecil. Pipet gondok untuk
memindahkan cairan dari wadah yang satu ke wadah yang lain. Kawat kasa
sebagai alas untuk menahan labu atau beaker pada waktu pemanasan
menggunakan pemanas spritus atau pemanas bunsen. Tang kurs untuk memegang
alat kimia atau benda yang panas. Penjepit serbaguna berfungsi untuk menjepit
tabung atau alat-alat lainnya. Gundar tabung digunakkan untuk membersihkan
tabung.
Bahan-bahan kimia berbahaya biasanya memiliki simbol yang biasa
ditemui di botol atau wadah bahan kimia. Simbol tersebut yaitu harmful atau
berbahaya, toxic atau beracun, corrosive atau korosif, flammable atau mudah
terbakar, explosive atau mudah meledak, dan oxidator atau senyawa pengoksidasi.
Bahan kimia berbahaya seperti Petroleum Benzin(C6H6), memiliki titik
nyala rendah dan bahaya yang bereaksi dengan air atau membasahi udara
(berkabut) untuk menghasilkan gas yang mudah terbakar, oleh karena itu senyawa
ini sangat mudah terbakar.
Formaldehyd(H2CO) merupakan senyawa kimia berbentuk gas atau
larutan dan kedalamnya ditambahkan methanol 10 - 15% untuk mencegah
polimerisasi. Dalam perdagangan tersedian larutan folmaldehid 37% dalam air
yang dikenal sebagai formalin. Larutan ini mempunyai sifat tidak berwarna atau
hamper tidak berwarna seperti air, sedikit asam baunya sangat menusuk dan
korosif, terurai jika dipanaskan dan melepaskan asam formiat. Formaldehid
merupakan reduktor kuat yang bereaksi kuat dengan bahan pengoksidasi dan
berbagai senyawa organic. Bereaksi dengan asam klorida menghasilkan senyawa
biskloromrtil eter (BCME) yang sangat beracun. Formalin memiliki titik didih
101°C; pH: 2,8 – 4,0; densitas:1,067 (udara=1); pKa = 13,27 pada suhu 25°C; titik
nyala 85°C; larut dalam alcohol, eter, aseton dan benzene. Kelarutan dalam air: 4
x 105 mg/L pada suhu 20°C.
Natrium Hidroksida ( NaOH ) merupakan salah satu senyawa ion yang
bersifat basa kuat, kaustik dan memiliki sifat korosif. Tingkat kelarutan senyawa
natrium hidroksida di dalam air cukup tinggi. Pada suhu 0 C, kelarutan natrium

12
13

hidroksida berada pada kisaran 418 g/L. Pada suhu 20 C, kelarutan natrium
hidroksida berada pada kisaran 1150 g/L.Jika dilihat dari data diatas, kita dapat
menyimpulkan bahwa senyawa ini memiliki tingkat kelarutan yang sangat tinggi.
Natrium karbonat(Na2CO3), adalah garam natrium dari asam karbonat yang
mudah larut dalam air. Natrium karbonat murni berwarna putih, bubuk tanpa
warna yang menyerap embun dari udara, punya rasa alkalin/pahit, dan membentuk
larutan alkali yang kuat yang apabila terkena permukaan kulit akan menyebabkan
luka bakar dan apabila terhirup akan mengganggu sistem pernafasan.
Natrium Nitrit merupakan salah satu jenis bahan tambahan makanan yang
banyak digunakan sebagai pengawet. Natrium Nitrit dengan rumus molekul
NaNO2 adalah suatu bahan berwarna putih sampai kekuningan, berbentuk bubuk
atau granular dan tidak berbau. Berat jenisnya 2,17 (25oC) g/mL dengan kelarutan
dalam air sebesar 820 g/L (20 oC) dan bersifat alkali (pH 9). Titik leleh sodium
nitrit 271 – 281 oC, titik didih 320 oC, suhu bakar 510 oC, dan suhu penguraian >
320 oC. Sodium nitrit memiliki kerapatan 2,168 g/cm dan berat molekul 69,0
g/mol.3 .

13
14

BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1.Kesimpulan

1. Praktikan dapat mengetahui nama alat beserta fungsi atau cara kerjanya
yang ada di laboratorium kimia beberapanya ialah tabung reaksi yang
fungsinya untuk mereaksikan zat kimia dalam jumlah sedikit, rak tabung
reaksi yang fungsinya untuk manaruh tabung reaksi, pipet tetes yang
fungsinya untuk memindahkan cairan dari wadah yang satu ke wadah yang
lain dalam jumlah sedikit. Dll.
2. Praktikan dapat mengetahui nama dan jenis bahan berbahaya yang ada di
laboratorium kimia, pada saat praktikum praktikan ditunjukkan beberapa
jenis bahan kimia diantaranya ialah Petroleum Benzin(C6H6), senyawa ini
sangat mudah terbakar. Formaldehyd(H2CO) merupakan senyawa kimia
berbentuk gas atau larutan, larutan ini mempunyai sifat beracun, tidak
berwarna atau hamper tidak berwarna seperti air, sedikit asam baunya
sangat menusuk dan korosif, terurai jika dipanaskan dan melepaskan asam
formiat. Natrium Hidroksida ( NaOH ) merupakan salah satu senyawa ion
yang bersifat basa kuat, kaustik dan memiliki sifat korosif. Tingkat
kelarutan senyawa natrium hidroksida di dalam air cukup tinggi. Natrium
karbonat(Na2CO3), adalah garam natrium dari asam karbonat yang mudah
larut dalam air, dan membentuk larutan alkali yang kuat yang apabila
terkena permukaan kulit akan menyebabkan luka bakar dan apabila
terhirup akan mengganggu sistem pernafasan. Natrium Nitrit merupakan
salah satu jenis bahan tambahan makanan yang banyak digunakan sebagai
pengawet. Natrium Nitrit dengan rumus molekul NaNO2 adalah suatu
bahan berwarna putih sampai kekuningan, berbentuk bubuk atau granular
dan tidak berbau.

14
15

5.2. Saran

Diharapkan kepada praktikan agar lebih teliti mendata bahan dasar alat,
mencatat dengan lengkap keterangan bahan kimia dan melengkapi keterangan di
laporan sementara agar lebih mudah dalam pengerjaan laporannya.

15
16

16

Anda mungkin juga menyukai