Penulis :
Siti. Hardianti
031 2010 0170
Mahasiswa Teknik Sipil Universitas Muslim Indonesia
ABSTRAK
Jalan merupakan prasarana yang sangat menunjang bagi kebutuhan hidup
masyarakat. Dalam dimensi yang lebih luas jaringan jalan mempunyai peranan yang
sangat penting dalam pengembangan wilayah, baik wilayah nasional, regional,
maupun kabupaten / kota sesuai dengan fungsi dari jaringan jalan tersebut. Kerusakan
jalan yang terjadi di sejumlah ruas jalan di wilayah kota Makassar kondisinya semakin
memprihatinkan. Pasalnya, Kondisi jalan yang awalnya rusak ringan, Lantaran
dibiarkan, kini makin parah dengan kondisi lubang yang dalam. Akibatnya, kelancaran
berlalu lintas dan keamanan serta kenyamanan dari pengguna jalan menjadi
terganggu.
Penelitian ini dimaksudkan untuk memberikan informasi mengenai jenis
kerusakan jalan yang terjadi, Faktor penyebab kerusakan jalan serta upaya
penanggulangannya yang di laksanakan di ruas jalan metro tanjung bunga kota
Makassar. Metode Pengambilan data berupa survey visual jenis kerusakan jalan yang
dilaksanakan secara langsung dilapangan dan analisis datanya menggunakan metode
Bina Marga.
Hasil penelitian di lapangan menunjukkan bahwa kerusakan jalan yang
terbesar pada perkerasan kaku adalah pelepasan butir dengan persentase 0,076 persen
pada ruas kiri dan 0,089 persen pada ruas kanan, sedangkan jenis kerusakan jalan
yang terkecil adalah retak sudut / pojok dengan persentase 0,0035 persen pada ruas
kiri dan 0,0027 persen pada ruas kanan. Untuk jenis kerusakan jalan yang terbesar
pada perkerasan lentur adalah pelepasan butir dengan persentase 0,121 persen pada
ruas kiri dan 0,088 persen pada ruas kanan, sedangkan jenis kerusakan yang terkecil
pada ruas kiri adalah retak pinggir dengan persentase 0,003 persen dan jenis
kerusakan amblas pada ruas kanan dengan persentase 0,002 persen. Diantara jenis
kerusakan yang paling dominan adalah pelepasan butir.
Kata kunci : Ruas jalan Metro Tanjung Bunga kota Makassar, Jenis kerusakan
jalan, Perkerasan Kaku, Perkerasan Lentur, Persentase kerusakan, Faktor penyebab
kerusakan, Bina Marga.
PENDAHULUAN yang sangat penting dalam
1.1 Latar Belakang Masalah pengembangan wilayah baik wilayah
nasional, regional, maupun kabupaten /
Jalan merupakan prasarana yang kota sesuai dengan fungsi dari jaringan
sangat menunjang bagi kebutuhan hidup jalan tersebut.
masyarakat. Dalam dimensi yang lebih Lapisan perkerasan jalan sering
luas, jaringan jalan mempunyai peranan mengalami kerusakan atau kegagalan
sebelum mencapai umur rencana. yang semakin meningkat, curah hujan
Kerusakan pada perkerasan dapat dilihat yang tinggi, perubahan tanah dasar,
dari kegagalan fungsional dan sistem drainase yang buruk, atau bahan
struktural. Kegagalan fungsional adalah material yang kurang baik. Oleh karena
apabila perkerasan tidak dapat berfungsi itu perlu penanggulangan kerusakan
lagi sesuai dengan yang direncanakan jalan agar tidak terjadi kerusakan yang
dan menyebabkan ketidaknyamanan lebih besar atau lebih parah, sehingga
bagi pengguna jalan. Sedangkan ruas jalan tersebut dalam kondisi
kegagalan struktural terjadi ditandai kemampuan pelayanan memuaskan
dengan adanya rusak pada satu atau dengan masa pelayanan yang lebih
lebih bagian dari struktur perkerasan panjang.
jalan yang disebabkan lapisan tanah
dasar yang tidak stabil, beban lalu lintas 1.2 Rumusan Masalah
yang berlebihan, kelelahan permukaan, Berkaitan dengan latar belakang di
sistem drainase yang buruk, bahan atas, penulis merasa tertarik untuk
material yang kurang baik, serta
mengkaji lebih jauh secara umum
pengaruh kondisi lingkungan sekitar
(Yoder, 1975). tentang kegiatan studi kerusakan jalan
Kerusakan jalan yang terjadi di pada suatu ruas jalan. Berkenan dengan
sejumlah ruas jalan di wilayah Kota hal ini maka rumusan permasalahannya
Makassar kondisinya semakin dapat disusun dalam bentuk pertanyaan-
memprihatinkan. Pasalnya, kondisi pertanyaan sebagai berikut :
jalan yang awalnya rusak ringan, a. Bagaimana Mengidentifikasi jenis-
lantaran dibiarkan, kini makin parah jenis kerusakan dan penyebabnya ?
dengan kondisi lubang yang dalam. b. Bagaimana langkah-langkah dalam
Tentu saja, kondisi jalan seperti itu akan pelaksanaan penanganan setiap
mengganggu aktivitas arus lalu lintas di item pekerjaan kerusakan jalan
sekitarnya. Bahkan, sangat rentan yang di maksud dalam butir a di
menjadi penyebab kecelakaan lalu atas ?
lintas. c. Alternatif penanggulangan dengan
Dinas Pekerjaan Umum (PU) perbaikan yang di lakukan pada
Kota Makassar mencatat, dari total tiap-tiap jenis kerusakan.
panjang jalan di kota berjuluk “Anging
Mammiri” sepanjang 1.593 Km 1.3 Maksud dan Tujuan Penulisan.
sebanyak 50 persen dalam kondisi Maksud Penulisan ini adalah untuk
mulus, 17 persen rusak sedang, 17 Mengidentifikasi bentuk dan jenis
persen rusak ringan, dan 15 persen kerusakan yang terjadi di ruas jalan
rusak berat. Ini belum termasuk jalan metro tanjung bunga,Makassar.
lingkungan. Salah Satu ruas jalan di Adapun Tujuan dari penulisan ini
kota makasaar yang mengalami rusak adalah untuk :
berat yakni jalan metro tanjung bunga 1. Mengetahui persentase tingkat
kota makassar. kerusakan jalan.
Melihat kerusakan yang terjadi 2. Menganalisa fakto-faktor penyebab
pada jalan metro tanjung bunga
kerusakan jalan.
sehingga penulis memandang perlu
mengamati lebih jauh kerusakan- 3. Memberikan alternatif
kerusakan tersebut. Kerusakan ini penanggulangannya, sehingga jalan
mungkin di sebabkan oleh lalu lintas
metro tanjung bunga mempunyai Lapisan perkerasan berfungsi untuk
pelayanan yang efektif dan efisien. menerima dan menyebarkan beban lalu
lintas tanpa menimbulkan kerusakan
pada konstruksi jalan itu sendiri.
1.4 Batasan Masalah
Dengan demikian lapisan perkerasan ini
Batasan masalah pada “studi memberikan kenyamanan kepada
kerusakan jalan dan cara pengguna jalan selama masa pelayanan
Penaggulangannya”, maka penulis akan jalan tersebut. Dalam perencanaannya,
membatasi ruang lingkup penulisan , perlu dipertimbangkan beberapa faktor
adapun batasan-batasan tersebut yakni : yang dapat mempengaruhi fungsi
1. Karakteristik perkerasan jalan. pelayanan konstruksi perkerasan
tersebut, diantaranya fungsi jalan,
2. Jenis-jenis kerusakan khususnya
kinerja perkerasan, umur rencana, lalu
pada lapisan permukaan jalan. lintas yang merupakan beban dari
3. Faktor penyebab kerusakan yang perkerasan, sifat dasar tanah, kondisi
terjadi. lingkungan, sifat dan material tersedia
4. Alternative Penaggulangan di lokasi yang akan digunakan untuk
kerusakan pada konstruksi jalan perkerasan, dan bentuk geometrik
raya. lapisan perkerasan.
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Perkerasan Jalan
Jalan merupakan prasarana yang
sangat menunjang bagi kebutuhan hidup
masyarakat. kerusakan jalan dapat
berdampak pada kondisi sosial dan
ekonomi.
Perkerasan jalan merupakan lapisan
perkerasan yang terletak di antara Gambar 1 : Penampang Melintang
lapisan tanah dasar dan roda kendaraan, Perkerasan Jalan.
yang berfungsi memberikan pelayanan
kepada sarana transportasi, dan selama 2.2 Jenis Konstruksi Perkerasan dan
masa pelayanannya diharapkan tidak Komponennya.
terjadi kerusakan yang berarti. Agar Konstruksi perkerasan terdiri dari
perkerasan jalan yang sesuai dengan beberapa jenis sesuai dengan bahan ikat
mutu yang diharapkan, maka yang digunakan serta komposisi dari
pengetahuan tentang sifat, pengadaan komponen konstruksi perkerasan itu
dan pengolahan dari bahan penyusun sendiri, jenis konstruksi perkerasan
perkerasan jalan sangat diperlukan diantaranya :
(Silvia Sukirman, 2003). 1. Konstruksi Perkerasan Lentur
Perkerasan jalan raya adalah bagian (Flexible Pavement).
jalan raya yang diperkeras dengan lapis a. Memakai bahan pengikat aspal.
konstruksi tertentu, yang memiliki b. Sifat dari perkerasan ini adalah
ketebalan, kekuatan, dan kekakuan, memikul dan menyebarkan
serta kestabilan tertentu agar mampu beban lalu lintas ke tanah dasar.
menyalurkan beban lalu lintas diatasnya c. Pengaruhnya terhadap repetisi
ke tanah dasar secara aman. beban adalah timbulnya rutting
(lendutan pada jalur roda).
d. Pengaruhnya terhadap penurunan Perkerasan lentur diatas perkerasan
tanah dasar yaitu, jalan kaku atau sebaliknya
bergelombang (mengikuti tanah
dasar).
0.605
kegiatan penelitian dan dilaksanakan Retak
Sambungan 0.563
secara langsung dilapangan. Retak 0.709
Memanjang 1.143
Pengambilan data primer ini dilakukan
1.094
dengan cara membagi ruas jalan Retak Halus
1.173
menjadi beberapa segmen, kemudian 0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5 5 5.5 6 6.5 7 7.5 8 8.5