01 GDL Aditaayuse 736 1 Aditaay 1 PDF
01 GDL Aditaayuse 736 1 Aditaay 1 PDF
S G2P1A0 UMUR
KEHAMILAN 27 MINGGU DENGAN LETAK LINTANG
DI RSUD Dr MOEWARDI SURAKARTA
TAHUN 2014
Disusun Oleh :
ADITA AYU SEPTIANA
NIM B11061
Diajukan Oleh :
Adita Ayu Septiana
NIM B11061
Pembimbing
ii
HALAMAN PENGESAHAN
PENGUJI I PENGUJI II
Mengetahui,
Ka. Prodi D III Kebidanan
iii
KATA PENGANTAR
iv
Penulis menyadari bahwa Karya Tulis Ilmiah ini masih jauh dari
kesempurnaan, untuk itu saran dan kritik dari pembaca sangat penullis harapkan
demi kesempurnaan Karya Tulis Ilmiah ini. Semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat
bermanfaat bagi semua pihak.
Penulis
v
MOTTO
Jangan pernah berkata tidak bisa sebelum mencobanya, karena apa-apa yang tidak
mungkin itu hanya seringkali belum pernah dicoba.
[GMCC 036]
Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu.
[Matius 5: 44]
Jalan Tuhan tak selalu mulus dan tak selalu mudah, tapi jalan Tuhan selalu benar.
[OMK St. Yohanes Rasul]
Jangan pernah putus asa meski di titik jenuhmu, karena disaat itulah terkadang
jalan keluar akan datang diluar kemampuan manusia.
[Penulis]
PERSEMBAHAN
Dengan segala rendah hati, Karya Tulis Ilmiah ini penulis persembahkan untuk :
1. Allah yang Maha Kuasa dan Yesus Kristus yang selalu menyertaiku dalam
gerak langkahku dalam mewujudkan cita-cita yang ku dedikasikan untuk
orang tua.
2. Babe dan Mamah yang tak pernah lelah berjuang dan berdoa untuk anak-
anaknya, terima kasih atas restu dan cinta kasih kalian selama ini.
3. Keluargaku tercinta yang selalu memberi support setiap langkah perjuanganku
4. Teman-teman yang telah berpartisipasi dalam pembuatan Karya Tulis Ilmiah
ini.
5. Semua orang yang menyayangiku dan memusuhiku, terima kasih atas doa dan
motivasi kalian selama ini.
6. Almamater tercinta, Tuhan memberkati.
vi
CURICULUM VITAE
BIODATA
Agama : Katholik
RIWAYAT PENDIDIKAN
vii
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kusuma Husada Surakarta
Program Studi DIII Kebidanan
Karya Tulis Ilmiah, Juni 2014
Adita Ayu Septiana
11.061
INTISARI
Latar Belakang : AKI (Angka Kematian Ibu) di Indonesia tahun 2012 sebesar
359 kematian per 100.000 kelahiran hidup. Pola penyebabnya yaitu perdarahan
(25%), sepsis (15%), hipertensi dalam kehamilan (12%), partus macet (8%),
komplikasi abortus tidak aman (13%), sebab lain (8%). Berdasarkan studi
pendahuluan yang dilaksanakan oleh penulis di RS Dr. Moewardi Surakarta mulai
bulan Januari-November 2013 jumlah ibu hamil dengan letak lintang 174 orang
(4,5%). Pengaruh ibu hamil dengan letak lintang apabila tidak segera ditangani
pada persalinan bisa terjadi perdarahan, trauma persalinan, dan robekan jalan
lahir.
Tujuan Studi Kasus : Menerapkan asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan
letak lintang secara menyeluruh dengan menggunakan manajemen kebidanan
yang terdiri dari 7 langkah Varney dan mengetahui kesenjangan antara teori dan
praktek.
Metode Studi Kasus : Dibuat dengan menggunakan laporan kasus dengan
menggunakan metode deskriptif, tempat studi kasus di RS Dr. Moewardi
Surakarta, subjek studi kasus adalah Ny. S G2P1A0 umur 36 tahun umur
kehamilan 27 minggu, waktu studi kasus dilakukan bulan 29 Maret-27Juni 2014,
teknik pengumpulan data menggunakan data primer dan data sekunder.
Hasil Studi Kasus : Setelah dilakukan asuhan dengan cara posisi kneechest
selama 9 minggu, yaitu dengan posisi menungging dengan kedua kaki ditekuk
dari dada menempel pada kasur dilakukan sebanyak 3-4 kali per hari selama 15
menit didapatkan hasil perubahan letak janin yaitu dari letak lintang menjadi
presentasi kepala.
Kesimpulan : Dengan Asuhan Kebidanan Ibu Hamil pada Ny. S G2P1A0
dengan melakukan posisi kneechest selama 9 minggu terdapat perubahan letak
janin yaitu dari letak lintang menjadi presentasi kepala. Dan tidak ada
kesenjangan antara teori dan praktek.
viii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...................................................................................... i
INTISARI....................................................................................................... vii
BAB I PENDAHULUAN
ix
A. Jenis Studi Kasus ................................................................... 41
B. Pembahasan ........................................................................... 81
1. Pengkajian ....................................................................... 81
6. Pelaksanaan ..................................................................... 85
7. Evaluasi ........................................................................... 85
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................ 87
B. Saran ...................................................................................... 89
DAFTAR PUSTAKA
x
DAFTAR LAMPIRAN
xi
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Angka kematian ibu di Indonesia sampai saat ini masih tinggi, dan ini
merupakan suatu masalah kesehatan yang sampai saat ini belum dapat diatasi
tahun 2012, AKI (Angka Kematian Ibu) di Indonesia sebesar 359 kematian per
100.000 kelahiran hidup. Rata-rata kematian ini jauh melonjak dibanding hasil
SDKI 2007 yang mencapai 228 kematian per 100.000 kelahiran hidup.
Sementara target yang ingin dicapai sesuai tujuan MDG’s pada tahun 2015 AKI
turun menjadi 102 kematian per 100.000 kelahiran hidup (SDKI, 2012).
Secara global 80% kematian ibu tergolong pada kematian ibu langsung.
partus macet (8%), komplikasi aborsi tidak aman (13%), dan sebab-sebab lain
bulan. Hanya 17% dari kasus ini yang tetap berada pada letak lintang saat awitan
persalinan, sebagian besar adalah multigravida. Kepala terletak pada salah satu
sisi abdomen, dengan bokong berada sedikit lebih tinggi pada sisi lainnya.
1
2
Pengaruh bagi ibu hamil dengan letak lintang apabila tidak segera
jalan lahir, sedangkan pada bayinya akan mengalami pundak patah atau syaraf
dibagian pundak tertarik akibat salah posisi saat menarik bagian tangannya
Peran bidan dalam mengalami kehamilan letak lintang ini adalah dengan
anamnesis dan pemantauan ibu dan janin dengan seksama unuk menilai apakah
menganjurkan untuk posisi menungging dengan kedua kaki ditekuk dari dada
posisi knee chest 3-4 kali per hari selama 15 menit (Saifuddin, 2012).
Pada tahun 2013 bulan Januari sampai dengan bulan November di peroleh
berjumlah 3899 orang, ibu hamil normal sebesar 2288 orang (58,7%), ibu hamil
dengan anemia sebesar 643 orang (16,5%), ibu hamil dengan preeklamsi sebesar
404 orang (10,4%), ibu hamil dengan KET (Kehamilan Ektopik Terganggu)
sebesar 253 orang (6,5 %), ibu hamil dengan letak lintang sebesar 174 orang
(4,5%), ibu hamil dengan plasenta previa sebesar 128 orang (3,3%), ibu hamil
dengan abortus sebesar 125 orang (3,2%), ibu hamil dengan hipertensi sebesar
3
orang (0,7%).
urutan 5 terakhir dengan jumlah kasus sebesar 174 orang (4,5%), dimana
pengaruh bagi ibu hamil dengan letak lintang apabila tidak segera ditangani pada
persalinan bisa terjadi perdarahan, trauma partus, dan robekan jalan lahir. Oleh
karena itu, penulis tertarik untuk mengambil studi kasus dengan judul “Asuhan
Kebidanan Pada Ibu Hamil Ny. S G2P1A0 Umur Kehamilan 27 Minggu dengan
B. PERUMUSAN MASALAH
hamil Ny. S G2P1A0 umur kehamilan 27 minggu dengan letak lintang di RSUD
C. TUJUAN PENULISAN
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
sistematis baik dalam bentuk data subjektif dan objektif pada ibu hamil
kebidanan yang telah diberikan pada ibu hamil Ny. S G2P1A0 hamil 27
teori dan kasus nyata pada ibu hamil dengan letak lintang.
D. MANFAAT PENULISAN
2. Bagi Profesi
pelayanan bagi ibu hamil khususnya ibu hamil dengan letak lintang.
3. Bagi Institusi
a. Rumah sakit
lintang.
6
Keaslian dari Karya Tulis Ilmiah dengan judul Asuhan Kebidanan Dengan
1. Lina Dwi Restiani (2006), dengan judul “Asuhan Kebidanan Ibu Hamil
umum, vital sign, informasi untuk keluarga tentang keadaan pasien dan
selama 10-13 menit sebelum tidur malam hari. Hasil : setelah 28 hari posisi
2. Endah Kumala Sari (2008), dengan judul “Asuhan Kebidanan Pada Ibu
KIE tentang posisi knee chest dan anjurkan ibu untuk melakukan posisi
knee chest dirumah sebanyak 2x tiap hari selama ± 10-15 menit sesuai
kemampuan ibu, terapi SF 200 mg, Calsium, dan vit C. hasil : setelah 6
minggu didapat keadaan umum baik, tidak cemas, dan menjadi presentasi
kepala.
3. Indah Listiyana (2011), dengan judul “Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil
untuk posisi badan menungging (knee chest) dengan kedua kaki ditekuk dan
dada menempel pada kasur, dilakukan 2-3 kali sehari selama 10-15 menit.
7
Hasil : setelah 27 hari didapat keadaan umum baik, tidak cemas, keluhan
rasa penuh pada kedua sisi perut ibu sudah tidak ada karena presentasi janin
sebelumnya dengan asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan letak lintang ini
F. SISTEMATIKA PENULISAN
BAB I PENDAHULUAN
Berisi tentang landasan teori medis yang terdiri dari teori medis
Berisi tentang jenis studi kasus, lokasi studi kasus, subjek studi kasus,
BAB V PENUTUP
dari tujuan dan merupakan inti dari pembahasan kasus ibu hamil
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. TEORI MEDIS
1. Kehamilan
a. Pengertian Kehamilan
sel telur yang matang pada saluran telur yang kemudian bertemu
b. Klasifikasi kehamilan
(2012), yaitu :
9
10
c. Tanda-tanda kehamilan
“morning sickness”.
d) Pingsan
g) Miksi sering
janin.
bagian bawah.
j) Epulis
dan payudara.
a) Perut membesar
b) Uterus membesar
c) Tanda Hegar
d) Tanda Chadwick
e) Tanda Piscaseck
f) Tanda Braxton-Hicks
g) Teraba ballotemen
bagian-bagian janin.
d. Komplikasi kehamilan
1) Hiperemesis gravidarum
2) Pre eklamsia
3) Abortus
4) Kehamilan kembar
fundus uteri.
b) Letak lintang.
15
a. Pengertian :
sisi yang satu sedangkan bokong pada posisi yang lain. Biasanya
bokong berada pada posisi sedikit lebih tinggi dari kepala janin,
(Wiknjosastro, 2006).
tidak teraba bagian besar (kepala atau bokong) pada simfisis pubis.
yaitu :
c. Etiologi
yaitu :
16
2) Prematuritas
3) Plasenta previa
6) Panggul sempit
8) Gemelli
d. Diagnosis
1) Inspeksi
2) Palpasi
3) Auskultasi
bersalaman.
dengan klavikula.
cepat pecah.
5) Foto rontgen
1) Bagi ibu
sewaktu versi dan ekstrasi, partus lama, ketuban pecah dini, dengan
2) Bagi janin
a) Prolapsus funiculi
b) Trauma partus
meliputi :
minggu dilakukan posisi knee chest 3-4 kali per hari selama 15
menit.
b) Posisi trendelenburg
meliputi :
Metode ini adalah mengubah posisi janin dari luar tubuh ibu.
c) Seksio sesaria
Anak normal yang cukup bulan tidak mungkin lahir secara spontan
dalam letak lintang. Janin hanya dapat lahir spontan, bila kecil
(premature), sudah mati dan menjadi lembek, atau bila panggul luas.
20
berikut :
1) Evolutio Spontanea
a) Menurut Denman
akhirnya kepala.
b) Menurut Douglas
2) Conduplicatio corpora
1. Pengertian
atau tahapan yang logis untuk pengambilan suatu keputusan yang berfokus
a. Langkah I : Pengkajian
1) Data subjektif
lebih akrab.
produk darah.
populasi tertentu.
kemampuan baca-tulisnya.
b) Keluhan utama
23
c) Riwayat menstruasi
(Lawintono, 2004).
Pada kasus ibu hamil dengan letak lintang perlu dikaji riwayat
(Wiknjosastro, 2006).
klien.
hepatitis, HIV/AIDS.
f) Riwayat perkawinan
(Wiknjosastro, 2008).
(Varney, 2007).
kehamilan
siapa
panjang badan
(Varney, 2007).
j) Psikologi budaya
(Varney, 2007).
2) Data Objektif
(Nursalam, 2008).
a) Status generalis
(Saifuddin, 2006).
kesadaranya composmentis
(Saifuddin, 2006).
(Perry, 2005)
termoregulator di hipotalamus
(Perry, 2005).
b) Pemeriksaan Sistemik
(1) Kepala
(Alimul, 2008).
(Alimul, 2008).
(Priharjo, 2006)
(Priharjo, 2006).
(Saifuddin, 2006).
(1) Abdomen
(a) Inspeksi
(b) Palpasi
panggul (PAP).
belum.
33
(c) Auskultasi
(Mochtar, 2012).
(d) Perkusi
(Saifuddin, 2006).
(Varney, 2007).
3) Pemeriksaan Penunjang
dihadapi pasien. Diagnosa ini dirumuskan sesuai data yang didapat atau
Berdasarkan atas tanda dan gejala serta hasil pemeriksaan yang telah
1) Diagnosa kebidanan
Data dasar :
Data Subjektif :
Data Objektif :
b) Kesadaran : Composmentis
kesamping.
e) Palpasi
(PAP).
36
f) Auskultasi :
atau kiri.
h) Pemeriksaan laboratorium :
2) Masalah
Masalah yang sering muncul dalam kasus ibu hamil dengan letak
3) Kebutuhan
30 minggu dilakukan posisi knee chest 3-4 kali per hari selama
yang serius bagi ibu seperti rupture uteri, partus lama, ketuban pecah
kontraksi uterus terus menerus, dan ketuban pecah dini (Bowes, 2006).
kesehatan yang lain seperti dokter obsgyn, ahli gizi dan laboratorium
(Saifuddin, 2006).
e. Langkah V : Perencanaan
Cara ini harus rutin dilakukan setiap hari sabanyak 3-4 kali masing-
Pada langkah keenam ini rencana asuhan menyeluruh seperti yang telah
yang bisa dilaksanakan oleh semua bidan atau sebagian lagi oleh klien
kebidanan ibu hamil letak lintang sesuai dengan rencana asuhan yang
Pada langkah ini keefektifan dari asuhan yang sudah diberikan, meliputi
antara lain:
3. Data Perkembangan
S : Data Subjektif
O : Data Objektif
hasil laboratorium dan tes diagnostik lain yang dirumuskan dalam data
40
letak lintang.
A : Assessment
P : Planning
C. LANDASAN HUKUM
pelayanan pada ibu hamil dengan letak lintang harus sesuai dengan kewenangan
(Sofyan, 2005).
BAB III
METODOLOGI
Jenis studi kasus ini adalah studi kasus pada ibu hamil dengan letak
metode yang dilakukan dengan tujuan utama untuk membuat gambaran atau
berlaku umum (Arief, 2004). Studi kasus ini menggambarkan tentang asuhan
Moewardi, Surakarta.
Subjek studi kasus adalah siapa orang atau golongan mana yang
kasus ini subjek nya dilakukan pada Ny. S G2P1A0 hamil 27 minggu dengan
41
42
Waktu studi kasus adalah rentan waktu yang digunakan penulis untuk
digunakan penulis adalah format asuhan kebidanan pada ibu hamil menurut 7
1. Data primer
a. Pemeriksaan fisik
1) Inspeksi
2) Palpasi
(Mochtar, 2012).
berikut :
44
kosong.
3) Perkusi
kaki kiri dan kanan pada setiap daerah permukaan tubuh dengan
4) Auskultasi
(Wiknjosastro, 2006).
b. Wawancara
c. Observasi
2. Data sekunder
Data sekunder adalah data yang didapat tidak secara langsung dari objek
oleh pihak lain dengan berbagai cara atau metode baik secara komersial
Moewardi, Surakarta.
2003-2014.
Dalam studi kasus ini dengan judul Asuhan Kebidanan Ibu Hamil Ny. S
adalah :
c. Tensimeter
d. Stetoskop
47
e. Thermometer
g. Metline
h. Leanec
a. Status/catatan pasien
A. TINJAUAN KASUS
No Register : 00865889
1. Pengkajian
a. Identitas
perut samping bagian kanan kiri terasa penuh serta gerakan janin
48
49
2) Riwayat menstruasi
2x sehari
merah
haid
mengonsumsi obat
f) Keluhan-keluhan pada
Trimester I : 1 kali
Trimester II : 3 kali
i) Imunisasi TT:
4) Riwayat penyakit
atau flu.
tangannya.
mmHg
HIV/AIDS
riwayat penyakit
menurun/menular.
5) Riwayat Perkawinan
g Sekarang
Ter 00 Cm ± 1 th Sehat
gr Normal
53
a) Nutrisi
air putih.
b) Eliminasi
c) Aktifitas
sendiri.
sendiri.
54
d) Istirahat / Tidur
malam ± 7 jam.
e) Seksualitas
f) Personal Hygiene
setelah senggama
setelah senggama
g) Psikososial budaya
perempuan
makanan apapun
1) Status generalis
b) Kesadaran : Composmentis
c) TTV:
N : 80x/menit S : 36,5 ºC
d) TB : 156 cm
e) BB sebelum hamil : 48 kg
f) BB sekarang : 56 kg
g) LLA : 26 cm
2) Pemeriksaan Sistematis
a) Kepala
56
(3) Mata
Sklera : Putih
b) Leher
(1) Mammae
(2) Axilla
d) Ektremitas
a) Abdomen
(1) Inspeksi
kehamilan
(2) Palpasi
kosong.
(3) Auskultasi
sebelah kiri.
b) Pemeriksaan Panggul
c) Anogenital
59
(2) Perinium
(3) Anus
4) Pemeriksaan Penunjang
a) Pemeriksaan Laboratorium :
- Hb : 11 gr%
- Golongan darah : A
- Placenta di fundus
2. Interpretasi Data
a. Diagnosa Kebidanan
Data Dasar :
DS :
2013
DO :
2) Kesadaran : Composmentis
3) TTV :
N : 80x/menit S : 36,5 ºC
4) TB : 156 cm
61
5) BB sebelum hamil : 48 kg
6) BB sekarang : 56 kg
7) LLA : 26 cm
8) Palpasi
(punggung janin).
9) Auskultasi:
kiri, DJJ (+), Ketuban cukup, gerak (+), Placenta di fundus, Perkiraan
b. Masalah
c. Kebutuhan
3. Diagnosa Potensial
Pada Ibu : Rupture uteri, partus lama, KPD, dan infeksi intrapartum
4. Tindakan Segera
posisi kneechest.
5. Rencana Tindakan
6. Implementasi/Pelaksanaan
a. Memberitahu ibu tentang hasil pemeriksaan bahwa keadaan ibu dan janin
b. Menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup yaitu tidur siang minimal 1
kehamilan yaitu dengan pola gizi seimbang yang terdiri dari karbohidrat,
selama 15 menit.
putih.
7. Evaluasi
DATA PERKEMBANGAN I
(Kunjungan Rumah)
Data Subjektif
1. Ibu mengatakan perutnya masih terasa penuh dibagian samping kanan dan
kiri,
selama 15 menit,
3. Ibu mengatakan makan sehari 4 kali dengan porsi sedang menu nasi, sayur
berkuah, lauk tempe/tahu. Minum ±6 gelas air teh dan air putih,
Data Objektif
1. Kesadaran : Composmentis
3. TTV :
4. Palpasi :
janin)
5. Auskultasi
Teratur/tidak : Teratur
Assasment
Ny. S umur 36 tahun G2P1A0 umur kehamilan 28 minggu, janin tunggal, hidup,
Planning
1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan bahwa kondisi ibu dan janin sehat dan
2. Menganjurkan ibu untuk tetap melakukan posisi kneechest, sebanyak 3-4 kali
Evaluasi
DATA PERKEMBANGAN II
Data Subjektif
1. Ibu mengatakan perutnya masih terasa penuh dibagian samping kanan dan
kiri,
selama 15 menit,
Data Objektif
1. Kesadaran : Composmentis
3. TTV :
4. Palpasi :
kosong.
kanan ibu.
68
(punggung janin)
5. Auskultasi
Teratur/tidak : Teratur
6. Pemeriksaan laboratorium :
Hb : 11,8 gr%
Tampak janin, tunggal, intrauterine, hidup, letak melintang, kepala kiri, DJJ
(+), Ketuban cukup, gerak (+), Placenta di fundus, Perkiraan usia 30-31
minggu
Assasment
Ny. S umur 36 tahun G2P1A0 umur kehamilan 29 minggu, janin tunggal, hidup,
Planning
1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan bahwa kondisi ibu dan janin sehat dan
2. Menganjurkan ibu untuk tetap melakukan posisi kneechest, sebanyak 3-4 kali
b. Calk 2 x 250 mg (10 tablet), diminum setelah makan dengan air putih
kehamilannya.
Evaluasi
(Kunjungan Rumah)
Data Subjektif
1. Ibu mengatakan perutnya masih terasa penuh dibagian samping kanan dan
kiri,
15 menit,
3. Ibu mengatakan makan sehari 4 kali dengan porsi sedang menu nasi, sayur
berkuah, lauk tempe/tahu. Minum ±6 gelas air teh dan air putih,
Data Objektif
1. Kesadaran : composmentis
3. TTV :
4. Palpasi :
5. Auskultasi
Teratur/tidak : Teratur
Assasment
Ny. S umur 36 tahun G2P1A0 umur kehamilan 30 minggu, janin tunggal, hidup,
Planning
1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan bahwa kondisi ibu dan janin sehat dan
2. Menganjurkan ibu untuk tetap melakukan posisi kneechest, sebanyak 3-4 kali
Evaluasi
DATA PERKEMBANGAN IV
Data Subjektif
1. Ibu mengatakan perutnya masih terasa penuh dibagian samping kanan dan
kiri,
Data Objektif
1. Kesadaran : Composmentis
3. TTV :
4. Palpasi :
e.
73
5. Auskultasi
Teratur/tidak : Teratur
6. Pemeriksaan laboratorium :
Hb : 12,3 gr%
Tampak janin, tunggal, intrauterine, hidup, letak melintang, kepala kiri, DJJ
(+), Ketuban cukup, gerak (+), Placenta di fundus, Perkiraan usia 32-33
minggu
Assasment
Ny. S umur 36 tahun G2P1A0 umur kehamilan 31 minggu, janin tunggal, hidup,
Planning
1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan bahwa kondisi ibu dan janin sehat dan
b. Calk 2 x 250 mg (10 tablet), diminum di malam hari dengan air putih
74
kehamilannya.
Evaluasi
DATA PERKEMBANGAN V
(Kunjungan Rumah)
Data Subjektif
1. Ibu mengatakan perutnya di bagian kanan dan kiri sudah tidak terasa
2. Ibu mengatakan satu hari yang lalu periksa ke bidan dan bidan mengatakan
Data Objektif
1. Kesadaran : composmentis
3. TTV :
4. Palpasi :
kekiri.
5. TFU Mc Donald : 30 cm
7. Auskultasi
Teratur/tidak : Teratur
Assasment
Ny. S umur 36 tahun G2P1A0 umur kehamilan 32 minggu, janin tunggal, hidup,
Planning
1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan bahwa kondisi ibu dan janin sehat, baik,
3. Menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup yaitu tidur siang minimal 1 jam
gizi seimbang yang terdiri atas karbohidrat, protein, lemak, serat, vitamin dan
mineral.
77
Evaluasi
1. Ibu sudah mengerti tentang hasil pemeriksaannya dan merasa senang dan
DATA PERKEMBANGAN VI
(Kunjungan Rumah)
Data Subjektif
1. Ibu mengatakan perutnya di bagian kanan dan kiri sudah tidak terasa
Data Objektif
1. Kesadaran : composmentis
3. TTV :
4. Palpasi :
(bokong janin).
5. TFU Mc Donald : 31 cm
79
7. Auskultasi
Teratur/tidak : Teratur
Assasment
Ny. S umur 36 tahun G2P1A0 umur kehamilan 36 minggu, janin tunggal, hidup,
Planning
1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan bahwa kondisi ibu dan janin sehat, baik,
3. Menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup yaitu tidur siang minimal 1 jam
gizi seimbang yang terdiri atas karbohidrat, protein, lemak, serat, vitamin dan
mineral.
Evaluasi
1. Ibu sudah mengerti tentang hasil pemeriksaannya dan merasa senang dan
2. Ibu bersedia untuk tetap melakukan posisi kneechest sampai kepala janin
B. PEMBAHASAN
mengenai asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan letak lintang di RS Dr.
kasus mengenai asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan letak lintang
tepat dan efisien khususnya pada ibu hamil dengan letak lintang.
Varney.
1. Pengkajian
datang dengan keluhan perut samping terasa penuh dan gerakan janin
terasa di sisi kiri. Pada pemeriksaan fisik (data objektif) didapatkan data
teraba keras, bulat, melenting (kepala janin) di sisi kiri ibu, teraba lunak
dan tidak melenting (bokong janin) di sisi kanan ibu, Leopold III teraba
panjang, keras, seperti papan (punggung janin), TFU Mc. Donald 25 cm,
82
melintang, kepala kiri, DJJ (+), Ketuban cukup, gerak (+), Placenta di
mengatakan pada kasus ibu hamil dengan letak lintang yang dikeluhkan
terasa penuh di bagian kedua sisi perut ibu. Pada pemeriksaan palpasi
2. Interpretasi data
kasus masalah yang timbul pada kehamilan letak lintang adalah adanya
moril.
kecemasan yang tinggi dialami oleh ibu hamil dengan letak lintang,
dikarenakan perut melebar dan juga terasa penuh dibagian kedua sisi
perut ibu. Kebutuhan yang diberikan pada ibu hamil dengan letak lintang
3. Diagnosa potensial
KPD, dan infeksi intrapartum pada ibu. Sedang pada bayi adalah
partus lama, ketuban pecah dini, dan infeksi intrapartum, sedangkan bagi
pecah dini.
praktek.
4. Tindakan segera
kesehatan yang lain seperti dokter obsgyn, ahli gizi dan laboratorium
84
serta versi sefalik eksternal, versi sefalik internal, dan seksio sesaria
versi luar tidak selalu diikuti dengan penurunan angka kejadian seksio
pasca keberhasilan versi luar dan hal ini pada akhirnya memerlukan
5. Rencana tindakan
Cara ini harus rutin dilakukan setiap hari sabanyak 3-4 kali masing-
praktek.
6. Pelaksanaan
yang telah dibuat. Jadi, dalam langkah ini tidak ditemukan kesenjangan
7. Evaluasi
minggu dengan letak lintang yaitu setelah dilakukan posisi knee chest
Keluhan rasa penuh pada kedua sisi perut ibu sudah tidak ada karena
kepala dan bokong janin yang mendesak kedua sisi perut ibu.
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Pada bab ini penulis mengambil suatu kesimpulan dari studi kasus
yang berjudul Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Ny. S G2P1A0 Umur
dan kiri terasa penuh serta gerakan janin terasa di sisi kiri. Pada
TFU setinggi pusat dan teraba kosong, leopold II teraba keras, bulat,
melenting (kepala janin) di sisi kiri ibu, teraba lunak dan tidak melenting
(bokong janin) di sisi kanan ibu, Leopold III teraba panjang, keras,
seperti papan (punggung janin), TFU Mc. Donald 25 cm, TBJ 2015
kiri, DJJ (+), Ketuban cukup, gerak (+), Placenta di fundus, Perkiraan
87
88
hamil 27 minggu, janin tunggal, hidup, intra uteri dengan letak lintang.
dukungan moral.
3. Diagnosa potensial dalam kasus letak lintang adalah rupture uteri, partus
lama, KPD, dan infeksi intrapartum pada ibu. Sedang pada bayi adalah
ibu untuk posisi kneechest secara teratur 3-4 kali selama15 menit.
Ny. S dengan letak lintang adalah terdapat perubahan letak janin dari
keluhan rasa penuh sudah tidak ada dan keadaan umum ibu sudah baik.
8. Dalam penanganan kasus ini tidak terdapat kesenjangan antara teori dan
praktek.
89
B. SARAN
1. Bagi Institusi
2. Bagi Mahasiswa
menghindari kesalahan.
3. Bagi Klien
Chan LY, Tang JL et al. Intrapartum caesarean delivery after succesful external
cephalic version. Ameta-analysis. Obstet Gynecol 104:155, 2004.
Cunningman, Gari F. dkk. 2005. Obstetri Williams, Alih Bahasa dr. Andry
Hartono dkk. Jakarta : ECG
Manuaba, Ida Bagus Gede. 2008. Kapita Selekta Penatalaksanaan Rutin Obstetri
Ginekologi dan KB.Jakarta : EGC
Saifuddin, AB. 2006. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan
Neonatal.Jakarta : YBP-SP
Sofyan, Mustika, et all. 2004. 50 Tahun IBI Bidan Menyongsong Masa Depan.
Jakarta : PP-IBI
Varney, Hellen. 2007. Varney’s Midwifery Third Edition. New York : Jones and
Bartlett Publisghers