Anda di halaman 1dari 8

REKONS: Jurnal Manajemen Rekayasa Konstruksi

Vol. 4, No. 4 (Oktober 2017), Halaman 139 – 146


ISSN: 2407-0793, ISSN ( e ): 2407-0793, http://www.rekons.polinema.ac.id

PERENCANAAN ULANG SALURAN DRAINASE DAN SUMUR


RESAPAN PADA KAWASAN PERUMAHAN DI MALANG
Nama Mahasiswa1, Dosen pembimbing 12, Dosen pembimbing 23
1
Mahasiswa Manajemen Rekayasa Konstruksi, Jurusan Teknik Sipil, Politeknik Negeri Malang
2,3
Dosen Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Malang
1
email mahasiswa@yahoo.com, 2email pembimbing 1@yahoo.co.id, 3email pembimbing 2

Abstract

Puddles in X Housing result in inconvenience. An alternative to solve the problem is reviewing the dimension of
the existing channels and design infiltration chambers. The objectives of the study are to redesign the drainage
channel, to find out the cost estimate, and determine the duration.
This design used rainfall data from three nearby stations of Blimbing, Tumpang, and Kedung Kandang from
2004 until 2013; situation and topographic map, and soil data. Rainfall data were processed by Log Pearson Type
III with 10 year cycle time that result in 122.35 mm. Then it was processed through rational method to result in a
planned flood ranging from 0.001 m3/sec to 0.140 m3/sec.
The redesign results in 18 different dimensioned stone channels ranging from 20 cm – 110 cm deep and 40 cm –
150 cm wide. The design of infiltration chamber is of 1 m diameter and 1m - 2 m deep. It is optimum to save 100 %
runoff water out of the designed rainwater from the plumbing. The 4,426 m drainage channel is at an estimated cost
of IDR 5,177,927,000,- within 117 work days.

Keywords: drainage channel, channel dimension, infiltration chamber

Pendahuluan mengatasi genangan air yang terjadi akibat kapasitas


Kawasan perumahan X di Malang diprediksi akan saluran yang tidak dapat menampung debit banjir yang
berkembang menjadi area produktif seiring dengan berada di kawasan tersebut. Maka dilakukan
meningkatnya pertumbuhan penduduk setiap tahunnya perencanaan dimensi baru yang bertujuan untuk
dan permintaan fasilitas yang lebih baik. Akan tetapi menciptakan kawasan yang berwawasan lingkungan
permasalahan yang sering terjadi adalah adanya dengan didukung penggunaan sumur resapan dan
genangan air di beberapa ruas jalan pada lokasi inlet.
tersebut. Dengan memperhatikan latar belakang dan
Sistem jaringan drainase yang baik diperlukan permasalahan tersebut diatas maka tujuan
dalam mendukung perkembangan pembangunan suatu pembahasan ini meliputi:
kawasan agar terhindar dari genangan air maupun 1. Untuk mendapatkan dimensi saluran drainase dan
banjir. Pemanfaatan lahan yang optimal dapat sumur resapan.
diwujudkan dengan cara membuang dan / atau 2. Untuk mengatasi genangan air yang terjadi pada
mengalirkan kelebihan air (banjir) di kawasan tersebut Perumahan X dengan penggunaan sumur resapan
(Suripin, 2004: 8). Kerugian yang dapat ditimbulkan dan inlet.
dari sistem jaringan drainase yang tidak baik yaitu: 3. Untuk mendapatkan biaya dan waktu yang
terganggunya aktifitas masyarakat pada lokasi dibutuhkan dalam melaksanakan pembangunan
tersebut, terganggunya sistem transportasi, bahkan saluran drainase dan sumur resapan.
dapat menurunkan kualitas kesehatan masyarakat Drainase erat kaitannya dalam seluruh aspek
sekitar. Saluran eksisting telah dirancang untuk pembangunan dan merupakan salah satu fasilitas dasar
menampung debit air agar tidak mengalami banjir. yang diperlukan dalam perencanaan sebuah kota guna
Tetapi seiring berjalannya waktu kapasitas saluran memenuhi kebutuhan masyarakat yang tinggal
drainase tersebut dapat menurun akibat adanya didalamnya. Drainase memiliki arti mengalirkan,
sedimentasi pada saluran, serta peningkatan debit menguras, membuang, atau mengalihkan air (Suripin,
aliran selama musim hujan. 2004; 7) yang tidak diinginkan pada suatu daerah,
Untuk menanggulangi masalah tersebut, dilakukan serta cara-cara penangggulangan akibat yang
perencanaan saluran drainase pada Perumahan X ditimbulkan oleh kelebihan air tersebut.
dengan didukung sumur resapan dan inlet, agar dapat
Perencanaan Ulang Saluran Drainase ….

Bila ditinjau dari pengertiannya sebagai Log Pearson Tipe III


pembuangan kelebihan air, maka dalam perencanaan Curah hujan rancangan digunakan untuk
drainase dapat digunakan bagunan resapan. Resapan memperoleh tinggi hujan dengan kala ulang tertentu
tersebut difungsikan sebagai pengendali kebutuhan air untuk mendapatkan debit rencana yang diperlukan.
permukaan dengan tindakan untuk memperbaiki Dalam perencanaan ini digunakan metode Log
daerah yang terdapat genangan air dan banjir. Fungsi Person type III dengan pertimbangan bahwa metode
dari adanya saluran drainase yang dibangun adalah tersebut lebih fleksibel dapat digunakan untuk semua
untuk mengalirkan genangan air atau banjir dengan sebaran data dikarenakan koefisien kemencengan Cs
cepat dari permukaan jalan, , meminimalisir kerusakan ≠ 0 (Soemarto, 1993).Perhitungan curah hujan
jalan dan bangunan sekitar, menurunkan muka air rancangan berdasarkan metode Log Pearson type III
tanah pada tingkat yang ideal, mengendalikan erosi adalah (Suripin, 2004 : 42):
tanah, dan mengendalikan air hujan yang berlebihan 1. Data rerata hujan harian maksimum tahunan
agar tidak terjadi bencana banjir. sebanyak n buah kedalam bentuk logaritma,
2. Rata – rata menggunakan Persamaan 2.
1
Curah Hujan Daerah Log Xi = ∑ni=1 Log Xi
̅̅̅̅̅̅̅̅̅ (2)
n
Hujan daerah adalah curah hujan rata-rata di
3. Simpangan baku menggunakan Persamaan 3.
seluruh daerah yang ditinjau. Salah satu cara dalam

 
1/ 2
menentukan tinggi curah hujan rata-rata diatas areal  n 2
tertentu dengan beberapa titik stasiun pengamatan   log X i  log X 
s   i  1 
yaitu cara rata-rata aljabar (Soemarto, 1987 : 31). Cara
(3)
ini adalah perhitungan rata-rata secara aljabar curah n 1 
hujan di dalam dan di sekitar daerah yang  
bersangkutan menggunakan Persamaan 1.  
d1+ d2 + d3 +…………….+ dn
d= (1) 4. Koefisien kemencengan menggunakan
n
dengan : Persamaan 4.

 log X 
d = tinggi curah hujan rata-rata areal (mm) n
3
d1, d2, d3,..., dn = tinggi curah hujan di tiap titik i  log X
pengamatan (mm) i 1
Cs = n (4)
n = jumlah titik-titik pengamatan (n  1)( n  2).S 3
5. Logaritma curah hujan rancangan periode ulang
Uji Konsistensi Data tertentu menggunakan Persamaan 5.
1. Konsistensi data Log Xi = ̅̅̅̅̅̅̅̅̅
Log Xi + G. S (5)
Data hujan yang digunakan dari berbagai stasiun 6. Hitung hujan atau banjir kala ulang T dengan
hujan diuji untuk mengetahui konsisten atau menghitung anti log Xi.
tidaknya data tersebut. Data yang tidak konsisten Dengan :
dapat disebabkan oleh berubahnya atau Log Xi : nilai logaritma dari hujan rata - rata
terganggunya lingkungan di sekitar tempat maksimum daerah
pengamatan curah hujan, misalnya: terlindung oleh Log X : rata – rata logaritna hujan rata - rata
pohon, berdekatan dengan gedung tinggi, maksimum daerah
perubahan cara pengamatan, pemindahan letak dan S : simpangan baku (standar deviasi)
lain sebagainya (Soemarto, 1987 : 38). Cs : koefisien kepencengan
Pengujian konsistensi data hujan dilakukan n : jumlah data
menggunakan metode RAPS (Rescaled Adjusted G : variabel yang besarnya tergantung pada
Partial Sums). Dalam metode tersebut, konsistensi harga koefisien kepencengan dan
data hujan ditunjukkan dari nilai kumulatif harga kala ulang
penyimpangannya terhadap nilai rata – rata.
2. Homogenitas data Kesesuaian Distribusi
Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui Untuk mengetahui apakah sebaran data sesuai
apakah data hujan yang dipakai untuk analisis dengan jenis sebaran teoritis yang dipilih, perlu
selanjutnya berasal dari populasi yang sama atau dilakukan pengujian lebih lanjut. Pengujian ini
tidak. Tidak homogennya suatu data hujan dapat biasanya disebut dengan uji kesesuaian (testing of
disebabkan oleh kondisi klimatologi di daerah godness of fit) yang dilakukan dengan dua cara yaitu
kajian tidak stabil. Metode yang digunakan untuk Uji Chi Kuadrat dan Uji Smirnof Kolmogorov
menguji homogenitas adalah dengan meninjau plot (Suripin, 2004 : 57). Distribusi yang digunakan
(N, TR’) pada grafik homogenitas berada pada dianggap sesuai apabila nilai hitung lebih besar dari
batas yang homogen. nilai kritis.

140
Perencanaan Ulang Saluran Drainase ….

Debit Saluran dimana:


Perhitungan debit air hujan dalam perencanaan ini tc = waktu konsentrasi (jam)
menggunakan rumus rasional karena dapat digunakan to = inlet time ke saluran terdekat (menit)
untuk perencanaan drainase daerah pengaliran yang td = conduit time sampai ke tempat pengukuran
relatif sempit (Suyono Sosrodarsono, 1983 : 144). (menit)
Bentuk umum rumus rasional menggunakan nd = koefisien hambatan (lihat Tabel 1)
Persamaan 6. S = kemiringan lahan (m)
Q = 0.2778 C I A (6) L = panjang lintasan aliran di atas permukaan lahan
Dengan : (m)
Q = debit banjir maksimum (m3/det) Ls = panjang lintasan aliran di dalam saluran (m)
C = koefisien pengaliran V = kecepatan ijin aliran di dalam saluran (m/dtk)
I = intensitas hujan rerata (mm/jam) (digunakan 1.5 m/dtk untuk pasangan batu
A = luas daerah pengaliran (km2) kali)

Koefisien Pengaliran Tabel 1. Koefisien Hambatan (nd) berdasarkan


Koefisien pengaliran dipengaruhi oleh tata guna Kondisi Permukaan
lahan, topografi, jenis dan kondisi tanah (Suripin, No Kondisi Lapis Permukaan nd
2004 : 80). Pemilihan koefisien pengaliran dapat 1 Lapis semen dan aspal beton 0.013
dilihat berdasarkan deskripsi lahan/ karakter 2 Permukaan licin dan kedap air 0.020
permukaan yang ditunjukkan dengan nilai antara, dan 3 Tanah dengan rumput tipis dan 0.200
sebaiknya nilai pengaliran untuk analisis dipergunakan gundul dengan permukaan sedikit
nilai terbesar atau nilai maksimum. Dalam kasar
perencanaan digunakan nilai 0.013 untuk jalan, 0.75 Sumber: Departemen Pekerjaan Umum, 2006 : 10
untuk rumah dan taman.
Perencanaan Dimensi Saluran
Intensitas Pada perencanaan digunakan konstruksi batu kali
Intensitas hujan adalah tinggi hujan persatuan perpenampang persegi, dengan b adalah lebar dasar
waktu, uang diperlukan dalam perhitungan debit saluran dan h adalah kedalaman air. Dalam melakukan
rencana. Intensitas hujan dapat diperoleh dengan perhitungan dimensi saluran juga perlu
menggunakan rumus Mononobe seperti pada memperhatikan kecepatan aliran yang n harus berada
Persamaan 7. diantara kecepatan izin maksimum (Vmaks) dan
2
R24 24 kecepatan izin minimum (Vmin). Kecepatan izin
I = ( )3 (7) minimum yang biasa digunakan berkisar antara 0,6
24 t
dimana: m/dt – 0,9 m/dt (Sutarto, 1997 : 79). Sedangkan untuk
I = Intensitas hujan (mm/jam) kecepatan izin maksimum sebesar 2 m/dt untuk
t = lamanya hujan (jam) pasangan batu dan 3 m/dt untuk pasangan beton (KP
R24 = curah hujan maksimum harian (mm). 03 Irigasi, 2010 : 63).
Selain itu dalam perhitungan dimensi saluran dapat
Waktu Konsentrasi (tc) digunakan Persamaan 11 untuk menghitung
Waktu konsentrasi merupakan waktu yang kecepatan sebagai berikut (Suripin, 2004 : 144).
diperlukan untuk mengalirkan air dari titik yang 2
1
terjauh ke bagian hilir suatu saluran. Waktu V = . R 3 . √S (11)
n
konsentrasi sendiri terdiri dari: dimana :
1. Inlet time (to), yaitu waktu yang diperlukan oleh V = kecepatan aliran di dalam saluran (m/dtk)
air untuk mengalir di atas permukaan tanah n = koefisien kekasaran Manning (lihat Tabel 2)
menuju hulu saluran drainase. R = jari – jari hidraulik (m)
2. Conduit time (td), yaitu waktu yang diperlukan S = kemiringan saluran (m)
oleh air untuk mengalir dari hulu saluran drainase
hingga hilir saluran. Tabel 2. Koefisien Kekasaran Manning
Perhitungan tc dapat ditentukan dengan Tipe saluran dan deskripsinya n
menggunakan rumus seperti pada Persamaan 8 yang A. Gorong – gorong tertutup terisi 0,011
berasal dari penambahan Persamaan 9 dan sebagian (lurus dan bebas kikisan)
Persamaan 10 (Suripin, 2004 : 82) : B. Saluran dilapis atau dipoles 0,025
tc = to + td (8) Pasangan batu pecah disemen
2 nd 0,167 Sumber: Ven Te Chow, 1985 : 109
to =[ x 3.28 x L x ] (9)
3 √S
Ls
td = (10)
60 V

141
Perencanaan Ulang Saluran Drainase ….

Perencanaan Dimensi Bangunan Pelengkap biaya tersebut bukan merupakan biaya sebenarnya
1. Sumur resapan (actual cost) yang berfungsi sebagai:
Sumur resapan merupakan sumur atau lubang pada 1. Tolak ukur biaya yang diperlukan dalam
permukaan tanah yang digunakan untuk meresapkan pelaksanaan sebuah proyek.
kelebihan air hujan pada tanah . Dalam pembuatannya 2. Perencanaan dan pengendali sumber daya yang
sumur resapan ini digali hingga kedalaman tertentu akan digunakan dalam proyek.
diatas muka air tanah. Dalam melakukan perhitungan RAB dihitung
Sumur resapan memiliki fungsi sebagai pengendali sesuai dengan volume pekerjaan yang dikerjakan.
banjir. Kelebihan air dapat ditampung sesuai dengan Volume pekerjaan didapatkan dari perhitungan Bill of
dimensi dan jumlah sumur resapan yang akan Quantity (BOQ), yang didalamnya memuat pula
dibangun. Selain itu dapat berfunsi untuk urutan pekerjaan. Analisa yang digunakan berdasarkan
memperbaiki air tanah dengan meresapkan air hujan Pemerintah Kota Malang tahun 2013.
kedalam tanah yang selanjutnya dapat digunakan Biaya yang diperhitungkan pada Rencana
sebagai cadangan air tanah. Air yang meresap pada Anggaran Biaya adalah:
tanah tersebut selanjutnya dapat digunakan melalui 1. Biaya Material
sumur - sumur atau mata air yang dapat dimanfaatkan Biaya yang diperlukan untuk pembelian material –
setiap waktu. material yang akan digunakan dalam sebuah proyek
Dengan adanya sumur resapan tersebut dapat konstruksi. Diperlukan survey material untuk
Menekan laju erosi. Menurunnya aliran permukaan mendapatkan kualitas material yang baik dengan
dapat menyebabkan tanah yang hanyut dan tergerus harga yang terjangkau.
menurun. 2. Biaya Tenaga Kerja
Perhitungan kedalaman sumur resapan berdasarkan Biaya yang dikeluarkan untuk membayar upah
penampang lingkaran dasar dan dinding kedap air, pekerja. Biaya tenaga kerja tersebut bergantung pada :
maka dapat dihitung menggunakan rumus Sunjoto indeks biaya hidup, lamanya waktu kerja, kondisi
1988 pada Persamaan 12 (Suripin, 2004 : 301) . tempat kerja, serta keterampilan dari pekerja itu
FKT
Q sendiri (A. Soedradjat, 1984 : 5).
H= [ 1− e πR2 ] (12) 3. Biaya Alat
FK
dimana: Biaya yang dikeluarkan untuk : biaya sewa alat,
Q = debit air masuk (m3/dt) pengangkutannya, pemindahan alat, serta biaya
K = koefisien permeabilitas tanah (m/dt) operasi alat baik upah operator serta pembantunya (A.
H = kedalaman air dalam sumur resapan (m) Soedradjat, 1984 : 6) .
F = faktor geometrik (m) = 5.5 x R Penjadwalan proyek merupakan penetapan jangka
T = waktu pengaliran (dt) waktu pelaksanaan proyek yang dapat diselesesaikan
R = jari – jari susmur resapan (m) berdasarkan penggunaan sumber daya baik material
2. Inlet maupun tenaga kerja sesuai dengan metode kerja yang
Inlet merupakan penghubung aliran air dari direncanakan. Penjadwalan tersebut memiliki fungsi
perkerasan jalan ke saluran. Perencanaan inlet ini sebagai berikut (Said, 2010):
bertujuan untuk menyurutkan genangan yang timbul 1. Menunjukkan hubungan tiap kegiatan lainnya dan
akibat terhalang oleh kerb dengan menggunakan inlet terhadap keseluruhan proyek.
tegak. Rumus inlet tegak yang digunakan berdasarkan 2. Mengidentifikasikan hubungan yang harus
Persamaan 13 (Joko, 1996 : 206). didahulukan di antara kegiatan.
Qi = 3.1 . L . b . h0.5 (13) 3. Menunjukkan perkiraan biaya dan waktu yang
dimana: realistis untuk tiap kegiatan.
L = lebar inlet (m) Pada umumnya penjadwalan dilakukan dengan
b = tinggi inlet (m) menggunakan metode:
h = tinggi permukaan air (m) 1. Gantt Chart
2. Kurva S
Manajemen Konstruksi
Analisa manajemen meliputi rencana anggaran Metode Perencanaan
biaya yang disertai dengan penjadwalannya. Gambar 1 merupakan diagram alir metode
Penjadwalan yang digunakan dengan metode kurva s perencanaan yang digunakan dalam perencanaan .
untuk mengetahui besarnya progress biaya selama
pengerjaan dan gantt chart untuk mengetahui total
durasi yang dibutuhkan dalam pelaksanaan.
Rencana anggaran biaya adalah perkiraan
perhitungan biaya – biaya proyek yang meliputi biaya
material, alat, dan upah pekerja. Rencana anggaran

142
Perencanaan Ulang Saluran Drainase ….

perhitungan kesesuaian distribusi, hingga didapatkan


dimensi saluran drainase dan sumur resapan.
Setelah semua dimensi baik saluran drainase,dan
sumur resapan telah direncanakan, maka diperlukan
penyusunan metode pelaksanaan pekerjaan saluran
drainase dan sumur resapan. Penjadwalan yang tepat
serta perhitungan rencana anggaran biayapun perlu
diperhitungkan dengan benar untuk mendapatkan total
biaya pembangunan drainase dan sumur resapan pada
Perumahan X yang terhindar dari banjir dan
genangan.

Hasil dan Pembahasan


Analisa Data Curah Hujan
Dalam melakukan analisa curah hujan untuk
mendapatkan hasil perhitungan curah hujan
rancangan, pada awalnya perlu memperhatikan curah
hujan harian di setiap stasiun curah hujan yang
digunakan.

Curah Hujan Rerata Daerah


Curah hujan daerah merupakan curah hujan rata –
rata disetiap daerah yang ditinjau, dalam hal ini
menggunakan 3 Stasiun curah hujan berdasarkan
tanggal hujan maksimum disetiap stasiun. Metode
yang digunakan adalah metode aljabar dikarenakan
daerah perencanaan cukup datar yang ditunjukkan
dengan Tabel 3.

Tabel 3. Curah Hujan Rerata Daerah


Curah hujan daerah rerata
No Tahun
maksimum (mm)
1 2004 94.33
2 2005 47.00
3 2006 36.33
4 2007 114.00
5 2008 110.00
6 2009 39.00
7 2010 121.33
Gambar 1. Diagram Alir Perencanaan Saluran 8 2011 61.00
Drainase dan Sumur Resapan 9 2012 68.33
Sumber: Hasil Perhitungan 10 2013 71.00
Sumber: Hasil Perhitungan
Diagram Alir pada Gambar 1 menunjukkan
tahapan dalam perencanaan saluran drainase dan Curah hujan rancangan
sumur resapan pada Perumahan X. Adanya Curah hujan rancangan dihitung menggunakan
permasalahan genangan menjadi dasar dalam metode Log Pearson Tipe III berdasarkan nilai
melakukan survey lapangan untuk mengetahui daerah logaritma curah hujan rerata daerah, sehingga
mana saja yang mengalami genangan. Penyelesaian didapatkan d rancangan sebesar 122.35 mm dengan
masalah perlu diberikan agar permasalahan yang rumus anti log dengan kala ulang selama 10 tahun.
timbul tidak terjadi secara terus menerus,.
Diperlukan pengumpulan data baik primer maupun Debit Banjir Rancangan
sekunder untuk mendukung perencanaan saluran Debit banjir rencana digunakan untuk menghitung
drainase yang dapat mengalirkan dan membuang dimensi saluran drainase. Sumber yang digunakan
kelebihan air pada daerah studi. Data yang diperoleh berasal dari jalan, rumah, dan taman. Unsur yang
tersebut selanjutnya dianalisa mulai dari pengujian dipertimbangkan dalam perhitungan adalah koefisien
data hujan, perhitungan curah hujan rancangan, pengaliran, intensitas hujan, dan luas daerah limpasan.

143
Perencanaan Ulang Saluran Drainase ….

Berikut merupakan debit banjir banjir rancangan koefisien manning sebesar 0.011 dan untuk saluran
maksimum : drainase sebesar 0.025 dengan hasil sebagai berikut :
1. Q jalan = 0.060 m3 / det 1. Dimensi saluran drainase terbesar dengan b = 1.1
2. Q rumah = 0.140 m3 / det m dan h = 1.5 m, sedangkan dimensi saluran
3. Q taman = 0.008 m3 / det drainase kecil dengan b = 0.4 m dan h = 0.2 m
2. Debit saluran terbesar 2 m3/detik, sedangkan debit
Sumur Resapan saluran terkecil 0.044 m3/detik
Sumur resapan diletakkan disetiap rumah – rumah 3. Kecepatan saluran terbesar 0.6 m/detik, sedangkan
warga yang digunakan untuk meresapkan air hujan kecepatan saluran terkecil 1.9 m/detik
yang berasal dari talang rumah. Kedalaman sumur 4. Nilai bilangan Froude antara 0.215 – 0.938 dengan
resapan bervariasi antara 1 – 2 m. Berdasarkan jenis aliran subkritis.
perhitungan diperoleh hasil sebagai berikut : 5. Desain saluran drainase sesuai dengan Gambar 3
1. Digunakan diameter sumur resapan sebesar 1 m dan gorong – gorong pada Gambar 4.
dengan konstruksi buis beton tebal 10 cm.
2. Debit air masuk (dari talang rumah) maksimum
untuk kedalaman sumur resapan 1 m sebesar
0.0196 m3/detik sedangkan untuk kedalaman 2 m
sebesar 0.028 m3/detik.
3. Faktor geometrik berdasarkan dinding sumur
resapan yang kedap air dan berpenampang bundar
sebesar 2.75 m
4. Desain sumur resapan yang digunakan seperti pada
Gambar 2.

Gambar 3. Desain Saluran Drainase


Sumber: Hasil Perhitungan

Gambar 2. Desain Sumur Resapan


Sumber: Hasil Perhitungan

Penggunaan sumur resapan pada Perumahan X


dinilai cukup efektif, karena debit akhir saluran jika
tanpa sumur resapan sebesar 4.590 m3/det dan setelah
dikurangi sumur resapan menjadi 1.999 m3/det. Dapat
disimpulkan bahwa adanya sumur resapan dapat
Gambar 4. Desain Gorong - gorong
mengurangi jumlah air hujan yang melimpas kedalam
Sumber: Hasil Perhitungan
saluran hingga mencapai 100 % dari total debit yang
berasal dari talang rumah.
Dimensi Inlet
Inlet digunakan untuk mengalirkan air hujan yang
Dimensi Saluran
bersumber dari jalan. Kemungkinan genangan bisa
Dalam perhitungan dimensi saluran sangat erat
muncul akibat terhalang oleh kerb jalan, sehingga
kaitannya dengan jenis pasangan yang akan digunakan
perlunya perencanaan inlet guna mengatasi hal
sehingga dapat ditentukan kecepatan aliran pada
tersebut. Berikut hasil perhitungannya :
saluran tersebut. Untuk gorong – gorong digunakan

144
Perencanaan Ulang Saluran Drainase ….

1. Digunakan dimensi inlet 10 x 10 cm.


2. Debit terbesar yang dialirkan dari jalan ke saluran
drainase sebesar 0.060 m3/detik dengan jarak antar
inlet 23.3 m
3. Debit terkecil yang dialirkan dari jalan ke saluran
drainase sebesar 0.007 m3/detik dengan jarak antar
inlet 6 m
4. Inlet yang digunakan memiliki desain seperti pada
Gambar 5, Gambar 6, dan diletakkan seperti
pada Gambar 7 dan Gambar 8.

Gambar 8. Denah Inlet


Sumber: Hasil Perhitungan

RAB dan Penjadwalan


Perhitungan Rencana Anggaran Biaya diperoleh
Gambar 5. Detail Inlet
dengan mengalikan volume pekerjaan dan harga
Sumber: Hasil Perhitungan
satuan pekerjaan yang diperoleh dari analisa harga
satuan Pemerintah Kota Malang tahun 2013, yang
ditunjukkan pada Tabel 4.

Tabel 4 Rencana Anggaran Biaya


No Item Pekerjaan Jumlah Harga (Rp)
A Pekerjaan Persiapan
Sub total 130,708,037
B Pekerjaan Tanah
Sub total 345,442,629
Pekerjaan Sal. Drainase Dan Gorong -
Gambar 6. Detail Inlet C
Gorong
Sumber: Hasil Perhitungan
Sub total 3,902,025,501
D Pekerjaan Sumur Resapan
Sub total 329,030,169
Total Nilai Pekerjaan 4,707,206,336
Nilai Kontrak + PPN 10% 5,177,926,969
Sumber: Hasil Perhitungan

Berdasarkan tabel diatas pekerjaan persiapan


menghabiskan dana sebesar Rp 130,708,037,-
sedangkan pekerjaan tanah sebesar Rp 345,442,629,-
dan untuk pekerjaan saluran drainase dan gorong –
gorong sebesar Rp 3,902,025,501,- serta pekerjaan
sumur resapan sebesar Rp 329,030,169,-. Hingga
Gambar 7. Tampak samping Inlet didapatkan nilai kontrak sebesar Rp 5,177,926,969,-
Sumber: Hasil Perhitungan yang dibulatkan menjadi Rp 5,177,927,000,- setelah
ditambahkan dengan pajak sebesar 10% dari nilai
pekerjaan keseluruhan.
Penjadwalan dapat diperoleh dengan menggunakan
unsur biaya pada masing – masing pekerjaan yang
dijadikan bobot nilai pekerjaan dalam persen. Dari
bobot tiap pekerjaan tersebut kemudian

145
Perencanaan Ulang Saluran Drainase ….

dikumulatifkan hingga mencapai 100%. Berikut kurva Edisono, Sutarto, dkk. (1997). Drainase Perkotaan,
S pekerjaan saluran drainase dan sumur resapan sesuai Gunadarma, Jakarta
dengan Tabel 5. https://fairuzelsaid.wordpress.com/2009/11/24/anaslisi
s-sistem-informasi-gantt-chart/ (diakses pada
Tabel 5. Kurva S Saluran Drainase dan Sumur tanggal 8 Desember 2014 pukul 22.03)
Resapan Pemerintah Kota Malang. (2013). Analisa Harga
Satuan Pekerjaan, Malang
Sasongko, Joko. (1996). Teknik Sumber Daya Air,
Erlangga, Jakarta
Sastraatmaja, A. Soedradjat. (1984). Analisa (Cara
Modern) Anggaran Biaya Pelaksanaan. NOVA,
Bandung
Soemarto, C.D.(1987). Hidrologi Teknik, Usaha
Nasional, Surabaya
Sosrodarsono, Suyono. (1983). Hidrologi untuk
Pengairan. Pradnya Paramita, Jakarta
Suripin. (2004). Sistem Drainase Perkotaan yang
Berkelanjutan. Andi, Yogyakarta

Sumber: Hasil Perhitungan

Simpulan Mohon diperhatikan:


Berdasarkan hasil dari pembahasan, dapat
disimpulkan sebagai berikut : Tabel, grafik, dan flow chart yang
1. Curah hujan rancangan dengan menggunakan dimasukkan dalam jurnal harap juga disertakan dalam
metode Log Pearson Tipe III kala ulang 10 tahun file berbeda(dimasukkan dalam CD laporan jurnal)
pada Perumahan X diperoleh sebesar 122.35 mm. dengan format yang bisa diedit (bukan
2. Debit yang dapat ditampung saluran drainase
bervariasi dimulai dari 0.001 m3/dt hingga 0.140
berupa Gambar).
m3/dt yang didapat dari : waktu konsentrasi yang
berkisar antara 0.01 jam dan 2.01 jam, intensitas
antara 26.59 mm / jam hingga 712.91 mm / jam,
dan koefisien pengaliran yang digunakan sebesar
0.2 dan 0.75. Sedangkan debit resap pada sumur
resapan disetiap rumah bervariasi dari 0.0048 –
0.0282 m3/dt.
3. Dimensi saluran dan gorong – gorong digunakan
variasi tinggi 0.2 m hingga 0.8 m dan lebar saluran
0.4 m hingga 0.8 m, sedangkan sumur resapan
menggunakan buis beton diameter 1 m dan
kedalaman 1 - 2 m.
4. Inlet pada Perumahan X menggunakan dimensi 0.1
m x 0.1 m sebanyak 160 buah.
5. Pembangunan saluran drainase dan sumur resapan
pada Perumahan X membutuhkan biaya sebesar
Rp 5,177,927,000,-
6. Untuk membangun saluran drainase dan sumur
resapan pada Perumahan X dibutuhkan waktu
selama 117 hari atau 16 minggu

Daftar Rujukan
Chow, Ven Te. (1985). Hidrolika Saluran Terbuka.
Erlangga , Jakarta
Departemen Pekerjaan Umum. (2010). Kriteria
Perencanaan Bagian Saluran KP – 03

146

Anda mungkin juga menyukai