Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA
sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa penulis juga
mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi
dengan memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya.
Dan harapan penulis semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan
dan pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki
bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman penulis, Penulis
yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu penulis
sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.
Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Meneliti sejarah bangsa Indonesia tidak akan lepas dari umat islam, baik
dari perjuangan melawan penjajah maupun dalam lapangana pendidikan. Melihat
kenyataan betapa bangsa Indonesia yang mayoritas beragama Islam mencapai
keberhasilan dengan berjuang secara tulus ikhlas mengabdikan diri untuk
kepentingan agamanya disamping mengadakan perlawanan militer.
Di antara ciri-ciri Islam yang dapat menduduki ranking par-excellence
(istimewa) ialah kerana sifatnya yang universal, setiap aspek kehidupan tidak
terlepas dari peraturannya tidak terkecuali aspek politik dan dunia pendidikan di
Indonesia. Signifikansi hubunganyang begitu erat antara Islam dan Indonesia
sebagai suatu daerah teritorial, menyebabkan penjajahan lebih dari tiga abad oleh
Belanda dan Jepang gagal dalam upaya deislamisasi agar akidah Islam tercabut
dari umat Islam.
Kaum kolonial Belanda berhasil menancapkan kukunya di bumi Nusantara
dengan misinya yang ganda (antara imperialis dan kristenisasi) justru sangat
merusak dan menjungkirbalikkan tatanan yang sudah ada. Sejak dari zaman VOC
(Belanda Swasta) kedatangan mereka di Indonesia sudah bermotif ekonomi,
politik dan agama.
Jepang muncul sebagai negara kuat di Asia. Bangsa Jepang bercita-cita
besar, menjadi pemimpin Asia Timur Raya, dan hal ini sudah direncanakan jepang
sejak tahun 1940 untuk mendirikan kemakmuran bersama Asia Raya.
1
2
Kondisi Kerajaan Islam Di Indonesia Ketika Belanda Datang
Keadaan kerajaan-kerajaan islam menjelang dtngnya belanda diakhir abad
ke-16 dan awal abad ke-17 ke Indonesia berbeda-beda,bukan hanya berkenaan
dengan politik ,tetapi juga bproses islamisasinya.Pada waktu itu di Sumatra
,penduduk sudah islam sekitar tiga abad,sedangkan di Maluku dan Sulawesi
proses islamisasi baru sedang berlangsung. Di Sumatra kerajaan malaka jatuh ke
tangan portugis ,sehingga persatuan politik di kawasan Selat Malaka merupakan
perjuangan segi tiga Aceh ,Portigis dan Johor yang merupakan kelanjutan dari
kerajaan Malaka Islam.3
Pada abad ke-16 ,Aceh kelihtan lebih dominan,karna para pedagang
muslim menghindar dari Malaka lebih memilih Aceh sebagai pelabuahan transit.
Kemenangan Aceh atas Johor pada tahun 1564 ,membuat kerajaan ini menjadi
daerah vassal dari Aceh.
Aceh telah berhasil mengusai daerah-daerah di Sumatra bagian Utara,
Stelah itu Aceh juga berusaha menguasai Jambi pelabuhan pengekspor lada yang
banyak dihasilkan di daerah-daerah pedalaman,seperti Minangkabau dan diangkut
lewat sungai Indragiri ,Kampar,dan Batanghari.
Di daerah jambi penduduknya ketika itu sudah islam,jambi juga
merupakan pelabuhan transito,tempat beras dan bahan-bahan lain dari jawa
,cina,India, dan lain-lain di ekspor ke Malaka.Selain itu Aceh juga berhasil
menguasai perdagangan pantai barat Sumatra dan mencakup Tiku ,Pariaman, dan
Bengkulu.Ketika itu ,Aceh memang berada pada masa kejayaan dibawah
kepemimpinan Sultan Iskandar Muda.
Setelah sulatan Iskandar Muda wafat digantikan oleh Sultan Iskandar
Tsani.Sultan ini masih mampu mempertahankan kebesaran Aceh.Akan tetapi
,setelah dia wafat 15 februari 1641 ,Aceh secara berturut-turut dipimpin oleh tiga
orang wanita selama 59 tahun.Ketika itu lah Aceh mulai menaglami kemunduran.
Daerah-daerah di Sumatra yang dulu berada di bawah kekusaannya mulai
memerdekakan diri. Meski sudah menurun Aceh masih bertahan lama menikmati
3
kedaulatannya dari intervensi kekuasaan asing.Padahal kerajaan islam lainnya
seperti Minang kabuau,Jambi,Riau dan Palembang tidak demikian.4
Di Jawa,pusat kerajaan islam sudah pindah dari pesisir ke pedalaman
,yaitu dari Demak ke Pajang kemudian ke Mtaram.Perpindahan ini membawa
pengaruh besar yang sangat menentukan perkembangan sejarah islam di
Jawa,diantaranya adalah : Kekuasaan dan system politik didasarkan atas garis
agraris,peranan daerah pesisir dalam perdagangan dan pelayaran mundur,begitu
juga dengan pedagang dan pelayar Jawa,terjadinya pergeseran pusat-pusta
perdagangan dalam abad ke-17 dengan segala akibatnya.
Di Sulawesi pada akhir abad ke -16 pelabuhan Makasar berkembang
dengan pesat.Letaknya memang strategis.Akan tetapi ,ada factor-faktor lain yang
mempercepat perkembangan itu adalah sebagai berikut:
Pertama, penduduk Malaka oleh Portugis mengakibatkan terjadinya
migrasi perdagangan Melayu,antara lain ke Makasar.
Kedua, arus migrasi Melayu bertambah besar setelah Aceh mengadakan
ekspedisi terus menerus ke Johor dan pelabuhan-pelabuhan di
semenanjung Melayu.
Ketiga blockade Belanda terhadap malaka dihindari oleh pedagang-
pedagang ,baik Indonesia maupun India ,merosotnya pelabuhan Jawa
Timur mengakibatkan fungsinya diambil oleh pelabuhan Makasar,usaha
belanda memonopoli perdagangan rempah-rempah di Maluku membuat
Makasar memiliki kedudukan sentral bagi perdagangan antara Malaka dan
Maluku.Itu membuat pasar berbagai macam barang berkembang disana.
4
AS dan Britania. Negosiasi dengan Jepang yang bertujuan untuk
mengamankan persediaan bahan bakar pesawat gagal di Juni 1941, dan Jepang
memulai penaklukan Asia Tenggara di bulan Desember tahun itu. Di bulan yang
sama, faksi dari Sumatra menerima bantuan Jepang untuk mengadakan revolusi
terhadap pemerintahan Belanda. Pasukan Belanda yang terakhir dikalahkan
Jepang pada Maret 1942.
Masuknya Jepang ke Indonesia setelah Pemerintah belanda sejak tanggal 8
maret 1942 lenyap dari bumi Indonesia karna harus bertekuk lutut kepada
jepang.Namun Indonesia belum bebas dari penjajahan,karna jepang mengambil
alih pendududkan Indonesia dari Belanda. Selanjut nya memasuki kehidupan
baru dibawah pemerintah Jepang.Jepang memiliki cita-cita besar ingin menjadi
pemimpin Asia Timur Raya. Hal itu sudah dirancang Jepang sejak tahun 1940
untuk membangun bersama Asia Raya.5
Partai-partai Islam seakan mendapatkan kekuatan kembali setelah Jepang
datang menggantikan posisi belanda.Jepang berusaha mengakomodasi dua
kekutan islam dan nasionalisme sekuler ,ketimbangan pimpinan tradisional (raja
dan bansawan). Karna menurut Jepang organisasi-organisasi islamlah sebenarnya
mempunyai massa yang patuh dan hanya dengan kekuatan agama penduduk bisa
dimobilisasi. Oleh karna itu organisasi non islam dibubarkan,maka organisasi-
organisasi besar islam seperti Muhammadiyah,NU, Persyariktan Ulama, Majlis
Islam A’la Indonesia (MIAI),yang kemudian dilanjutkan Masyumi,
diperkenankan meneruskan kegiatannya. Pemohonan Masyumi untuk mendirikan
barisan Hizbullah diterima oleh Jepang,sebuah wadah kemileteran bagi para santri
untuk mempersiapkan tenaga-tenaga militer yang ahli.
Pada babak pertamanya memang pemerintah Jepang menampakkan diri
seakan-akan membela kepentingan Islam, yang merupakan suatu siasat untuk
kepentingan Perang Dunia ke II.
Untuk mendekati umat Islam Indonesia mereka menempuh kebijaksanaan antara
lain :
5
Kantor Urusan Agama yang pada zaman Belanda disebut : Kantor Voor
Islamistische Saken yang dipimpin oleh orang-orang Orientalisten
Belanda, diubah oleh Jepang menjadi Kantor Sumubi yang dipimpin oleh
ulama Islam sendiri yaitu K.H. Hasyim Asy’ari dari Jombang dan di
daerah-daerah dibentuk Sumuka.
Pondok pesantren yang besar-besar sering mendapat kunjungan dan
bantuan dari pembesar-pembesar Jepang.
Sekolah negeri diberi pelajaran budi pekerti yang isinya identik dengan
ajaran agama.
6
dipimpin oleh Hatta,KI Hajar Dewantara,dan K.H.Mas Mansur,mereka dikenal
dengan empat serangkai pemimpin bangsa.7
Dari empat serangkai itu tercermin sebagai tokoh nasionalis sekuler lebih
dominan dalam gerakan kebangsaan daripada golongan islam.Kemudian Jepang
menjanjikan kemerdekaan pada rakyat Indonesia dengan janji mengeluarkan
maklumat Gunseikan nomor 23/29 April 1945 tentang pembentukan Badan
Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI).Berbeda
dengan stuasi sebelumnya dimana kalangan islam mendapat layanan dari jepang
,keanggotaan BPUPKI didominasi oleh golongan nasionalis sekuler yang ketika
itu lazim disebut dengan golongan kebangsaan,dan didalam inilah soekarno
mencetuskan ide pancasila.
Meskipun dalm perumusan pancasila itu terdapat prinsip ketuhanan ,tetapi
terkesan Negara dipisahkan dari agama. Setelah itu dialog resmi ideology antara
dau golongan terbukti dalam suatu forum musyawarah. Panitia Sembilan,
semacam sebuah komisi dari forum itu membahas hal-hal yang sangat mendasar
,prembule UUD. Lima orang mewakili golongan nasionalis sekuler yakni
soekarno ,Hatta,Yamin,Maramis dan Subardjo.Adapun yang mewakili golongan
islam ada 4 orang Agus Salim, Abdul Kahar Muzakir, Wahid Hasyim,dan
Abikusno Tjikrosujoso. Kompromi yang dihasilkan atas musyawarah ini dikenal
dengan Piagam Jakarta.
Sila pertama yang merupakan prinsip ketuhanan berarti kewajiban
melakukan syariat islam bagi pemeluk-pemeluknya. Kalimat tersebut dabahas lagi
pada siding pleno ,Piagam Jakarta diterima sebagai muqadimah konstitusi dengan
alasan bahwa hal itu nerupakan suatu kompromi yang dicapai dengan susah
payah. Menjelang kemerdekaan setelah Jepang tidak dapat menghindari kekalahan
dari tentara sekutu, BPUPKI ditingkatkan menjadi Panitia Persiapan
Kemerdekaan Indonesia (PPKI). BPUPKI khusus untuk pulau Jawa ,PPKI
merupakan perwakilan daerah seluruh kepulauan Indonesia.
Perubahan tersebut menyebapkan banyak anggota BPUPKI tidak muncul
lagi termasuk beberapa orang Panitia Sembilan .Persentase nasionalis Islam
7
merosot tajam. Suasana demikian hatta dalam sidang PPKI setelah kemerdekaan
berhasil dengan mudah meyakinkan anggota bahwa hanya dengan konstitusi
sekuler yang mempunyai peluang untuk diterima mayoritas rakyat Indonesia.
Maksud dari pemerintahan jepang adalah agar kekuatan umat islam dan
nasionalis bias diarahkan untuk kepentingan memenangkan perang yang dipimpin
jepang.
Pada masa pemerintahan Jepang ,sekolah dasar dijadikan satu macam
yaitu sekolah dasar enam tahun,sebenarnya Jepang mengadakan penyeragaman ini
untuk memudah untuk memudahkan pengawasan,baik dalm isi maupun
oenyelenggaraannya. Ternyata menguntungkan bagi Indonesia di kemudia hari.
System pengajaran dan struktur kurikulum ditunjukkan untuk keperluan perang
Asia Timur Raya.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Setelah Islam datang ke Indonesia banyak perubahan-perubahan yang
terjadi terutama bagi rakyat yang menengah ke bawah. Mereka lebih di hargai dan
tidak tertindas lagi karena islam tidak mengenal sistem kasta, karena semua
masyarakat memiliki derajat yang sama. Islam juga membawa perubahan-
perubahan baik di bidang politik, ekonomi dan agama. Islam juga bisa
mempersatukan seluruh masyarakat Indonesia untuk melawandan mengusir para
penjajah.
Umat Islam di Indonesia pada fase penjajahan Belanda dan Jepang
mengalami penderitaan yang luar biasa berat. Hal di sebabkan oleh kebijakan
penjajah yang di berlakukan bagi masyarakat pribumi. Berdasarkan pembahasan
diatas dapat disimpulakan kebijakan yang di buat kedua penjajah ini terdapat
perbedaan. Kebijakan yang di buat Belanda lebih bersipat diskriminatif, yaitu
melihat status sosial dalam masyarakat, sering menekan bahkan kadang berusaha
menghapus atau menyingkirkan. Diantara kebijakan diskriminatif yang di buat
Belanda yaitu adanya Asosiasi pendidikan, ordonasi kebudayaan, ordonasi
sekolah liar.
Kebijakan yang dibuat Jepang dalam kaitanya dengan umat Islam lebih
bersifat longgar dan demokratis. Karena tujuan utama mereka adalah berambisi
untuk memenangkan peperangan menguasai Asia Raya, dikenal slogan (Nipon
cahaya Asia; Nipon pelindung Asia dan Nipon pemimpin Asia). Jepang menyebut
dirinya sebagai “Saudara Tua” rakyat Indonesia. Dalam hal-hal tertentu pemuka
umat Islam diberikan kekuasaan dan keleluasaan mengembangkan agamanya
menyamakan jenis sekolah untuk mendapatkan bantuan, termasuk kebijakan yang
berkaitan dengan Kantor Urusan Agama (shumuka), Masyumi, PETA, dan
Hizbullah.Namun dari realitas yang terjadi, kebijakan itu ternyata memiliki
kesamaan tujuan yaitu bagaimana mengekploitasi dan mempolitisir umat Islam
dan kekayaan bumi Nusantara.
Selama jaman penjajahan barat itu perjalanan proses kritenisasi di
Indonesia kedatangan bangsa barat memang telah membawa kemajuan teknologi.
Tetapi tujuannya adalah untuk meningkatkan hasil penjajahannya bukan untuk
kemakmuran bangsa yang dijajah. Begitu pula di bidang pendidikan. Mereka
memperkenalkan sistem dan metode baru tetapi sekedar untuk menghasilkan
tenaga yang dapat membantu kepentingan mereka dengan upah yang murah
dibandingkan dengan jika mereka harus mendatangkan tenaga dari barat.
Maksud dari pemerintahan Jepang ialah supaya kekuatan umat Islam dan
nasionalis dapat dibina untuk kepentingan perang Asia Timur Raya yang dipimpin
oleh Jepang. Jepang membentuk badan-badan pertahanan rakyat seperti Haihoo,
Peta, Keibondan sehingga penderitaan rakyat lahir dan batin makin tak
tertahankan lagi. Malah menjadi kekuatan bagi umat islam dan bangsa Indonesia.
3.2. Saran
Penulis yakin dalam penulisan ini masih banyak kesalahan. Untuk itu
kritik,saran,komentar sangat diperlukan untuk memperbaiki tugas ini untuk
selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA