Anda di halaman 1dari 18

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA
sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa penulis juga
mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi
dengan memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya.
Dan harapan penulis semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan
dan pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki
bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman penulis, Penulis
yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu penulis
sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.

Pekanbaru, 26 September 2017

Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Meneliti sejarah bangsa Indonesia tidak akan lepas dari umat islam, baik
dari perjuangan melawan penjajah maupun dalam lapangana pendidikan. Melihat
kenyataan betapa bangsa Indonesia yang mayoritas beragama Islam mencapai
keberhasilan dengan berjuang secara tulus ikhlas mengabdikan diri untuk
kepentingan agamanya disamping mengadakan perlawanan militer.
Di antara ciri-ciri Islam yang dapat menduduki ranking par-excellence
(istimewa) ialah kerana sifatnya yang universal, setiap aspek kehidupan tidak
terlepas dari peraturannya tidak terkecuali aspek politik dan dunia pendidikan di
Indonesia. Signifikansi hubunganyang begitu erat antara Islam dan Indonesia
sebagai suatu daerah teritorial, menyebabkan penjajahan lebih dari tiga abad oleh
Belanda dan Jepang gagal dalam upaya deislamisasi agar akidah Islam tercabut
dari umat Islam.
Kaum kolonial Belanda berhasil menancapkan kukunya di bumi Nusantara
dengan misinya yang ganda (antara imperialis dan kristenisasi) justru sangat
merusak dan menjungkirbalikkan tatanan yang sudah ada. Sejak dari zaman VOC
(Belanda Swasta) kedatangan mereka di Indonesia sudah bermotif ekonomi,
politik dan agama.
Jepang muncul sebagai negara kuat di Asia. Bangsa Jepang bercita-cita
besar, menjadi pemimpin Asia Timur Raya, dan hal ini sudah direncanakan jepang
sejak tahun 1940 untuk mendirikan kemakmuran bersama Asia Raya.

1.2. Pembahasan Masalah


1. Bagaimana politik islam pada zaman Kolonial Belanda dan Jepang
2. Bagaimana pendidikan islam pada zaman kolonial Belanda dan Jepang
3. Bagaimana perjuangan umat islam untik mendapatkan kemerdekaan
4. Kondisi umat islam masa Kolonial.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.ZAMAN KOLONIAL
A. Masa Kolonial Belanda
Pada awalnya kedatangan Belanda ke Indonesia adalah untuk menjalin
hubungan perdagangan dengan bangsa Indonesia.Tetapi rupanya dibalik
semua itu Belanda memiliki maksud terselubung. Belanda berupaya
menancapkan pengaruhnya terhadap bangsa Indonesia, Sehingga lambat laun
Belanda berhasil memperkuat penetrasinya di Indonesia. Belanda tidak hanya
memonopoli perdagangan bangsa Indonesia dengan system kapitalisnya,
namun satu demi satu Belanda berhasil menundukkan penguasa-penguasa
lokal,kemudian merampas daerah-daerah tersebut kedalam kekuasaannya,dan
dibalik semua itu bertujuan missioner.1
Sebelum tahun 1795 Belanda telah berusaha memeras produk pertanian
seperti kopi, teh, dan lada,melalui penyerahan paksa dan menjualnya ke
pasaran Eropa. Namun kekalahan Belanda terhadap Prancis tahun 1795 dan
hancurnya Duch East India Company tahun 1799 mendesak Republic
Belanda mencari cara baru untuk mengeksploitasi ekonomi kolonial.
Belanda bermaksud memusatkan kekuasaan politik dalam rangka
memaksimalkan pemerasan pajak.2
Jadi tujuan utama Belanda datang ke Indonesia ,untuk mengembangkan
usha perdagangan ,yaitu mendapatkan rempah-rempah yang mahal harganya
di Eropa.
Sebelum tahun 1795 Belanda telah berusaha memeras produk pertanian
seperti kopi, teh, dan lada,melalui penyerahan paksa dan menjualnya ke
pasaran Eropa. Namun kekalahan Belanda terhadap Prancis tahun 1795 dan
hancurnya Duch East India Company tahun 1799 mendesak Republic
Belanda mencari cara baru untuk mengeksploitasi ekonomi kolonial.

1
2
Kondisi Kerajaan Islam Di Indonesia Ketika Belanda Datang
Keadaan kerajaan-kerajaan islam menjelang dtngnya belanda diakhir abad
ke-16 dan awal abad ke-17 ke Indonesia berbeda-beda,bukan hanya berkenaan
dengan politik ,tetapi juga bproses islamisasinya.Pada waktu itu di Sumatra
,penduduk sudah islam sekitar tiga abad,sedangkan di Maluku dan Sulawesi
proses islamisasi baru sedang berlangsung. Di Sumatra kerajaan malaka jatuh ke
tangan portugis ,sehingga persatuan politik di kawasan Selat Malaka merupakan
perjuangan segi tiga Aceh ,Portigis dan Johor yang merupakan kelanjutan dari
kerajaan Malaka Islam.3
Pada abad ke-16 ,Aceh kelihtan lebih dominan,karna para pedagang
muslim menghindar dari Malaka lebih memilih Aceh sebagai pelabuahan transit.
Kemenangan Aceh atas Johor pada tahun 1564 ,membuat kerajaan ini menjadi
daerah vassal dari Aceh.
Aceh telah berhasil mengusai daerah-daerah di Sumatra bagian Utara,
Stelah itu Aceh juga berusaha menguasai Jambi pelabuhan pengekspor lada yang
banyak dihasilkan di daerah-daerah pedalaman,seperti Minangkabau dan diangkut
lewat sungai Indragiri ,Kampar,dan Batanghari.
Di daerah jambi penduduknya ketika itu sudah islam,jambi juga
merupakan pelabuhan transito,tempat beras dan bahan-bahan lain dari jawa
,cina,India, dan lain-lain di ekspor ke Malaka.Selain itu Aceh juga berhasil
menguasai perdagangan pantai barat Sumatra dan mencakup Tiku ,Pariaman, dan
Bengkulu.Ketika itu ,Aceh memang berada pada masa kejayaan dibawah
kepemimpinan Sultan Iskandar Muda.
Setelah sulatan Iskandar Muda wafat digantikan oleh Sultan Iskandar
Tsani.Sultan ini masih mampu mempertahankan kebesaran Aceh.Akan tetapi
,setelah dia wafat 15 februari 1641 ,Aceh secara berturut-turut dipimpin oleh tiga
orang wanita selama 59 tahun.Ketika itu lah Aceh mulai menaglami kemunduran.
Daerah-daerah di Sumatra yang dulu berada di bawah kekusaannya mulai
memerdekakan diri. Meski sudah menurun Aceh masih bertahan lama menikmati

3
kedaulatannya dari intervensi kekuasaan asing.Padahal kerajaan islam lainnya
seperti Minang kabuau,Jambi,Riau dan Palembang tidak demikian.4
Di Jawa,pusat kerajaan islam sudah pindah dari pesisir ke pedalaman
,yaitu dari Demak ke Pajang kemudian ke Mtaram.Perpindahan ini membawa
pengaruh besar yang sangat menentukan perkembangan sejarah islam di
Jawa,diantaranya adalah : Kekuasaan dan system politik didasarkan atas garis
agraris,peranan daerah pesisir dalam perdagangan dan pelayaran mundur,begitu
juga dengan pedagang dan pelayar Jawa,terjadinya pergeseran pusat-pusta
perdagangan dalam abad ke-17 dengan segala akibatnya.
Di Sulawesi pada akhir abad ke -16 pelabuhan Makasar berkembang
dengan pesat.Letaknya memang strategis.Akan tetapi ,ada factor-faktor lain yang
mempercepat perkembangan itu adalah sebagai berikut:
 Pertama, penduduk Malaka oleh Portugis mengakibatkan terjadinya
migrasi perdagangan Melayu,antara lain ke Makasar.
 Kedua, arus migrasi Melayu bertambah besar setelah Aceh mengadakan
ekspedisi terus menerus ke Johor dan pelabuhan-pelabuhan di
semenanjung Melayu.
 Ketiga blockade Belanda terhadap malaka dihindari oleh pedagang-
pedagang ,baik Indonesia maupun India ,merosotnya pelabuhan Jawa
Timur mengakibatkan fungsinya diambil oleh pelabuhan Makasar,usaha
belanda memonopoli perdagangan rempah-rempah di Maluku membuat
Makasar memiliki kedudukan sentral bagi perdagangan antara Malaka dan
Maluku.Itu membuat pasar berbagai macam barang berkembang disana.

B. Masa Kolonial Jepang


Masa penjajahan Jepang di Indonesia dimulai pada tahun 1942 dan
berakhir pada tanggal 17 Agustus 1945 seiring dengan Proklamasi Kemerdekaan
Indonesia oleh Soekarno dan M. Hatta atas nama bangsa Indonesia. Pada Mei
1940, awal Perang Dunia II, Belanda diduduki oleh Nazi Jerman. Hindia-Belanda
mengumumkan keadaan siaga dan di Juli mengalihkan ekspor untuk Jepang ke

4
AS dan Britania. Negosiasi dengan Jepang yang bertujuan untuk
mengamankan persediaan bahan bakar pesawat gagal di Juni 1941, dan Jepang
memulai penaklukan Asia Tenggara di bulan Desember tahun itu. Di bulan yang
sama, faksi dari Sumatra menerima bantuan Jepang untuk mengadakan revolusi
terhadap pemerintahan Belanda. Pasukan Belanda yang terakhir dikalahkan
Jepang pada Maret 1942.
Masuknya Jepang ke Indonesia setelah Pemerintah belanda sejak tanggal 8
maret 1942 lenyap dari bumi Indonesia karna harus bertekuk lutut kepada
jepang.Namun Indonesia belum bebas dari penjajahan,karna jepang mengambil
alih pendududkan Indonesia dari Belanda. Selanjut nya memasuki kehidupan
baru dibawah pemerintah Jepang.Jepang memiliki cita-cita besar ingin menjadi
pemimpin Asia Timur Raya. Hal itu sudah dirancang Jepang sejak tahun 1940
untuk membangun bersama Asia Raya.5
Partai-partai Islam seakan mendapatkan kekuatan kembali setelah Jepang
datang menggantikan posisi belanda.Jepang berusaha mengakomodasi dua
kekutan islam dan nasionalisme sekuler ,ketimbangan pimpinan tradisional (raja
dan bansawan). Karna menurut Jepang organisasi-organisasi islamlah sebenarnya
mempunyai massa yang patuh dan hanya dengan kekuatan agama penduduk bisa
dimobilisasi. Oleh karna itu organisasi non islam dibubarkan,maka organisasi-
organisasi besar islam seperti Muhammadiyah,NU, Persyariktan Ulama, Majlis
Islam A’la Indonesia (MIAI),yang kemudian dilanjutkan Masyumi,
diperkenankan meneruskan kegiatannya. Pemohonan Masyumi untuk mendirikan
barisan Hizbullah diterima oleh Jepang,sebuah wadah kemileteran bagi para santri
untuk mempersiapkan tenaga-tenaga militer yang ahli.
Pada babak pertamanya memang pemerintah Jepang menampakkan diri
seakan-akan membela kepentingan Islam, yang merupakan suatu siasat untuk
kepentingan Perang Dunia ke II.
Untuk mendekati umat Islam Indonesia mereka menempuh kebijaksanaan antara
lain :

5
 Kantor Urusan Agama yang pada zaman Belanda disebut : Kantor Voor
Islamistische Saken yang dipimpin oleh orang-orang Orientalisten
Belanda, diubah oleh Jepang menjadi Kantor Sumubi yang dipimpin oleh
ulama Islam sendiri yaitu K.H. Hasyim Asy’ari dari Jombang dan di
daerah-daerah dibentuk Sumuka.
 Pondok pesantren yang besar-besar sering mendapat kunjungan dan
bantuan dari pembesar-pembesar Jepang.
 Sekolah negeri diberi pelajaran budi pekerti yang isinya identik dengan
ajaran agama.

Di samping itu pemerintah Jepang mengizinkan pembentukan barisan


Hisbullah untuk memberikan latihan dasar kemiliteran bagi pemuda Islam.
Barisan ini dipimpin oleh K.H. Zainul Arifin.
Pemerintah Jepang mengizinkan berdirinya Sekolah Tinggi Islam di
Jakarta yang dipimpin oleh K.H. Wahid Hasyim, Kahar Muzakir dan Bung Hatta.
Para ulama Islam bekerja sama dengan pemimpin-pemimpin nasionalis diizinkan
membentuk barisan Pembela Tanah Air (Peta). Tokoh-tokoh santri dan pemuda
Islam ikut dalam latihan kader militer itu, antara lain : Sudirman, Abd. Khaliq
Hasyim, Iskandar Sulaiman, Yusuf Anis, Aruji Kartawinata, Kasman
Singodimejo, Mulyadi Joyomartono, Wahib Wahab, Sarbini Saiful Islam dan lain-
lain. Tentara pembela Tanah Air inilah yang menjadi inti dari TNI Sekarang.
Umat Islam diizinkan meneruskan organisasi persatuan yang disebut : Majelis
Islam A’la Indonesia (MIAI) yang bersifat kemasyarakatan.6
Dalam kelompok nasionalis dibentuk lembaga-lembaga baru pada saat
pemerintahan Jepang ,seperti Gerakan Tiga A yakni Nippon Chaya Asia ,Nippon
Pelindung Asia,Nippon Pemimpin Asia,tspi hanya bertahan beberapa bulan sejak
Mei 1942 dan Pusat Tenaga Rakyatyang didirikan 1943,pengembangan putra
dumulai April 1943 dan sebagai pemimmpin tertingginya adalah Soekarno yang

6
dipimpin oleh Hatta,KI Hajar Dewantara,dan K.H.Mas Mansur,mereka dikenal
dengan empat serangkai pemimpin bangsa.7
Dari empat serangkai itu tercermin sebagai tokoh nasionalis sekuler lebih
dominan dalam gerakan kebangsaan daripada golongan islam.Kemudian Jepang
menjanjikan kemerdekaan pada rakyat Indonesia dengan janji mengeluarkan
maklumat Gunseikan nomor 23/29 April 1945 tentang pembentukan Badan
Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI).Berbeda
dengan stuasi sebelumnya dimana kalangan islam mendapat layanan dari jepang
,keanggotaan BPUPKI didominasi oleh golongan nasionalis sekuler yang ketika
itu lazim disebut dengan golongan kebangsaan,dan didalam inilah soekarno
mencetuskan ide pancasila.
Meskipun dalm perumusan pancasila itu terdapat prinsip ketuhanan ,tetapi
terkesan Negara dipisahkan dari agama. Setelah itu dialog resmi ideology antara
dau golongan terbukti dalam suatu forum musyawarah. Panitia Sembilan,
semacam sebuah komisi dari forum itu membahas hal-hal yang sangat mendasar
,prembule UUD. Lima orang mewakili golongan nasionalis sekuler yakni
soekarno ,Hatta,Yamin,Maramis dan Subardjo.Adapun yang mewakili golongan
islam ada 4 orang Agus Salim, Abdul Kahar Muzakir, Wahid Hasyim,dan
Abikusno Tjikrosujoso. Kompromi yang dihasilkan atas musyawarah ini dikenal
dengan Piagam Jakarta.
Sila pertama yang merupakan prinsip ketuhanan berarti kewajiban
melakukan syariat islam bagi pemeluk-pemeluknya. Kalimat tersebut dabahas lagi
pada siding pleno ,Piagam Jakarta diterima sebagai muqadimah konstitusi dengan
alasan bahwa hal itu nerupakan suatu kompromi yang dicapai dengan susah
payah. Menjelang kemerdekaan setelah Jepang tidak dapat menghindari kekalahan
dari tentara sekutu, BPUPKI ditingkatkan menjadi Panitia Persiapan
Kemerdekaan Indonesia (PPKI). BPUPKI khusus untuk pulau Jawa ,PPKI
merupakan perwakilan daerah seluruh kepulauan Indonesia.
Perubahan tersebut menyebapkan banyak anggota BPUPKI tidak muncul
lagi termasuk beberapa orang Panitia Sembilan .Persentase nasionalis Islam

7
merosot tajam. Suasana demikian hatta dalam sidang PPKI setelah kemerdekaan
berhasil dengan mudah meyakinkan anggota bahwa hanya dengan konstitusi
sekuler yang mempunyai peluang untuk diterima mayoritas rakyat Indonesia.

C. Politik Islam Masa Penjajahan Belanda


Ketika penjajah belanda semakin meluas,maka muncullah gerakan protes
petani dipimpin ulama lokal untuk melawan Belanda dan pembantu-pembantu
raja-raja tradisional yang dianggap kafir.para petani dan ulama lokaln
menganggap gerakan itu sebagai perang suci ,perang terhadap kafir. Di antara
gerakan protes petani local yang dianggap terbesar adalah yang terjadi di Cilegon
tahun 1888 M.
Faktor pendorong terjadinya gerakan-gerakan protes ini ,antara lain situasi
Kolonial yang menghimpit kehidupan rakyat,kondisi yang brtentangan dengan
kaidah-kaidah agam islam,pelarangan umat islam melakukan ibadah,tindakan
yang semena-mena,penggusuran tanah milik rakyat yang subur untuk tanaman
tebu,kerja paksa,pajak yang memeras,penderitaan rakyat akibat ketidak adilan dan
pemerasan tuan tanah,penumpukan rasa dendam,rasa kecewa,tekanan ekonomi
yang sangat berat yang kemudian dipersatukan dengan semangat jihad menjadi
gerakan fanatic dan radikal.
Sepanjang abad ke-18 di Sumatra penuh pergolakan. Ulama dan pedagang
arab berdatangan menimbulkan suasana baru dalam kehidupan keagamaan karena
mulai munculnya cikal bakal repormasi ortodoks (pemurnian keagamaan). Pada
saat itu berperang kerajaan Riau yang berakhir ketika gabungan Riau-Johor
dikalahkan Belanda. Disusul Palembang besar dan menjadi pusat pengembangan
islam, ditandai oleh Insititusionalisme ketentuan fikih kedalam struktur kerajaan.
Di abad ini penyebaran tarekat samaniyah juga semakin marak, tarekat yang kelak
mengadakan perlawanan terhadap Belanda yang berusaha menguasai isatana
Palembang.
Walaupun perang ini kalah tetapi islam makin berkembang dibawah
pimpinan yang menyingkir dari kerajaan Belanda seperti sisa-sisa tentara perang
padri di pedalaman tanah batak menjadi sebagian suku batak memeluk islam.
Perlawanan yang dilakukan umat islam terhadap penjajahan belanda:
1. Perang faderi di Minang Kabau
Gerakan yang dikenal dengan nama paderi ini dilakukan melalui ceramah di
surau dan masjid.perang ini terjadi 21 Februari 1921 setelah perjanjian kaum
adat dan Belanda di tanda tangani.
2. Perang dipenegoro
Perang ini merupakan perang terbesar yang di hadapi colonial Belanda . selain
hidup rakyat yang di tindas belanda ,latar belakang terjadinya perang ini adalah
rencana pemerintah belanda untuk membuat jalan dan menerobos tanah milik
pangeran dipenogoro dan harus membongkar makam keramat.tujian perang ini
adalah untuk mencapai cita-cita luhur mendirikan masyarakat yang bersendikan
agama islam, mengembalikan keluhuran adat jawa yang bersih dari pengaruh
barat.[20]
3. Perang banjar masin
Perang ini dilatarbelakangi oleh campur tangan belanda dalam menentukan siapa
yang akan menjadi raja muda sebagai pengganti sultan, apabila sultan berkuasa
wafat.
4. Perang aceh
Awal mula penyebap perang ini adalah pada tanggal 30 Maret 1857 di
tandatangani kontrak antara aceh dengan pemerintahan Belanda yang berisi
kebebasan perdagangan .kontrak ini memberi kebebasan pada belanda disana dan
di perkuat Traktat siak yang ditanda tangani pada tahun itu juaga. Sultan Aceh
menentang isi traktat tersebut karna bertentangan dengan hegemoni Aceh.[21]

D. Masa Penjajahan Jepang


Sebagai penjajah Jepang jauh lebih kejam dari Belanda. Jepang merampas
semua harta milik rakyat untuk kepemtingan perang sehingga rakyat mati
kelaparan. Pada masa Belanda ada istilah kerja rodi maka dizaman Jepang
menjadi romusa jika kerja rodi masih bekerja paksa dikampung sendiri maka
romusa dikirim jauh sampai kepedalaman Burma dan Thailand untuk membangun
jalur kereta api yang menhhubungkan Birma-Bangkok melalui Konbury. Para
romusa diperlakukan sangat buruk makan kurang smentaradipaksa kerja dengan
keras. Diantara tiga ratus ribu romusa yang dikirim keluar negeri hanya tujuh
puluh ribu yang pulang dengan selamat setelah perang selesai.[22]
Islam akan dihapus dan diganti dengan agama Shinto oleh karena itu
bahasa dan aksar arab dilarang, walaupun nanti larangan itu dicabut ketika jepang
sudah kepepet hampir kalah. Jepang sebenarnya lebih kafir daripada Belanda.
Jepang mempunyai tujuan untuk me-Nippon-kan Indonesia kalau Belanda
menjadikan bangsa Indonesia Irlander penduduk kelas dua Jepang ingin
menghilangkan kebangsaan Indonesia menjadi Nippon. Untuk mempercepat
usaha itu Jepang melakukan cara-cara sebagai berikut:

1. Membersihkan kebudayaan barat, kebudayaan islam diganti dengan


kebudayaan Jepang. Langkah yang pertama menjadikan bahasa Jepang
sebagai bhasa resmi
2. Mengubah system pendidikan. Jepang mengetahui bahwa jalur yang paling
inti untuk me-Nippon-kan bangsa Indonesia adalah melalui pendidikan.
3. Membentuk barisan pemuda. Jepang berusaha untuk melatih dan
memobilisasi pemuda dan santri dengan latihan perang senjata bamboo
runcing
4. Memobilisasi pemimpin islam. Islam adalah alat yang paling efektif
berkomunikasi dengan masyarakt oleh karena itu jepang memanfaatkan
untuk menyebarkan kebudayaanya. Membentuk organisasi baru. Untuk
kepentingan Nipponosasi jepang membtuhkan suatu organisasi muslim
yang menghimpun muslim Indonesia. Organisasi buatan jepang itu adalah
sebagai berikut:
a. Shumubu (Departemen agama buatan Jepang, dibentuk Maret
1942. pada tanggal 1 April 1944 disetiap karesidenan di Jawa di
buka kantor wilayah dengan nama Shumuka. Tanggal 1 oktober
1943 Husin Djadiningrat diangkat menjadi Shumubu. Tanggal 1
Agustus 1944 digantikan oleh Kh Hasyim Asyari.
b. Majelis Suro Muslimin Indonesia dibentuk tanggal 24 oktober
1943.[23]

PENDIDIKAN ISLAM PADA ZAMAN KOLONIAL


A. Pendidikan Zaman Belanda
Sejak dari zaman belanda VOC kedatangan mereka di Indonesia sudah
bermoyif ekonomi,politik dan agama,dalam hak actroi VOC terdapat saru pasal
yang berbunyai “ badan ini harus berniaga di Indonesia dan bila perlu boleh
perperang. Dan harus memperhatikan perbaikan agama Kristen dengan
mendirikan sekolah”.
Terhadap pendidikan islam, semula Belanda (tahun 1610 M)bersikap
membiarkan saja menurut system kerajaan Mataram.Namun, mereka lambat laun
mengubah pendidikan Islam secara sedikit dei sedikit.Sejak perjanjian Giyanti
(tahun 1755 M), Belanda mulai berusaha melumpuhkan pengaruh Islam, dimulai
didaerah yang sudah dikuasai di Yogya dan Surakarta.
Dalam surat edarannya kepada para Bupati berisi : “Dianggap penting untuk
secepatnya mengadakan peraturan pemerintah yang menjamin merata
kemampuan membaca dan menulis bagi penduduk pribumi agar mereka dapat
menaati undang undang dan hukum Negara.
Dari surat edaran diketahui bahwa Belanda mengaggap pendidikan agama
islam yang diselenggarakan di pondok pondok pesantren , mesjid, musallah,
dianggap tidak membantu pemerintah Belanda.
Kemunduran pendidikan Islam itu sampai puncaknya sebelum tahun 1900
Masehi yang meliputi seluruh Indonesia. Bahkan pada tahun 1882 Belanda
membuat badan khusus yang bertugas mengawasi kehidupan beragama dan
pendidikan islam. Tahun 1925 Belanda mengeluarkan peraturan lebih ketat,
bahwa tidak semua kiai boleh memberikan pelajaran mengaji. Peraturan itu
dibabkan tumbuhnya organisasi pendidikan Islam, seperti muhammadyah,
syarikat islam, al irsyad, nahdatul wathan, dan lain – lain.Tahun 1932 keluar pula
peraturan yang dapat memberantas dan menutup madrasah dan sekolah yang tidak
izinnya yang disebut Ordonisasi Sekolah Liar. Peraturan ini dikeluarkan setelah
muncul gerakan nasionalisme –Islamisme pada tahun 1928 berupa Sumpah
Pemuda. Selain itu sekolah Kristen yang banyak mendapat kritikan dari rakyat
sekitar, juga untuk menjaga dan menghalangi masuknya pelajaran agama di
sekolah umum yang kebanyakan muridnya beragama Islam, maka pemerintah
belanda mengeluarkan poeraturan yang disebut “Netral Agama”.
Susunan pendidikan islam pada masa perubahan adalah sebagai berikut :
1. Pengajian alquran masih sama sebelum tahun 1900.
2. Pengajian kitab terdiri dari :
a. Menagaji nahwu dengan memakai kitab Ajrumiyah
Asymawi.Syaikh kholod, Azhari,Alfiyah, Asymuni, dan lain-
lain
b. Sharaf : Al-Kailani,Taftazani
c. Fiqih : Fath al-Qarib,Fath al-Muin,Fath al-wahab
Mahalli,kadang-kadang sampai Tuhfah dan Nihayah.

B. Pendidikan Zaman Kolonial Jeapang


Untuk menarik dukungan rakyat Indonesia Jepang membolahkan didirikan
sekolah-sekolah agama dan pasantren-pasantren yang terbebas dari pengawasan
jepang. Jepang menempuh kebijaksanaan sebagai berikut:
1. Kantor urusan agama yang apda zaman Belanda disebut sebagai kantor
Voor Islanistische Saken yang dipimpin oleh oriantalis Belanda diubah
menjadi sumbu yang dipimpin ulama islam sendiri , yaitu K.H.H asyim
Asyari dari jombang dan di daerah-daerah disebut sumuka.
2. Pondok yang besar-besar mendapat kunjungan dan bantuan dari
pembesar Jepang.
3. Sekolah-sekolah negeri diberi pelajaran budi pekerti /agama .
4. Membentuk barisan hizbullah yangb member latihan dasar kemiliteran
pemuda islam (santri-santri) dipimpin oleh K.HZainul Arifib.
5. Jepang mengizinkan berdirinya Sekolah Tinggi Islam dipimpin oleh
K.H.Wahid Hasyim,Kahar Muzakkir, dan Bung Hatta.
6. Ulama islam bekerja sama dengan pemimpin nasionalis membentuk
barisan pembela Tanah Air (PETA).
7. Umat islam mendirikan Majelis Syuro Muslimin Indonesia (Masyumi).

Maksud dari pemerintahan jepang adalah agar kekuatan umat islam dan
nasionalis bias diarahkan untuk kepentingan memenangkan perang yang dipimpin
jepang.
Pada masa pemerintahan Jepang ,sekolah dasar dijadikan satu macam
yaitu sekolah dasar enam tahun,sebenarnya Jepang mengadakan penyeragaman ini
untuk memudah untuk memudahkan pengawasan,baik dalm isi maupun
oenyelenggaraannya. Ternyata menguntungkan bagi Indonesia di kemudia hari.
System pengajaran dan struktur kurikulum ditunjukkan untuk keperluan perang
Asia Timur Raya.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Setelah Islam datang ke Indonesia banyak perubahan-perubahan yang
terjadi terutama bagi rakyat yang menengah ke bawah. Mereka lebih di hargai dan
tidak tertindas lagi karena islam tidak mengenal sistem kasta, karena semua
masyarakat memiliki derajat yang sama. Islam juga membawa perubahan-
perubahan baik di bidang politik, ekonomi dan agama. Islam juga bisa
mempersatukan seluruh masyarakat Indonesia untuk melawandan mengusir para
penjajah.
Umat Islam di Indonesia pada fase penjajahan Belanda dan Jepang
mengalami penderitaan yang luar biasa berat. Hal di sebabkan oleh kebijakan
penjajah yang di berlakukan bagi masyarakat pribumi. Berdasarkan pembahasan
diatas dapat disimpulakan kebijakan yang di buat kedua penjajah ini terdapat
perbedaan. Kebijakan yang di buat Belanda lebih bersipat diskriminatif, yaitu
melihat status sosial dalam masyarakat, sering menekan bahkan kadang berusaha
menghapus atau menyingkirkan. Diantara kebijakan diskriminatif yang di buat
Belanda yaitu adanya Asosiasi pendidikan, ordonasi kebudayaan, ordonasi
sekolah liar.
Kebijakan yang dibuat Jepang dalam kaitanya dengan umat Islam lebih
bersifat longgar dan demokratis. Karena tujuan utama mereka adalah berambisi
untuk memenangkan peperangan menguasai Asia Raya, dikenal slogan (Nipon
cahaya Asia; Nipon pelindung Asia dan Nipon pemimpin Asia). Jepang menyebut
dirinya sebagai “Saudara Tua” rakyat Indonesia. Dalam hal-hal tertentu pemuka
umat Islam diberikan kekuasaan dan keleluasaan mengembangkan agamanya
menyamakan jenis sekolah untuk mendapatkan bantuan, termasuk kebijakan yang
berkaitan dengan Kantor Urusan Agama (shumuka), Masyumi, PETA, dan
Hizbullah.Namun dari realitas yang terjadi, kebijakan itu ternyata memiliki
kesamaan tujuan yaitu bagaimana mengekploitasi dan mempolitisir umat Islam
dan kekayaan bumi Nusantara.
Selama jaman penjajahan barat itu perjalanan proses kritenisasi di
Indonesia kedatangan bangsa barat memang telah membawa kemajuan teknologi.
Tetapi tujuannya adalah untuk meningkatkan hasil penjajahannya bukan untuk
kemakmuran bangsa yang dijajah. Begitu pula di bidang pendidikan. Mereka
memperkenalkan sistem dan metode baru tetapi sekedar untuk menghasilkan
tenaga yang dapat membantu kepentingan mereka dengan upah yang murah
dibandingkan dengan jika mereka harus mendatangkan tenaga dari barat.
Maksud dari pemerintahan Jepang ialah supaya kekuatan umat Islam dan
nasionalis dapat dibina untuk kepentingan perang Asia Timur Raya yang dipimpin
oleh Jepang. Jepang membentuk badan-badan pertahanan rakyat seperti Haihoo,
Peta, Keibondan sehingga penderitaan rakyat lahir dan batin makin tak
tertahankan lagi. Malah menjadi kekuatan bagi umat islam dan bangsa Indonesia.

3.2. Saran
Penulis yakin dalam penulisan ini masih banyak kesalahan. Untuk itu
kritik,saran,komentar sangat diperlukan untuk memperbaiki tugas ini untuk
selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA

ALfian,Dkk..2007.Islam di Asia Tenggara..Jakarta: PT Raja Grafindo


Badri ,Yatim.2008.Sejarah Peradaban Islam,Jakarta:PT Raja Grafindo Persada
Badri Yatim. Sejarah Peradaban Islam, Dirayah Islami II. Jakarta : Rajawali Pers.
Edisi I. 2008.
Badri, yatim. 2004.Sejarah Peradaban Islam.Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
Description: Islam di Indonesia Fase Kolonial Rating: 4.5 Reviewer: Salman
Syuhada ItemReviewed:Islam di Indonesia Fase Kolonial
Drs. Hasbullah. 2001.Sejarah Islam di Indonesia.Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada
Hasbullah .1996.Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia. Jakarta:,Rajawali Pers
Kartodirdjo,Sartono.1987.Pengantar Sejarah Indonesia Baru,Jakarta : PT
Gramedia
M. Sukardjo, Ukim Komarudin. Landasan Pendidikan Konsep dan Aplikasinya.
Jekarta : Rajawali Pers. 2009.
Mansur.2005.Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia.Jakarta: Departemn Agama
Sunanto, Musyrifah.2005.Sejarah Peradaban Islam Indonesia.Jakarta:,PT Raja
Grafindo Persada
Zuhairini, dkk. Sejarah Pendidikan Islam. Jakarta : Bumi Aksara. 2008.

Anda mungkin juga menyukai