4 Mei 13 | 19:53
Nama Sawerigading, sampai saat ini masih membekas dalam ingatan cultural
masyarakat,bukan hanya di Luwu,Sulawesi Selatan,namun juga di berbagai daerah di
Nusantara ini bahkan sampai kemanca Negara.sosok lelaki ini dikenal sebagai manusia
perkasa keturunan dewa yang memiliki kemampuan yang luar biasa.Ia mengembara
keberbagai tempat dan kehadirannya kerap dikaitkan dengan benda atau berdirinya sebuah
kerajaan.Namanya termaktup jelas dalam Sureq Galigo.
Meski nama Sawerigading sebagai sosok yang menyejarah sangat dikenal,namun masih
banyak yang belum mengetahui nama lain dari tokoh heroik ini.Nama-nama Sawerigading
dan artinya ini dijelaskan dalam Sureq Galigo.Pemberian nama /gelar kepada Sawerigading
disebabkan kesaktiannya dan kepribadian yang dimilikinya.adapun nama/gelar yang
dimilikinya yaitu:
Sawerigading adalah seorang Putra Mahkota Kerajaan Luwu yang dilahirkan di Kerajaan
Luwu [Kabupaten Dati II Luwu] di salah satu Kampung yang bernama Pensiumuni [Ussu]
wilayah Kecamatan Malili yang terletak +_ 170 KM dari Kota Palopo.[Daerah ini sekarang
berada dalam wilayah Kabupaten Luwu Timur.Daerah Luwu sejak tahun 2000 telah
dimekarkan menjadi 3 Kabupaten dan 1 Kota yakni Luwu,Luwu Utara,Luwu Timur dan Kota
Otom Palopo].
Sawerigading terlahir dari seorang Ibu Maddaratakku bernama We Datu Sengngeng [dari
Kerajaan Tompo Tikka] dan nama bapaknya ialah Batara Lattu yang merupakan Pajung/Datu
yang ke II di Kerajaan Luwu.Sawerigading dilahirkan dalam keadaan kembar.Saudara
kembarnya adalah seorang Putri yang diberi nama Etenri Abeng [We Tenri Abeng]
Sawerigading termasuk pemuda yang gagah perkasa dan tangkas.bentuk hidung dan sinar
matanya yang menarik,bentuk gigi dan bibirnya yang kemerah-merahan yang sangat
mempesona.seluruh pasangan anggota badannya sangat serasi.Begitulah yang diuraikan
dalam Buku La Galigo; Mappuji Pujinna Panre Patangnga,mengatakan �Malebbi lingkajo
La Tenri Tappu� .Artinya,Mulia asli keseluruhan anggota badan La Tenri Tappu
[Sawerigading].
Sawerigading terkenal sebagai orang yang sakti di samping ahli di bidang perang dan
pelayaran.Ia seorang kelana/pengembara yang gagah berani dan di segani dimana-
mana.Sawerigading termasuk pengembara yang pernah berkelana ke seluruh negeri yang ada
di Asia Tenggara dan Timur Jauh. Kesaktian yang dimiliki Sawerigading antara lain,dapat
berperang melawan musuhnya di atas angkasa,dapat memindahkan Gunung,dapat
menghidupkan kembali pasukannya atau pasukan musuh yang gugur dalam medan
peperangan dan juga dapat menjadikan ayam putih menjadi ayam hitam dan lain
sebagainya.seperti dalam syair lagu Tari Jaga Sulassana yang mengatakan: Sulassana
napabongngo,panre napakawewe,rimannaungenna..yang artinya:Ahli hukum menjadi
bodoh,cendekiawan tercengang,perlakuan yang di sertai mauna dari Tuhan [Hidayatu
minallah].
Kesaktian dan kemampuan yang dimiliki Sawerigading ini dapat di kategorikan sebagai
mu�jizat laksana Nabi.karenanya Sawerigading dapat di kategorikan sebagai Nabi tapi
bukan Rasul.benar atau salah kita kembali kepada Tuhan.hal ini dapat dibuktikan ketika
Sawerigading berusaha untuk lebih memantapkan /meyakinkan keyakinan-nya serta sumber
pemberi kesaktian yang dimilikinya [Prilaku yang luar biasa],maka iapun menghadap kepada
ayahnya Batara Lattu.
Dengan kesaktian yang dimilikinya. Sawerigading menanyakan tentang Yang Maha Kuasa
Sang Pencipta Alam Semesta.Seketika itu ayahnya,Batara Lattu,menyuruh Sawerigading
menanyakan selanjutnya ke ayah Batara Lattu yang bernama Batara Guru [Pajung/Datu I di
Kerajaan Luwu] yaitu nenek dari Sawerigading.
Artinya:
Bila hamba telah cinta Kepada Tuhannya,Maka Tuhan Cinta juga kapada Hambanya
sehingga hamba diliputi dan dianugrahi rahmat Kekuatan.Dengan khasiat Munaja
/Mappinagrakka tersebut Sawerigading semakin menunjukkan keyakinannya terhadap Tuhan
Yang Maha Esa.Sawerigading pun senantiasa mengucapokan doa:
Ulawengnga ri Nabie
Salakawa ri Malaikae
Intangnga Ri Allataalah
Artinya:
Ya Tuhanku berikanlah nilai Emas atas Nabi,dan Perak atas Malaikat,Serta nilai Intan atas
Allah SWT.
Pencapaian yang dialami oleh Sawerigading terhadap KeEsaan Tuhan membuat Datu Dewata
Mattenru Alameng Massulengka pun bertanya :
Secara syariat, kalimat tersebut dapat diterjemahkan bahwa;Untuk melihat Tuhan terlebih
dahulu harus melalui prosesmati.Melalui mati baru akan bertemu dengan Syurga.Sedangkan
bila dikaji secara mendalam menurut Ilmu Tasauf,maka kalimat tersebut dapat dipahami
maknanya bahwa;Mati/fana�hilang diri[insun] lenyap dalam Tuhan baru bertemu dengan
penyaksian suci murni tiada taranya dan sesamanya..Berdasarkan pengertian/pemaknaan
inilah yang dicapai oleh Sawerigading.Akan tetapi pengertian ini tergantung tingkat Ilmu
Pengetahuan yang dimiliki seseorang.
4.Tingkat Pengetahuan Kamalul Yakin. Tingkat Kamalul Yakin;Adalah tingkat yang sudah
mencapai kesempurnaan yaitu disamping sudah melihat dan menyaksikan dengan mata
kepala sendiri,juga telah pernah merabah dan mencium dan merasakan �HAJARATUL
ASWAD� yang ditancapkan pada Baitullah dimana batu tersebut berasal dari Syurga yang
dapat menjadi saksi kelak di hari kemudian bagi ummat yang telah pernah Menziarahi,baik
yang langsung maupun dengan isyarat melalui tangannya.
Konon bekas perahu Sawerigading itu ditinggalkan di pulau Selayar dan tetap dipelihara baik
dan dijadikan barang sakti oleh Masyarakat Pulau selayar dan di pulau Selayar terdapat juga
suku Luwu sejak zaman Sawerigading.perjalanannya pun diteruskan ke barat mengarungi
Laut Jawa dan singgah di Pulau Bali dan mendapat tantangan yang pertama dalam
perjalanannya dan berhasil di kalahkan oleh Sawerigading.Dari peristiwa itulah penamaan
Bali diberikan dan jika diterjemahkan ke dalam bahasa Luwu, Bali berarti Lawan. Seterusnya
Sawerigading melanjutkan perjalanannya melaluiLautan Tiongkok dan tiba di Benua Cina.
Karena Sawerigading ingin mempersunting adik kandungnya,maka ayah Batara Lattu dan
ibunya We Datu Sengngeng merasa susah memecahkan persoalan ini. Maka kedua orang tua
Sawerigading memanggil Rajeng Maddopa yang dianggap berpengalaman dan di segani di
Negeri Luwu. Namun,Sawerigading yang sudah begitu mendalam cintanya kepada adiknya
tidak menghiraukan nasehat Rajeng Maddopa.
Melihat kekerasan pendirian kakanya,Etenri Abeng kemudian memohon kepada ayah serta
ibunya untuk mencoba memberi pengertian terhadap kakanya Sawerigading,akan tetapi
sebelum Etenri Abeng memberikan petunjuk,ia meminta agar semua sepupu sekalinya
sebanyak 40 orang ikut hadir menyaksikan di Istana Luwu.setelah berkumpul,Etenri Abeng
keluar dari Guarinya [Kamar] sambil menuju tempat diaman sawerigading duduk dan
langsung memberikan peringatan serta petunjuk kapada Sawerigading sebagai berikut:
Mendengar pernyataan adiknya, Sawerigading lalu bertanya,� kalau demikian perahu mana
yang saya gunakan? �. Maka Etenri Abeng memberikan jawaban dengan petunjuk: Ada
kayu di Mangkutu,kayu Betao yang tumbuh sendiri,yang dijadikan tempat agung Ular Sawah
menrelli,beserta Lipan bersusu-susun,dan menjadi tempat bersarang berbagai macam burung.
Kayu inilah yang dibuat perahu untuk di pakai berlayar menuju ke tanah Cina untuk
memperistri-kan We Cudai.Ketika pohon ini di tebang menimpa gunung dan mengakibatkan
gunung tersebut terbelah dua. Dan akhirnya diberi nama Bulu Poloe yang artinya Gunung
Patah yang terletak di Wilayah Malili.akan tetapi jika melalui jalur ini harus lebih berhati-hati
sebab,konon jalur tersebut di kramatkan oleh sebahagian Masyarakat Luwu.
Engkau wahai Tuan laksana angin sedang kami laksana daun Kayu.dimana angin bertiup
disitulah kami terdampar. Pengakuan kekalahan Sattia Bonga kepada Sawerigading yang
akhirnya Sawerigading memberikan bantuan kepada sattia Bonga untuk mengangkut
pasukannya kembali di pangkalannya semula. Setelah semua musuh yang menantang
Sawerigading dikalahkan, perjalanan pun diteruskan dan akhirnya tiba dengan selamat di
Cina dan kemudian berhasil menikahi We Cudai.
CINRELLANA SAWERIGADING
Cinrellana berasal dari bahasa Luwu yang terdiri dari dua suku kata yakni Cinre dan Lana
yang berarti,� Ada dan Tidak ada �. Jadi apabila kata Cinrellana ini ditafsirkan ke dalam
bahasa Indonesia adalah kurang lebih artinya adalah sesuatu yang di asingkan.
Jadi,misalnya,seseorang yang di asingkan,seakan berada di antara ada dan tidak ada.
Cinrellana adalah peristiwa yang terdiri atas diri Sawerigading bersama istrinya We Cudai
setelah tiga tahun lamanya bersama istrinya hidup berkasih sayang di Cina.Ketika rombongan
Sawerigading tiba di Luwu mereka disambut dengan meriah dan penuh keakraban oleh
Masyarakat Luwu hingga memasuki istana ayahnya [Batara Lattu] dalam keadaan yang aman
dan tentram.
Setelah berkumpul Datu Dewata di Watang-pare ][Ibu kotra Kerajaan Luwu] akhirnya
merekapun mengambil keputusan sebagai berikut:
5.Lino�,sebab Al-Qur�an akan di turunkan yang sudah seribu tahun diciptakan oleh Yang
Maha Kuasa Allah SWT.
6.Sawerigading harus menigglkan Tanah Luwu dengan jalan diasingkan ke daerah Datuknya
Guru Riselleng di Toddattoja.
Sejak tenggelamnya Sawerigading bersama rombongannya ke Boro Liu itu hingga sekarang
keadaan Sawerigading tidak di ketahui.Apakah ia masih hidup atau sudah meninggal.Pada
saat Sawerigading di tempat perasingannya itulah Al-Qu�an baru di Nuzulkan dengan
perantara Malikat Jibril kepada Nabi Muhammad SAW di Gua Hira {Makkatul
Mukarramah].