Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

FISIKA LINGKUNGAN

“MATAHARI SEBAGAI SUMBER ENERGI ALTERNATIF”

OLEH:

DIZA YULIANA (14033082)

EVERLY ABERTA (15033105)

HONI HELMIZA (15033003)

SHARMILA (15033081)

SYAFRI (15033082)

YUDIA LAILI (15033134)

DOSEN PEMBIMBING: Drs. GUSNEDI, M.Si

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2017
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta hidayah-Nya
kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul “Energi
Matahari”. Makalah ini kami susun sebagai syarat untuk memenuhi tugas mata kuliah
“Fisika Lingkungan”.
Dalam penyusunan makalah ini, kami memperoleh banyak bantuan dari berbagai
pihak. Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Drs. Gusnedi, M.Si selaku dosen
pembimbing yang telah memberikan bimbingan dan arahan sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini.

Penyusun menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun
agar makalah ini dapat lebih baik lagi. Akhir kata penulis berharap makalah ini dapat
memberikan wawasan dan pengetahuan kepada para pembaca pada umumnya dan pada
penulis pada khusunya.

Padang , 1 November 2017

Penulis

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................i

DAFTAR ISI....................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ...................................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................. 2

1.3 Tujuan ................................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN ...................................................................................................... 3

2.1 Energi Matahari..................................................................................................... 3

2.2 Pemanfaatan Energi Surya ................................................................................... 4


2.3 Daya Panel Surya.................................................................................................. 10
2.4 Keuntungan dan kerugian energi panas matahari ................................................ 12
BAB 3 PENUTUP ............................................................................................................... 13
3.1 Kesimpulan........................................................................................................... 13

3.2 Saran .................................................................................................................... 13

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Energi erat kaitannya dengan alam dan teknologi. Dari alamlah energi dihasilkan
dan dengan teknologi energi akan dapat digunakan secara optimal. Saat ini kebutuhan
energi sangat meningkat, hal ini dipengaruhi adanya peningkatan pertambahan penduduk
dan aktivitas manusia. Pertumbuhan penduduk tiap tahunnya sangatlah pesat, kita lihat
saja di Indonesia, saat ini jumlah penduduknya sudah lebih dari 250 juta jiwa. Setiap
penduduk pasti melakukan aktifitas yang memanfaatkan berbagai sumber energi
Ketidakseimbangan permintaan dan penawaran energi yang didorong pesatnya
laju pertumbuhan penduduk dan pesatnya industrilisasi dunia, mengakibatkan
tersedotnya cadangan energi, khususnya energi fosil yang merupakan sumber energi
utama dunia.
Banyaknya negera di dunia yang sudah mulai sadar dan khawatir akan krisis
energi yang mengerikan ini sehingga tidak ada jalan lain yang bisa ditempuh kecuali dua
hal utama yaitu gerakan penghematan energi dan program penemuan sumber energi baru.
Dua program besar inilah saat ini menjadi perhatian besar bagi beberapa negara maju
seperti Jepang, Amerika, Jerman dan lain – lain. Krisis energi ini juga dialami pada
negera Indonesia. Banyaknya penduduk Indonesia yang memanfaatkan BBM baik unuk
kebutuhan pribadi maupun industri. Sehingga terjadinya kelangkaan dan meningkatnya
harga BBM di Indonesia
Memang terlihat dari hukum kekelan energi yang mengatakan bahwa energi tidak
bisa di musnahkan. Namun bukan berarti kita bersikap komsutif dalam pemanfaatan
energi di Bumi. Menurut pandangan kami, penghematan energi sangatlah diperlukan,
bukan hanya untuk kita, tapi juga untuk anak cucu kita di masa depan. Tetapi jika
kebutuhan akan energi juga banyak bagaimana cara mengatasinya
Cara mengatasinya ialah dengan energi alternatif. Energi alternatif artinya energi
pengganti, seperti energi surya atau matahari yang telah banyak di manfaatkan dibelahan
dunia dan jika di eksploitasi dengan tepat energi ini berpotensi mampu menyediakan
kebutuhan konsumsi energi dunia saat ini dalam waktu yang lebih lama

1
1.2 RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalanya sebagai berikut :
1. Apakah energi alternatif matahari ?
2. Bagaimana cara pemanfaatan energi matahari ?
3. Bagaimana keuntungan dari penggunaan energi panas matahari ?
4. Bagaimana kerugian dari penggunaan energi panas matahari ?

1.3 TUJUAN
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan dan manfaat penulisan adalah
sebagai berikut :
1. Mengetahui energi matahari
2. Mengetahui bagaimana cara pemanfaatan energi matahari.
3. Untuk bagaimana keuntungan dari penggunaan energi panas matahari.
4. Untuk bagaimana kerugian dari penggunaan energi panas matahari.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Energi Matahari


Matahari memancarkan energi dalam
bentuk radiasi elektromagnetik. Radiasi matahari
yang sampai ke permukaan bumi disebut insolation
(incoming solar radiation) yang mengalami
penyerapan (absorpsi), pemantulan, hamburan, dan
pemancaran kembali atau reradiasi. Radiasi
tersebut hanya sekitar 50% yang dapat diserap oleh bumi. Matahari sebenarnya
mempunyai posisi yang tetap dalam sistem tata suya, namun terlihatbergerak
melintasi langit ketika diamati dari permukaan bumi. Pergerakan matahari ini terlihat
nyata sebagai pengaruh dari rotasi bumi. Sebagai konsekuensi pergerakan ini, sudut
dimana sinar matahari jatuh secara langsung ke koordinat pengamat berubah secara
kontinu. Posisi matahari dapat diketahui dengan pengetahuan pengamat mengenai
garis lintang (latitude) dan garis bujur (longitude), disamping waktu dan tanggal
pengamatan. Perbedaan garis lintang dan bujur suatu daerah akan mempengaruhi
potensi energi matahari di daerah tersebut, oleh karena itu untuk mendapatkan energi
matahari yang optimal ada dua hal yang harus dipertimbangkan, yaitu sudut elevasi
dan sudut azimuth.
Energi surya atau matahari telah banyak dimanfaatkan di belahan dunia dan
jika dieksploitasi dengan tepat, energi ini berpotensi mampu menyediakan kebutuhan
konsumsi energi dunia saat ini dalam waktu yang lebih lama. Matahari dapat
digunakan secara langsung untuk memproduksi listrik atau untuk memanaskan
bahkan untuk mendinginkan. Potensi masa depan energi surya hanya dibatasi oleh
keinginan kita untuk menangkap kesempatan. Ada banyak cara untuk memanfaatkan
energi matahari. Tumbuhan mengubah energi matahari menjadi energi kimia dengan
menggunakan fotosintesis. . bagaimanapun istilah “ tenaga surya “ mempunyai arti
mengubah sinar matahari secara langsung menjadi panas atau energi listrik untuk
kegunaan kita. Dua tipe dasar tenaga matahari adalah “ sinar matahari “ dan
“Photovoltaic” ( photo = cahaya, voltaic = tegangan ). Photovoltaic tenaga matahari
melibatkan pembangkit listrik dari cahaya. Rahasia dari proses ini adalah penggunaan

3
bahan semi konduktor yang dapat disesuaikan untuk melepas elektron, partikel
bermuatan negatif yang membentuk dasar listrik.
Saat ini kita tahu bahwa matahari hanyalah bintang yang paling dekat dengan
kita. Kita menggunakan energi surya setiap hari dalam berbagai cara. Ketika kita
menggantung cucian dihalaman yang akan kering dibawah sinar matahari, kita
menggunakan panas matahari untuk melakukan kerja – mengeringkan pakaian.
Tanaman menggunakan cahaya matahari untuk memproduksi makanan. Dan
tumbuhan yang membusuk ratusan juta tahun yang lalu menghasilkan batu bara,
minyak dan gass alam yang kita gunakan saat ini. Jadi,bahan bakar fosil ini
sebenarnya merupakan sinar matahari yang disimpan berjuta-juta tahun yang lalu.

2.2 Pemanfaatan Energi Surya

Matahari adalah sumber energi utama yang memancarkan energi yang luar
biasa besarnya ke permukaan bumi. Pada keadaan cuaca cerah, permukaan bumi
menerima sekitar 1000 watt energi matahari per-meter persegi. Kurang dari 30 %
energi tersebut dipantulkan kembali ke angkasa, 47% dikonversikan menjadi panas,
23 % digunakan untuk seluruh sirkulasi kerja yang terdapat di atas permukaan bumi,
sebagaian kecil 0,25 % ditampung angin, gelombang dan arus dan masih ada bagian
yang sangat kecil 0,025 % disimpan melalui proses fotosintesis di dalam tumbuh-
tumbuhan yang akhirnya digunakan dalam proses pembentukan batu bara dan minyak
bumi (bahan bakar fosil, proses fotosintesis yang memakan jutaan tahun) yang saat ini
digunakan secara ekstensif dan eksploratif bukan hanya untuk bahan bakar tetapi juga
untuk bahan pembuat plastik, formika, bahan sintesis lainnya.Sehingga bisa dikatakan
bahwa sumber segala energi adalah energi matahari. Energi matahari dapat
dimanfaatkan dengan berbagai cara yang berlainan bahan bakar minyak adalah hasil

4
fotosintesis, tenaga hidro elektrik adalah hasil sirkulasi hujan tenaga angin adalah
hasil perbedaan suhu antar daerah dan sel surya (sel fotovoltaik) yang menjanjikan
masa depan yang cerah sebagai sumber energi listrik. Karena sel surya sanggup
menyediakan energi listrik bersih tanpa polusi, mudah dipindah, dekat
dengan pusat beban sehingga penyaluran energi sangat sederhana serta sebagai negara
tropis, Indonesia mempunyai karakteristik cahaya matahari yang baik (intensitas
cahaya tidak fluktuatif) dibanding tenaga angin seperti di negara-negara 4 musim,
utamanya lagi sel surya relatif efisien, tidak ada pemeliharaan yang spesifik dan bisa
mencapai umur yang panjang serta mempunyai keandalan yang tinggi.
Dalam keadaan cuaca yang cerah, sebuah sel surya akan menghasilkan
tegangan konstan sebesar 0.5 V sampai 0.7 V dengan arus sekitar 20 mA dan jumlah
energi yang diterima akan mencapai optimal jika posisi sel surya (tegak lurus)
terhadap sinar matahari selain itu juga tergantung dari konstruksi sel surya itu sendiri.
Ini berarti bahwa sebuah sel surya akan menghasilkan daya 0.6 V x 20 mA = 12 mW.
Jika matahari memancarkan energinya ke permukaan bumi sebesar atau , maka bisa
dibayangkan energi yang dihasilkan sel surya yang rata-rata mempunyai luas
bandingkan dengan bahan bakar fosil (BBM) dengan proses fotosintesis yang
memakan waktu jutaan tahun.
Energi panas matahari merupakan salah satu energi yang potensial untuk
dikelola dan dikembangkan lebih lanjut sebagai sumber cadangan energi terutama
bagi negara-negara yang terletak di khatulistiwa temasuk Indonesia, dimana matahari
bersinar sepanjang tahun.
Ada beberapa cara pemanfaatan energi matahari ,yaitu:
1. Pemanasan ruangan
2. Penerangan ruangan
3. Kompor matahari
4. Pengeringan hasil pertanian
5. Destilasi air kotor
6. Pemanasan air
7. Pembangkitan listrik

5
2.2.1 Pemanasan Ruangan
Ada beberapa teknik penggunaan energi panas matahari untuk
pemanasan ruangan, yaitu :
a) Jendela
Ini merupakan teknik pemanasan menggunakan energi panas matahari
yang paling sederhana. Hanya diperlukan sebuah lubang pada dinding untuk
meneruskan panas matahari dari luar masuk kedalam bangunan. Ada jendela
yang lansung tanpa ada kacanya dan ada yang menggunakan kaca. Untuk
mendapatkan panas yang optimal maka pada jendela dipasang kaca ganda.
Biasanya didaerah-daerah empat musim dinding atau tembok bangunan diganti
dengan kaca agar matahari bebas menyinari dan menghangatkan ruangan pada
saat musim dingin.

b) Dindin Trombe ( Trombe Wall )


Dinding trombe adalah dinding yang
diluarnya terdapat ruangan sempit berisi udara.
Dinding bagian luar dari ruangan sempit tersebut
biasanya berupa kaca. Prinsip kerjanya adalah
permukaan luar ruangan ini akan dipanasi oleh
sinar matahari, kemudian panas trsebut perlahan-
lahan dipindahkan kedalam ruangan sempit.
Selanjutnya panas didalam ruangan sempit
tersebut akan dikonveksikan kedalam bangunan melalui saluran udara pada
dinding trombe.
c) Greenhouse
Teknik ini hampir sama dengan dinding
trombe hanya saja jarak antara dinding masif
dengan kaca lebih lebar, sehingga tanaman bisa
hidup didalamnya. Prinsip kerja greenhouse
juga serupa dnegan dinding trombe. Panas
masuk melalui kaca kedalam greenhouse lalu
dikonveksikan kedalam bangunan untuk
menghangatkan ruangan atau menjaga suhu

6
ruangan tetap stabil meskipun pada waktu siang atau malam hari.

2.2.2 Penerangan Ruangan


Adalah teknik pemanfaatan energi matahari yang banyak dipakai saat
ini. Dengan teknik ini pada siang hari lampu pada bangunan tidak perlu
dinyalakan sehingga menghemt penggunaan listrik untuk penerangan. Teknik
ini dilaksanakan dengan mendesain bangunan yang memungkinkan cahaya
matahari bisa massuk dan menerangi ruangan dalam bangunan.

2.2.3 Kompor Matahari


Prinsip kerja dari kompoor matahari adalah dengan memfokuskan
panas yang diterima dari matahari pada suatu titik menggunakan sebuah cermin
cekung besar sehingga didapatkan panas yang besar yang dapat digunakan
untuk menggantikan panass dari kompor minyak atau kayu bakar.

2.2.4 Pengeringan Hasil Pertanian


Hal ini biasanya dilakukan oleh petani di desa-desa daerah tropis
dengan menjemur hassil panennya dibawah terik sinar matahari. Cara ini sangat
menguntungkan bagi para petani karena mereka tidak perlu mengeluarkan
biaya untuk mengeringkan hasil panennya.

2.2.5 Destilasi Air


Cara kerjanya adalah sebuah kolam yang
dangkal,dengan kedalaman 22mm hingga
50mm,ditutup oleh kaca. Air yang dipanaskan oleh
radiasi matahari,sebagian menguap,sebagian uap itu
mengembun pada bagian bawah pada permukaan
kaca yang lebih dingin. Kaca tersebut dimiringkan
sedikit 10 derajat untuk memungkinkan embunan
mengalir karena gaya berat menuju ke saluran
penampungan yang selanjutnya akan dialirkan
ketangki penyimpanan.

7
2.2.6 Pemanasan Air

Penyediaan air panas sangat diperlukan oleh masyarakat, baik untuk


mandi maupun untuk peralatan anti septic pada rumah sakit atau klinik
kesehatan. Penyediaan air panas ini, memerlukan biaya yang besar karena haru
tersedia sewaktu—waktu dan biasanya untuk memanaskan digunakan energy
fosil atau energy listrik. Namun dengan menggunakan pemanas energy surya
maka hal ini bukan merupakan hal besar karena pemanasan air dilakukan
dengan menyerap panas matahari dengn menggunakan kolektor sehingga tidak
memerlukan biaya bahan bakar.
Prinsip kerjanya adalah panas dari matahari diterima oleh kolektor
yang didalam terdapat pipa-pipa air. Panas yang diterima kolektor akan diserap
oleh air yang berada didalam pipa sehingga suhu air meningkat. Air dingin
dialirkan dari bawah sedangkan air panas dilewat dari atas karena massa jenis
air panas lebih kecil dari padaa massa jens air dingin ( prinsip termosipon). Air
ini lalu masuk kedalam penyimpanan panas. Pada penyimpanan panas , panas
dari air ini akan dipindahkan ke pipa yang berisi air yang lain yang merupakan
persediaan air antiseptic/ yang lainnya. Sedangkan air yang bersal dari
kolektor akan diputar kembali ke kolektor dengan menggukan pompa atau
hanya hanya menggunakan prinsip trmosipon. Penyedian air panas akan
disimpan dalam tangki penyimpanan yang terbuat dari bahan isolato termal.
Dalam system ini terdapat pengontrol suhu jika suhu air panas yang dihasilkan
kurang dari yang diinginkan maka air akan dimasukkan kembali ke tangki
penyimpanan panas untuk dipanaskan kembali.
Kolector yang digunakan pada pemanas tenaga air panas ini adalah
kolektor surya plat datar yang bagian atasny terbuat dari kaca yang berwarna

8
hitam redup sedangkan bagian bawahnya terbuat dari bahan isolator yang baik
sehingga panas yang terserap kolektor bias mencapai 82 c sedangkan air pana
yang dihasilkan tergantung keinginan karena system dilengkapi pengontrol
suhu.
2.2.7 Pembangkit Tenaga Listrik
1) Piringan Surya

Sebuah piringan atau surya


menggunakan kolektor surya yang bias
melacak arah matahari , sehingga mereka
selalu mereka selalu mengarah lurus ke
matahari dan memusatkan energy surya
pada titik focus piring. Rasio konsentrasi
sebuah piring surya jauh lebih tinggi dari
parabolic surya. Biasanya lebih dari 2000,
dengan suhu 1380 F. system piring surya mengkonversi panas menjadi tenaga
mekanik dengan mengkonpersikan fluida ketika cuaca dungin , dan
memanaskan cairan yang terkompresi tadi. Cairan akan menggerakkan turbil
atau dengan pisto menghasilkan kerja. Mesin ini dihubungkan kegenerator
listrik untuk mengubah tenaga mekanik menjadi istrik.
2) Menara Tenaga Surya
Sebuah menara tenaga surya atau receiver pusat, menghasilkan lirik
dari sinar matahari dengan memfokuskan energi surya yang terkonsentrasi
pada menara penukar panas ( penerima ). Sistem ini menggunakan ratusan
hingga ribuan cermin matahari yang disebut heliostats untuk mencerminkan
dan mengkonsentrasikan energi matahari ke sebuah menara receiver pusat.
Energi yang terkonsentrasi dapat mencapai 1.500 kali energi yang datang dai
matahari.
Energi yang hilang saat transportasi diminimalkan karena energi surya
lansung ditransfer dari heliostats ke receiver tunggal, tidak dipindahkan
melalui media transfer ke satu lokasi, seperti pada teknik parabola.
Prinsip kerja yaitu sinar matahari akan menembus kaca dari alat ini
kemudian memanaskan gas yang terperangkap dibawah kaca. Gas suhu tinggi
ini akan memasuki tower tertutup yang tingginya bisa mencapai 1.000 m

9
vertikal. Oleh karena perbedaan suhu gas pada permukaan bumi dan 1.000 m
diatas permukaan bumi, maka gass akan mengalir ke atas melalui tower ini.
Aliran gas atau udara akan memutar turbin gas.
Menara pembangkit listrik harus besar agar menguntungkan secara
ekonomis. Teknik ini adalah teknologi yang menjanjikan untuk pembangkit
listrik skala besar. Menara surya berada dalam tahap awal pengembangan
dibandingkan dengan teknologi parabola.
2.3 Daya Panel Surya

Distribusi muatan pada suatu semikonduktor sambungan n-p (a) tanpa dan (b) dengan
penggunaan voltase vL. (sumber : Archie,1991:414)

Jika suatu voltase bias ke depan VL bekerja melewati sambungan, potensial


sambungan berkurang sejumlah voltase bias. Voltase bias ke depan menaikkan aliran
pembawa utama (elektron untuk material p dan lubang – lubang untuk material n)
lewat sambungan Kerapatan arus bersih J lewat sambungan ialah :
 evL 
 
J  J O (exp  kT 
 1) .......................................................................(1)
Dimana Jo ialah kerapatan arus jenuh – berlawanan. Kerapatan arus jenuh –
berlawanan ialah arus yang mengalir ketika bias – berlawanan yang besar dipakai
untuk sambungan dan arus mengalir hanya disebabkan karena pembawa minor
(elektron untuk material n dan lubang – lubang untuk material p).

10
Diagram skematis suatu jenis sel matahari. (sumber:archie,1991:415)

Foton bereaksi dengan elektron valensi di dekat sambungan p-n dan


menimbulkan efek yang sama dengan yang ditimbulkan oleh voltase bias ke depan.
Dalam hal ini vL ialah voltase luar yang dibangkitkan oleh foton.. Foton yang tidak
dipantulkan yang mengenai permukaan sel masuk ke lapisan terluar yang tipis dari
material semikonduktor dan diubah menjadi tenaga panas atau membentuk pasangan
ion yang mengikis elektron valensi dari atom semikonduktor. Untuk bisa membentuk
pasangan ion, foton yang datang harus mempunyai energi yang lebih besar daripada
Eg, yang disebut energi perangsang. Beberapa ion ini akan dipisahkan oleh medan
listrik sambungan. Ion-ion mengurangi medan listrik di sambungan dan menaikkan
aliran pembawa utama serta membentuk aliran arus.(Archie,1991:413)
Operasi sel fotoelektrik adalah sedemikian rupa sehingga sebagian dari arus
yang dibangkitkan oleh efek fotoelektrik JS dilangsir lewat tahanan dalam sel jika
tidak ada beban pada sel sama sekali. Bagian kerapatan arus dalam sel yang pergi
melalui beban luar adalah JL, dan diberikan oleh persamaan berikut :
J L  J S  J ..................................................................................(2)
Dengan memasukkan persamaan (1) ke dalam persamaan (2) untuk J
memberikan :
ev L
J L  J S  J o ((exp^ )  1)
kT ......................................................(3)
Jika vL sama dengan nol, yaitu pada kondisi hubungan pendek, bentuk
eksponensial pada jumlah terakhir mendekati satu dan JL=JS. Yaitu kerapatan arus
hubung singkat. Keluaran daya dari sel fotovoltaic ialah:

11
P  v L J L A .....................................................................................(4)
Dimana A adalah luas permukaan sel. Subtitusi persamaan (2) ke dalam
persamaan (4) memberikan:
ev L
P  Av L J S  Av L J o ((exp^ )  1)
kT ..........................................(5)
Penurunan persamaan diatas ke vL dan mencari harga nol dari turunan tersebut
memberikan voltase beban luar vL, maks P yang memberikan keluaran daya
maksimum sel, ini memberikan hubungan :
ev L . max P 1  JS / Jo
exp^ 
kT 1  ev L. max P / kT ...........................................(6)
Jika kerapatan arus hubung singkat Js dan kerapatan arus jenuh berlawanan
diketahui, harga vL.maks P dapat dievaluasi dari persamaan (6) dengan cara coba – coba.
Keluaran daya maksimum sel kemudian dapat dihitung dari :
Av L. max P ( J o  J S )
Pmax 
1  kT / ev L. max P ....................................................(7)

2.4 Keuntungan dan kerugian energi panas matahari

2.3.1 Keuntungan dari penggunaan energi panas matahari antara lain sebagai
berikut:
1. Energi matahari merupakan energy yang terdapa pada seluruh
permuakaan bumi dan tidak akan pernah habis.
2. Penggunaan energi matahari tidak akan menghasilkan polutan dan
emisi yang berbahaya.
3. Pembangunan penas air tenaga matahari mudah dan ekonomis

2.3.2 Kerugian dari penggunaan energi panass matahari:


1. System pemanas dan tenaga listrik tidak efektif digumakan
2. Pada musim dingin pipa-pipa didalam nya akan pecah karena
membeku.
3. Membutuhkan lahanyang sangat luas.

12
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Cara mengatasi krisis energi dengan menggunakan energi alternatif yang dapat
dimanfaatkan sebagai energi pengganti bahan bakar fosil. Di Indonesia banyak energi
alternatif tersedia, salah satunya adalah energi matahari.
Manfaat dari energi alternatif ini cukup banyak, seperti ramah lingkungan, tidak
merusak dan dapat menjaga kelestarian alam, dan bermanfaat di bidang ekonomi

3.2 SARAN
Diharapkan masyarakat dapat beralih dari penggunaan BBM kesumber energi
alternatif. Sehingga krisis energi dapat teratasi dengan baik, dan energi yang digunakan
lebih ramah lingkungan, mengurangi anggran belanja pemerintah. Selain itu penggunaan
energi matahari sebagai energi alternatif ini akan membuka lapangan usaha yang dapat
menampung tenaga kerja.

13
DAFTAR PUSTAKA

Alfanz,Rocky. 2015. Jurnal Rancang Bangun Penyedia Energi Listrik Tenaga Hibrida
(PLTSPLTB-PLN) Untuk Membantu Pasokan Listrik Rumah Tinggal

Arismunandar, W. 1995. Teknologi Rekayasa Surya. Bandung : Pradnya Paramita.

Boyle, G. 1996. Renewable Energy. Milton Keynes : The Open University.

Gordon Feller. India Building Large-Scale Solar Thermal Capacity. Available From
Http://Www.Ecoworld.Org/Home/Articles2.Cfm?Tid=325.

Ivan A Hadar. Kompas, 11 Oktober 2005. Keluar Dari Ketergantungan ( Pasar )Bbm.

Manan, Saiful. Jurnal Energi Matahari, Sumber Energi Alternatif Yang Effisien, Handal
Dan Ramah Lingkungan Di Indonesia. Semarang : UNDIP

Passive Solar Architecture-Heating. Available From Www.Azsolarcenter.Com/Design/Pas-2

Solar Cooking. Available From Www.Energiinfo .Org/Solar_Cooking.

14

Anda mungkin juga menyukai