Makalah Fisika Lingkungan
Makalah Fisika Lingkungan
FISIKA LINGKUNGAN
OLEH:
SHARMILA (15033081)
SYAFRI (15033082)
2017
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta hidayah-Nya
kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul “Energi
Matahari”. Makalah ini kami susun sebagai syarat untuk memenuhi tugas mata kuliah
“Fisika Lingkungan”.
Dalam penyusunan makalah ini, kami memperoleh banyak bantuan dari berbagai
pihak. Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Drs. Gusnedi, M.Si selaku dosen
pembimbing yang telah memberikan bimbingan dan arahan sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini.
Penyusun menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun
agar makalah ini dapat lebih baik lagi. Akhir kata penulis berharap makalah ini dapat
memberikan wawasan dan pengetahuan kepada para pembaca pada umumnya dan pada
penulis pada khusunya.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................i
DAFTAR ISI....................................................................................................................ii
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2 RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalanya sebagai berikut :
1. Apakah energi alternatif matahari ?
2. Bagaimana cara pemanfaatan energi matahari ?
3. Bagaimana keuntungan dari penggunaan energi panas matahari ?
4. Bagaimana kerugian dari penggunaan energi panas matahari ?
1.3 TUJUAN
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan dan manfaat penulisan adalah
sebagai berikut :
1. Mengetahui energi matahari
2. Mengetahui bagaimana cara pemanfaatan energi matahari.
3. Untuk bagaimana keuntungan dari penggunaan energi panas matahari.
4. Untuk bagaimana kerugian dari penggunaan energi panas matahari.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
bahan semi konduktor yang dapat disesuaikan untuk melepas elektron, partikel
bermuatan negatif yang membentuk dasar listrik.
Saat ini kita tahu bahwa matahari hanyalah bintang yang paling dekat dengan
kita. Kita menggunakan energi surya setiap hari dalam berbagai cara. Ketika kita
menggantung cucian dihalaman yang akan kering dibawah sinar matahari, kita
menggunakan panas matahari untuk melakukan kerja – mengeringkan pakaian.
Tanaman menggunakan cahaya matahari untuk memproduksi makanan. Dan
tumbuhan yang membusuk ratusan juta tahun yang lalu menghasilkan batu bara,
minyak dan gass alam yang kita gunakan saat ini. Jadi,bahan bakar fosil ini
sebenarnya merupakan sinar matahari yang disimpan berjuta-juta tahun yang lalu.
Matahari adalah sumber energi utama yang memancarkan energi yang luar
biasa besarnya ke permukaan bumi. Pada keadaan cuaca cerah, permukaan bumi
menerima sekitar 1000 watt energi matahari per-meter persegi. Kurang dari 30 %
energi tersebut dipantulkan kembali ke angkasa, 47% dikonversikan menjadi panas,
23 % digunakan untuk seluruh sirkulasi kerja yang terdapat di atas permukaan bumi,
sebagaian kecil 0,25 % ditampung angin, gelombang dan arus dan masih ada bagian
yang sangat kecil 0,025 % disimpan melalui proses fotosintesis di dalam tumbuh-
tumbuhan yang akhirnya digunakan dalam proses pembentukan batu bara dan minyak
bumi (bahan bakar fosil, proses fotosintesis yang memakan jutaan tahun) yang saat ini
digunakan secara ekstensif dan eksploratif bukan hanya untuk bahan bakar tetapi juga
untuk bahan pembuat plastik, formika, bahan sintesis lainnya.Sehingga bisa dikatakan
bahwa sumber segala energi adalah energi matahari. Energi matahari dapat
dimanfaatkan dengan berbagai cara yang berlainan bahan bakar minyak adalah hasil
4
fotosintesis, tenaga hidro elektrik adalah hasil sirkulasi hujan tenaga angin adalah
hasil perbedaan suhu antar daerah dan sel surya (sel fotovoltaik) yang menjanjikan
masa depan yang cerah sebagai sumber energi listrik. Karena sel surya sanggup
menyediakan energi listrik bersih tanpa polusi, mudah dipindah, dekat
dengan pusat beban sehingga penyaluran energi sangat sederhana serta sebagai negara
tropis, Indonesia mempunyai karakteristik cahaya matahari yang baik (intensitas
cahaya tidak fluktuatif) dibanding tenaga angin seperti di negara-negara 4 musim,
utamanya lagi sel surya relatif efisien, tidak ada pemeliharaan yang spesifik dan bisa
mencapai umur yang panjang serta mempunyai keandalan yang tinggi.
Dalam keadaan cuaca yang cerah, sebuah sel surya akan menghasilkan
tegangan konstan sebesar 0.5 V sampai 0.7 V dengan arus sekitar 20 mA dan jumlah
energi yang diterima akan mencapai optimal jika posisi sel surya (tegak lurus)
terhadap sinar matahari selain itu juga tergantung dari konstruksi sel surya itu sendiri.
Ini berarti bahwa sebuah sel surya akan menghasilkan daya 0.6 V x 20 mA = 12 mW.
Jika matahari memancarkan energinya ke permukaan bumi sebesar atau , maka bisa
dibayangkan energi yang dihasilkan sel surya yang rata-rata mempunyai luas
bandingkan dengan bahan bakar fosil (BBM) dengan proses fotosintesis yang
memakan waktu jutaan tahun.
Energi panas matahari merupakan salah satu energi yang potensial untuk
dikelola dan dikembangkan lebih lanjut sebagai sumber cadangan energi terutama
bagi negara-negara yang terletak di khatulistiwa temasuk Indonesia, dimana matahari
bersinar sepanjang tahun.
Ada beberapa cara pemanfaatan energi matahari ,yaitu:
1. Pemanasan ruangan
2. Penerangan ruangan
3. Kompor matahari
4. Pengeringan hasil pertanian
5. Destilasi air kotor
6. Pemanasan air
7. Pembangkitan listrik
5
2.2.1 Pemanasan Ruangan
Ada beberapa teknik penggunaan energi panas matahari untuk
pemanasan ruangan, yaitu :
a) Jendela
Ini merupakan teknik pemanasan menggunakan energi panas matahari
yang paling sederhana. Hanya diperlukan sebuah lubang pada dinding untuk
meneruskan panas matahari dari luar masuk kedalam bangunan. Ada jendela
yang lansung tanpa ada kacanya dan ada yang menggunakan kaca. Untuk
mendapatkan panas yang optimal maka pada jendela dipasang kaca ganda.
Biasanya didaerah-daerah empat musim dinding atau tembok bangunan diganti
dengan kaca agar matahari bebas menyinari dan menghangatkan ruangan pada
saat musim dingin.
6
ruangan tetap stabil meskipun pada waktu siang atau malam hari.
7
2.2.6 Pemanasan Air
8
hitam redup sedangkan bagian bawahnya terbuat dari bahan isolator yang baik
sehingga panas yang terserap kolektor bias mencapai 82 c sedangkan air pana
yang dihasilkan tergantung keinginan karena system dilengkapi pengontrol
suhu.
2.2.7 Pembangkit Tenaga Listrik
1) Piringan Surya
9
vertikal. Oleh karena perbedaan suhu gas pada permukaan bumi dan 1.000 m
diatas permukaan bumi, maka gass akan mengalir ke atas melalui tower ini.
Aliran gas atau udara akan memutar turbin gas.
Menara pembangkit listrik harus besar agar menguntungkan secara
ekonomis. Teknik ini adalah teknologi yang menjanjikan untuk pembangkit
listrik skala besar. Menara surya berada dalam tahap awal pengembangan
dibandingkan dengan teknologi parabola.
2.3 Daya Panel Surya
Distribusi muatan pada suatu semikonduktor sambungan n-p (a) tanpa dan (b) dengan
penggunaan voltase vL. (sumber : Archie,1991:414)
10
Diagram skematis suatu jenis sel matahari. (sumber:archie,1991:415)
11
P v L J L A .....................................................................................(4)
Dimana A adalah luas permukaan sel. Subtitusi persamaan (2) ke dalam
persamaan (4) memberikan:
ev L
P Av L J S Av L J o ((exp^ ) 1)
kT ..........................................(5)
Penurunan persamaan diatas ke vL dan mencari harga nol dari turunan tersebut
memberikan voltase beban luar vL, maks P yang memberikan keluaran daya
maksimum sel, ini memberikan hubungan :
ev L . max P 1 JS / Jo
exp^
kT 1 ev L. max P / kT ...........................................(6)
Jika kerapatan arus hubung singkat Js dan kerapatan arus jenuh berlawanan
diketahui, harga vL.maks P dapat dievaluasi dari persamaan (6) dengan cara coba – coba.
Keluaran daya maksimum sel kemudian dapat dihitung dari :
Av L. max P ( J o J S )
Pmax
1 kT / ev L. max P ....................................................(7)
2.3.1 Keuntungan dari penggunaan energi panas matahari antara lain sebagai
berikut:
1. Energi matahari merupakan energy yang terdapa pada seluruh
permuakaan bumi dan tidak akan pernah habis.
2. Penggunaan energi matahari tidak akan menghasilkan polutan dan
emisi yang berbahaya.
3. Pembangunan penas air tenaga matahari mudah dan ekonomis
12
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Cara mengatasi krisis energi dengan menggunakan energi alternatif yang dapat
dimanfaatkan sebagai energi pengganti bahan bakar fosil. Di Indonesia banyak energi
alternatif tersedia, salah satunya adalah energi matahari.
Manfaat dari energi alternatif ini cukup banyak, seperti ramah lingkungan, tidak
merusak dan dapat menjaga kelestarian alam, dan bermanfaat di bidang ekonomi
3.2 SARAN
Diharapkan masyarakat dapat beralih dari penggunaan BBM kesumber energi
alternatif. Sehingga krisis energi dapat teratasi dengan baik, dan energi yang digunakan
lebih ramah lingkungan, mengurangi anggran belanja pemerintah. Selain itu penggunaan
energi matahari sebagai energi alternatif ini akan membuka lapangan usaha yang dapat
menampung tenaga kerja.
13
DAFTAR PUSTAKA
Alfanz,Rocky. 2015. Jurnal Rancang Bangun Penyedia Energi Listrik Tenaga Hibrida
(PLTSPLTB-PLN) Untuk Membantu Pasokan Listrik Rumah Tinggal
Gordon Feller. India Building Large-Scale Solar Thermal Capacity. Available From
Http://Www.Ecoworld.Org/Home/Articles2.Cfm?Tid=325.
Ivan A Hadar. Kompas, 11 Oktober 2005. Keluar Dari Ketergantungan ( Pasar )Bbm.
Manan, Saiful. Jurnal Energi Matahari, Sumber Energi Alternatif Yang Effisien, Handal
Dan Ramah Lingkungan Di Indonesia. Semarang : UNDIP
14