Anda di halaman 1dari 15

LEMBAR PENILAIAN

Judul Percobaan : MOTOR DC


No. Percobaan : 03/LAB.LISTRIK II /02.2018
Kelompok :E
Nama Praktikan : YOSEFAN B. GULTOM
Nama Partner :- BOYKE SINAGA
- ANSARI BATUBARA
- ALDITA SEMBIRING
-

Kelas : EL – 4C

Tanggal Percobaan : 26 Maret 2018


Tanggal Penyerahan : 2 April 2018

1. Instruktur : 1. Darwis Tampubolon, ST. MT

2. Drs. Ibnu Hajar, MT

Nilai :
MOTOR DC PENGUAT TERPISAH

1. Tujuan :
a) Mempelajari dan mengunakan Electrodinamometer serta system sumber daya.
b) Untuk memahami metode start dari motor DC dan prosedur operasinya.
c) Memahami prinsip mengatur putaran dengan mengatur arus medan.

2. Pendahuluan
Elektrodinamometer merupakan peralatan untuk mengerakan atau mengerem suatu
mesin listrik yang akan diamati karakteristik kerjanya. Dynamometer terdiri atas sebuah
mesin arus searah yang statornya terpasang kedalam bantalan yang bergerak dan
dihubungkan pada alat timbangan. Pada timbangan dibebani dengan suatu beban lawan,
sehingga daerah pengukuran dinamometer sekitar 25 Nm.
Pada panel muka dynamometer terdapat alat-alat ukur, tahanan geser shunt dan
terminal untuk hubungan dari mesin. Alat dinamometer dihubungkan sebagai motor
(motor pengerak) bila pengamanan dilakukan untuk menyelidiki karakteristik kerja
generator dari mesin yang dicba ( mesin arus searah ) mesin sinkron atau mesin tak
serempak. Dinamometer dihubungkan sebagai generator bila pengamatan dilakukan untuk
menyelidiki karakteristik kerja dari mesin yang dicoba.
Data mesin arus searah dynamometer dynamometer adalah sebagai berikut :
Motor 2,0 kW 1400 rpm
Generator 2,2 kW 1500 rpm
Sistem sumber daya TF 123 dengan tegangan keluaran tetap dan berubah untuk
percobaan-percobaan labotarium untuk mesin-mesin listrik dan system daya. Sistem
sumber daya terdiri atas sebuah transformator tiga phasa, penyearah dan tranformator
tegangan berubah , yang terhubung sedemikian rupa sehingga dapat dihasilkan tegangan
searah dan bolak-balik, baik tetap maupun berubah. Tegangan keluaran bolak-balik dan
searah dinamakan sekering. Sekering sisi sumber dipanel distribusi masukan System Daya
TF 123 harus sekering waktu ( minimum 16 ampere ).

3. Peralatan yang digunakan :


a) Rem Dynamo MV 100
b) System Sumber Daya TF 123
c) Multimeter digital 1bh
d) Tacho generator 1bh
e) Kabel penghubung 1 set

4. Langkah/Prosedur kerja
1. Sistem Sumber daya
1.1. Perhatikan terminal – terminal tegangan keluaran pada panel depan. Dari kiri kekanan
adalah sebagai berikut :
a) Tegangan searah konstan, 220 V.
b) Tegangan searah berubah, yang dapat diatur dengan menggunakan pengatur utama
daerah pengaturan : 0 sampai 240 V
c) Tegangan bolak – balik berubah, yang dapat diatur juga dengan
menggunakan pengatur utama. Daerah pengaturan : 3 x 0 sampai 220 V.
d) Tegangan bolak – balik konstan, 220/127 V.

Catatan :perubahan tegangan searah dan tegangan bolak –balik terjadi secara simultan Dengan
pengatur utama.Jadi tidak dapat diatur secara terpisah.

1.2. Hubungkan kabel daya ke stop kontak tiga phasa. Periksa apakah semua saklar Sumber
Daya dalam keadaan OFF.

1.3. Pasang voltmeter pada terminal di sisi kiri, tegangan searah 220 V.

1.4. Nyalakan saklar utama yang terletak di bagian bawah panel depan lampu indicator
disaklar utama menunjukkan adanya tegangan.

1.5. Nyalakan saklar tegangan searah konstan. Amati dan catat harga tegangannya
Perhatian bahwa perubahan tegangan jala – jala dapat mengakibatkan
penyimpangan harga dari 220 V.

1.6. Pasang voltmeter pada terminal tegangan searah berubah. Atur pengatur tegangan pada
harga 100 V dan nyalakan saklar tegangan searah variable. Voltmeter belum
menunjukkan apa – apa, karena pada sistem sumber daya terdapat saklar
interlock yang terhubung sedemikian rupa sehingga pengatur tegangan harus di set nol
terlebih dahulu untuk memperoleh tegangan searah berubah.

1.7. Putar pengatur tegangan ke nol kemudian atur kembali pada harga 100 V. Baca dan
catat tegangannya. Padamkan saklar tegangan searah berubah dan saklar tegangan
seara konstan.

Catatan : Untuk mendapatkan tegangan searah berubah, saklar tegangan konstan juga
harus dinyalakan. Hal ini untuk menghindari keadaan pemberian daya pada rotor mesin listrik
tanpa adanya tegangan medan. Sistem pengamanan ini juga berfungsi pada pemadam, yaitu
bila saklar tegangan searah berubah, maka kedua saklar akan lepas.

1.8. Pasang voltmeter pada terminal R dan S tegangan bolak – balik berubah. Masukkan
saklar dan catat penunjukan tegangan pengatur di set pada harga 100 V. Lepaskan
saklar tegangan bolak – balik berubah.

1.9. Pasang voltmeter pada terminal R dan O tegangan bolak – balik berubah. Masukkan
saklar dan catat penunjukan tegangan. Lepaskan saklar tegangan bolak – balik berubah.
1.10. Pasang voltmeter pada terminal S dan O tegangan bolak – balik konstan . MasukkaN
saklar dan catat penunjukan tegangan. Lepaskan saklar tegangan bolak balik konstan.
Lepaskan saklar utama.

1.11. Pasang voltmeter pada terminal T dan O tegangan bolak – balik konstan . Masukkan
saklar dan catat penunjukan tegangan. Lepaskan saklar tegangan bolak – balik konstan.
Lepaskan saklar utama.

2. Dinamometer

2.1. Rangkaian Dinamometer sebagai motor ( motor penggerak ) seperti pada diagram
rangkaian.

2.2. Rangkaian harus diperiksa oleh asisten.

2.3. Masukkan saklar utama dan saklar tegangan searah konstan. Pasang tahanan geser
shunt dan amati pada Ammeter bahwa arus eksitasi motor maksimum.

2.4. Atur tegangan searah variable menjadi nol dan masukkan saklar secara bertahap
naikkan tegangan menjadi 220 V. Motor akan berputar searah dengan arah
panah.

2.5. Atur tahanan geser shunt agar arus penguat 0,2 A. Catat kecepatan putaran (
pengaturan kecepatan secara shunt ). Kembalikan kedudukan tahanan geser shunt agar
arus eksitasi maksimum.

2.6. Atur tegangan sumber daya pada harga 100 V. Catat kecepatan putaran ( pengaturan
kecepatan dengan tegangan rotor ).

2.7. Turunkan tegangan searah menjadi nol. Lepaskan saklar tegangan searah berubah
tegangan rotor ). Lepaskan tegangan searah konstan ( tegangan medan ).

Catatan :saklar tegangan medan harus selalu dilepas terakhir.

5. Pertanyaan.

a) Dalam praktikum, jelaskan mengapa tegangan rotor harus dilepas terlebih dahulu
daripada tegangan medan.
b) Jelaskan tentang pengaturan kecepatan putaran bertambah bila arus eksitasi
diturunkan( Nyatakan persamaan umum kecepatan putaran sebagai fungsi tegangan
rotor dan fluksi medan ).
c) Jelaskan tentang pengaturan kecepatan putaran secara pengaturan sisi rotor,
yaitunyatakan mengapa kecepatan putaran naik bila tegangan rotor dinaikkan.
6 . Tabel Evaluasi
Tabel Percobaan 1a
konstan.
No. Va Ia If N M (N-m)
(V) (A) (A) (rpm)
1. 20 0,25 0,8 150 0

2. 40 0,31 0,8 255 0

3. 60 0,34 0,8 430 0

4. 80 0,36 0,8 580 0

5. 100 0,39 0,8 720 0

6. 120 0,41 0,8 860 0

7. 140 0,41 0,8 1000 0

8. 160 0,41 0,8 1150 0

9. 180 0,43 0,8 1280 0

10. 200 0,43 0,8 1430 0

11. 220 0,8 0,8 1580 0

Tabel Percobaan 1 b :
No. Ea IF N Ia M
(V) (A) (rpm) (A) (rpm)

1. 220 0,8 1590 0,44 0

2. 200 0,8 1445 0,41 0

3. 180 0,8 1310 0,39 0

4. 160 0,8 1170 0,37 0

5. 140 0,8 1040 0,36 0

6. 120 0,8 880 0,34 0

7. 100 0,8 750 0,32 0

8. 80 0,8 620 0,30 0

9. 60 0,8 480 0,27 0

10. 40 0,8 340 0,24 0

11. 20 0,8 220 0,22 0


Tabel Percobaan 2 a

No. Ea Ia N If M
(V) (A) (rpm) (A) (N – m)

1. 220 0,35 1560 0,8 0

2. 220 0,35 1590 0,75 0

3. 220 0,35 1605 0,7 0

4. 220 0,35 1670 0,65 0

5. 220 0,35 1670 0,55 0

6. 220 0,35 1790 0,5 0

7. 220 0,35 1780 0,45 0

8. 220 0,35 1890 0,3 0

Tabel Percobaan 2 b

No. Ea IF N Ia Momen
(V) (A) (rpm) (A)

1. 25 0,6 230 0,18 0

2. 50 0,6 400 0,22 0

3. 75 0,6 630 0,25 0

4. 100 0,6 750 0,28 0

5. 135 0,6 938 0,3 0

6. 150 0,6 1120 0,32 0

7. 176 0,6 1300 0,34 0


7. Jawaban Pertanyaan

a. Dalam hal praktek, tegangan rotor harus dilepas terlebih dahulu daripada tegangan
medan untuk menghindari putaran tidak normal atau putaran yang tidak dapat
dikendalikan yang akan menyebabkan motor akan rusak. Hal ini disebabkan karena
fluksi pada medan sangat rendah dan tidak menentukan arah kutub daripada medan
tersebut.
b. If
0,8

0,75

0,7

0,65

0,6

0,55

0,5

1500 1520 1540 1560 1580 1600 1620 1640 1660 1680 K. Rotasi (rpm)

Berdasakan grafik diatas, bahwa bertambahnya kecepatan rotasi rotor diakibatkan


𝐸𝑎
karna 𝑛 = 𝐶.𝐼𝑓 , If diturunkan mengakibatkan fluksi magnitit mengecil dan Ea
yang bersifat menetap. Hal ini akan membuat Medan Fluksi akan menarik medan
pada jangkar yang relatif rendah dan akan menarik medan jangkar.
c.

Ea
220
200
180
160
140
120
100
80
60
40
20
0
1500 1520 1540 1560 1580 1600 1620 1640 1660 1680 K. Rotasi (rpm)
Berdasakan grafik diatas, sama hal dengan soal b bahwa bertambahnya kecepatan
𝐸𝑎
rotasi rotor diakibatkan karna 𝑛 = 𝐶.𝐼𝑓 ,tetapi bila Ea dinaikan mengakibatkan
fluksi magnitit pada medan jangkar akan membesar dan If yang bersifat menetap.
Hal ini akan membuat Medan Fluksi akan menarik medan pada jangkar yang mana
fluksi medan pada jangkar telah bertambah dan akan menarik medan stator.

8.Analisa

Motor penguatan terpisah adalah salah satu jenis motor DC yang penguatannya
terpisah, itu artinya pada motor ini memiliki suplai tegangan yang yang berbeda sehingga
tegangan penguatannya bisa diubah-ubah tanpa mempengaruhi tegangan suplainya.

Gambar Rangkaian motor penguatan terpisah

V = Ea + Ia Ra

Jika E = c n Ф

Maka Vt = c n Ф+ Ia Ra

n = Vt – Ia Ra

Dalam hal praktek motor dc penguat terpisah:

-Kecepatan motor dan torka beban mudah untuk dikendalikan

-Arus eksitasinya tidak bergantung dengan arus jangkarnya

-Memerlukan dua buah sumber arus DC yang terpisah

Ketika tegangan rotor konstan maka tegangan medan magnet yang akan mempengaruhi
perubahan kecepatan putar motor. Begitu juga ketika tegangan medan konstan maka tegangan
rotor la yang akan mempengaruhi perubahan kecepatan motor.

Untuk motor penguat terpisah ada lah penting yang harus di perhatikan, yaitu ketika
menghidupkan motor maka berikan dahulu tegangan medan baru tegangan rotor, ketika
mematikan(off) nya,matikan dulu tegangan rotor nya, hal tersebut dilakukan untuk
menghindari putaran motor yang tak terkendali.putaran motor yang melebihi putaran
maksimum dapat merusak motor itu sendiri.
9.Kesimpulan

Berdasarkan analisa,tabel dan tugas, dapat kita ambil beberapa kesimpulan diantara nya:

1. Pembacaan Tegangan sumber pada multi meter digital tidak selalu sama dengan tegangan
yang sudah tertulis di nameplate alat, bisa di sebabkan rugi di alat DLL.
2. Tegangan line pasti lebig tinggi dari tegangan fasa.
3. Pada saat menghidupkan motor penguat terpisah, berikan dahulu tegangan ke kumparan
medan magnet setelah itu baru berikan tegangan pada kumparan rotor, pada saat
mematikannya,lepaskan dulu tegangan rotor baru kemudian tegangan kumparan medan.
Hal ini dilakukan guna menghindari kecepatan rotor yang tak terkendali yang dapat merusak
motor itu sendiri.
4. 𝟇berbanding lurus dengan If dan If berbanding lurus dengan Vf. Dengan kata lain 𝟇 Vf.
Jika Vf di turunkan maka pembagi Ea akan mengecil, jika pembagi Ea mengecil
maka n motor akan membesar.(Vf n )
5. 𝟇berbanding lurus dengan If dan If berbanding lurus dengan Vf. Dengan kata lain 𝟇 Vf.
Jika Vf di turunkan maka pembagi Ea akan mengecil, jika pembagi Ea mengecil
maka n motor akan membesar.(Vf n )
6. jika c dan dalam keadaan konstan, maka yang menjadi penentu kecepatan motor
adalah Ea.( Ea n ).

MEDAN, 2 APRIL 2018


PRAKTIKAN

(Yosefan B. Gultom)
NIM :1605032003
TABEL EVALUASI

Pengukuran tegangan pada power pack DC Variabel

Data Volt Meter

0 4,6

10 28,5

20 54,4

30 80,6

40 106,2

50 129,7

60 156,3

70 181,4

80 211,0

90 238

100 261

Pengukura tegangan pada power Pack AC Konstan

L1 : 212 V

L2 : 211 V

L3 : 212 V
Data Power Volt meter
Pack
L1 – N L2 – N L3 – N

(V) (V) (V)

10 21,7 21,2 21,3

20 43,2 42,6 42,2

30 65,0 63,9 64,4

40 85,9 84,1 84,8

50 104,1 102,6 103,4

60 124,5 122,1 123,7

70 144,1 141,8 143,5

80 165,5 163,8 165,8

90 185 183 185

100 213 211 212


Tabel 1

Data L1 – L2 L1 – L3 L2 – L3

10 40,8 40,6 39,5

20 76,2 76,0 74,6

30 109,8 109,8 107,8

40 144,1 144,1 141,9

50 177,3 177,3 174

60 212 212 208

70 248 248 244

80 287 287 283

90 323 323 319

100 373 373 368

Data Power L1 - N L2 - N L3 - N
AC KONSTAN
Pack

10 215 213 215

20 215 213 215

30 215 213 215

40 215 213 215

50 215 213 215

60 215 213 215

70 215 213 215

80 215 213 215

90 215 213 215

100 215 213 215


Data Power L1 - N L2 - N L3 - N
Pack

10 376 378 374

20 376 378 374

30 376 378 374

40 376 378 374

50 376 378 374

60 376 378 374

70 376 378 374

80 376 378 374

90 376 378 374

100 215 213 215

Anda mungkin juga menyukai