Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
(berubahnya sifat sel menjadi sel yang mempunyai sifat yang lebih khusus)
· Pertumbuhan adalah suatu proses pertambahan ukuran, ( volume, massa, jumlah sel atau
protoplasma) yang bersifat kuantitatif dan irreversible (tidak dapat kembali ke asal).
Kotiledon pada biji tumbuhan monokotil disebut sebagai skutelum. Pada bagian akar
embrionya, terbungkus oleh lapisan yang disebut koleoriza, sedangkan pada
ujung tunas embrioniknya dibungkus oleh koleoptil Pada biji terdapat suatu bagian yang
berfungsi untuk memasukkan air dan O2. Bagian itu disebut hilum. Selain melewati hilum,
air dan gas-gas terlarut dapat masuk lewat mikropil.
· Plumula: poros embrio yang tumbuh ke atas yang selanjutnya akan tumbuh menjadi daun
pertama(calon batang). yang terdiri dari ujung tunas dengan sepasang pucuk daun
· Radikula : poros embrio yang tumbuh ke bawah dan akan menjadi akar primer(calon
akar)
· Epikotil : terdapat di sebelah atas hipokotil yang akan tumbuh menjadi batang dan daun
· Hipokotil : bagian bawah (pangkal) yang melekat pada kotiledon yang akan tumbuh
menjadi akar.
· Skutelum : sebagai alat penyerap makanan yang terdapat di dalam endosperma,
· koleoptil : melindungi plumula.
· koleoriza : melindungi radikula.
Perkecambahan adalah munculnya plantula (tanaman kecil) dari dalam biji yang
merupakan hasil pertumbuhan dan perkembangan embrio. Atau proses pertumbuhan
radikula menjadi akar dan pertumbuhan plumula menjadi batang.
Faktor yang mempengaruhi perkecambahan :
a. Air
b. Kelembapan
c. Oksigen
d. Suhu
e. Cahaya
Makanan untuk pertumbuhan embrio diperoleh dari cadangan makanan karena belum
terbentuknya klorofil yang diperlukan dalam fotosintesis. Pada tumbuhan dikotil makanan
diperoleh dari kotiledon, sedangkan pada tumbuhan monokotil diperoleh dari endosperm.
3. Pertumbuhan Primer
=>Pertumbuhan yg disebabkan oleh titik tumbuh primer (ujung akar atau ujung batang)
yang merupakan daerah meristem apikal.
Pada ujung akar yang masih muda, terdapat empat daerah pertumbuhan :
b. Daerah Pembelahan/Meristem
Meristem merupakan bagian dari ujung akar yang selnya senantiasa mengadakan
pembelahan secara mitosis.
Meristem ini terletak di belakang tudung akar. Pada tumbuhan dikotil, sel-sel tudung
akar yang rusak akan digantikan oleh sel-sel baru yang dihasilkan oleh sel-sel
meristem primer dari perkembangan sel-sel meristem apikal.
Pemanjangan sel tersebut berperan penting untuk membantu daya tekan akar dan
proses pertumbuhan memanjang akar.
d. Daerah diferensiasi
Pada daerah ini, sel-sel hasil pembelahan dan pemanjangan akan mengelompok sesuai
dengan kesamaan struktur. Sel-sel yang memiliki kesamaan struktur, kemudian akan
memperoleh tugas membentuk jaringan tertentu.
4. Pertumbuhan Sekunder
Pertumbuhan yang diakibatkan adanya pembelahan selsel pada jaringan kambium yang
bersifat meristematik yang menyebabkan bertambah besarnya organ tumbuhan akibat
aktivitas meristem sekunder.
· Jika sel kambium membelah ke arah luar, akan membentuk sel floem
· jika sel kambium membelah ke arah dalam akan membentuk xilem.
· Xilem dan floem yang terbentuk dari aktivitas kambium disebut xilem sekunder dan
floem sekunder.
· Pertumbuhan xilem dan floem tersebut menyebabkan diameter batang bertambah besar
dan terbentuk lingkaran tahun yang dipengaruhi oleh aktivitas pada musim kemarau dan
musim penghujan.
· Pada musim penghujan terbentuk lapisan yang lebih tebal, sebaliknya pada musim
kemarau lapisan yang dibentuk lebih tipis.
· Perbedaan ketebalan pertumbuhan membentuk garis melingkar (membentuk lingkaran)
dan disebut lingkaran tahun.
· Akibat aktivitas kambium yang kadang-kadang tidak diimbangi oleh pertumbuhan kulit
batang tumbuhan, maka jaringan epidermis batang dan korteks pecah dan rusak. Kerusakan
jaringan ini membahayakan jaringan-jaringan di dalamnya.
· Untuk itu tumbuhan membentuk kambium gabus (felogen) atau jaringan gabus. Jaringan
gabus ke arah dalam membentuk parenkim (feloderm) dan ke arah luar membentuk felem.
· Felem (lapisan gabus) tersusun atas sel-sel mati, sedang feloderm (korteks sekunder)
tersusun oleh sel-sel hidup.
· Pada jaringan gabus terdapat celah-celah gabus yang merupakan penghubung antara
lingkungan luar dan lingkungan dalam sel tumbuhan yang disebut lentisel. Lentisel
berfungsi sebagai pintu masuknya udara dan air ke dalam sel-sel tumbuhan.
1. Faktor Dalam
a. Faktor gen
Sifat-sifat fenotipe (sifat yg tampak) pada tumbuhan, seperti warna bunga dan bentuk daun,
dipengaruhi oleh faktor lingkungan dan faktor genetik (gen). setiap jenis tumbuhan
membawa gen untuk sifat-sifat tertentu, seperti berbatang tinggi atau berbatang rendah.
Tanaman, yang mengandung gen yg baik dan didukung kondisi lingkungan yg sesuai akan
memperlihatkan pertumbuhan dan perkembangan yg baik pula.
b. Zat pengatur tumbuh (hormon)
hormon pada tanaman ialah senyawa organik yang dalam jumlah sedikit dapat mendukung,
menghambat, dan mengubah proses fisiologis tumbuhan. Pada konsentrasi tertentu hormon
dapat memacu pertumbuhan, tetapi pada konsentrasi yang tinggi dapat menekan
pertumbuhan.
2) Giberelin
Fungsi :
- - Memacu perpanjangan secara abnormal batang utuh.
- - Perkecambahan biji dan mobilisasi cadangan makanan dari endosperm untuk
pertumbuhan embrio
- - Perkembangan bunga dan buah.
- - Menghilangkan sifat kerdil secara genetik pada tumbuhan.
- - Merangsang pembelahan dan pemanjangan sel.
3) Sitokinin
Fungsi :
a) merangsang pembelahan sel;
b) merangsang pembentukan tunas;
c) menghambat efek dominasi apikal
d) mempercepat pertumbuhan memanjang.
e) Menunda pengguguran daun
f) Menghambat proses penuaan
4) Asam Absisat
Fungsi :
a. Mengurangi kecepatan pertumbuhan & pemanjangan sel pada daerah titik tumbuh
b. Membantu pengguguran daun dan mendorong dormansi biji agar tidak berkecambah.
5) Gas Etilen
Fungsi :
a. Menyebabkan buah cepat masak
b. Menyebabkan pertumbuhan batang menjadi kokoh dan tebal
c. Memacu pembungaan
6) Asam Traumatin
Fungsi :
Memperbaiki tanaman yg rusak/menghasilkan kalus
7) Kalin
Fungsi : Memacu pertumbuhan organ tumbuhan
Macamnya :
a. Rhizokalin : memacu pertumbuhan akar
b. Kaulokali : batang
c. Fitokalin : daun
d. Anthokalin : bunga
c. Kelembapan
Tanah dan udara yang lembap berpengaruh terhadap pertumbuhan. Pada keadaan lembap,
banyak air yang diserap oleh tumbuhan dan sedikit penguapan yang terjadi sehingga
mengakibatkan pertumbuhan menjadi cepat. Akibat pemanjangan sel-sel yang cepat,
tumbuhan bertambah besar. Pada kondisi ini, faktor kehilangan air sangat kecil karena
transpirasi yang kurang. Adapun untuk mengatasi kelebihan air, tumbuhan beradaptasi
dengan memiliki permukaan helaian daun yang lebar.
d. Air
Air berperan di dalam melarutkan unsur hara dalam proses penyerapan. Air dibutuhkan
tumbuhan sebagai pelarut bagi kebanyakan reaksi dalam tubuh tumbuhan dan sebagai
medium reaksi enzimatis. Sebagai pelarut, air juga memengaruhi kadar enzim dan substrat
sehingga secara tidak langsung memengaruhi laju metabolisme. Kekurangan air pada tanah
menyebabkan terhambatnya proses osmosis. Proses osmosis akan terhenti atau berbalik arah
yang berakibat keluarnya materi-materi dari protoplasma sel-sel tumbuhan, sehingga
tanaman kering dan mati.
e. Nutrisi