LOGO PERGURUAN
TINGGI
Disusun Oleh :
Nama Ketua Kelompok (NIM) Angkatan xxxx
Nama Anggota Kelompok 1 (NIM) Angkatan xxxx
Nama Anggota Kelompok 2 (NIM) Angkatan xxxx
(………………………………...) (…………….....)
NIP. NIM.
Dosen Pendamping,
Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan / Wakil Dekan,
(Pilih salah satu, sesuai alur kampus)
(..................................................................) (………………….)
NIP. NIDN.
LEMBAR PERNYATAAN
Yang menyatakan
Materai
6000
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman pengesahan...........................................................................................................i
Lembar pernyataan..............................................................................................................ii
Abstrak................................................................................................................................iii
Kata pengantar.....................................................................................................................iv
Daftar isi..............................................................................................................................v
Daftar tabel..........................................................................................................................vi
Daftar gambar......................................................................................................................vii
Bab I. Pendahuluan..............................................................................................................1
1.1. Latar belakang.....................................................................................................1
1.2. Rumusan masalah...............................................................................................1
1.3. Tujuan penelitian.................................................................................................1
1.4. Manfaat penelitian...............................................................................................1
Bab II. Tinjauan Pustaka......................................................................................................2
2.1. Konversi bunyi menjadi listrik............................................................................2
2.2. Efek piezoelektrik...............................................................................................2
2.3. Sirkuit pemanen energi bunyi.............................................................................3
Bab III. Metode penulisan...................................................................................................4
3.1. Bahan..................................................................................................................4
3.2. Tahap pengumpulan data.....................................................................................4
3.3. Tahap analisis data..............................................................................................4
Bab IV. Hasil dan Pembahasan............................................................................................5
IV.1. Hasil...................................................................................................................5
IV.2. Pembahasan.......................................................................................................7
Bab V. Kesimpulan dan Saran.............................................................................................8
V.1. Kesimpulan.........................................................................................................8
V.2. Saran...................................................................................................................8
Daftar Pustaka.....................................................................................................................9
Lampiran..............................................................................................................................10
DAFTAR TABEL
Tabel IV.1. Intensitas bunyi pabrik gula Bungamayang......................................................
Tabel IV.2. Intensitas Pabrik Gula Mumias, Kenya............................................................
Tabel IV.3. Hasil Konversi bunyi menjadi energi listrik dalam berbagai intesitas (dB).....
DAFTAR GAMBAR
Gambar II.1. Prinsip Piezoelektrik......................................................................................
Gambar II.2. Multiplier Villard...........................................................................................
Gambar II.3. Multiplier Dickson.........................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Energi listrik merupakan sumber energi yang sering dimanfaatkan oleh manusia di dalam
melakukan aktivitasnya. Di Indonesia, penggunaan energi listrik masih belum tersebar secara
merata sehingga masih banyak daerah yang belum memanfaatkan energi listrik. Persebaran
pemanfaatan listrik yang belum merata di Indonesia menjadi salah satu permasalahan untuk
mewujudkan poin ke 7 dari Sustainable Development Goals (SDGs) untuk mewujudkan
terjaminnya energi yang mudah didapatkan dan berkelanjutan bagi seluruh umat manusia
pada tahun 2030 mendatang. Sumber energi listrik dapat diperoleh dari konversi bentuk
energi lain ke energi listrik salah satunya adalah energi bunyi. Konversi energi bunyi
menjadi energi listrik dapat diperoleh dengan memanfaatkan suatu alat bernama
Piezoelektrik
1.3 Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai dalam karya tulis ilmiah “Piezoelectric Energy Harvester” ini
adalah untuk memberikan wawasan kepada pembaca mengenai pemanfaatan material
piezoelektrik sebagai sumber energi listrik alternatif dalam upaya mewujudkan SDG’s pada
tahun 2030 dan sebagai prasyarat lomba SNOW EPW ITS 2017.
1.4 Manfaat
Manfaat yang ingin dicapai dari penulisan karya tulis ilmiah ini adalah penggunaan
material piezoelektrik secara luas untuk menghasilkan energi listrik alternatif menggunakan
sumber bunyi mesin pabrik gula dan sebagai sumber literatur untuk penelitan selanjutnya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
II.1. Konversi Bunyi Menjadi Listrik
Suara atau yang dikenal pada umumnya dengan bunyi bising, merupakan salah satu dari
sumber energi yang dapat digunakan secara tidak terbatas. Suara pada dasarnya adalah
gelombang mekanik yang berosilasi melalui sebuah medium (seperti air dan udara). Dengan
menganggap suara sebagai sebuah gelombang, maka kita dapat mengandaikan adanya
perpindahan energi dari satu titik ke titik lain melalui medium seperti udara. Perubahan
energi mekanik dari udara menjadi energi listrik dapat dipahami dengan mudah dengan
adanya hukum termodinamika (Gupta dkk, 2014)
Metode untuk mengubah gelombang bunyi menjadi energi listrik pada intinya adalah
suara sebagai gelombang mekanik, ketika berjalan melalui sebuah medium akan menganggu
partikel dari sebuah medium khusus dan gangguan pada medium ini akan menghasilkan
listrik. Ada beberapa cara untuk mengkonversi energi bunyi menjadi energi listrik, salah
satunya adalah dengan menggunakan efek dari material piezoelektrik.(Gupta dkk, 2014)
II.2. Efek Piezoelektrik
Material piezoelektrik merupakan material yang dapat digunakan untuk mengkonversi
energi bunyi menjadi energi listrik. Keramik piezoelektrik biasanya adalah material
polikristalin yang terbagi menjadi daerah-daerah dengan polarisasi yang sama (domain). Jika
sebuah medan elektrik diaplikasikan, dipol pada domain akan berkontraksi atau memanjang
(terjadi perubahan volume). Jika sebuah regangan diberikan kepada material piezoelektrik,
kali ini akan menghasilkan beda potensial. (Kour dan Charif, 2016)
BAB III
METODE PENULISAN
III.1. Bahan
Bahan yang digunakan dalam percobaan ini berupa data intensitas bunyi mesin pabrik
gula Bungamayang (Santoso, 2008), Pabrik gula Mumias, Kenya (IUF Sugar &
KUSPAW, 2014), dan alat pemanen energi piezoelektrik (Fang dkk., 2017).
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
IV.1. Hasil
Dalam literatur “Analisis Kebisingan Pada Proses Produksi Gula Pada Stasiun Masakan,
Putaran, dan Power House di PG Bungamayang, Lampung” (Santoso, 2008) diperoleh
intensitas bunyi untuk stasiun masakan, putaran, dan Power House dalam 3 shift kerja
sebagai berikut :
Lokasi Shift Intensitas Bunyi Rata-rata
(dB) (dB)
Pagi 81.94-93.80
Sore 83.89-91.28
Stasiun Masakan 83.79-92.39
Malam 85.55-92.09
Pagi 71.94-78.08
Sore 73.76-83.90
Stasiun Putaran 73.46-80.28
Malam 74.69-78.87
Pagi 85.28-98.41
Sore 84.85-99.52
Power House 84.45-99.31
Malam 84.43-100
Total rata-rata 80.57-90.66
Tabel IV.1. Intensitas bunyi pabrik gula Bungamayang
Serta berdasarkan Literatur “Occupational Safety and Health Issues in Kenya’s Sugar
Sub-Sector” (IUF dan KUSPAW, 2014) diperoleh data-data seperti tabel diatas dengan nilai-
nilai seperti ini
Lokasi Intensitas Bunyi (dB)
Stasiun Masakan (Boiling) 89.4
Stasiun Puteran (Mills) 77.6
Power House (Turbines) 82.8
Rata-Rata 83.26
Tabel IV.2 Intensitas Pabrik Gula Mumias, Kenya.
IV.2. Pembahasan
IV.2.1. konversi bunyi pabrik gula menjadi energi listrik menggunakan material
piezoelektrik
Berdasarkan data pada tabel IV.2, semakin tinggi intensitas bunyi (dB) masukan maka
akan dihasilkan output tegangan yang semakin tinggi juga. Tegangan keluaran paling tinggi
dihasilkan apabila menggunakan multiplier Villard pada intensitas bunyi 90-96 desibel dan
menggunakan multiplier Dickson untuk intensitas bunyi 50-80 desibel. Persamaan rasio
konversi yang digunakan dalam table untuk ketiga multiplier adalah sebagai berikut :
v out
Rasio Konversi=
vm
¿ dengan v m =1.414 v rms
Pada multiplier Villard dan Dickson, tidak didapatkan rasio konversi karena multiplier
tegangan tidak teraktivasi pada intensitas bunyi dibawah 80 dB.
Dengan asumsi penggunaan alat yang sama dalam penelitian Fang dkk. (2017) untuk
menghasilkan energi listrik menggunakan sumber bunyi pabrik gula Bungamayang di
Lampung, perbandingan intensitas bunyi pabrik gula dengan rata-rata 80-90 desibel akan
menghasilkan output tegangan sebesar 1-3.3 Volt untuk sirkuit full wave, 3.2-9.8 Volt untuk
Villiard multiplier, dan 3.3-9 Volt untuk Dickson multiplier.
Output tegangan sebesar ± 10 Volt maksimum akan diperoleh apabila menggunakan
transduser piezoelektrik dengan multiplier Villard untuk satu set alat tersebut. Jumlah
tegangan listrik yang dihasilkan akan lebih besar dengan bertambahnya jumlah set alat
piezoelektrik yang digunakan.
sebesar 20 MW (Ningsih, 2016). Memang nilainya masih terlampau kecil, karena alat ini
masih bersifat baru. Namun seiring perkembangan zaman, akan ditemukan bahan yang
mampu bergetar dan menghasilkan energi listrik lebih besar sehingga alatnya mampu
menjadi sumber energi utama.
Sumber energi yang digunakan berupa energi bunyi tidak menghasilkan polusi sehingga
termasuk energi bersih dan jumlahnya yang tidak terbatas sehingga terbarukan. Energi listrik
yang dihasilkan ini diatas voltase baterai primer dan sekunder pada umumnya sehingga
dapat digunakan untuk menggantikan baterai konvensional di pasar. Limbah baterai berupa
logam berat seperti merkuri, cadmium, dan timbal yang merusak lingkungan dapat
diminimalisir dengan adanya sumber energi bersih hasil konversi piezoelektrik ini.
Pengurangan limbah baterai alkaline juga merupakan suatu upaya untuk mewujudkan SDGs
poin ke 13 yaitu mengantisipasi perubahan iklim yang terjadi di dunia.
BAB V
PENUTUP
.V.1. Kesimpulan
Kesimpulan yang diambil berdasarkan data literatur yang diperoleh yaitu intensitas bunyi
rata-rata di sektor pemasakan, pemutaran, dan power house pabrik gula Bungamayang
sebesar 80.57 sampai 90.66 desibel. tegangan output searah paling besar dihasilkan dengan
menggunakan multiplier Villiard untuk intensitas bunyi di kisaran 90 desibel keatas dan
multiplier Dickson untuk intensitas bunyi di kisaran 50-80 desibel. Energi listrik yang
dihasilkan dari konversi energi piezoelektrik termasuk energi bersih dan terbarukan karena
tidak menghasilkan limbah dan sumber bunyi yang melimpah.
V.2. Saran
Perlu adanya penelitian lebih lanjut mengenai efisiensi konversi bunyi menjadi
energi listrik menggunakan material piezoelektrik
perlu adanya sampling di berbagai pabrik gula lain agar diperoleh data yang lebih
akurat mengenai efisiensi alat konversi energi piezoelektrik
DAFTAR PUSTAKA
Fang L.H., Hassan S.I.S., Rahim R.A., Isa M., Ismail B.B., 2017, Exploring Piezoelectric
for Sound Wave as Energy Harvester, Arau, Universiti Malaysia Perlis
Gupta A., Goel V., Yadav V., 2014, ‘Conversion of Sound to Electric Energy’, International
Journal of Scientific & Engineering Research, Vol. 5, No. 1
IUF Sugar and KUSPAW, 2014, Occupational Safety and Health Issues in Kenya’s Sugar
Sub-Sector, ada di http://www.iuf.org/sugarworkers/wp-content/uploads/2014/09/
PUB-KUSPAW-Research-documents-July-2014.pdf
Kour R., dan Charif A., 2016, ‘Piezoelectric Roads: Energy Harvesting Method Using
Piezoelectric Technology’, Innovative and Energy Research, Vol. 5., No. 1., hh. 1-6
Kinanti, C.T., 2014, PROSES PRODUKSI GULA SUPER HIGH SUGAR DI PG.
MADUKISMO BANTUL, Semarang, Universitas Katolik Soegijapranata
Santoso B., 2008, ANALISIS KEBISINGAN PADA PROSES PRODUKSI GULA PADA
STASIUN MASAKAN, PUTARAN, DAN POWER HOUSE DI PG BUNGAMAYANG,
LAMPUNG, Bogor, Institut Pertanian Bogor
LAMPIRAN
A. Daftar Riwayat Hidup
1. Nama Lengkap : Nicolaus Elka Yudhatama
Tempat dan Tanggal Lahir : Magetan, 31 Mei 1998
Karya Ilmiah yang Pernah Dibuat :-
Penghargaan Ilmiah yang Pernah Diraih :-