Anda di halaman 1dari 3

Hari ketiga Studi Pengenalan Lapangan bertepat pada Minggu, 28 Januari

2018. Pada minggu pagi itu kami dibangunkan oleh Kak Syahdan yaitu panitia
koordinator acara pada SPL ini, saat itu waktu menunjukkan pukul 04.20 dengan
sinar headlamp Kak Syahdan mengarahkan headlamp tersebut ke setiap tenda-
tenda peserta dengan tujuan membangunkan kami sembari Ia berteriak “Bangun-
bangun!”.

Kami bangun pada pukul 04.25 suara lantunan ayat-ayat al-quran dari
mesjid di pemukiman warga sekitar samar-samar terdengar. Saat itu masing-
masing dari kami saling membangunkan dan beberapa orang yang melipat
sarungnya. Diantara kami beberapanya lagi bergegas mengambil air wudhu untuk
siap-siap sholat subuh.

Sembari menunggu azan subuh dikumandangkan Kami sangat ingat saat


itu teman kami Awal menceritakan sesuatu yang Ia dengar petang itu saat kami
semua tertidur dengan lelapnya. Awal bercerita bahwa subuh tadi sekitar pukul
03.00 terdengar suara gemuruh, dimana adanya suara hentakan kaki yang
terdengar sangat keras berlarian kesana kemari. Kata Awal Ia berpikir bahwa itu
pencuri, mendengar ceritanya kamipun tersenyum tipis seakan tak percaya akan
hal tersebut.

Azan magrib dikumandangkan Kami bergegas sholat subuh ditenda.


Setelah sholat subuh waktu itu setiap ketua GB dipanggil untuk berkumpul dan
diberikan informasi. Ketua GB kami Dirga menyampaikan apa yang telah
diberitahukan padanya dimana Kami diperkenankan membersihkan tenda dari
setiap GB masing-masing dan merapikan barang-barang kami untuk dimasukkan
ke tas Carrel masing-masing.

Kami ingat subuh itu teman kami dari GB lain yaitu Donny mengunjungi
kami ditenda dan mengatakan bahwa dua orang anggota GBnya menghilang. Saat
itu terlintas cerita awal tadi, disitu kami menebak-nebak bahwa mereka diculik.
Apalagi yang terjadi pada teman Kami kali ini? setelah membersihkan tenda dan
merapikan barang-barang, Kami peserta SPL dipanggil Kak Abdul untuk
berkumpul.

Kami berbaris untuk setiap GBnya, Kak Abdul memberikan informasi


bahwa Kami harus memunguti sampah-sampah yang berada disekitar tenda kami.
Saat itu Kamipun diperkenankan untuk menghitung agar memastikan jumlah kami
68 orang. Pertama-tama semua peserta perempuan menghitung dan jumlahnya pas
52 orang, lalu dilanjutkan ke peserta laki-laki. Setelah berhitung jumlah kami
semua tidak genap 68 orang dimana hanya terdapat 66 orang yaitu kekurangan 2
peserta. Kaka bertanya kemana kurangnya kami dua orang peserta. Donny ketua
GB mikro menceritakan bahwa teman Kami menghilang sejak subuh tadi, katanya
ada beberapa orang yang terlihat menarik dan memaksa mereka untuk ikut. Saat
itu Kakak marah karena tak ada pergerakan dari kami ketika salah satu dari kami
tidak ada.

Pagi itu beberap teman laki-laki kami diperkenankan untuk menelusuri


jalan untuk mencari dua orang teman kami yang yang hilang, sementara kami
tetap berada pada barisan. Namun hasilnya nihil tak ada tanda-tanda dari
keberadaan mereka. Tak lama Kami semua ikut mencari Julivio dan Kikur.
Beberapa dari kami ada yang menelusuri sungai, jalananan kembali, pegunungan
atau bukit sekitar lokasi namun tetap saja hasilnya nihil. Tak ada tanda-tanda dari
keberadaan teman kami. Saat itu kami gelisah dan takut karena beberapa dari
kami tidak ada.

Informasi selanjutnya kami diperkeknankan untuk membongkar tenda, dan


menyiapkan semua baraang kami karena Kami akan pulang hari itu. Setelah
semua bersih dan rapi, Kami kembali berkumpul. Terlihat kegelisahan saat Kakak
kembali menanyakan kemana perginya teman kami. Kami terdiam dan tidak tahu
sama sekali. Karena dibatasi oleh waktu Kami diperkenankan mengambil barang
Kami dan membuat tempat itu bersih dari sampah dan semua barang-barang kami.

Saat itu, waktu menunjukkan pukul 08.00 setiap GBnya berbaris dan jalan
menuju tempat Panitia, Pengurus, dan Alumni. Kami diperkenankan untuk
melaksanakan sarapan pagi, Saat itu kami duduk di atas terpal dengan saling
berhadapan. Kakak Panitia dan Pengurus membagikan kami piring yang berisikan
nasi, mie, dan telur orak-arik juga gelas yang berisikan air. Kami sarapan dalam
keadaan memikirkan dua orang teman kami. Setelah makan Kami harus mencuci
piring tersebut dalam waktu 20 menit. Kami semua bergegas kesungai dan
mencuci piring kami.

Kembalinya kami dari sungat terdengar suara teriakan orang yang sedang
marah-marah. Kakak panitia mengerahkan kami kembali kelokasi dan segera
menjauh dari tempat tersebut. Saat kami kembali kami di informasikan untuk
kembali lagi menuju tempat kami sarapan tadi. Sesampainya disana sudah terlihat
kakak pengurus dan kakak panitia melingkar diantara terpal dan terdapat dosen
kami Ibu Ana atau Ibu Saraswati yang sedang berbicara dengan nada yang tinggi.
Kami diperkenankan berbaris diatas terpal dengan dikelilingi kakak pengurus dan
panitia. Adapun ibu yang mempermasalahkan hal-hal menyangkut SPL ini dimana
kurangnya perhatian dan penjagaan Kakak-Kakak terhadap kami peserta SPL.
Lalu kemudian Ibu kecewa karena mendengar berita bahwa beberapa diatara
kammi tidak ada. Saat itu suaasana terlihat kacau.
Mobil Dalmas yang mengengkut Kakak pengrus dan alumni telah tiba.

Anda mungkin juga menyukai