2018. Pada minggu pagi itu kami dibangunkan oleh Kak Syahdan yaitu panitia
koordinator acara pada SPL ini, saat itu waktu menunjukkan pukul 04.20 dengan
sinar headlamp Kak Syahdan mengarahkan headlamp tersebut ke setiap tenda-
tenda peserta dengan tujuan membangunkan kami sembari Ia berteriak “Bangun-
bangun!”.
Kami bangun pada pukul 04.25 suara lantunan ayat-ayat al-quran dari
mesjid di pemukiman warga sekitar samar-samar terdengar. Saat itu masing-
masing dari kami saling membangunkan dan beberapa orang yang melipat
sarungnya. Diantara kami beberapanya lagi bergegas mengambil air wudhu untuk
siap-siap sholat subuh.
Kami ingat subuh itu teman kami dari GB lain yaitu Donny mengunjungi
kami ditenda dan mengatakan bahwa dua orang anggota GBnya menghilang. Saat
itu terlintas cerita awal tadi, disitu kami menebak-nebak bahwa mereka diculik.
Apalagi yang terjadi pada teman Kami kali ini? setelah membersihkan tenda dan
merapikan barang-barang, Kami peserta SPL dipanggil Kak Abdul untuk
berkumpul.
Saat itu, waktu menunjukkan pukul 08.00 setiap GBnya berbaris dan jalan
menuju tempat Panitia, Pengurus, dan Alumni. Kami diperkenankan untuk
melaksanakan sarapan pagi, Saat itu kami duduk di atas terpal dengan saling
berhadapan. Kakak Panitia dan Pengurus membagikan kami piring yang berisikan
nasi, mie, dan telur orak-arik juga gelas yang berisikan air. Kami sarapan dalam
keadaan memikirkan dua orang teman kami. Setelah makan Kami harus mencuci
piring tersebut dalam waktu 20 menit. Kami semua bergegas kesungai dan
mencuci piring kami.
Kembalinya kami dari sungat terdengar suara teriakan orang yang sedang
marah-marah. Kakak panitia mengerahkan kami kembali kelokasi dan segera
menjauh dari tempat tersebut. Saat kami kembali kami di informasikan untuk
kembali lagi menuju tempat kami sarapan tadi. Sesampainya disana sudah terlihat
kakak pengurus dan kakak panitia melingkar diantara terpal dan terdapat dosen
kami Ibu Ana atau Ibu Saraswati yang sedang berbicara dengan nada yang tinggi.
Kami diperkenankan berbaris diatas terpal dengan dikelilingi kakak pengurus dan
panitia. Adapun ibu yang mempermasalahkan hal-hal menyangkut SPL ini dimana
kurangnya perhatian dan penjagaan Kakak-Kakak terhadap kami peserta SPL.
Lalu kemudian Ibu kecewa karena mendengar berita bahwa beberapa diatara
kammi tidak ada. Saat itu suaasana terlihat kacau.
Mobil Dalmas yang mengengkut Kakak pengrus dan alumni telah tiba.