Anda di halaman 1dari 10

Sistematika Proposal PTK

A. Judul Penelitian

B. Pendahuluan (Latar Belakang Masalah)

C. Rumusan Masalah

D. Tujuan Penelitian

E. Manfaat Penelitian

F. Kajian Pustaka

G. Jadwal Penelitian

H. Personalia Penelitian

I. Daftar Pustaka (sementara)

Lampiran (instrumen observasi) :

1. Silabus
2. RPP
3. LKS
4. Penilaian
5. Kuesioner
6. Format Observasi

0
PROPOSAL PTK
(Bab I s.d. Bab III dan Instrumen)

Langkah Menyusun Latar Belakang Masalah


1.Mengidentifikasi Masalah
2.Menentukan Akar Masalah
3.Menganalisis Penyebab Masalah
4.Menentukan Solusi Masalah
5.Merumuskan Masalah
6.Merumuskan Hipotesis Tindakan (jika diperlukan)

Perhatikan contoh kasus di bawah ini.


Siswa kelas IV SD pada waktu pembelajaran Matematika tentang Operasi Perkalian sangat
memprihatinkan.
Berikut ini datanya….
1. Identifikasi Masalah
a. Kelas selalu tenang jika pelajaran Mat, kelihatannya para siswa memperhatikan
namun jika dilontarkan pertanyaan tidak ada satupun siswa yang berani menjawab.
b. 95% siswa tidak berani mengajukan
c. pertanyaan tentang materi yang diajarkan sehingga kelas menjadi pasif.
d. Siswa kurang memahami materi yang disajikan, sehingga jika siswa diberi pertanyaan
maka 80% siswa jawaban nya kurang sesuai.
e. Hasil nilai ulangan matematika tidak memuaskan yaitu 65% siswa belum tuntas
f. Sebagian besar siswa kurang bergairah/semangat dalam belajar.
g. 80% siswa lamban dan kurang trampil dalam pengerjaan latihan soal

2. Menentukan Akar Masalah


• Yang menjadi akar masalah adalah keterampilan mengalikan.
Jika dibiarkan kondisi ini maka menyebabkan siswa terganggu untuk mengikuti
pembelajaran selanjutnya, sehingga pada akhirnya tidak lulus pada ujian akhir sekolah
karena lamban

3. Menganalisis Penyebab Masalah


a. Metode pembelajaran Matematika yang dilaksanakan kurang sesuai, tidak dapat
mengajak siswa untuk berperan aktif dalam proses pembelajaran
b. Pembelajaran kebanyakan secara teoritis
c. Program pembelajaran kurang sesuai
d. Hasil belajar tidak memenuhi kriteria di kurikulum
e. Tidak ada alat peraga pembelajaran
f. LKS yang digunakan tidak sesuai dengan program pembelajaran
g. Penataan siswa dalam kelas kurang baik, siswa yang pandai hanya berkelompok
dengan yang pandai sehingga tidak membaur
h. Guru kurang menarik saat melaksanakan pembelajaran, misal : suara kurang jelas
sehingga tidak terdengar sampai siswa yang paling belakang, terlalu cepat saat
menerangkan, menjawab pertanyaan siswa tidak jelas sehingga siswa semakin
bingung.
4. Menentukan Solusi Masalah
Solusi yang dipilih adalah dengan memperbaiki metode pembelajaran guru yaitu akan
menerapkan Metode Horisontal.

1
Metode tersebut dipilih karena menurut Agung (2009) metode Horisontal bukan sekedar
rumus atau formula untuk mempercepat perhitungan tetapi merupakan cara berpikir (the
way of thinking). Jadi jelas bahwa Metode Horisontal bekerja mulai pada bidang paling
fundamental dari Matematika yaitu Aritmetika Dasar, metodenya terstruktur, sehingga dapat
dilakukan proses visualisasi agar anak dapat dilatih menghitung cepat dengan efektif.
Dalam Metode Horisontal, terdapat tahap-tahap pendidikan aritmetika yang terstruktur
jelas, yaitu Tahap Pengenalan Bilangan, Tahap Perhitungan Tradisional, Tahap Perhitungan
Mental dan Tahap Kreatifitas

5. Merumuskan Masalah
1) Apakah penerapan metode horisontal dapat meningkatkan keterampilan mengalikan
bagi siswa kelas IV SD?
2) Bagaimanakah peningkatan minat siswa kelas IV SD dengan diterapkannya metode
horisontal?

Judul PTK:
 Penerapan Metode Horisontal untuk Meningkatkan Keterampilan Mengalikan Siswa
Kelas IV SD Negeri X, atau
 Upaya Meningkatkan Keterampilan Mengalikan Siswa Kelas IV SD Negeri X dengan
Menerapkan Metode Horisontal

2
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


• Uraikan pentingnya pelajaran tersebut dalam kehidupan sehari-hari .
• Uraikan kondisi ideal yang harus dicapai dalam pembelajaran tersebut berupa tujuan
pembelajaran dari topik/tema pelajaran.
• Uraikan kondisi real berdasarkan pengalaman guru, yaitu identifikasi masalah berupa
kondisi atau fakta-fakta real hasil pengamatan yang memprihatinkan selama ini.
• Uraikan akar masalah/focus masalah dari semua permasalahan yang telah
diidentifikasi dan alasannya.
• Uraikan analisis penyebab terjadinya akar masalah tersebut, tulis semua hasil refleksi
diri guru dalam mengajar selama ini sehingga terjadi/muncul akar masalah tersebut.
• Uraikan salah satu penyebab terjadinya akar masalah tersebut untuk diperbaiki, yang
diangkat sebagai solusi permasalahan dengan disertai alasan pemilihan solusi
tersebut.

Berdasarkan langkah mengidentifikasi masalah di atas, kita dapat menyusun rasional


penelitian atau latar belakang masalah padabab I Pendahuluan. Perhatikan contoh di bawah
ini.

Note: Penulisan latar belakang masalah tidak harus seragam, namun point-pointnya relatif
sama.

B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang diangkat dalam penelitian adalah sebagai berikut.
1) Apakah penerapan metode horisontal dapat meningkatkan keterampilan mengalikan
bagi siswa kelas IV SD?
2) Bagaimanakah peningkatan minat siswa kelas IV SD dengan diterapkannya metode
horisontal?

C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitan adalah sebagai berikut.
1) Meningkatkan keterampilan mengalikan bagi siswa kelas IV SD dengan menerapkan
metode horisontal .
2) Meningkatkan minat siswa kelas IV SD dengan menerapkan metode horizontal.

D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut.
1) Bagi Guru, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai masukan untuk meningkatkan
proses pembelajaran di kelas.
2) Bagi Kepala Sekolah, hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan dalam membuat
kebijakan tentang peningkatan kualitas sekolah.
3) Bagi Siswa, hasil penelitian ini dapat dijadikan pemicu motivasi belajar sehingga hasil
belajar matematika meningkat.

3
E. Ruang Lingkup
Dalam penelitian ruang pembelajaran yang dibahas adalah pelajaran Matematika aspek
Bilangan yang menyangkut perkalian dua bilangan dua angka dan perkalian dua bilangan tiga
angka.

4
Bab II
KAJIAN TEORI
A. Perkalian Dua Bilangan(lihat referensi)
Uraian tentang:
1. Pengertian Bilangan
2. Macam-macam Bilangan
3. Operasi Hitung Bilangan
4. Operasi Perkalian
5. Kriteria Pengukuran Kemampuan Perkalian

B. Metode Pembelajaran(lihat referensi)


Uraian tentang:
 Pengertian Metode Pembelajaran
 Macam Metode Pembelajaran Dalam Matematika
 Metode Horisontal
 Langkah Pembelajaran Operasi Perkalian dengan Metode Horisontal

C. Hubungan Metode Horisontal dengan Perkalian Bilangan


Uraian hasil penelitian dari para peneliti terdahulu berkenaan penggunaan metode
horisontal dalam operasi perkalian bilangan (lihat referensi)
D. Kerangka Berpikir
Uraian tentang rancangan berpikir, dimulai adanya kondisi awal siswa belajar, dengan pre-
tes ternyata hasilnya kurang memuaskan karena siswa lamban dalam mengerjakan. Hal
ini disebabkan oleh penerapan metode pembelajaran yang konvensional, kemudian
dilakukan PTK beberapa siklus dengan menerapkan metode horisontal yang lebih
bermakna bagi siswa karena secara teoritis metodenya terstruktur, sehingga dapat
dilakukan proses visualisasi agar anak dapat dilatih menghitung cepat dengan efektif,
sehingga diharapkan dapat meningkatkan keterampilan siswa dalam mengerjakan operasi
perkalian pada bilangan.

5
KERANGKA BERPIKIR

Guru belum Siswa kurang


KONDISI menggunakan trampil mengalikan
AWAL metode Horisotal dua bilangan

Siklus I
Metode
Guru Horisontal
TINDAKAN
menggunakan ekspositori
metode Horisotal

Siklus II
Metode
Horisontal
kooperatif
Ketrampilan
KONDISI Siswa dalam
AKHIR mengalikan
BAB III
meningkat
E. Hipotesis Tindakan
1) Jika diterapkan metode horisontal maka dapat meningkatkan keterampilan
mengalikan bagi siswa kelas IV SD
2) Minat siswa kelas IV SD dalam perkalian akan meningkat jika diterapkan metode
horisontal

6
BAB III
METODE PENELITIAN
Kemukakan lokasi penelitian dan subyek penelitiannya serta waktu pelaksanaan penelitian.
Kemukakan prosedur penelitiannya, gambaran siklusnya yang dirinci dari perencanaan,
pelaksanaan tindakan, observasi, evaluasi-refleksi.
Prosedur Penelitian
Contoh:
Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas (classroom action
research). Penelitian terdiri atas lebih dari satu siklus, tergantung permasalahan atau
hambatan yang ditemukan selama penelitian. Masing-masing siklus melalui tahap
perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. Secara umum alur
pelaksanaan tindakan dalam penelitian tindakan kelas ini digambarkan oleh Kemmis dan
Taggart (dalam Kasbolah, 1999) sebagai berikut: (1)Rencana tindakan, (2)Pelaksanaan
Tindakan dan (3) Observasi, serta (4) Refleksi dan evaluasi

Siklus I
a.Perencanaan
 Merencanakan pembelajaran yang akan diterapkan dalam PBM
 Menentukan materi pokok
 Mengembangkan skenario pembelajaran/RPP
 Menyusun LKS
 Menyiapkan sumber belajar
 Mengembangkan format evaluasi
 Mengembangkan format observasi pembelajaran
 Mengembangkan angket minat untuk siswa
 Melakukan simulasi pelaksanaan tindakan

b. Tindakan
 Menerapkan tindakan mengacu pada skenario yang direncanakan dan LKS

c. Pengamatan
 Melakukan observasi dengan memakai format Observasi
 Menilai hasil tindakan dengan menggunakan format LKS

d. Refleksi
 Melakukan evaluasi tindakan yang telah dilakukan, meliputi evaluasi mutu,
jumlah dan waktu dari setiap macam tindakan.
 Melakukan pertemuan untuk membahas hasil evaluasi tentang skenario, LKS,
dll.
 Memperbaiki pelaksanaan tindakan sesuai hasil evaluai, untuk digunakan
pada siklus berikutnya.
 Evaluasi tindakan I

Siklus II dilaksanakan jika siklus I belum sukses

 Tunjukkan indikator keberhasilan yang dicapai dalam setiap siklus sebelum pindah ke
siklus lainnya. Contoh:
• Indikator Keberhasilan
7
Siklus penelitian ini tidak perlu dilanjutkan lagi apabila:
1) 75 % siswa tuntas dalam proses dan hasil operasi perkalian melalui berbagai tes yang
dilakukan dan
2) Tercapainya minat siswa yang tinggi melalui analisis hasil pengisian angket yang
diberikan kepada siswa
Teknik pengumpulan data, peran peneliti, instrumen penelitian, teknik analisis datanya
juga disertakan.
Contoh:
Teknik pengumpulan data
Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik observasi,angket,
tes, dan dokumentasi. Instrumen yang digunakan adalah lembar observasi, luesioner, butir
soal. Observasi digunakan untuk menggali data mengenai proses pelaksanaan pembelajaran
perkalian dengan metode Horisontal di dalam kelas. Sedangkan angket dilakukan terhadap
siswa untuk menggali data tentang minat siswa dalam kegiatan pembelajaran yang dilakukan.
Ada 10 pernyataan tentang minat siswa yang harus dipilih sesuai pendapat siswa yaitu:
sangat setuju, setuju, tidak setuju dan sangat tidak setuju. Dokumentasi digunakan untuk
mengumpulkan data hasil kinerja/prestasi murid dalam mempelajari materi perkalian
bilangan.
Secara garis besar langkah-langkah yang ditempuh dalam pelaksanaan setiap siklus
penelitian tindakan kelas ini ada empat tahap, yaitu: identifikasi masalah, menyusun rencana
tindakan, observasi, dan refleksi (Kasihani, 1998; Ibnu, 1998; Depdikbud 1996).

Teknik Analisis Data


Data yang diperoleh dalam setiap siklus penelitian dianalisis secara deskriptif kualitatif
dengan menggunakan analisis statistik deskriptif. Kegiatan analisis ini dimaksudkan untuk
mengolah data pada masing-masing siklus apakah terdapat peningkatan keterampilan siswa
terhadap materi perkalian bilangan setelah dilakukan pembelajaran dengan menggunakan
metode Horisontal. Cara yang ditempuh untuk menganalisis hasil kerja siswa adalah dengan
melihat dan membandingkan skor hasil tes soal perkalian kemudian dihitung persentase
siswa yang sudah tuntas pada masing-masing siklus. Apabila besar persentase ketuntasan
siswa mengikuti hasil tes tersebut mengalami peningkatan sebesar 75%, dapatlah diartikan
bahwa keterampilkan siswa terhadap perkalian bilangan telah meningkat sesuai dengan
indikator keberhasilan, sehingga tidak perlu ada siklus berikutnya.
Sedangkan untuk menganalisis hasil angket yang diisi siswa adalah sebagi berikut.
Pilihan siswa diganti angka, yaitu sangat setuju = 4, setuju = 3,tidak setuju = 2, dan sangat
tidak setuju = 1.
Ada 10 pernyataan, berarti setiap siswa minimal mendapat skor 10 dan maksmimal 40.
Karena dalam kelas ada 28 orangsiswa,maka minimal skor yang diperoleh kelas adalah 10 x
28 = 280, maksimal 40x28=1120. Rentangan skor 280 – 1120 dibagi menjadi 4 interval yang
sama untuk menentukan kriteria minat siswa: sangat tinggi, tinggi, rendah, dan sangat
rendah.
Kriterianya berikut ini.
280 – 490 : sangat rendah
491 – 700 : rendah
701 – 910 : tinggi
911 – 1120: sangat tinggi
JADWAL PENELITIAN
Jadual penelitian (time schedule) berisi jadwal waktu mulai dari perencanaan, persiapan,
pelaksanaan, dan pelaporan. Apabila ada penyandang dana, biasanya ada monitoring

8
sehingga schedule pelaksanaan monitoring, seminar desain operasional, seminar hasil
penelitian juga dirancang. Jadwal penelitian biasanya ditunjukkan dalam bentuk –Gantt chart

No Rencana Kegiatan Waktu (minggu ke)


1 Persiapan 1 2 3 4 5 6 7 8
• Menyusun konsep pelaksanaan X
• Menyusun instrumen X
• Menyusun LKS X X
• Lain-lain yang dilakukan X X
2. Pelaksanaan
• Menyiapkan kelas dan alat X X X
• Melakukan tindakan Siklus I X X X
• Melakukan tindakan siklus II X X X
• Lain-lain yang dilakukan X X X
3. Penyusunan laporan
• Menyusun konsep laporan X
• Seminar hasil penelitian X
• Perbaikan laporan X
• Penggandaan dan pengiriman hasil X
• Lain-lain yang dilakukan X

Anda mungkin juga menyukai