Anda di halaman 1dari 10

STUDI ANALISIS KUALITAS AIR SUNGAI NURUL HUDA

DI KECAMATAN SUNGAI RAYA KABUPATEN KUBU RAYA


Ruri Nurizki(1), Isna Apriani, ST, M.Si(1), Kiki Prio Utomo, ST. M.Sc(1)
1Program Studi Teknik Lingkungan, Universitas Tanjungpura, Pontianak
Email : rnurizki@gmail.com

ABSTRAK

yang bersifat komunal agar limbah domestik yang dihasilkan masyarakat tidak langsung dibuang
ke Pertumbuhan penduduk yang pesat menyebabkan terjadinya perubahan tata guna lahan
disebagian besar kawasan perkotaan dikarenakan kebutuhan akan pemukiman yang juga semakin
meningkat. Berdasarkan hal tersebut, akan terjadi peningkatan jumlah limbah domestik yang
dihasilkan dan di buang kebadan perairan, khususnya sungai. Hal ini akan berdampak buruk bagi
kualitas air sungai yang juga merupakan sumber baku air bersih masyarakat setempat
dikarenakan air limbah tersebut dibuang tanpa melalui proses pengolahan terlebih dahulu. Sungai
Nurul Huda merupakan salah satu sungai yang terletak di kawasan Kecamatan Sungai Raya
Kabupaten Kubu Raya yang menjadi sumber air utama bagi masyarakat sekitar untuk memenuhi
kebutuhan sehari-hari. Skripsi ini bertujan untuk mengetahui kondisi kualitas, besar beban
pencemar dan perkiraan potensi beban pencemar untuk 20 tahun ke depan serta pengendalian
terhadap beban pencemar air Sungai Nurul Huda..
Tahapan penelitian ini berupa pengumpulan data primer yaitu dimensi saluran (lebar dan
kedalaman), luas penampang basah, kecepatan aliran, debit, pengambilan sampel, perhitungan
beban pencemar untuk proyeksi 20 tahun dan analisis pengendalian beban pencemar.
Pengambilan sampel kualitas air menggunakaan metode grab sample saat surut terendah yaitu
pada Tanggal 4 Maret 2015 pukul 23.00 WIB dan saat pasang tertinggi pada Tanggal 5 Maret
2015 pukul 07.00 WIB dengan parameter yang diuji yaitu BOD, COD, fospat, nitrat, kekeruhan,
suhu dan pH.
Berdasarkan hasil pengujian indeks pencemar, kondisi kualitas air Sungai Nurul Huda pada kondisi
pasang secara umum tercemar ringan untuk baku mutu kualitas air kelas I, II, dan III (PP No.82 Th
2001). Sementara untuk baku mutu kelas IV masih memenuhi baku mutu air. Pada kondisi surut,
air Sungai Nurul Huda tercemar ringan untuk baku mutu kelas I. Sementara untuk kelas II, III, dan
IV masih memenuhi baku mutu. Besarnya beban pencemar yang masuk ke Sungai Nurul Huda
pada saat pasang untuk 4 parameter pencemar masing-masing sebesar BOD 659,24 kg/hr mg/l,
COD 4118,90 kg/hr, fospat 8,43 kg/hr, dan nitrat 86,89 kg/hr. Sedangkan untuk kondisi surut
besar beban pencemar yang masuk adalah BOD 189,04 kg/hr, COD 841,75 kg/hr, fospat 4,64
kg/hr, dan nitrat 204,35 kg/hr. Besarnya potensi beban pencemaran yang akan masuk ke Sungai
Nurul Huda untuk 20 tahun yang akan datang adalah sebesar BOD 4,94 kg/hr, COD 141,69 kg/hr,
posfat 2,11 kg/hr, nitrat 10, kg/hr. Berdasarkan hasil tersebut, pengendalian terhadap kualitas air
sungai dapat dilakukan dengan tidak membuang sampah di sungai, melakukan penghijauan di
sekitar sungai untuk menjaga kondisi kualitas air serta sosialisasi oleh pemerintah kepada
masyarakat untuk mengurangi dampak yang akan ditimbulkan olehakitivitas masyarakat, dan
selanjutnya dapat membangun IPAL baik itu yang bersifat individu maupun badan air, dan
dilakukan pengolahan terlebih dahulu.
Kata kunci : Sungai Nurul Huda, Indeks Pencemaran, Beban Pencemar, PBPD

i
ABSTRACT

Rapid population growth leads to changes in land use in most of the urban areas because of the
need for settlement also increasing. According of the result, would increase the amount of
domestic waste resulted to dispose of the body of water, especially rivers. This will adversely
affect the quality of river water is also a source of raw water supply of local communities because
of the waste water discharged without treatment processes beforehand. Nurul Huda’s river is one
of the rivers located in Sungai Raya Kubu Raya which is the main water source for the surrounding
communities to meet their daily needs. The purposes of this thesis is determine the condition of
the quality, of the burden of pollutants and pollutant load estimates of potential for the next 20
years as well as the control of water pollutionload of the Nurul Huda’s River.
Stages of this research is the collection of primary data channel dimensions (width and depth),
wet cross-sectional area, the flow velocity, discharge, sampling, pollutant load calculations for the
projection of 20 years and analysis of pollutant load control. The water quality
used method is grab sample of the lowest tide is at On March 4, 2015 at 23:00 pm and the
highest tide on March 5, 2015 at 07.00 am with the parameters tested, namely BOD, COD, fospat,
nitrates, turbidity, temperature and pH ,
Based on the test results of pollutant index, the condition of the river water quality Nurul Huda on
tidal conditions generally lightly polluted water quality standards for Class I, II, and III (PP 82 Th
2001). As for the standard class IV still meet water quality standards. At low tide conditions, river
water Nurul Huda lightly polluted for standard class I. As for class II, III, and IV still meet quality
standards. The amount of pollutant loads that enter the river at high tide Nurul Huda to 4 each
pollutant parameters of BOD 659.24 kg / hr mg / l, COD 4118.90 kg / hr, fospat 8.43 kg / hr, and
nitrate 86 , 89 kg / hr. As for the big downs condition the incoming pollutant load is BOD 189.04
kg / hr, COD 841.75 kg / hr, fospat 4.64 kg / hr, and nitrates 204.35 kg / hr. The magnitude of the
potential pollution load will go to River Nurul Huda to 20 years to come is the BOD of 4.94 kg / hr,
COD 141.69 kg / hr, phosphate of 2.11 kg / hr, nitrate 10 kg / hr. Based on these results, control of
water quality can be done by not throwing garbage in the river, greening around the river to keep
the water quality conditions and information by the government to the public to reduce the
impact that would be caused bysociety activity, and can further build WWTP either that is
individual and on the community that domestic waste produced by society are not directly
discharged into water bodies, and the processing is done in advance.

Keywords : Nurul Huda’s River, Polution Index, Pollutant Load, PBPD

1. PENDAHULUAN
Air merupakan komponen lingkungan yang penting bagi kehidupan. Air merupakan
kebutuhan utama bagi proses kehidupan di bumi, sehingga tidak ada kehidupan
seandainya di bumi tidak ada air. Namun demikian, air dapat menjadi malapetaka
bilamana tidak tersedia dalam kondisi yang benar, baik kualitas maupun kuantitasnya.
Air yang bersih sangat didambakan oleh manusia, baik untuk keperluan hidup sehari-
hari, industri, kebersihan sanitasi kota, maupun pertanian dan lain sebagainya.
Pertumbuhan penduduk yang pesat akan berpengaruh terhadap volume limbah
yang dihasilkan. Limbah yang dihasilkan langsung dibuang kebadan air tanpa melalui
proses pengolahan terlebih dahalu. Hal ini akan sangat berdampak buruk bagi kualitas
sungai yang merupakan sumber air baku masyarakat itu sendiri. Kecamatan Sungai Raya
belum memiliki instalasi pengolahan air limbah sehingga air limbah yang dihasilkan dari

2
kegiatan rumah tangga langsung dibuang ke sungai sehingga berdampak negatif
terhadap peningkatan beban pencemaran disuatu perairan.
Sungai Nurul Huda merupakan salah satu sungai yang terletak di kawasan
Kecamatan Sungai Raya Kabupaten Kubu Raya yang memiliki lebar ± 3-7,5 meter serta
panjang ± 3,34 km dengan panjang wilayah studi ± 1,92 km yang bermuara langsung ke
Sungai Kapuas sehingga sungai ini dipengaruhi oleh pasang surut Sungai Kapuas.
Aktivitas disepanjang aliran Sungai Nurul Huda juga cukup beragam, diantaranya
terdapat pertanian, pasar, tempat cuci motor, pusat pendidikan, dan juga pemukiman
penduduk yang cukup padat. Kondisi tersebut berpengaruh terhadap jumlah volume
buangan limbah domestik yang dihasilkan oleh setiap aktivitas tersebut yang langsung
masuk ke aliran Sungai Nurul Huda, dimana masyarakat sekitar masih memanfaatkan
sungai tersebut sebagai sumber air baku untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Pada
umumnya limbah yang dihasilkan adalah limbah domestik rumah tangga yang berupa
sisa makanan, sisa pencucian, kotoran hewan dan juga manusia. . Untuk itu perlu
dilakukan suatu studi untuk mengetahui pengaruh limbah yang masuk terhadap kualitas
air sungaidi Kecamatan Sungai Raya Kabupaten Kubu Raya dengan melihat beberapa
parameter kualitas air berupa pH, suhu, BOD, COD, kekeruhan, total posfat dan total
nitrat.

2. METODE PENELITIAN
A. Lokasi Dan Waktu Penelitian
Lokasi penelitian ini dilakukan pada Sungai Nurul Huda di Kecamatan Sungai Raya
Kabupaten Kubu Raya. Penelitian ini dilakukan selama 18 bulan dari studi literatur hingga
penutup yang dimulai dari bulan februari 2015 hingga bulan agustus 2016.

B. Lokasi Analisa Sampel


Analisa sampel pada penelitian ini dilakukan dilaboratorium Sucofindo
dengan menganalisis parameter BOD, COD, kekeruhan, suhu, pH, Nitrat, dan
Posfat.

C. Waktu Pengambilan Sampel


Pengambilan sampel dilakukan pada saat kondisi pasang tertinggi dan surut
terendah, yakni pada tanggal 4 Maret 2015 pukul 23.00 WIB untuk surut terendah dan
tanggal 5 Maret 2015 pukul 07.00 WIB untuk pasang tertinggi.

D. Peralatan dan Bahan Penelitian


- Bahan-bahan yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah berupa sampel air
permukaan Sungai Nurul Huda, es batu untuk pengawetan sampel air.
- Peralatan yang akan digunakan dalam penelitian ini berupa GPS (Global Positioning
System), bak ukur, botol sampel, bola plastik, tali raffia, thermometer, meteran,
dan cooling box.

E. Jenis Data
 Data Primer
Data primer adalah data yang didapat berdasarkan hasil observasi di lokasi studi,
dalam penelitian ini data primer yang didapat berupa :
- Data Hidrometri
Pengukuran data hidrometri yang dilakukan berupa pengukuran dimensi saluran,
Pengukuran kecepatan aliran sungai dan pengukuran debit sungai.Pengukuran

3
dimensi sungai dilakukan dengan menggunakan meteran dan bak ukur.
Pengukuran kecepatan aliran menggunakan bola plastik dan tali raffia yang
diikatkan pada bola tersebut.
- Data Kualitas Air
Untuk mengetahui berapa besar beban pencemar yang terjadi dilokasi studi,
perlu dilakukan pengambilan sampel pada sungai untuk mendapatkan data
kualitas air. Sampel air diambil pada ketinggian 0,6 h dari tinggi aliran air. Metode
pengambilan sampel yang digunakan adalah grab sampling (sampel sesaat) dan
pengambilan sampel air dilakukan pada saat pasang tertinggi dan surut
terendah. Pengambilan sampel pada saat pasang tertinggi dan surut terendah
bertujuan untuk membandingkan besarnya beban pencemar pada saat pasang
terrtinggi dan surut terendah. Jumlah sampel yang diambil adalah 10 buah
sampel dari 5 titik pengambilan sampel. 5 sampel untuk kondisi pasang dan 5
sampel untuk kondisi surut.Pengambilan sampel dilakukan dengan
menggunakan dirigen yang berkapasitas 5 liter. Dirigen tersebut diikat pada
sebuah tongkat kayu untuk memudahkan pengambilan sampel, kemudian
dirigen ditutup didalam air tersebut agar tidak terkontaminasi dengan oksigen
bebas.
 Data Sekunder
Pada penelitian ini data sekunder diperoleh dari instansi-instansi terkait, antara
lain:
- Monografi Kecamatan / Kelurahan
Data yang diperoleh dari instansi pemerintah yaitu Badan Pusat Statistik (BPS)
Kabupaten Kubu Raya yang berisi data kependudukan (demografi), tata guna
lahan serta fasilitas umum.
- Data Pasang Surut
Data yang menunjukkan fluktuasi ketinggian pada saat pasang atau surut Sungai
Kapuas yang diperoleh dari Pangkalan TNI Angkatan Laut Kalimantan Barat.

F. Teknik Analisa Data


Analisis data pada penelitian ini yaitu dengan melakukan perhitungan matematis
berupa perhitungan beban pencemaran di Sungai Nurul Huda. Selain itu data
parameter kualitas air dari hasil pengamatan lapangan dan laboratorium, baik
berupa parameter fisika dan kimia dibandingkan terhadap baku mutu air yang telah
ditetapkan. Baku mutu air sungai yang digunakan berdasarkan Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia No. 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air
dan pengendalian Pencemaran Air.
 Analiis Beban Pencemar Sungai
- Perhitungan Debit
- Analisis Kualitas Air
- Menghitung indeks beban pencemaran sungai
- Menghitung beban pencemaran sungai
 Analisis Estimasi Beban Pencemaran Domestik
- Menghitung proyeksi jumlah penduduk, kepadatan penduduk dan perkiraan
luas lahan pemukiman
- Menghitung perkiraan potensi beban pencemar domestik
 Analisis Pengendalian Beban Pencemaran di Sungai Nurul Huda
Pegendalian beban pencemaran bertujuan untuk mencegah dan menanggulangi
pencemaran air serta pemulihan kembali kualitas air sesuai dengan kondisi

4
alaminya, sehingga kualitas air sungai tetap terjaga sesuai dengan peruntukannya.
Dalam penelitian ini dilakukan analisis prioritas strategi pengendalian pencemaran
air berdasarkan data kondisi kualitas air dan pengamatan dilapangan.

 Diagram Alir Perancangan


MULAI

MERUMUSKAN MASALAH

STUDI LITERATUR (TINJAUAN


PUSTAKA)

SURVEI AWAL

PENGUMPULAN DATA

DATA PRIMER
1. Data dimensi DATA SKUNDER
penampang sungai 1. Profil Kecamatan Sungai
2. Data hidrometri Raya
2. Data Pasang Surut
3. Data kualitas air
3. Peta penggunaan Lahan
sungai
Kec. Sungai Raya
4. Data Jumlah Penduduk

TAHAP PENELITIAN

 Analisis Beban Pencemaran Sungai


 Menghitung debit
 Analisis kualitas air
 Menghitung beban pencemaran sungai
 Analisis Estimasi Potensi Beban Pencemaran Domestik
 Menghitung proyeksi dan kepadatan penduduk Kecamatan
Sungai Raya untuk 20 tahun yang akan datang
 Menghitung perkiraan luas lahan pemukiman
 Menghitung potensi beban pencemar untuk aktivitas
domestik (estimasi potensi untuk 20 tahun)
 Analisis Pengendalian Beban Pencemaran

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

SELESAI

Gambar 1 Diagram Alir Perancangan

5
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Perancangan instalasi pengolahan air limbah terdapat beberapa faktor yang perlu
diperhatikan sebagai dasar perancangan dan menjadi penentu dalam pemilihan proses
pengolahan. Faktor-faktor ini diantaranya adalah debit/kuantitas air buangan, dan
karakteristik/kualitas air buangan.
A. Hasil Pengukuran Debit
Tabel 1 Hasil Perhitungan Debit pada Kondisi Surut

Pasang Surut
Titik 2 3
V (m/det) A (m ) Q (m /det) V (m/det) A (m2) Q (m3/det)
1 0,06 5,6 0,336 0,085 3,5 0,298
2 0,04 4,87 0,195 0,07 3,4 0,238
3 0,061 12,89 0,786 0,208 4,67 0,971
4 0,075 7,3 0,548 0,049 4,09 0,2
5 0,095 7,31 0,694 0,068 3,89 0,264
B. Hasil Data Kualitas Air
Data hasil analisis kualitas air Sungai Nurul Huda yang telah diuji di Laboratorium
Sucofindo berdasarkan parameter BOD, COD, total posphate, total nitrat, pH, suhu dan
kekeruhan dapat dilihat pada Tabel 4 berikut :

Tabel 2 Tabel Analisis Kualitas Air


Kondsi Pasang Kondisi Surut
Parameter Satuan Titik Pengambilan Sampel Titik Pengambilan Sampel
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
BOD mg/l 15,75 15,75 13,02 15,75 13,02 3,26 4,88 4,88 3,26 13,02
COD mg/l 97,68 91,17 84,66 97,68 97,68 6,51 19,54 19,54 13,02 78,14
Nitrat mg/l 7,356 6,425 5,742 6,2114 7,1572 3,871 4,7562 3,614 5,3772 5,0891
Fospat mg/l 0,21 0,25 0,22 0,18 0,14 0,0874 0,1435 0,167 0,1052 0,097
pH - 6,52 6,42 6,33 6,37 6,36 7,58 7,2 6,45 6,31 6,25
Kekeruhan NTU 4,75 4,58 4,62 4,7 4,76 4,08 3,75 3,8 4,25 4,8
Suhu ⁰C 28 36 28 36 26 27 28 29 25 27

C. Analisis Indeks Beban Pencemar


Perhitungan Indeks Pencemaran Air Sungai Nurul Huda pada penelitian ini dilakukan
pada 5 titik pengambilan sampel di sepanjang aliran sungai dengan menggunakan
parameter berupa BOD, COD, fospat, Nitrat. Baku mutu kualitas air mengacu pada
Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan
Pengendalian Pencemaran Air. Berdasarkan hasil analisis perhitungan indeks beban
pencemaran Sungai Nurul Huda, dapat dilihat pada Gambar 2 dan Gambar 3 berikut :

Gambar 2 Hasil Perhitungan Indeks Beban Pencemar Baku Mutu Kelas I,II,III,IV pada
Kondisi Surut

6
Gambar 3 Hasil Perhitungan Indeks Beban Pencemar Baku Mutu Kelas I,II,III,IV pada
Kondisi Pasang

Berdasarkan grafik hasil perhitungan indeks pencemaran, status mutu kualitas air
Sungai Nurul Huda pada kondisi pasang termasuk dalam kategori tercemar ringan untuk
baku mutu air kelas 1, 2, dan 3 sesuai dengan dengan niai indeks pecemar berkisar
antara 1-5. Sementara untuk baku mutu air kelas 4 masih memenuhi baku mutu air,
terkecuali pada titik sampel 5 yang masuk dalam kategori tercemar ringan. Hal ini terjadi
karena pada titik ini beberapa nilai parameter pencemar telah melebihi ambang batas
baku mutu yang ditetapkan. Tidak signifikannya perubahan tingkat pencemaran
disebabkan karena dalam perhitungan indeks pencemaran dilakukan dengan
memperhatikan nilai parameter lain selain BOD, yaitu COD, total posfat dan total nitrat.
Pada kondisi sungai surut, nilai indeks pencemaran untuk baku mutu air kelas 1
termasuk dalam kategori tercemar ringan. Sedangkan untuk baku mutu kelas 2, 3, dan 4
masih memenuhi baku mutu air terkecuali pada titik 5 yang masuk dalam kategori
tercemar ringan.
Penurunan kualitas tertinggi terjadi pada saat kondisi sungai pasang. Hal ini
disebabkan karena pada saat pasang konsentrasi pencemaran yang masuk dari Sungai
Kapuas lebih tinggi dari pada konsentrasi pencemaran yang ada di Sungai Nurul Huda itu
sendiri, hal ini sejalan dengan pendapat Sirongo-ringo (2014). Sementara pada kondisi
surut indeks pencemaran lebih rendah dari pada kondisi pasang. Rendahnya nilai indeks
pencemar pada saat surut disebabkan oleh terbawanya kembali bahan pencemar yang
masuk ketika surut menuju ke Sungai Kapuas.

D. Analisis Beban Pencemar


Penentuan daya tampung beban pencemar dapat ditentukan dengan cara
sederhana yaitu dengan menggunakan metode neraca massa. Model matematika yang
menggunakan perhitungan neraca massa ini dapat digunakan untuk menentukan
konsentrasi rata-rata aliran hilir (down stream) yang berasal dari sumber pencemar
point sources dan non point sources (Permen LH No 110 Tahun 2003). Contoh
perhitungan beban pencemar dengan menggunakan neraca massa dapat adalah sebagai
berikut :

7
Tabel 3 Debit dan Konsentrasi Pencemar pada Kondisi Surut
Titik Debit (m3/det) BOD (mg/l) COD (mg/l) Fospat (mg/l) Nitrat (mg/l)
1 0,085 3,260 6,510 0,087 3,871
2 0,07 4,880 19,540 0,144 4,756
3 0,208 4,880 19,540 0,167 3,614
4 0,049 3,260 13,020 0,105 5,377
5 0,068 13,020 78,140 0,097 5,089

Tabel 4 Debit dan Konsentrasi Pencemar pada Kondisi Pasang

Titik Debit (m3/det) BOD (mg/l) COD (mg/l) Fospat (mg/l) Nitrat (mg/l)
1 0,06 15,75 97,68 0,21 7,356
2 0,04 15,75 91,17 0,25 6,425
3 0,061 13,03 84,66 0,22 5,742
4 0,075 17,75 97,68 0,18 6,211
5 0,095 17,75 97,68 0,14 7,157

Tabel 5 Konsentrasi Rata-rata Konstituen Aliran Gabungan


Konsentrasi Rata-rata
Parameter Konstituen Aliran
Gabungan
Pasang Surut
BOD 14,914 5,562
COD 93,183 24,768
Fospat 0,191 0,136
Nitrat 6,49 4,168

E. Analisis Estimasi Beban Pencemaran Domestik


Berdasarkan hasil perhitungan estimasi beban pencemaran domestik Sungai Nurul
Huda, potensi pencemaran sungai dalam waktu 20 tahun kedepan untuk masing-
masing parameter pencemar adalah sebesar 4,94 kg/hari untuk BOD, 9,46 kg/hari
untuk COD, 2,11 kg/hari untuk nitrat, dan 0,35 kg/hari untuk fospat. Angka tersebut
relatif lebih kecil dibandingkan dengan jumlah potensi beban pencemar yang
dilakukan oleh penelitian lain yang serupa.

Tabel 7 Potensi Beban Pencemaran Domestik Sungai Nurul Huda


Kepadatan Penduduk
Tahun BOD (kg/hari) COD (kg/hari) N (kg/hari) P (kg/hari)
(jiwa/km)
2016 10345 0.77 1.47 0.33 0.05
2017 13305 0.99 1.89 0.42 0.07
2018 16265 1.21 2.31 0.52 0.09
2019 19225 1.43 2.73 0.61 0.10
2020 22185 1.64 3.15 0.70 0.12
2021 25145 1.86 3.57 0.80 0.13
2022 28105 2.08 3.99 0.89 0.15
2023 31065 2.30 4.42 0.99 0.17
2024 34025 2.52 4.84 1.08 0.18
2025 36985 2.74 5.26 1.17 0.20
2026 39945 2.96 5.68 1.27 0.21
2027 42905 3.18 6.10 1.36 0.23
2028 45865 3.40 6.52 1.46 0.24
2029 48825 3.62 6.94 1.55 0.26
2030 51785 3.84 7.36 1.64 0.28
2031 54745 4.06 7.78 1.74 0.29
2032 57705 4.28 8.20 1.83 0.31
2033 60665 4.50
8 8.62 1.93 0.32
2034 63625 4.72 9.04 2.02 0.34
2035 66585 4.94 9.46 2.11 0.35
Parameter COD memberikan beban pencemaran paling tinggi dibandingkan dengan
parameter lainnya. Jumlah penduduk merupakan salah satu faktor penyebab
meningkatnya jumlah beban pencemaran (Agustiningsih, 2012).

F. Pengendalian Beban Pencemaran Domestik di Sungai Nurul Huda


Menurut Agustiningsih (2012), pengendalian pencemaran air merupakan salah satu
upaya menjaga kualitas lingkungan yang merupakan pelaksanaan pembangunan
berkelanjutan dari aspek ekologi. Hal ini mengingat air merupakan salah satu sumber
daya yang sangat penting yang dibutuhkan untuk menunjang kelangsungan hidup dan
lainnya serta untuk menjaga keseimbangan sistem ekologi dan menjamin kepentingan
generasi sekarang dan yang akan datang.
Pengendalian pencemaran air merupakan salah satu upaya pelaksanaan
perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup dari aspek pengendalian sesuai
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan hidup. Untuk menjaga kualitas air sesuai dengan kondisi alaminya dan sesuai
dengan peruntukan diperlukan strategi pengendalian pencemaran air, melibatkan semua
yang berkaitan dengan sumber daya air.
Berdasarkan hasil analisis terhadap beban pencemaran di Sungai Nurul Huda,
pencemaran yang terjadi cukup tinggi untuk beberapa parameter pencemar.Penyebab
utama terjadinya pencemaran di Sungai Nurul Huda ialah sumber yang berasal dari
limbah domestik masyarakat itu sendiri.Kurangnya kepedulian serta kesadaran
masyarakat terhadap dampak yang ditimbulkan dari limbah domestik terhadap
kesehatan dan lingkungan juga menjadi salah satu permasalahan. Tidak membuang
sampah ke sungai adalah salah satu langkah awal untuk megurangi tingkat pencemaran
yang terjadi di sungai. Melakukan penghijauan disekitar sumber air maupun lahan
kosong juga sangat bermanfaat untuk menjaga kualitas air, karena tumbuhan membantu
penyerapan air oleh tanah melalui rongga mikro yang dibentuk oleh akar.
Sosialisasi dari peerintah kepada masyarakat tentang bahaya yang dapat ditimbulkan
dari pembuangan limbah domestic ke badan air tanpa adanya pengolahan guna
mengendalikan tingginya tingkat pencemaran suatu perairan. Hal ini dikarenakan limbah
domestic baik itu berupa grey water maupun black water sangat besar pengaruhnya
terhadap perairan apabila tidak dilakukan pengolahan terlebih daulu sebelum dibuang
keperairan. Selain itu juga sangat penting bagi suatu wilayah untuk membangun instalasi
pengolahan air limbah baik itu yang bersifat individual maupun yang bersifat komunal
untuk menjaga kualitas suatu sungai agar pemenfaatan sungai tetap pada
peruntukannya.

4. KESIMPULAN DAN SARAN


A. KESIMPULAN
1. Berdasarkan hasil analisis indeks pencemaran, Sungai Nurul Huda memiliki nilai
indeks pencemar berkisar antara 1,131 – 4,247 dan dapat dikategorikan
tercemar ringan untuk baku mutu kelas 1, 2, dan 3. Dan masih memenuhi baku
mutu kelas 4 dengan nilai indeks pencemar < 1 pada kondisi pasang. Sementara
pada kondisi surut, dapat dikategorikan tercemar ringan pada baku mutu kelas 1
dengan nilai indeks pencemar berkisar 0,290 – 3,897, dan memenuhi baku mutu
kelas 2, 3, dan 4 sesuai dengan peruntukkannya masing-masing.
2. Berdasarkan hasil analisis beban pencemaran Sungai Nurul Huda dari kelima titik
pengambilan sampel yang akan masuk ke Sungai Kapuas pada saat pasang
adalah sebesar 659,24 kg/hari (BOD), 4118,90 kg/hari (COD), 8,43 kg/hari
(Fospat), 286,89 kg/hari (Nitrat). Sedangkan pada kondisi surut total beban

9
pencemaran yang akan masuk ke Sungai Kapuas adalah sebesar 189,04 kg/hari
(BOD), 841,75kg/hari (COD), 4,64kg/hari(Fospat), 141,69kg/hari(Nitrat).
3. Besarnya potensi beban pencemaran domestik yang akan dihasilkan hingga
tahun 2035 adalah sebesar : BOD (4,94 kg/hari), COD (9,46 kg/hari), Total posfat
(2,11kg/hari), Total Nitrat (0,35 kg/hari).
4. Pengendalian terhadap beban pencemaran yang dapat dilakukan pada Sungai
Nurul Huda yaitu tidak membuang sampah disungai, melakukan penghijauan
disekitar sungai serta sosialisasi oleh pemerintah kepada masyarakat untuk
mengurangi tingkat pencemaran sungai, dan selanjutnya dapat membangun IPAL
baik itu yang bersifat individu maupun yang bersifat komunal agar limbah
domestik yang dihasilkan masyarakat tidak langsung dibuang ke badan air, dan
dilakukan pengolahan terlebih dahulu.

B. SARAN
1. Pentingnya kesadaran masyarakat terhadap pentingnya menjaga kualitas air
dibadan sungai agar kualitas dan kuantitas air bersih masih tetap terpenuhi untk
masa yang akan datang.
2. Adanya himbauan terhadap masyarakat tentang pembuatan septic tank disetiap
pemukiman agar masyarakat tidak membuang limbah langsung kebadan air.
3. Serta melakukan pengaturan terhadap aliran air dengan membuat pintu air
untuk menjaga debit air.
4. Dalam penelitian ini pengambilan sampel belum sepunuhnya berdasarkan SNI,
sehingga pada penelitian selanjutnya diperlukan penelitian yang sesuai dengan
SNI yang ada.

UCAPAN TERIMAKASIH
Dengan selesainya penelitian ini saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada Allah Swt, kedua orang tua, kedua dosen pembimbing yaitu Ibu Isna Apriani, ST.
M.Si., dan Bapak Kiki P. Utomo, ST. M.Sc., serta kepada teman-teman Teknik Lingkungan
2009 dan semua orang yang telah berperan dalam membantu penelitian yang tidak
dapat di ucapkan satu persatu. Harapan saya penelitian ini dapat bermanfaat bagi semua
dan dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

DAFTAR PUSTAKA
Agustiningsih, D. 2012. Kajian Kualitas Air Sungai Blukar Kabupaten Kendal dalam Upaya
Pengendalian Pencemaran Air Sungai. Tesis. UNDIP. Semarang.
Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 110 Tahun 2003 Tentang Pedoman
Penetapan Daya Tampung Beban Pencemaran Air pada Sumber Air.
Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 115 Tahun 2003 Tentang Pedoman
Penentuan Status Mutu Air.
Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2001 Tentang Pengelolaan Kualitas Air dan
Pengendalian Pencemaran Perairan.
Siringo-ringo, R. 2014. Kajian Pencemaran Beberapa Anak Sungai dan Saluran Drainase
yang Bermuara ke Sungai Kapuas di Kota Pontianak. Skripsi. UNTAN. Pontianak.

10

Anda mungkin juga menyukai