Anda di halaman 1dari 4

No. ID danNamaPeserta : dr.

Reindy Susanto
No. ID danNamaWahana : RSUD Prof. Dr. Soekandar
Topik : Aritmia
TanggalKasus : 6 Desember 2016
NamaPasien :Ny.S No. RM :262xx
TanggalPresentasi : Pendamping : dr. Gembong Sp JP
Tempat presentasi : Ruang Pertemuan Komite Medik
ObyektifPresentasi :
Keilmuan Keterampilan Penyegaran Tinjauanpustaka
Diagnostik Manajemen Masalah Istimewa
Neonatus Bayi Anak Remaja Dewasa Lansia Bumil
Deskripsi: wanita, 48 tahun, berdebar
Tujuan: diagnosis dan tatalaksana penyakit
Bahanbahasan TinjauanPustaka Riset Kasus Audit
Cara membahas Diskusi Presentasi&diskusi E-mail Pos

Data Pasien Nama : Ny S No. Registrasi : 262xx


Nama Klinik : RSUD Prof. Dr. Soekandar Telp.0321591591 Terdaftarsejak
Data Utamauntukbahandiskusi
1. Diagnosis / GambaranKlinis :
Pasien datang dengan keluhan berdebar sejak 1 minggu yang lalu. Berdebar dirasakan terus menerus
dan tidak berkurang dengan istirahat. Didapatkan riwayat pingsan 2x sejak 3 hari yang lalu. Pasien
batuk sejak 2 hari yang lalu. Nyeri dada disangkal. Sesak disangkal. Kaki bengkak disangkal.

2.Riwayat Pengobatan :
Pasien belum pernah berobat dan tidak pernah mengkonsumsi obat-obatan jantung sebelumnya

3. Riwayat Kesehatan :
Riwayat Hipertensi disangkal
Riwayat DM disangkal
Riwayat kolesterol disangkal
Minum jamu-jamuan (-) merokok (-)
4. Riwayat Imunisasi : - Tidak ada keterangan
5. Riwayat keluarga : Keluarga pasien tidak mempunyai riwayat penyakit yang berarti.
6. Riwayat Pekerjaan : Pasien adalah ibu rumah tangga
7. Pemeriksaan Fisik :
Pemeriksaan Fisik :
KU Lemah
Vital sign :
Tekanan Darah : 140/100
Nadi : 150x/menit, regular, kuat angkat
RR : 24x/menit
Kepala leher : anemia (-), ikterus (-), sianosis (-), dyspneu (-), pembesaran KGB (-)
Thoraks :
Paru
Inspeksi : Gerakan nafas simetris, retraksi (-)
Palpasi : deviasi trakea (-), fremitus suara normal
Perkusi : sonor/sonor
Auskultasi : vesikuler/vesikuler
Jantung
Inspeksi : Tidak tampak pulsasi ictus kordis
Palpasi : Teraba pulsasi ictus kordis di ICS 6 anterior axillary line
JVP setinggi 5+4 cm
Perkusi :
batas jantung kiri di ICS 6 anterior axillary line
batas jantung kanan di ICS 4 parasternal kanan
Auskultasi :
Katub Aorta : S1 S2 S3
Katub Pulmonal : S1 S2 S3
Katub Tricuspid : S1 S2 S3
Katub Mitral : S1 S2 S3, murmur diastole
Abdomen : Supel, Bising Usus (+) dalam batas normal, asites (-), hepar lien tidak teraba
Ekstremitas : Akral hangat, kering, merah, edema (-)

8. Pemeriksaan Penunjang
EKG

DaftarPustaka
1. Kapita Selekta Kedokteran
2. Pedoman Diagnosis dan Terapi Ilmu Penyakit Jantung RSU Dr. Soetomo, Surabaya

HasilPembelajaran
1.Diagnosis SVT dan gagal jantung
2. Terapi inisial pada SVT dan gagal jantung
3.Edukasi mengenai perjalanan penyakit

SUBYEKTIF :
Pada pasien ini didapatkan keluhan berdebar sejak 1 minggu yang lalu dimana berdebar dirasakan

secara terus menerus sehingga mengakibatkan pasien sukar tidur. Selain itu pasien ini juga sempat

mengalami episode pingsan 2x sejak 3 hari yang lalu. Keluhan berdebar merupakan salah satu tanda

adanya penyakit jantung walaupun keluhan berdebar juga dapat diakibat oleh sebab lain seperti
peningkatan aktivasi saraf simpatis atau penyakit hyperthyroid. Pingsan atau syncope juga merupakan

salah satu tanda adanya penyakit jantung terutama aritmia. Hal ini disebabkan oleh karena kurangnya

aliran darah ke otak yang disebabkan ritme jantung yang tidak normal sehingga menyebabkan

kontraksi otot jantung yang tidak teratur.

OBYEKTIF

Dari pemeriksaan fisik didapatkan nadi pasien sebesar 150x/menit, regular dalam kondisi pasien
beristirahat. Dari nadi pasien, diagnosis sementara adalah pasien mengalami takikardi. Namun untuk
lebih memastikan, perlu dilakukan pemeriksaan tambahan EKG. Dari EKG pasien, mendukung
diagnosis aritmia berupa SVT. Selain itu dari pemeriksaan fisik juga didapatkan adanya pergeseran dari
batas jantung kiri yaitu pada ICS 6 anterior axillary line sinistra dan adanya suara tambahan di semua
katub. Hal itu menandakan adanya pembesaran jantung, dimana juga didukung dari pemeriksaan foto
thoraks yang menunjukkan adanya cardiomegal dengan CTR lebih dari 55%
ASESSMESSMENT
Pada aritmia, keluhan Pada apendisitis atau periapendikular infiltrat nyeri berawal di epigastrium atau
ulu hati dikarenakan regangan organ viseral yakni dinding apendiks. Selanjutnya berpindah ke kanan
bawah atau fosa iliaca karena rangsang peritoneum akibat perluasan inflamasi ke serosa. Peri
Apendikular Infiltrat merupakan inflamasi yang berlanjut dari apendisitis. Yakni terdapat
pembungkusan apendiks yang meradang oleh omentum dan organ intraperitoneal yang menyebabkan
kejala klinis teraba massa di fossa iliaca kanan.

Pada pemeriksaan fisik pada pasien menunjukkan adanya massa fossa iliaca kanan, nyeri tekan
McBurney. Nyeri McBurney merupakan tanda adanya inflamasi di apendiks. Hasil pemeriksaan fisik
yang lain pada pasien ini obturator dan psoas sign yang positif. Didukung oleh pemeriksaan
laboratorium darah ditemukan leukositosis. Pemeriksaan USG biasa dilakukan untuk memastikan
apabila keadaan klinis masih rancu.

Pengobatan konservatif pada Peri Apendikular Infiltrat berupa :

1) Tirah baring posisi semifowler (pus masuk cavum Douglas)

2) Triple Drug

3) Diet lunak

Terapi konservatif dilakukan sampai stadium afroid, yakni : nyeri tekan hilang, massa mengecil,
suhu normal LED <30mm/jam.

ASSESMENT : SVT + DCFC gr 2


PLAN :
Diagnosis :
- EKG serial
- Cek GDA, Faal hati, Faal ginjal, profil lipid, SE
Terapi :
- MRS ICU
- Infus RL 500 cc/hari
- Drip amiodaron 2 ampul campur dalam PZ 100 cc dalam waktu 1 jam
- Injeksi ranitidine 2x1 ampul
- Alprazolam 1x0,5 mg

Anda mungkin juga menyukai