Anda di halaman 1dari 14

SKALA WAKTU GEOLOGI

TUGAS

disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Evolusi

Dosen pengampu :

Prof. Dr. Fransisca Sudargo T, M.Pd.

Dra. Ammi Syulasmi, M.S.

Dr. Hernawati, S.Pt., M.Si.

oleh :

Kelompok 7

Cipta Adi Nugraha 1504609

Euis Ratnasari 1505426

Rysda Nur’aisyah 1504999

PROGRAM STUDI BIOLOGI


DEPARTEMEN PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
2018
A. Pengertian Pangea
Pangaea atau Pangea (pan berarti keseluruhan, seluruh dan gaia berarti Bumi
dalam Bahasa Yunani Kuno). Super benua Pangea merupakan benua tua yang ada
pada 225 juta tahun lalu. Benua Pangea ini merupakan hasil rekonstruksi benua-benua
yang ada saat ini yang dikembalikan menjadi satu superbenua yang terdiri atas kerak-
kerakbenua. Pangaea atau Pangea (pan berarti keseluruhan, seluruh dan gaia berarti
Bumi dalam Bahasa Yunani Kuno) adalah Superbenua yang sangat besar pada zaman
Paleozoikum dan Mesozoikum sekitar 250-225 juta tahun yang lalu, sebelum
akhirnya terbelah atau terpecah menjadi beberapa potong benua atau lempeng lalu
menyebar ke seluruh permukaan bumi (Campbell, 2008).
Pada saat benua Pangea terbentuk, daratan daratan yang menjadi benua
sekarang memiliki daratan penghubung (jembatan benua) yang menghubungkan
benua Amerika bagian selatan (latin), Afrika, India, Australia dan AntartikaAwal
terbentuknya Samudera besar di bumi ini juga di pengaruhi oleh Pangea. Setelah
perpisahan (partisi pangea) tersebut muncullah samudera yang diperkirakan terbentuk
180-200 juta tahun yang lalu yaitu Samudera Atlantik tengah antara barat laut Afrika
dan Amerika Utara serta Samudera Hindia barat daya antara Afrika dan Antartika.

B. Teori Apungan Benua (Continental Drift)


Teori apungan benua pertama kali diperkenalkan oleh Alfred Wegener,
seorang Ilmuwan Jerman dalam bukunya yang berjudul “The Origin of Continents
and sea” pada tahun 1915. Wegener beranggapan bahwa benua-benua yang ada saat
ini dahulunya bersatu (benua tunggal) yang dikenal dengan super-kontine yang
bernama Pangea. Kemudian, 200 juta tahun yang lalu karena suatu alasan yang masih
belum diketahui pasti Pangea mulai memecahkan diri nya menjadi benua yang lebih
kecil yang bernama Laurasia (membentuk daratan belahan utara seperti Amerika dan
Eropa) dan Gondwanaland (membentuk daratan belahan selatan seperti amerika latin,
Afrika, India, Antartika, Australia, Selandia baru, New guenea dll) selama periode
Jurassic (jaman dinosaurus) (Noor, 2014).

C. Masalah yang Muncul Akibat Terbentuknya Pangea


1. Kematian masal. Daratan yang bersatu menyebabkan garis pantai menjadi pendek,
kehidupan banyak terdaat pada laut dangkal, akibatnya banyak organisme mati
karena kekeringan dan kelaparan.
2. Timbulnya gurun pasir akibat daratan terlalu luas, dan hujan turun sekitar daerah
pantai.
3. Percampuran flora dan fauna, sehingga daratan kehilangan idenitas awal.

D. Pemisahan Pangea menjadi Laurasia dan Gondwana


Terdapat beberapa hipotesis tentang pemisahan Pangea menjadi Laurasia dan
Gondwana, antaralain:
1. Ada meteor jatuh di ujung Amerika Selatan, sehingga bumi kehilangan
keseimbangan dan terjadilah pergeseran benua Pangea menjadi Laurasia (Sebagian
Asia, Eropa, dan Amerika Utara )dan Gondwana (Antartika, Australia, Neotropik,
sebagian Asia Selatan), serta terbentuk Laut Tethys I.
2. Adanya pergerakkan lempeng bumi (tenaga tektonik) yang menyebabkan
pemisahan Pangea menjadi Benua Laurasia di belahan bumi utara, dan Benua
Gondwana di sebelah bumi salatan.
Bukti yang dapat membuktikan hipotesis tersebua antaralain:
1. Terdapat kesamaan jenis batuan
Jika benua dalam satu waktu bergabung, maka batuan pada waktu yang sama
di lokasi berdampingan haruslah cocok. Terdapat kesamaan jenis batuan di Afrika
Barat dengan batuan Amerika Selatan sebelah timur yang menandakan bahwa
dahulu kedua daratan yang terpisah ini adalah satu.
2. Terdapat kecocokan benua
Apabila potongan-potongan benua yang ada saat ini digabungkan menjadi satu
akan terdapat kecocokan bentuk-bentuk benua yang dapat membentuk suatu
daratan besar (Pangea). Salah satu kecocokan tersebut adalah bentuk teluk Afrika
setangkup dengan Amerika Selatan dekat Guyana dan Brasil.
3. Terdapat kesamaan jenis fosil
Wegener memetakan lokasi fosil dari berbagai spesies binatang dan tanaman
yang tidak dapat berpindah. Wegener menemukan fosil pohon paku
purba Glossopteris yang ditemukan di selatan Afrika, Selatan Amerika, Australia,
India, dan Antartika. Selain fosil tumbuhan, juga terdapat kesamaan fosil binatang
reptil Mesosaurus yang ditemukan di selatan Brazil dan selatan Afrika. Jenis
batuan sedimen di kedua benua tempat fosil Mesosaurus ditemukan juga sama. Hal
ini mengindikasikan bahwa tempat ditemukan fosil Mesosaurus dulunya adalah
daratan yang sama.
Tabel 1. Beberapa jenis fosil yang ditemukan di daerah Gondwana

Jenis Daerah
Neotropik Afrika India Australia antartika
Glossopteris Permian Permian Permian Permian Permian
(paku- Trias Trias Trias Trias Trias
pakuan)
Lystrosaurus - Permian Permian Permian Permian
(reptilia) Trias Trias Trias Trias
Mesosaurus Permian Permian - - -
Trias Trias

E. Proses terbelahnya benua pangea


Sedikit demi sedikit pangea mengalami retakan-retakan dan pecah. Sekitar 135 juta
tahun yang lalu, benua raksasa tersebut pecah menjadi dua, yaitu pecahan benua di sebelah
utara dinamakan Laurasia dan di bagian selatan dinamakan gondwana. Kedua benua itu
dipisahkan oleh jalur laut sempit yang dinamakan Laut Tethys. Sisa Laut Tethys pada saat
ini merupakan jalur cebakan minyak bumi di sekitar laut-laut di kawasan Timur
Tengah. Baik Laurasia maupun Gondwana kemudian terpecah-pecah lagi menjadi daratan
yang lebih kecil dan bergerak secara tidak beraturan dengan kecepatan gerak berkisar
antara 1 - 10 cm pertahun. Dalam sejarah perkembangan planet bumi, sekitar 65 juta tahun
lalu.

F. Sejarah Terbentuknya Daratan


Daratan terbentuk sejak awal ketika bumi terbentuk sekitar 4.5 miliar tahun
yang lalu. Bumi terbentuk dari kumpulan debu, gas, dan partikel lain di angkasa raya
yang menjadi bongkahan bebatuan dari berukuran kecil hingga ke ukuran asteroid
sebesar ratusan kilometer. Bebatuan angkasa tersebut selanjutnya saling bertabrakan,
dimana awalnya tabrakan yang terjadi masih lambat. Akibat adanya gaya gravitasi,
bebatuan angkasa yang saling bertabrakan itu saling menyatu dan membentuk suatu
massa batuan yang kemudian menjadi asal mula bumi. Lama kelamaan dengan
semakin banyaknya bebatuan yang menjadi satu tersebut dan tumbuh semakin besar
maka terbentuklah bumi. Seiring dengan semakin membesarnya ukuran bumi
tersebut, semakin besar pula gaya tarik gravitasinya. Adanya gaya gravitasi
membentuk bumi yang absolut sehingga bentuknya relatif tidak berubah.
Pembentukan daratan tidak lepas dari adanya proses endogen dan eksogen,
yaitu adanya gempa bumi tektonik dan vulkanik yang menyebabkan perbendaan
bentuk permukaan bumi, dengan adanya perbedaan bentuk permukaan bumi ini yang
menyebabkan adanya dataran dan laut. Daratan merupakan bagian dari permukaan
bumi yang tidak digenangi oleh air yaitu termasuk pegunungan, dataran, dan lembah.
Bagian permukaan bumi yang lebih tinggi akan menjadi daratan dan bagian yang
lebih rendah akan menjadi laut karena sifat zat cair akan berpindah ke tempat yang
lebih rendah. Bentuk relief daratan sebagian besar terbentuk karena proses siklus
hidrologi global dalam jumlah besar (Banjir gadang berupa air bah yang menutupi
permukaan planet bumi karena es mencair dalam jumlah besar) sehingga 2/3 lebih
permukaan bumi hampir ditutupi oleh air yang seperti pada samudera altantik utara ke
selatan telah mengikis memotong tanah antara benua Amerika, Eropa & Afrika dalam
jumlah sangat besar yang bentuknya seperti bentuk pola aliran sungai raksasa.
Pada akhirnya relief lempengan daratan terbentuk, karena bergeser membentuk
pecahan benua. Daratan seperti yang kita kenal bentuknya seperti sekarang ini
kemungkinan untuk berubah lagi (secara ekstrim) sangat kecil karena bobot
lempengan tanah daratan benua sangat berat & tekanannya ke inti bumi sangat kuat,
dan pergeserannya sangat kecil.
Pemisahan daratan dapat pula disebabkan oleh peristiwa berikut ini :
1. Terjadi penurunan suhu bumi secara serempak sehingga daratan retak, lalu
berpisah
2. Komposisi batua yang terbentuk dari magma tidak sama, bagian luar mudah
membeku dan bagian dalam panas
3. Akibat aktivitas dapur magma, maka cairan yang panas mencari jalan keluar
untuk mengeluarkan gas, cairan yang membeku mudah menyusut sementara
volume dii dalam bumi masih panas karena kondisi bumi belum stabil.

G. Proses Terbentuknya Kepulauan Indonesia


Pulau-pulau cikal bakal dari kepulauan Indonesia mulai terbentuk sekitar 50
juta tahun lalu.Pada Periode Quaternary (sekitar 2 juta tahun yang lalu- sekarang)
itulah proses utama pembentukan kepulauan Indonesia. sekitar 1 juta tahun yang lalu,
pada saat Pulau Sumatra, Pulau Jawa, Pulau Bali, Pulau Borneo masih menyatu
dengan Semanjung Asia, disebut dengan “Paparan Sunda”. Paparan sunda ini
terpisah oleh naiknya permukaan air laut, mulai dari 20,000 tahun yang lalu sampai
sekarang, dengan permukaan air laut yang naik/turun karena dipengaruhi oleh suhu
Bumi dan Glatsier, beberapa kali Paparan sunda ini terpisah menjadi beberapa pulau,
kemudian menyatu kembali, dan terpisah kembali secara berulang-ulang, sampai kita
lihat pada saat sekarang ini. Dengan demikian asal usul dari pulau-pulau yang
terdapat di Indonesia berbeda-beda.
Pulau Papua yang berasal dari craton Australia dahulunya, dan telah terbentuk
beberapa juta tahun lalu, sebelum terbentuknya pulau lain di Indonesia. Pulau
Sumatra, Jawa dan Borneo yang merupakan bagian dari craton China Utara, yang
kemudian akibat pergerakan kulit bumi membentuk daratan Asia, dan pada Periode
Tertiary, pulau Sumatra, Jawa dan Borneo terpisah. Sebagian wilayah di Kepulauan
Indonesia merupakan titik temu di antara tiga lempeng, yaitu lempeng Indo-Australia
di selatan, Lempeng Eurasia di utara dan Lempeng Pasifik di timur. Pergerakan
lempeng-lempeng tersebut dapat berupa subduksi (pergerakan lempeng ke atas),
obduksi (pergerakan lempeng ke bawah) dan kolisi (tumbukan lempeng).
Pergerakan lain dapat berupa pemisahan atau divergensi (tabrakan) lempeng-
lempeng. Pergerakan mendatar berupa pergeseran lempeng-lempeng tersebut masih
terus berlangsung hingga sekarang. Perbenturan lempeng-lempeng tersebut
menimbulkan dampak yang berbeda-beda. Namun semuanya telah menyebabkan
wilayah Kepulauan Indonesia secara tektonis merupakan wilayah yang sangat aktif
dan labil hingga rawan gempa sepanjang waktu. Ada beberapa teori tentang
terbentuknya Kepulauan Indonesia :
1. Indonesia muncul dari dasar laut (1960-an), indonesia berasal dari paparan
sunda yang bersatu dengan asia dan paparan sahul yang bersatu dengan
australia. Teori ini ditunjang oleh adanya jenis flora/fauna asia dan australia.
2. Indonesia sebagian berasal dari gondawana dan sebagian berasal dari laurasia.
Sulawesi merupakan daerah peralihan (1980-an).
3. Indonesia seluruhnya berasal dari gondawana (1985). Teori ini merupakan
revolusi pandangan mengenai terbentuknya kepulauan indonesia.

H. Biogeografi
Biogeografi adalah ilmu yang mempelajari tentang pola distribusi organisme
seiring dengan perubahan ruang dan waktu. Hal ini berkaitan dengan evolusi yang
merupakan salah satu prinsip dasar yang digunakan untuk menjelaskan penyebaran
hewan dan tumbuhan. Evolusi berkaitan dengan bagian dari biogeografi mengenai
pemisahan Pangea, teori pergeseran benua dan perubahan pola benua.
Ilmu yang berkaitan dengan biogeografi adalah biologi dan lingkungan,
geologi, geofisika, klimatologi, paleontology, sistematika hewan dan tumbuhan,
taksonomi, evolusi, fisiologi, dan ekologi.
Prinsip dasar yang digunakan untuk menjelaskan penyebaran hewan dan
tumbuhan adalah:
a. Evolusi berkaitan dengan pemisahan Pangea, teori pergeseran benua (teori
Wegener), dan perubahan pola benua.
b. Perubahan iklim
c. Daratan sebagai jembatan bagi penyebaran hewan dan tumbuhan

I. Sejarah Biogeografi
Orang yang pertama kali mengemukakan adanya hubungan antara makhluk
hidup dengan daerah/wilayah tertentu di permukaan bumi adalah Alfred Russel
Wallace. Pada tahun 1800-an ia menerbitkan buku yang mengungkapkan adanya pola
penyebaran makhluk hidup di bumi. Wallace membagi bumi menjadi 6 wilayah
biogeografi karena masing-masing wilayah memiliki tumbuhan dan hewan yang khas
dan unik. Setiap wilayah geografis tersebut memiliki rintangan berupa kondisi alam
sebagai hasil dari penyatuan atau pemisahan benua pada masa silam. Akibat dari
adanya rintangan tersebut, makhluk hidup terhalang akan dan juga tidak dapat
melakukan penyebaran ke daerah di seberangnya.

J. Manfaat dan Tujuan Biogeografi


Manfaat biogeografi adalah untuk mengetahui dan menentukan factor yang
menyebabkan atau membatasi penyebaran suatu jenis makhluk hidup. Sedangkan
tujuan biogeografi adalah untuk mengungkapkan mengenai kehidupan suatu
organisme dan factor yang mempengaruhinya.

K. Macam-Macam Biogeografi
1. Geografi Tumbuhan (Fitogeografi)
Suatu studi tentang tumbuhan di bumi, mengenai asal-usulnya, penyebarannya
serta perannya sebagi sumber kehidupan bagi manusia di suatu daerah.
2. Geografi Hewan (Zoogeografi)
Sesuatu dari dunia hewan dengan kondisi dan keadaannya yang ada di
permukaan bumi beserta penyebarannnya dan aspek-aspek yang mempengaruhi
penyebaran hewan-hewan tersebut misalnya keadaan iklim, tumbuh-tumbuhan, dan
keadaan geologisnya. Penyebaran tempat hidup hewan atas enam wilayah, yaitu
neartik, neotropikal, paleartic, Ethiopian, Asiatic, australic.

L. Objek Utama Kajian Biogeografi Tumbuhan


1. Flora
Semua jenis tumbuhan yang merupakan kekayaan alam suatu tempat atau
inventaris kekayaan tumbuhan suatu tempat (misalnya: flora fauna Nusa
Tenggara)
2. Vegetasi
Keseluruhan tumbuhan yang terdapat dipermukaan bumi atau disuatu tempat.
Misalnya: vegetasi rawa adalah komunitas tumbuhan dalam setiap ekosistem
yang merupakan penutup dari tempat ekosistem tersebut
3. Fauna
Kekayaan jenis hewan disuatu tempat tertentu misalnya fauna Asiatis

M. Komponen Utama Geografi Hewan


1. Tempat “asli” suatu hewan yang terkait dengan di mana suatu jenis hewan itu
berasal
2. Faktor fisiologi dan ekologi
3. Kompetisi, terkait dengan pertahanan hidup (struggle for life ) bagi suatu jenis
hewan tertentu dalam mempertahankan dirinya
4. Keseimbangan antarwilayah yang dihuni oleh berbagai jenis hewan
JAWABAN PERTANYAAN

1. Bagaimanakah kita dapat mengetahui bahwa pada awalnya bumi kita merupakan
suatu daratan yang utuh?
a. Terdapat kesamaan jenis batuan
Jika benua dalam satu waktu bergabung, maka batuan pada waktu yang sama
di lokasi berdampingan haruslah cocok. Terdapat kesamaan jenis batuan di Afrika
Barat dengan batuan Amerika Selatan sebelah timur yang menandakan bahwa
dahulu kedua daratan yang terpisah ini adalah satu.
b. Terdapat kecocokan benua
Apabila potongan-potongan benua yang ada saat ini digabungkan menjadi satu
akan terdapat kecocokan bentuk-bentuk benua yang dapat membentuk suatu
daratan besar (Pangea). Salah satu kecocokan tersebut adalah bentuk teluk Afrika
setangkup dengan Amerika Selatan dekat Guyana dan Brasil.
c. Terdapat kesamaan jenis fosil
Wegener memetakan lokasi fosil dari berbagai spesies binatang dan
tanaman yang tidak dapa berpindah. Fosil-fosil dengan spesies yang sama
ditemukan di Antartika, Afrika, Australia, Amerika Selatan, dan India. egener
menemukan bahwa fosil-sodil tersebut terbentang pada regio pangea yang
sama.

2. Bagaimana pembagian waktu pada skala geologi hingga penamaan formasinya?


a. Pembagian waktu umumnya didasarkan pada macam fosil dominan yang
diemukan.
b. Periode dan kurun dibagi menjadi bagian atas, tengah, dan bawah.
c. Penamaan formasi dikaitkan dengan tempat fosil atau batuan ditemukan.
Juta Eon Era Periode Kurun Formasi Peristiwa
65 maastrictian
73 Cenonian Campanian
Kretasea
Phanerozoic

83 Santonian
atas
87,5 Turonian Irian berpisah
91 Cenomanian
97,5 Kretasea Albian
113 bawah Aptian
119 Barremian Clavatipollenitis
128 Hausterivian polen
131 Neocomian Valanginian
138 berriasian
144 Tithonian
150 Akhir Kimmeridgian
156 Oxfordian Pemisahan Asia
163 Callovian sempurna
169 Bathonian
Tengah
175 jurasic Bajocian
181 Aalencia
188 Toarcian
Daratan Asia
194 Pliensbachian
Awal mulai berpisah
200 Sinemurian
dari Australia
206

3. Bagaimanakah hipotesis tentang pemisahan Pangea, dan bukti apakah yang


menguatkan hipotesis tersebut?
Hipotesis tentang pemisahan Pangea menjadi Laurasia dan Gondwana adalah
bahwa ada meteor jatuh di ujung Amerika Selatan, sehingga bumi kehilangan
keseimbangan dan terjadilah pergeseran benua Pangea menjadi Laurasia (Sebagian
Asia, Eropa, dan Amerika Utara )dan Gondwana (Antartika, Australia, Neotropik,
sebagian Asia Selatan), serta terbentuk Laut Tethys I.
Bukti tentang hipotesis ini antaralain:
a. Terdapat kemiripan batuan antara batuan di Afrika Barat dengan batuan Amerika
Selatan sebelah timur.
b. Bentuk teluk Afrika setangkup dengan Amerika Selatan dekat Guyana dan Brasil.
c. Bukti kesamaan jenis fosil.

4. Ada beberapa teori tentang terbentuknya kepulauan indonesia. Beri penjelasan tentang
kelemahan dan kekuatannya sehingga ada teori yang gugur.
a. Indonesia berasal dari dasar laut tahun 1960-an, Indonesia berasal dari paparan
sunda yang bersatu dengan Asia dan paparan Sahul yang bersatu dengan
Australia. Akibatnya naiknya permukan air laut maka Daratan rendah tenggelam.
Tori ini ditunjang oleh adanya jenis flora dan fauna di Asia maupun Australia.
Teori ini goyah karena ada sejumlah besar fauna Asia di Sulawesi dan sedikit
sekali fauna Australia di Sulawesi.
b. Indonesia sebagian besar dari Gondwana dan sebagian berasal dari
Laurasia.Sulawesi merupakan daerah peralihan (1980-an), kelemahan dari teori
ini belum dapat menjelaskan mengapa Arecaceae terdapat
sama banyaknya di bagian barat mulai dari Indocina hingga Indonesia Timur sam
pai Australia
c. Indonesia seluruhnya berasal dari Gondwana (1985) teori ketiga dapat
menjelaskan hal berikut ini: Araucareaceae, Arecaceae,Podocarpaceae,
Proteaceae, Pagaceae dijumpai di paparan Sunda hingga New Guineae. Demikian
juga dengan penyebaran Fauna.

5. Bagaimanakah hipotesis tentang pergerakan benua dari pangea hingga masa kini ?
Hipotesis Masa Pangea (200 juta tahun) Benua Pangea merupakan
super benua/superkontinental yang terbentang dari kutub utara hingga kutub selatan.
Samudra Panthalassa berkembang menjadi samudra Pasifik. Laut Mediterania
merupakan sisa laut Tethys.
Masa Laurasia Dan Gondwana : kira-kira 20 juta tahun setelah terjadi
pergeseran benua, Pangea terpisah menjadi Laurasia dan Gondawa. Laurasia meliputi
sebagian Asia, Eropa, Amerika Utara, sedangkan Gondawa meliputi: Antartika,
Australia, Afrika, Amerika Neotropika, dan sebagian Asia Selatan.
Akhir periode Jurasik : 135 juta tahun yang lalu, kondisi geografi bumi
mengalami perubahan karena terjadi pergeseran Pangea. Pangea terpisah menjadi
benua-benua. Amerika Utara belum bersatu, Amerika selatan
masih bersatu dengan Afrika. Benua Australia masih bersatu dengan Antartikadan pad
a periode ini kepulauan Indonesia belum terbentuk.
Akhir Periode Kreta : 65 juta tahun yang lalu, keadaan geografi bumi
mengalami perubahan. Amerika Utara bergerak ke arah barat daya, sementara Amerik
a selatan berpisah dari Afrika kemudian bergerak ke arah barat laut. Benua Australia
bergerakke arah timur laut memisahkan diri dari Antartika.
Priode Kenozoik : keadaan geografi bumi masa kini
6. Mengapa indonesia menjadi daratan yang terpecah menjadi pulau-pulau seperti saat
ini. Berikan penjelasan berdasarkan teori wegener.
Menurut teori Wegener, Indonesia menjadi daratan yang terpecah menjadi
pulau-pulauseperti saat ini karena terjadi pemisahan Pangea akibat dari patahan yang
disebabkan oleh gerakan Benua Besar dari selatan, baik ke arah barat maupun arah
utara, sehingga daratannya menjadi bergeser menuju khatulistiwa.
Kemudian daerah patahan akan naik membentuk lipatan kulit bumi yang akan
menjadi gunung. Selain itu, hal tersebut juga dapat diakibatkan karena retakan tanah
turun pada salah satu sisinya, lalu terpisah satu sama lain.

7. Bagaimana terjadinya perubahan iklim bumi ?


Perubahan iklim terbesar di bumi disebabkan oleh pergeseran superkontinen
ke arah kutub dan ke arah ekuator. Akibat pergeseran ini maka sebagian daratan akan
berada di daerah kutub yang dingin, sebagian lagi akan berada pada daerah ekuator
yang panas dan mengandung curah hujan yang tinggi, sebagian lagi berada pada
daerah subtropika yang kering. Distribusi iklim di daratan juga dipengaruhi oleh
munculnya deretan pegunungan baru dari akibat adanya pergeseran benua. Kondisi ini
menimbulkan pengaruh langsung terhadap curah hujan di berbagai tempat, sehingga
terdapat daerah dengan curah hujan tinggi dan terdapat pula daerah kering yang
merupakan daerah bayangan hujan.

8. Apa kaitan biogeografi dengan evolusi ?


Kaitannya adalah biogeografi merupakan ilmu yang mempelajari tentang pola
distribusi organisme seiring dengan perubahan ruang dan waktu, dalam hal ini
tentunya berkaitan erat dengan evolusi. Evolusi merupakan salah satu prinsip dasar
yang digunakan untuk menjelaskan penyebaran hewan dan tumbuhan. Evolusi
berkaitan dengan biogeografi mengenai pemisahan Pangea, teori pergeseran benua
dan perubahan pola benua.

9. Bagaimana pola distribusi flora masa kini ?


Pola distribusi flora masa kini yaitu terutama di kepulauan Indonesia,
terbagiatas beberapa daerah yang dibatasi oleh garis Weber dan garis Wallace. Weber
melakukan penelitian dengan membuat garis khayal di sebelah timur Indonesia karena
terdapat kesamaan floranya dengan flora Asia. Sedangkan Wallace melakukan
penelitian di bagian barat kepulauan Indonesia dan membuat garis khayal di sebelah
barat Indonesia yang memiliki kemiripan dengan Asia bagian barat dan Australia
bagian timur. Hal ini sering disebut sebagai daerah Wallace.
DAFTAR PUSTAKA
Campbell. 2008. Biologi Jilid 2. Jakarta: Erlangga.
Kious. J.W, dan Tilling. R.I., 1996, This Dinamic Earth: The Story of Plate Tectonics, USGS,
US.
Murck. B., (2001). Geology (A Self-Teaching Guide), Jhon Wiley & Sons, Inc. Canada.
Noor, Djauhari. 2014. Pengantar Geologi. Yogyakarta: Deepublish
Thompson, G.R., dan Turk, J., 1997, Introduction to Physical Geology, Brooks Cole.

Anda mungkin juga menyukai