BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Permasalahan Lembaga
C. Tujuan Magang
Adapun tujuan magang yang dilaksanakan oleh mahasiswa sebagai berikut :
1. Meningkatkan ilmu pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman kerja
di lingkungan di mana mahasiswa melaksanakan Praktik Kerja
Lapangan.
2. Membandingkan antara ilmu yang di peroleh di perkuliahan dengan
yang di peroleh di lapangan.
3. Menigkatkan disiplin dan tanggung jawab dalam bekerja.
4. Dapat menjalin kerja sama antara Perguruan Tinggi Universitas
Muhammadiyah Yogyakarta dengan dunia usaha.
D. Manfaat Magang
1. Bagi Mahasiswa
a. Sarana untuk meningkatkan, memperluas dan mengaplikasi teori yang
telah diterima di bangku kuliah.
b. Melatih agar tanggap dan peka dalam menghadapi situasi dan kondisi
yang tidak selalu sama antara teori dan praktek dilapangan.
c. Mempraktekan ilmu yang telah didapatkan terutama yang
berhubungan dengan sistem manajemen perusahaan.
d. Dapat memperoleh pengalaman yang sangat berharga dan tambahan
wawasan ilmu sebagai pelajaran mengenai sistem manajemen
perusahaan yang bergerak dibidang perseroan.
2. Bagi Universitas
4
3. Bagi Perusahaan
a. Diharapkan setelah berlangsungnya Praktik Kerja Lapangan akan
timbul hubungan timbal balik yang baik antara mahasiswa yang
melaksanakan Praktik Kerja Lapangan yang dilaksanakan.
b. Adanya rasa memberi dan menerima dalam bidang wawasan dan ilmu
pengetahuan antara mahasiswa dan perusahaan tempat Praktik Kerja
Lapangan berlangsung.
c. Mendapatkan bantuan dari pihak yang mengikuti Praktik Kerja
Lapangan dalam mengembangkan program dari jasa yang ada sesuai
dengan perkembangan ilmu yang ada sekarang.
F. Output program
BAB II
LANDASAN TEORI
Banyak orang kadang bingung apakah ada kesamaan antara saluran distribusi
menurut Corey dikutip oleh Kotler (2001: 682) mengemukakan saluran distribusi
sebagai berikut : Sistem distribusi adalah sumber daya eksternal yang utama.
Biasanya perlu bertahun- tahun untuk membangunnya, dan tidak dapat dirubah
dengan mudah. Sistem ini sama pentingnya dengan sumber daya internal utama
lainnya seperti produksi, riset, rekayasa, dan personil penjualan serta fasilitas
tehadap pasar tertentu yang mereka layani. Sistem distribusi juga menggambarkan
dasar untuk disusun menjadi suatu hubungan jangka panjang yang luas.
7
Dari definisi di atas dapat kita simpulkan bahwa saluran distribusi selalu
terdiri dari produsen dan konsumen akhir. Termasuk di dalamnya perantara yang
bagian dari saluran distribusi meskipun mereka tidak mempunyai hak atas barang.
Hal ini bisa terjadi karena perantara memainkan peranan yang efektif dalam
pemindahan hak kepemilikan barang atau jasa dari produsen ke konsumen. Jadi
produk. Walau bagaimanapun baiknya barang atau jasa yang diproduksi dan jelas
sesuai dengan selera konsumen tetapi saluran distribusi yang digunakan tidak
kurang mempunyai tanggung jawab maka usaha untuk saluran distribusi akan
4. Menstabilkan harga.
dekat ke pembeli akhir merupakan satu tingkatan. Karena produsen dan konsumen
8
akhir keduanya aktif, maka mereka merupakan bagian dari tiap saluran. Dalam hal
ini akan digunakan jumlah tingkat dari perantara untuk menentukan panjang
yaitu :
Saluran pemasaran ini terdiri dari seorang produsen yang langsung menjual
door, pesanan lewat surat, pemasaran melalui telepon, penjualan lewat TV,
Saluran ini berisi satu perantara penjualan, seperti pedagang eceran dalam
Saluran ini berisi dua perantara. Dalam pasar barang – barang konsumsi
industri.
9
Saluran ini berisi tiga perantara. Dalam pasar barang – barang konsumsi
Saluran pemasaran dengan tingkat yang lebih tinggi juga dapat ditemukan
Begitu pula dengan saluran distribusi yang biasa digunakan dalam pemasaran
distributor yang menjual ke konsumen industri. Atau dapat juga menjual lewat
saluran pemasaran nol tingkat, satu tingkat, dan dua tingkat tidak cukup aman
konsumen, sifat dan corak pasar merupakan faktor kunci yang mempengaruhi
adalah produk yang bersangkutan, perantara dan perusahaan itu sendiri. Pada
(liputan pasar), dan cost (biaya) yang cocok dengan taraf pelayanan pembeli.
10
1. Pertimbangan pasar
Mungkin hal yang paling jelas yang perlu dipertimbangkan adalah persoalan
apakah dimaksudkan untuk pasar konsumen atau untuk pasar industrial. Jika
dimaksudkan untuk para industrial, tentu saja pengecer tidak diikutkan dalam
saluran distribusi. Dalam hal ini, variabel pasaran yang perlu dipertimbangkan
adalah
produsen agaknya akan menggunakan jasa perantara. Suatu hal yang sangat
bertalian dengan hal ini adalah jumlah jenis industri yang berbeda – beda
pakaian jadi dapat terlaksana oleh karena sebagian besar pembeli terpusat
11
penjualan dalam pasar – pasar yang berpenduduk padat, akan tetapi dalam
menjual langsung kepada rantai toko – toko bahan makanan karena besarnya
pesanan dan jumlah total transaksi telah membuat saluran ini secara ekonimis
sangat menarik. Akan tetapi, agar mencapai toko – toko kecil produsen itu
2. Pertimbangan produk.
a. Nilai satuan. Nilai satuan mempengaruhi jumlah dana yang tersedia untuk
distribusi. Jadi, makin rendah nilai satuan, makin panjang pula saluran –
saluran distribusi. Akan tetapi, jika produk dengan nilai rendah dijual dalam
volume besar atau jika dijual bersama dengan barang jenis lain sebagai
pesanan total menjadi besar, maka saluran distribusi yang lebih pendek dapat
b. Sifat cepat rusak. Produk yang secara fisik dapat cepat rusak, atau cepat
juga pendek.
c. Sifat teknik produk. Suatu produk industri yang bersifat teknis tinggi
penjualan produsen harus banyak menyediakan jasa penjual dan purna jual,
umumnya pedagang besar tidak dapat melakukan hal ini. Produk konsumen
yang bersifat teknis tinggi merupakan suatu tantangan besar bagi usaha
12
pengecer, akan tetapi servis barang produk itu tetap merupakan masalah.
3. Pertimbangan perantara.
perantara yang mampu menyediakan jasa – jasa pemasaran yang tidak dapat
jika mereka diberi hak jual tunggal (Exclusive Franchice) dalam daerah
mereka.
4. Pertimbangan perusahaan.
lebih baik mengadakan saluran pendek. oleh karena mereka ingin menguasai
sendiri, produsen dapat menjalankan promosi yang lebih giat dan lebih
eceran.
dapat mereka berikan yang berkaitan dengan jasa – jasa atau servis yang
diminta oleh perantara. Umpamanya sering rantai toko – toko pengecer tidak
akan menjajakan suatu produk jika belum ada kepastian akan lakunya barang
sebagai berikut :
1. Karakteristik produk
Produk yang tidak tahan lama haruslah memakai pemasaran langsung karena
Produk yang berukuran besar seperti materi – materi gedung atau minuman
yang tidak terstandarisasi seperti mesin yang khusus dibuat dan kertas –
kertas cetakan bisnis yang khusus secara langsung dijual oleh tenaga penjual
serta perawatan biasanya dijual dan ditangani oleh perusahaan itu sendiri atau
nilai unit yang tinggi lebih sering dijual melalui organisasi penjualan
2. Karakteristik perantara
per pelanggan lebih rendah karena total biaya dibagi kepada beberapa klien.
Tetapi usaha – usaha penjualan akan kurang giat jika tenaga penjualan itu
kredit.
3. Karakteristik pesaing
Produsen dapat bersaing dengan toko – toko yang sama yang menjual produk
4. Karakteristik perusahaan
5. Karakteristik lingkungan
distribusi yang lebih pendek dan melepaskan pelayanan yang tidak perlu,
menambah harga akhir dari barang – barang itu. Regulasi dan pembatasan
monopoli.
16
BAB III
HASIL PELAKSANAAN PROGRAM
2) Administrasi
Adalah pimpinan tertinggi yang menangani proses produksi.
Tugas-tugasnya adalah sebagai berikut:
a. Memimpin, mengkoordinir dan mengawasi bagian-bagian
dibawahnya
b. Melaksanakan policy perusahaan sesuai dengan yang
ditetapkan direksi
c. Mengajukan rencana poduksi
5. Kepegawaian.
Ketenagaan kerja di P2G MADUBARU PT Yogyakarta
diklasifikasikan menjadi dua golongan yaitu karyawan tetap dan
karyawan tidak tetap
1. Karyawan Tetap
Karyawan tetap pada umumnya menempati posisi
managerial namun ada pula yang terjun langsung
kelapangan, misal masinis dan mandor. Karyawan tetap ada
yang bekerja sepanjang tahun, mereka digaji setiap bulan
ada pula yang bekerja pada musim giling saja dan
mendapati gaji setiap bulan pada musim giling tersebut.
Penggolongan karyawan seperti pada penggolongan
Pegawai Negeri Sipil, karyawan pada golongan yang lebih
rendah dapat naik ke golongan yang lebih tinggi setiap
masa kerja tertentu atau jika dinilai berprestasi dan
mempunyai kinerja yang baik.
22
3. Jam Kerja
Pengaturan jam kerja dibagi menjadi dua yaitu:
a. Diluar musim giling
Hari senin-kamis : jam 06.30 s.d. 15.00 WIB
Hari jumat dan sabtu : jam 06.30 s.d. 11.30 WIB
Jam istirahat : jam 10.30 s.d. 11.30 WIB
b. Dalam musim giling
Pembagian jam kerja adalah sebagai berikut :
a. Untuk karyawan yang tidak terkait dengan
proses produksi berlaku ketentuan jam kerja
seperti pada jm kerja diluar giling
3) Minggu ke -3 (Tiga)
Pada minggu ketiga kegiatan yang dilakukan masih sama dengan
minggu sebelumnya yaitu mengikuti pendistribusian produk PG
Madubaru.
4) Minggu ke – 4 (Empat)
Pada minggu keempat mahasiswa melakukan penginputan data
seperti menghitung jumlah harga tebu dan penginputan pajak
tahunan pada perusahaan PG Madubaru.
5) Minggu ke -5 (Lima)
Pada minggu ke lima, mahasiswa magang diminta untuk membantu
proses packaging gula polos 1kg yang akan di pasarkan ke
konsumen.
25
C. Ketercapaian Output/Hasil
BAB IV
PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
http://elib.unikom.ac.id/files/disk1/607/jbptunikompp-gdl-rjatnikape-baby.ya-r-
unikom_a-i.pdf
29
LAMPIRAN
30
31
32
33
34
35
36