Anda di halaman 1dari 20

Faktorisasi Prima, KPK & FPB

MAKALAH
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH
Aritmatika
yang dibina oleh Ibu Yuniawatika M.Pd

Oleh
Imroatusani Nur Khasanah (10)
Rosadelita Prima Siwi (21)

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
KEPENDIDIKAN SEKOLAH DAN PRASEKOLAH
JURUSAN S1 PGSD
Pebruari 2015
A. PENDAHULUAN

Faktorisasi prima, Kelipatan Persekutuan Terkecil (KPK) dan Faktor

Persekutuan Terbesar (FPB) merupakan pengembangan dari operasi bilangan, yaitu

penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian. Faktorisasi prima dapat

digunakan untuk mencari KPK dan FPB. Pembelajaran KPK dan FPB mulai di dapat

siswa Sekolah Dasar saat duduk di kelas IV atau V. Pada dasarnya, materi KPK dan

FPB cukup mudah untuk dipelajari asalkan memahami konsepnya. Apalagi banyak

juga kegiatan sehari-hari yang dapat diselesaikan dengan konsep KPK dan FPB.

Berikut adalah kegunaan dari KPK dan FPB sehingga harus dibahas dalam dunia

matematika. Sebelumya, segala sesuatu yang kita pelajari di dunia ini pasti memiliki

manfaatnya tersendiri bagi kehidupan kita. Misalnya dalam konsep KPK dan FPB ini.

Pernahkan kalian membayangkan alasan mengapa Bumi, Matahari dan Bulan berjajar

tepat pada garis lurus hanya terjadi sesaat waktu ? Bagaimana hal itu bisa terjadi

padahal kita telah menegtahui planet tersebut memiliki waktu rotasi dan revolusi yang

berbeda? Ini lah salah satu alasan adanya konsep KPK dan FPB. Dengan konsep KPK,

masalah ini dapat dipecahkan sehingga kita dapat mengetahui kapan momen – momen

terbaik yang diberikan Sang Pencipta terhadap hambanya. Sehingga kita dapat

memprediksi dan melihat keindahan alam yang sangat jarang sekali terjadi. Selain itu

dengan konsep KPK dan FPB ini dapat mengajari kita untuk berlaku adil dalam setiap

tindakan. Misalnya, untuk membagi sejumlah buah apel dan jeruk yang berbeda kepada

saudara dengan porsi yang sama. Dan masih banyak contoh lain dalam penerapan KPK

dan FPB yang berguna bagi kehidupan kita.

2
B. MENGHITUNG FAKTOR DAN MENENTUKAN FAKTOR PRIMA

1. Menghitung jumlah faktor

Selain untuk menemukan faktor prima, terkadang menghitung faktor juga

berguna untuk menentukan bilangan faktor lainnya (tidak hanya faktor prima

saja) pada suatu bilangan tersebut. Teorema dasar aritmatika sangat diperlukan

dalam hal ini misalnya, untuk menemukan semua faktor dari 12, bahwa

faktorisasi prima dari 12 adalah 22 . 31. Semua faktor dari 12 menghasilkan

angka 2 berjumlah dua dan angka 3 berjumlah satu. Jadi jumlah faktor 12 ada 6

buah seperti didalam tabel berikut,

Eksponen 2 Eksponen 3 Faktor

0 0 20.30 = 1

1 0 21.30 = 2

2 0 22.30 = 4

0 1 20.31 = 3

1 1 21.31 = 6

2 1 22.31 = 12

Untuk mendapatkan hasil diatas dengan menggunakan eksponen sebagai bahan

utama. Eksponen dari angka 2 adalah dua maka range dari eksponen tersebut

adalah 0,1,2 sedangkan eksponen dari angka 3 adalah satu maka hasil dari

eksponen tersebut adalah 0, 1. Kemudian kombinasikan ke 3-2 hasil tersebut

dalam tabel.

3
Eks 3
0 1
Eks 2

0 20.30 20.31

1 21.30 21.31

2 22.30 22.31

Selain menggunakan cara diatas juga terdapat cara lain untuk menghitung

jumlah faktor suatu bilangan. Misalkan sejumlah perhitungan n dinyatakan

sebagai produk dari bilangan prima yang berbeda dengan eksponen masing-

masing, dinyatakan n(𝑃1𝑛1 )(𝑃2𝑛2 )…(𝑃𝑚𝑛𝑚 ) maka jumlah faktor n adalah (n1 + 1)

(n2 + 1)…(nm + 1). Jadi jumlah faktor tidak tergantung pada faktor prima tetapi

lebih pada ekponennya. Contoh: berapa jumlah faktor dari 95.112

95.112 = 310.112 =(10 + 1)(2 + 1) = 33 (karena 95 = (32)5)

2. Menentukan faktor prima

Pada bab sebelumnya telah dijelaskan mengenai apa itu bilangan prima, dan

pada subbab kali ini akan dijelaskan kegunaan bilangan prima dalam faktor

prima dan faktorisasi prima. Faktor prima adalah bilangan prima yang menjadi

faktor dalam suatu bilangan itu. Sedangkan faktorisasi prima adalah perkalian

antara semua bilangan prima yang menjadi faktor suatu bilangan. Kegunaan

faktor prima yaitu untuk menentukan faktor serta kelipatan persekutun dari

bilangan yang ditentukan. Untuk mempermudah pemahaman mari lihat contoh,

Tentukan faktor prima dan faktorisasi prima dari 48!

Faktor 48 = {1, 2, 3, 4, 6, 8, 12, 16, 24, 48}

4
Faktor prima 48 = {2, 3}

Faktorisasi prima 48 = 2 x 2 x 2 x 2 x 3

Untuk mencari faktor prima sekaligus faktorisasi prima dari suatu bilangan dapat

ditentukan dengan dua cara yaitu dengan tabel dan pohon faktor.

a. Dengan tabel.

Tentukan faktor prima dan faktorisai prima

dari 36 36 18 12 9 6

Faktor dari 36 adalah 36 = 1 2 3 4 6

Jadi faktor prima 36 adalah 2 dan 3

Untuk menentukan faktorisasi prima suatu bilangan itu harus membagi

bilangan tersebut mulai dengan bilangan prima terkecil sampai tersisa angka

satu. Faktorisasi primanya adalah 2 x 2 x 3 x 3 = 22 . 32

36
18
9
3
1

b. Dengan pohon faktor

Untuk mencari faktor prima suatu bilangan, lebih mudah jika dilakukan dengan

pohon faktor, yaitu dengan cara membagi bilangan tersebut dengan suatu

bilanagan prima terkecil yang mungkin, seterusnya sampai hasil terakhir yang di

dapat adalah bilangan prima. Susunan pembagian tadi diurutkan kebawah

sebagai berikut,

5
Carilah faktor prima dari bilanagn 140

140

70 Karena hasil akhirnya sudah bilangan prima maka


2
35 pekerjaan kita selesaikan. Jadi, faktor prima dari 140
2
Adalah 2, 5, 7 dan faktorisasi prima 140 = 22.5.7
5 7

C. FAKTOR PERSEKUTUAN TERBESAR

1. Definisi FPB

Faktor persekutuan terbesar (FPB) dari dua atau lebih bilangan asli adalah

bilangan terbesar yang merupakan faktor dari angka-angka itu. Faktor persekutuan

terbesar dari a dan b ditulis dengan FPB(a,b). FPB dapat dicari dengan beberapa cara,

yaitu faktor persekutuan, faktorisasi prima, dan algoritma Euclid.

a) Faktor persekutuan

Yaitu mencari FPB dengan menentukan faktor-faktor persekutuan dari dua bilangan

tersebut. Untuk mempermudah pemahaman, kita gunakan contoh mencari FPB dari

24 dan 32.

Langkah 1:

Tentukan semua faktor dari 24 dan 32.

24 = 1, 2, 3, 4, 6, 8, 12, 24

32 = 1, 2, 4, 8, 16, 32

6
Langkah 2:

Tentukan irisan dari faktor 24 dan 32 (faktor persekutuan).

{1, 2, 3, 4, 6, 8, 12, 24} ∩ {1, 2, 4, 8, 16, 32} = {1, 2, 4, 8}

Langkah 3:

Tentukan faktor persekutuan terbesar dari irisan tersebut.

Faktor persekutuan dari 24 dan 32 yaitu 1, 2, 4, 8. Bilangan 8 adalah faktor

persekutuan terbesar di antara faktor persekutuan lainnya. Sehingga FPB dari 24 dan

32 dapat ditulis FPB (24,32) = 8.

Namun cara ini kurang efisien jika digunakan untuk mencari FPB dari bilangan

yang memiliki banyak faktor. Oleh karena itu, ada cara lain yang dapat digunakan

untuk mencari FPB jika diketahui bilangan itu memiliki banyak faktor. Yaitu

dengan menggunakan faktorisasi prima.

b) Faktorisasi prima

Mencari FPB dengan menjabarkan faktorisasi prima dari dua bilangan tersebut. Kita

cari FPB dari 24 dan 32 menggunakan faktorisasi prima.

Langkah 1:

Mencari faktorisasi prima dari bilangan tersebut.

Misalnya, untuk mencari faktorisasi prima dari 24 dan 32 dengan cara sebagai

berikut:
32
i. Pohon faktor

24 2 16

2 12 2 8

2 6 2 4

2 3 2 2

7
ii. Pembagian prima
24 32
2 2
12 16
2 2
6 8
2 2
3 4
2
2

Dari kedua cara di atas, dapat ditulis faktorisasi prima dari 24 dan 32.

24 = 2 x 2 x 2 x 3 x 3 = 23 x 32

32 = 2 x 2 x 2 x 2 x 2 = 25

Langkah 2:

Carilah faktor prima yang sama dengan pangkat terkecil.

Dari faktorisasi prima 24 dan 32, diketahui faktor prima yang sama adalah 2.

Ada 23 dan 25, di antara keduanya yang memiliki pangkat terkecil adalah 23.

Sehingga FPB dari 24 dan 32 adalah 23 yaitu 8, dapat ditulis FPB (24,32) = 8

Contoh lain adalah FPB(12,35)

Faktorisasi prima 12 = 22 x 3

Faktorisasi prima dari 35 = 5 x 7

Karena tidak memiliki faktor persekutuan maka FPB(12,35) = 1. Dua bilangan

yang tidak memiliki faktor prima sekutu semacam ini disebut prima relatif.

c) Algoritma Euclid

Algoritma ini merupakan algoritma yang digunakan untuk menentukan FPB dari

dua buah bilangan. Algoritma ini ditemukan oleh Euclid ahli matematika Yunani

yang tertulis pada bukunya Elements. Algoritma ini memanfaatkan sifat – sifat

dari sisa pembagian atau module jadi, cocok digunakan untuk mencari nilai FPB

8
pada bilangan yang besar. Cara menggunakan algoritma Euclid ada tiga cara

sebagai berikut:

 Cara pertama

FPB(a,b) = FPB(a-b,b)

Pada cara ini bilangan besar harus dikurangi oleh bilangan yang kecil sampai

menhasilkan nilai a dan b yang sama. Dalam pengurangan ini tidak terdapat hasil

negatif. Misal, FPB(80,12)

Misalnya, a = 80 dan b = 12

Faktor dari 80 adalah 1, 2, 4, 8, 10, 16, 20, 40, dan 80

Faktor dari 12 adalah 1, 2, 3, 4, 6, dan 12

FPB(80,12) = 4

Jika menggunakan algoritma Euclid cara pertama adalah

FPB(80,12) = FPB(80-12,12)

= FPB(68,12)

= FPB(68-12,12)

= FPB(56,12)

= FPB(56-12,12)

= FPB(44,12)

= FPB(44-12,12)

9
= FPB(32,12)

= FPB(32-12,12)

=FPB(20,12)

= FPB(20-12,12)

= FPB(8,12)

= FPB(12-8,8) nilai a dan b ditukar posisinya agar pengurangan

tidak bertanda negatif

= FPB(4,8)

= FPB(8-4,4)

=FPB(4,4)

 Cara kedua

a = bq1 + r1 0 ≤ r1 < b rn-2 = rn-1qn + rn 0 ≤ rn <rn-1

b = r1q1 + r2 0 ≤ r2 < r1 rn-1 = rnqn+1

r1 = r2q3 + r3 0≤ r3 < r2 maka FPB(a,b) = rn

FPB (80,12) adalah

80 = 6 x 12 + 8

12 = 1 x 8 + 4

8=4x2+0 Jadi nilai FPB adalah sisa hasil bagi sebelum nol

10
 Cara ketiga

Langkah – langkah menggunakan algoritma Euclid:

1. 80 dibagi 12 = 6 sisa 8

2. 12 dibagi 8 = 1 sisa 4

3. 8 dibagi 4 = 2 sisa 0

Pembagian terkhir menghasilkan sisa nol, maka sisa pembagian sebelum no

adalah 4 dan itulah FPB-nya. Jadi, FPB(80,12) = FPB(8,4) = FPB(4,0) = 4.

Proses tersebut dapat diilustrasikan kedalam diagram berikut,

80 = 6 x 12 + 8

12 = 1 x 8 + 4

8=2x4=0

4. Mencari FPB dari Tiga Bilangan

Seperti halnya mencari FPB dari dua bilangan, untuk mencari FPB dari tiga

bilangan, nyatakan dahulu masing-masing bilangan dalam bentuk perkalian faktor

primanya kemudian pilih faktor prima yang merupakan faktor persekutuan dari

ketiga bilangan tadi dan kalikan.

Contoh:

a. Tentukan FPB dari 16, 28, dan 40!

Penyelesaian:

16 = 24

28 = 22 x 7

40 = 23 x 5

11
Faktor prima persekutuan dari 16, 28, dan 40 adalah 22.

Jadi, FPB (16, 28, 40) = 22 = 4.

b. Tentukan FPB dari 36, 60, dan 96!

Penyelesaian:

36 = 22 x 32

60 = 22 x 3 x 5

96 = 25 x 3

Faktor prima persekutuan dari 36, 60, dan 96 adalah 22 dan 3.

Jadi, FPB (36, 60, 96) = 22 x 3 = 12

5. Mengerjakan FPB dari soal cerita

Konsep FPB dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan

kehidupan kita sehari-hari. Untuk itu, setiap masalah coba pikirkan bagaimana

rumusan atau model matematikanya. Kemudian selesaikan dengan konsep yang

telah kita terima.

Perhatikan contoh penerapan FPB pada soal cerita di bawah ini!

Mobil Tiara menempuh jarak 28 km setelah menghabiskan satu liter bensin.

Sedangkan Naomi menempuh jarak 30 dengan volume bensin yang sama. Jika

mereka mengemudi dari tempat yang sama ke pom bensin terdekat, berapa jarak

yang mereka tempuh?

Jawab:

28 = 22 x 7

30 = 2 x 3 x 5 Jadi, jarak antara tempat mereka dengan pom bensin terdekat

FPB (28,30) = 2 adalah 2 km.

12
D. KELIPATAN PERSEKUTUAN TERKECIL

1. Definisi KPK

Kelipatan persekutuan terkecil (KPK) dari dua bilangan atau lebih merupakan

kelipatan angka terkecil dari masing – masing bilangan tersebut. KPK dari dua atau

lebih bilangan tersebut ditulis dengan notasi KPK(a,b) atau [a,b]. Terdapat dua cara

untuk menyelesaikan masalah KPK yaitu: metode kelipatan persekutuan, dan metode

faktorisasi prima.

a. Kelipatan persekutuan

Kelipatan persekutuan merupakan kelipatan yang sama dari dua atau lebih

bilangan. Untuk mencari bilangan tersebut kita jabarkan kelipatan setiap

bilangan tersebut, kemudian kita cari nilai yang sama (irisan) dari kelipatan

tersebut. Misalnya tentukan KPK (4,6).

Tentukan kelipatan dari 4, yaitu, 4, 8, 12, 16, 20, 24, 28, 32, 36, 40, …

Tentukan kelipatan dari 6, yaitu, 6, 12, 18, 24, 30, 36, 42, 48, 54, …

Kelipatan persekutuannya adalah 12, 24, 36,…

Karena yang terkecil adalah 12 maka KPK(4,6) =12

b. Faktorisasi prima

Cara selanjutnya ini didapat dengan mengalikan semua faktor prima dari

bilangan tersebut. Apabila ada bilangan yang sama maka ambillah dengan

pangkat yang terbesar dan jika memiliki pangkat yang sama maka ambil salah

satunya saja. Misalnya, tentukan [40,60]

Faktorisasi prima dari 40 adalah = 23 . 5

Faktorisasi prima dari 60 adalah = 22 . 3. 5

Jadi, [40,60] adalah 23 x 3 x 5 = 120

13
c. Dengan tabel

Sebenarnya cara ini hampir sama dengan pohon faktor, tetapi lebih rumit sedikit

karena bilangan yang dicari faktornya dijadikan satu dalam tabel. Langkah

pertama yaitu membuat garis yang membagi kedua bilangan tersebut.

Kemuadian bagilah dengan bilangan prima terkecil sampai keduanya habis

dibagi atau salah satunya saja yang dapat dibagi. Lanjutkan pembagian itu

sampai menemui hasil 1. Dan yang terkhir kalikan semua bilangan prima

tersebut untuk mendapatkan KPK nya.

Hitunglah KPK dari 40 dan 60

40 60  Bagilah dengan bilangan prima terkecil yaitu 2.

20 30  Bagilah semua bilangan sampai tidak bisa dibagi lagi

10 15 (2) baru ganti ke bilangan prima selanjutnya (3).

5 15  Bagilah dengan bilangan prima selanjutnya (5) sampai

5 5 menyisakan hasil satu.

1 1  KPK nya adalah perkalian semua bilangan prima

Jadi, KPK dari 40 dan 60 adalah 23 x 3 x 5 = 120

2. Menentukan KPK dari Tiga Bilangan

Untuk menentukan KPK dari 3 bilangan digunakan langkah seperti pada mencari

KPK dari 2 bilangan (cara ke 2).

a. Masing – masing bilangan dinyatakan dalam bentuk perkalian bilangan

berpangkat.

b. KPK nya adalah hasilkali dari semua bilangan pokok dengan pangkat terbesar

yang terdapat pada semua bentuk perkalian bilangan berpangkat.

Contoh : Carilah KPK dari 36, 42, dan 56

14
36 = 22 x 32 , 42 = 2 x 3 x 7 , dan 56 = 23 x 7

KPK dari 36, 42, dan 56 adalah 23 x 32 x 7 = 504

3. Penggunaan KPK dalam Penjumlahan atau Pengurangan Pecahan

Pada saat kita melakukan penjumlahan atau pengurangan pecahan maka kita

harus menyamakan penyebutnya terlebih dahulu. Untuk menyamakan penyebut

dua pecahan, sama artinya menentukan KPK dari masing-masing penyebut

pecahan itu. Jadi bila kita akan melakukan penjumlahan atau pengurangan

pecahan ditempuh dengan langkah berikut.

a. Carilah KPK penyebut-penyebut pecahan yang akan dijumlahkan atau

dikurangkan.

b. KPK yang diperoleh menjadi penyebut masing-masing pecahan.

c. Penjumlahan atau pengurangan dilakukan setelah penyebutnya sama.

Contoh :
2 8
 Hitung + 21 = ?
15

Penyelesaian : 15 = 3 x 5 dan 21 = 3 x 7

KPK dari 15 dan 21 adalah 3 x 5 x 7 = 105

2 8 2×7 8×5 14 40 14+40 54 53:3 𝟏𝟖


Jadi 15 + 21 = + 105 = 105 + 105 = = 105 = = 𝟑𝟓
105 105 105

17 15 13
 Hitung − + =?
12 28 21

Penyelesaian : 12 = 22 x 3 , 28 = 22 x 7 , dan 21 = 3 x 7

KPK dari 12, 28, dan 21 adalah 22 x 3 x 7 = 84

7 15 13 7×7 15×3 13×4 49−45+52 56 56:28 𝟐


Jadi, 12 − 28 + 21 = − + = = 84 = 84:28 = 𝟑
84 84 84 84

15
E. HUBUNGAN ANTARA KPK DAN FPB

Untuk mencari KPK dan FPB dari dua bilangan atau lebih, jika salah satu di

antara KPK atau FPB sudah diketahui, maka dapat digunakan rumus sebagai berikut:

a . b = KPK (a,b) x FPB (a,b) dengan kata lain,

𝑎 .𝑏 𝑎 .𝑏
KPK (a,b) = atau FPB (a,b) =
𝐹𝑃𝐵 (𝑎,𝑏) 𝐾𝑃𝐾 (𝑎,𝑏)

Contoh:

i) Tentukan KPK dan FPB dari 18 dan 36

18 = 2 x 32

36 = 22 x 32

KPK (18,36) = 22 x 32 = 4 x 9 = 36
18 𝑥 36
FPB (18,36) = = 18
36

Jadi, KPK (18,36) adalah 36 dan FPB (18,36) adalah 18.

ii) Tentukan FPB dan KPK dari 9, 27, dan 36

9 = 32

27 = 33

36 = 2 x 32

FPB (9, 27, 36) = 32 = 9


9 𝑋 27 𝑋 36
KPK (9, 27, 36) = = 972
9

16
F. RANGKUMAN

Faktorisasi prima adalah bentuk perkalian bilangan-bilangan prima suatu

bilangan. Sehingga faktorisasi prima jelas berbeda dengan faktor prima. Faktorisasi

prima dapat dicari dengan beberapa cara, misalnya dengan pohon faktor atau pembagian

prima. Faktorisasi prima biasa digunakan untuk mencari KPK dan FPB dari bilangan

besar.

Kelipatan persekutuan terkecil (KPK) dari dua bilangan atau lebih merupakan

kelipatan angka terkecil dari masing – masing bilangan tersebut. Dalam bahasa Inggris,

biasa dikenal dengan Least Common Multiple (LCM). Sedangkan faktor persekutuan

terbesar (FPB) dari dua atau lebih bilangan asli adalah faktor terbesar dari faktor

persekutuan angka-angka itu. dalam bahasa Inggris, biasa dikenal dengan Greatest

Common Factor (GCF).

Cara mencari nilai KPK dan FPB hampir sama yaitu menggunakan konsep

faktorisasi prima. Dimana cara mencari KPK dengan mengalikan semua bilangan prima

yang berpangkat terbesar sedangkan FPB mengalikan faktor prima terkecil yang

dimiliki suatu bilangan.

17
G. LATIHAN SOAL

Pertanyaan :

1. Pada hari ini tanggal 20 Februari 2012 seorang Ilmuan Antariksa Indonesia

menemukan sebuah Galaxy baru yang diberi nama GPP3. Ilmuan tersebut

menemukan sistem tata surya baru yang didalamnya terdapat 3 planet yang tepat

berjajar di garis lurus. Planet 1 diketahui berevolusi setiap 10 tahun sekali,

planet 2 berevolusi setiap 20 tahun sekali, sedangkan planet ke-3 berevolusi

setiap 15 tahun sekali. Pada tanggal berapa lagi para planet dapat berjajar tepat

pada garis lurus?

2. Lucky dan Agung berencana untuk bertemu di alun – alun kota. Mereka

berangkat dan sampai apada saat yang sama. Lucky berkendaraan dengan

kecepatan rata – rata 42 km/jam sedangkan Agung dengan kecepatan rata – rata

54 km/jam. Berapakah jarak rumah Lucky dan Agung dari alun – alun?

3. a. Tentukan KPK 45 dan 75 menggunakan rumus

b. Tentukan FPB dari 24 dan 16 menggunakan rumus

4. Ada berapa banyak faktor yang dimiliki oleh

a. 136

b. 2× 3 × 7

c. 42 × 3 × 5

5. Apa saja kegunaan KPK dan FPB dalam kehidupan kita sehari – hari?

18
Jawaban :

1. Tentukan terlebih dahulu KPK nya

10 15 20 [10, 15, 20] = 22 × 3 × 5 = 60


5 15 10 Jadi ketiga planet tersebut akan membentuk garis
5 15 5
lurus 60 hari lagi yaitu tepat pada tanggal 20
5 5 5
April 2012 (20 Feb + 60 hari = 80 hari), Ingat
1 1 1
bahwa tahun kabisat adalah 29 hari.

2. Tentukan terlebih dahulu FPB dari 42 dan 54

Faktorisasi prima 42 = 2 x 3 x 7

Faktorisasi prima 54 = 2 x 3 x 3 x 3, FPB nya adalah 2 x 3 = 6

Jarak rumah Lucky = 42 × 6 = 252 𝑘𝑚

Jarak rumah Agung = 54 × 6 = 325 𝑘𝑚

Jadi, jarak rumah Lucky 252 km dan jarak rumah Agung 325 km.
𝑎.𝑏 45×75
3. a. KPK(a,b) = = = 225
𝐹𝑃𝐵 (𝑎,𝑏) 15

𝑎.𝑏.𝑐
b. FPB(a,b) = 𝐾𝑃𝐾(𝑎,𝑏,𝑐) = 48 = 8

4. a. 136 = 23 × 17. Jadi, jumlah faktor 136 adalah (3 +1)(1+1) = 8

b. 2 × 3 × 7 adalah faktorisasi prima 42. Jumlah faktornya (1+1)(1+1)(1+1)=8

c. 42 = 24 Jadi, jumlah faktornya (4+1)(1+1)(1+1) = 20

5. KPK dan FPB terkadang digunakan untuk menghitung kapan terjadinya Gerhana

Matahari dan Bulan. Selain itu untuk menghitung jarak, dan mengajarkan

konsep keadilan dalam pembagian barang.

19
H. DAFTAR RUJUKAN

Bennett Jr, Albert B. & Nelson, L Ted. 2002. Mathematics for Elementary Teachers.

New York: Higher Education.

Karso,dkk.2014. Pendidikan Matematika 1.Tanggerang Selatan: Universitas Terbuka.

Musser, Gary L., Burger, William F. & Peter, Blake E. 1976. Mathemathic For

Elementary Teachers. Hoboken: John Wiley & Sons, Inc.

Rejeki, Sri.2012. (online), ( https://srirejeki345.wordpress.com/2012/11/25/mencari-

fpb-dengan-algoritma-euclides/), diakses 26 Februari 2015.

Rumah Matematika.2013. Cara Mencari KPK dan FPB, (online), (http://rumus-

matematika.com/cara-mencari-kpk-dan-fpb/), diakses 23 Februari 2015.

Sari.2012.Contoh soal cerita FPB dan KPK,(online),

(http://sarydamy.blogspot.com/2012/11/contoh-soal-cerita-fpb-dan-kpk.html),

diakses 23 februari 2015.

20

Anda mungkin juga menyukai