Anda di halaman 1dari 6

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Penurunan fungsi tubuh pada lansia dapat mempengaruhi dan

mengakibatkan perubahan kecil yang terjadi dalam kemampuan lansia yaitu

perubahan fisik, perubahan mental dan psikososial, sehingga mempunyai

dampak untuk meningkatkan kepercayaan pada lansia. Permasalahan yang

berkaitan dengan lanjut usia secara individu baik secara fisik, biologi, mental

maupun sosial ekonomi. Semakin lanjut usia seseorang akan mengalami

kemunduran terutama dibidang kemampuan fisik yang dapat mengakibatkan

kemunduran peranan sosialnya. Hal ini mengakibatkan timbulnya gangguan di

dalam mencukupi kebutuhan hidupnya khususnya kebutuhan kebersihan diri,

sehingga dapat meningkatkan ketergantungan yang memerlukan bantuan

orang lain (Nugroho, 2010). Dalam kehidupan sehari-hari kebersihan diri

(personal hygiene) merupakan hal yang sangat penting dan harus diperhatikan

karena kebersihan akan mempengaruhi kesehatan, kenyamanan, keamanan,

dan kesejahteraan. Praktik hygiene seseorang dipengaruhi oleh faktor pribadi,

sosial dan budaya. Jika seseorang sakit biasanya masalah kebersihan kurang

diperhatikan terutama pada lansia. Hal ini terjadi karena biasanya menganggap

masalah kebersihan adalah masalah sepele, padahal jika hal tersebut dibiarkan

terus dapat mempengaruhi kesehatan (Isro’in & Andarmoyo, 2012).

Penelitian yang dilakukan oleh Zein (2011) di seluruh Propinsi Jawa di

Indonesia hasil penelitian menunjukkan bahwa 53,34% responden pemenuhan

kebersihan diri kurang, 13,33% responden pemenuhan kebersihan diri cukup,

1
2

dan 33,33% responden pemenuhan kebersihan diri baik. Berdasarkan

penelitian pada lansia di UPTD Puskesmas Asih Binjai oleh Lubis (2014)

sebanyak 30% lansia menderita penyakit kulit akibat dari kurangnya personal

hygiene dan penelitian Soejono (2010) pernah dilaporkan bahwa kejadian

infeksi saluran kemih di RSCM pada lansia sebanyak 35,6%. Menurut data

tentang cakupan pelayanan kesehatan lanjut usia Dinas Kesehatan Kabupaten

Jombang tahun 2014 mencapai 247.928 lansia. Data di Wilayah Puskesmas

Jelakombo di dapatkan 3.357 lansia dan yang mengalami masalah sehubungan

dengan kurangnya personal hygiene sebesar 670 orang (19,95%) terdiri dari

dermatitis 261 orang, konjungtivitis 82 orang, infeksi telinga 29 orang,

masalah gigi 162 orang dan ISK 136 orang. Berdasarkan studi pendahuluan

yang dilakukan di Posyandu Lansia Desa Kepanjen Kecamatan Jombang

Kabupaten Jombang jumlah lansia adalah 224 terdiri dari 143 perempuan dan

81 laki-laki. Dari hasil studi pendahuluan pada 10 responden didapatkan

bahwa keadaan kebersihan diri lansia baik sebanyak 4 (40%) orang dan

keberihan diri yang kurang sebanyak 6 (60%) orang.

Masalah kelemahan fisik pada lansia juga sangatlah berpengaruh pada

perawatan diri. Apabila seseorang tidak bisa melakukan aktifitasnya tentunya

kurang adanya perawatan diri yang baik pada lansia sehingga dibutuhkan

dukungan keluarga yang baik agar lansia memiliki semangat dalam

melaksanakan pemenuhan kebutuhan sehari-hari salah satunya personal

hygiene. Dampak pemenuhan kebersihan diri yang kurang antara lain: 1)

dampak fisik: banyak gangguan kesehatan yang diderita seseorang karena

tidak terpeliharanya kebersihan perorangan dengan baik. Gangguan fisik yang


3

sering terjadi adalah gangguan integritas kulit, gangguan membran mukosa

mulut, infeksi pada mata dan telinga dan gangguan fisik pada kuku. 2) dampak

psikososial: masalah sosial yang berhubungan dengan kebersihan diri adalah

gangguan kebutuhan rasa nyaman, kebutuhan dicintai dan mencintai,

kebutuhan harga diri dan interaksi sosial (Tarwoto dan Wartonah, 2010).

Salah satu fungsi keluarga adalah fungsi asih dimana antar anggota

keluarga saling memberikan kasih sayang dan rasa aman, memberikan

perhatian dan kehangatan terutama pada lansia yang mengalami penurunan

kemampuan fisik. Dalam teori kepribadian menurut Ericson (1902-1994)

menyatakan lanisa (yang usianya diatas 60 tahun) merasa hidup mereka sudah

dekat dengan akhir hayat dan pada masa ini kasih sayang dari lingkup

keluarga terdekat merupakan kenikmatan tersendiri. Hal ini menunjukkan

bahwa keluarga sangat berpengaruh pada lansia baik secara fisik maupun

psikologis. Keluarga mempunyai peran penting dalam menunjang

kemandirian usia lanjut. Karena keluarga memiliki kedekatan dan keterikatan

baik fisik maupun emosional. Ketidakmampuan lansia disebabkan 3 hal yaitu

keterbatasan fisik dan mental, memilih untuk dibantu dalam aktivitas tertentu

namun mandiri dalam aktivitas lainnya, serta tidak ada adanya dukungan

keluarga. (Hardywinoto, 2005)

Pemeliharaan kebersihan diri sangat menentukan status kesehatan,

dimana individu secara sadar dan atas inisiatif pribadi menjaga kesehatan dan

mencegah terjadinya penyakit. Upaya ini lebih menguntungkan bagi individu

karena lebih hemat biaya, tenaga, dan waktu dalam mewujudkan kesejahteraan

dan kesehatan. Solusi yang bisa dilakukan agar lansia mampu menjaga
4

kebersihan diri salah satunya dengan memberikan motivasi pada lansia agar

lansia yang kurang memiliki kemauan dalam melakukan kebersihan diri

menjadi berkenan melakukan kebersihan diri dengan cara mengajak lansia

untuk aktif dalam merawat dirinya yang meliputi kebersihan badan seperti

mandi, mencuci rambut, menggosok gigi bagi lansia yang memiliki gigi

(Tarwoto dan Wartonah, 2010).

Berdasarkan latar belakang diatas maka peneliti ingin meneliti tentang

“hubungan dukungan keluarga dengan kemandirian lansia dalam melakukan

personal hygiene di Posyandu Lansia Desa Kepanjen Kecamatan Jombang

Kabupaten Jombang .

1.2 Rumusan Masalah

Adakah hubungan dukungan keluarga dengan kemandirian lansia

dalam melakukan personal hygiene di Posyandu Lansia Desa Kepanjen

Kecamatan Jombang Kabupaten Jombang?

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan umum

Mengetahui hubungan dukungan keluarga dengan kemandirian

lansia dalam melakukan personal hygiene di Posyandu Lansia Desa

Kepanjen Kecamatan Jombang Kabupaten Jombang

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Mengidentifikasi dukungan keluarga di Posyandu Lansia Desa

Kepanjen Kecamatan Jombang Kabupaten Jombang berdasarkan

parameter

a. Dukungan informasional (Memberikan informasi)


5

b. Dukungan penilaian dan penghargaan (Membimbing dan

menangani masalah)

c. Dukungan instrumental (Memberikan pertolongan nyata)

d. Dukungan emosional (Kepercayaan dan perhatian).

2. Mengidentifikasi dukungan keluarga dalam melakukan personal

hygiene di Posyandu Lansia Desa Kepanjen Kecamatan Jombang

Kabupaten Jombang berdasarkan usia dan pendidikan keluarga

lansia.

3. Mengidentifikasi kemandirian lansia dalam melakukan personal

hygiene di Posyandu Lansia Desa Kepanjen Kecamatan Jombang

Kabupaten Jombang

1.4 Manfaat Penelitian

1. Bagi Masyarakat

Hasil penelitian ini bisa memberikan masukan dan informasi bagi

masyarakat khususnya keluarga dalam memberikan dukungan pada lansia.

2. Bagi Klinisi

Sebagai wacana bagi profesi tenaga kesehatan untuk menindaklanjuti

tentang hubungan dukungan keluarga dengan kemandirian lansia

khususnya para dokter dalam menjalankan tugasnya.

3. Bagi institusi

Hasil penelitian ini dapat menjadi referensi dan sumber data untuk bahan

penyuluhan tentang kemandirian lansia.


6

4. Bagi peneliti

Hasil penelitian ini dapat memberikan masukan sehingga dapat digunakan

untuk penelitian selanjutnya misalnya Dukungan Keluarga dengan tingkat

kesembuhan penyakit.

Anda mungkin juga menyukai