Anda di halaman 1dari 3

Bab 2.

2 Komunikasi Multiprosesor
Multiprosesor adalah sebuah jaringan komputer yang berisi dua atau lebih unit inti prosesor yang
mengerjakan sebuah perintah yang sama secara paralel dan serentak [1]. Alasan utama
penggunaan sistem multiprosesor adalah untuk membangun komputer yang tangguh untuk
meningkatkan kinerja dengan menggunakan komunikasi pemrosesan paralel. Cara kerja
multiprocessor adalah menjalankan dua atau lebih intruksi secara serentak dengan menggunakan
sejumlah CPU dalam sebuah komputer [1].
Mengapa kita perlu menggunakan multiprosesor [2]:
1. Mengurangi biaya yang dibutuhkan untuk melakukan tiap kali produksi karena dengan
menggunakan sistem multiprosesor artinya kecepatan clock akan bertambah sehingga
sistem menjadi lebih kecil karena mampu mengerjakan perintah secara bersamaan.
2. Mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk mengerjakan suatu perintah sehingga perintah
lebih cepat terselesaikan.
3. Memiliki keandalan yang lebih baik karena jika salah satu inti prosesor gagal maka terdapat
prosesor lain untuk memproses perintah tersebut
Sistem multiprosesor berdasarkan tujuan CPU dan memorinya dibagi menjadi tiga [2]:
1. Uniform Memory Access (UMA)
Biasa juga disebut dengan Shared Memory Multiprocessors merupakan sistem
multiprosesor yang paling banyak digunakan dalam sistem untuk berbagi data dalam
sebuah bus atau jaringan interkoneksi. Seperti namanya, UMA hanya memungkinkan ada
1 komunikasi yang dapat lewat dalam satu jalur. Kekurangan dalam pembagian data
menggunakan bus adalah adanya efek bottleneck karena hanya ada satu prosesor yang
dapat mengakses memori pada saat yang bersamaan sehingga penggunaan bus digantikan
dengan sebuah jaringan interkoneksi yang memungkinkan lebih dari satu prosesor untuk
secara bersamaan mengakses memori.
2. Nonuniform Memory Access (NUMA)
Salah satu desain memori komputer yang banyak digunakan untuk komunikasi paralel dan
merupakan pengembangan dari UMA. Dengan menggunakan NUMA, prosesor dapat
mengakses memori loka sendiri sehingga waktu akses memori menjadi lebih cepat.
Bab 2.4 Plaform Yang Digunakan
Kami menggunakan Perangkat DE1-SoC dari Altera sebagai media implementasi komunikasi
paralel yang akan kami buat. DE1-SoC menggunakan Cyclone V yang terbagi menjadi dua bagian
yang berbeda, yaitu Hard Processor System (HPS) dan FPGA. Pada HPS terdapat prosesor ARM-
CortexTM – A9 MPCore, Pengendali Memori Flash sebagai pengatur data yang tersimpan didalam
memori flash, Pengendali SDRAM, memori on-chip, dll. Proseso HPS mendukung multiprosesor
simetris (SMP) dan asimetris (AMP).
HPS dan FPGA adalah dua buah perangkat yang berbeda dan masing-masing memiliki pin
tersendiri namun tidak secara otomatis terhubung. HPS pin I/O harus dikonfigurasi dengan
menggunakan software untuk mengeksekusi perintah dengan mengakses register pengendali
didalam sistem manager untuk menentukan HPS I/O yang akan digunakan.

Block Diagram DE-1 SoC


Terdapat jembatan antara HPS dan FPGA yang digunakan untuk mengkomunikasikan data antara
FPGA dan HPS. Jembatan ini menggunakan protocol Advanced eXensible Interface (AXI) untuk
mengatur komunikasi data. Didalam jembatan AXI terdapat : Jembatan FPGA-to-HPS, HPS-to-
FPGA, dan Lightweight HPS-to-FPGA. Didalam jembatan AXI memungkinkan master didalam FPGA
dapat berkomunikasi dengan slave yang terdapat didalam HPS, dan sebaliknya.
Register Global Programmers View (GPV) adalah sebuah register yang berfungsi untuk
mengendalikan sifat dan perilaku dari jembatan tersebut dan hanya dapat diakses melalui
jembatan lightweight HPS-to-FPGA.
AXI Bridge Block Diagram

[1] Robotics Sourcebook. V. Daniel Hunt. 1998


[2] Computer as Components second edition
[3] Parallel Algorithms
[4] DE1-SoC

Anda mungkin juga menyukai