KESEHATAN POSITIF
DISUSN OLEH :
HASTIN FITRIA CAHYANI 17420024
UNIVERSITAS MALAHAYATI
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
PROGRAM STUDI PASCASARJANA
TAHUN 2017
KESEHATAN POSITIF
Kesehatan adalah keadaan kesehatan positif, mental, dan sosial yang lengkap dan
bukan hanya tidak adanya penyakit atau kelemahan (Pembukaan Konstitusi dari Organisasi
Kesehatan Dunia, 1946). Tidak adanya penyakit sering dianggap setara dengan kesehatan.
Pengertian seperti WHO di atas, yang ada dalam piagam Nasional Institute of Health, dan di
dinding di pintu masuk Robert Wood Markas Johnson yang berorientasi pada kesehatan di
Princeton.
Dalam tulisan ini, pertama saya membahas alasan kesehatan positif, yang didasarkan
pada bidang psikologi positif. Kemudian saya garis besarkan pada konseptual paralel
kerangka kerja dimana kesehatan positif dapat didefinisikan dan dioperasionalkan. Kemudian
saya membahas efek dari kesehatan positif yaitu dengan umur bertambah panjang,
menurunnya biaya kesehatan, kesehatan mental yang lebih baik, dan prognosis yang lebih
baik. Maka dari itu kerangka kerja dan kegiatan unggulan ini untuk menguji prediksi ini
secara empiris.Saya kemudian menyarankan sebuah struktur ilmiah yang berbeda, the
Copenhagen-Medici model untuk melaksanakan studi ini dengan tepat. Saya simpulkan
dengan potensi Intervensi baru dan murah yang bisa di prediksi.
Disini saya ingin menyamakan persepsi bahwasannya kesehatan positif dapat diartikan
dengan pikiran positif dan segala hal yang dianggap positif
KAJIAN TEORI
Kesehatan adalah keadaan kesehatan positif, mental, dan sosial yang lengkap dan
bukan hanya tidak adanya penyakit atau kelemahan. (Pembukaan Konstitusidari Organisasi
Kesehatan Dunia, 1946) Tidak adanya penyakit sering dianggap setara dengan
kesehatan.Penafian seperti WHO di atas, yang ada dalam piagam Nasional Institute of Health,
dan di dinding di pintu masuk Robert Wood. Markas Johnson yang berorientasi pada
kesehatan di Princeton
Meskipun demikian, sebuah disiplin ilmiah menyatakan bahwa kesehatan positif dapat
memberikan efek yang sangat positif, dimana kesehatan positif dapat membeikan efek :
bertambahnya umur yang lebih panjang
menurunnya biaya kesehatan
kesehatan mental yang lebih baik,
Disini saya akan membahas berfikir positif
1. Definisi berfikir positif
Berpikir positif adalah cara berpikir secara logis yang memandang sesuatu dari segi
positifnya baik terhadap dirinya sendiri, orang lain, maupun keadaan lingkungannya .
Sehingga, ia tidak akan putus asa atas masalah yang dihadapinya dan mudah dalam mencari
jalan keluarnya. Berpikir positif merupakan suatu kesatuan yang terdiri dari tiga komponen,
yaitu muatan pikiran, penggunaan pikiran, dan pengawasan pikiran.
a. Muatan Pikiran
Berpikir positif merupakan usaha mengisi pikiran dengan berbagai hal yang positif atau
muatan yang positif. Menurut Ubaedy, muatan positif untuk pikiran adalah berbagai
bentuk pemikiran yang memiliki kriteria:
1. Benar (tak melanggar nilai-nilai kebenaran),
2. Baik ( bagi diri sendiri, orang lain, dan lingkungan), dan
3. Bermanfaat (menghasilkan sesuatu yang berguna).
4. Penggunaan Pikiran
Memasukkan muatan positif pada ruang pikiran merupakan tindakan positif namun,
tindakan tersebut berada pada tingkatan yang masih rendah jika muatan positif tersebut
tidak diwujudkan dalam tindakan nyata. Oleh karena itu, isi muatan yang positif tersebut
perlu diaktualisasikan ke dalam tindakan agar ada dampak yang ditimbulkan.
b. Penggunaan pikiran
Segala yang difikirkan selalu positif
c. Pengawasan Pikiran
Dimensi ketiga dari berpikir positif adalah pengawasan pikiran. Aktivitas ini mencakup
usaha untuk mengetahui muatan apa saja yang dimasukkan ke ruang pikiran dan
bagaimana pikiran bekerja. Jika diketahui terdapat hal-hal yang negatif ikut masuk ke
ruang pikiran maka perlu dilakukan tindakan berupa mengeluarkan hal-hal yang negatif
tersebut dengan menggantinya dengan yang positif. Demikian pula jika ternyata
teridentifikasi bahwa pikiran bekerja tidak semestinya maka dilakukan usaha untuk
memperbaiki kelemahan atau kesalahan tersebut.
Berpikir positif bukan merupakan tujuan melainkan suatu jalan untuk mencapai tujuan.
Menjadikan berpikir positif sebagai tujuan memang membawa manfaat tetapi manfaat
tersebut belumlah seberapa jika dibandingkan dengan manfaat yang didapat jika berpikir
positif dijadikan sebagai suatu jalan. Bertolak belakang dengan optimisme, pandangan
pesimisme akan menganggap kegagalan dari sisi yang buruk. Umumnya seorang pesimis
sering kali menyalahkan diri sendiri atas kesengsaraannya. Ia menganggap bahwa kemalangan
bersifat permanen dan hal itu terjadi karena sudah nasib, kebodohan, ketidakmampuan, atau
kejelekannya. Akibatnya, ia pasrah dan tidak mau berupaya.