Developmental Inflammatory
Kista Odontogenik Kista Nonodontogenik
Kista Erupsi Kista Duktus Nasopalatinus Kista radikular (Apikal dan
(kanal Insisivus) (5-10 %) Lateral) (60-75%)
Kista Dentigerous (10-15 %) Kista Nasolabial (Naso Kista Residual
Kista Periodontal Lateral Alveolar) Kista Paradental (3-5 %)
Keratosis Odontogenik (kista
Primordila) (5-10 %)
Kista Gingiva pada Bayi
(Epstein’s Pearsls)
Kista Gingiva Pada Dewasa
Kista Odontogenik Glandular;
Kista sioalo-odontogenik
(Warren. 2009)
(Fragiskos, D. 2007)
Penatalaksanaan kista
a. Enukleasi
- Merupakan proses pengangkatan seluruh lesi kista tanpa terjadinya perpecahan pada kista. Kista
itu sendiri dapat dilakukan enukleasi karena lapisan jaringan ikat antara komponen epitelial
(melapisi aspek anterior kista) dan dinding kista yang bertulang pada rongga mulut. Lapisan ini akan
lepas dan kista dapat diangkat dari kavitas yang bertulang. Proses enukleasi sama dengan
pengangkatan periosteum dari tulang. Enukleasi pada kista seharusnya dilakukan secara hati – hati
untuk mencegah terjadinya lesi rekuren.
- Indikasi :
• Pengangkatan kista pada rahang
• Ukuran lesi kecil (d < 2 mm), sehingga tidak banyak melibatkan struktur jaringan yang berdekatan
Enukleasi merupakan suatu cara untuk membuang kista pada rahang dan sebaiknya
dilakukan pada semua kista di rahang yang bisa dibuang dengan aman tanpa mengorbankan
banyak struktur yang berdekatan dengan kista.
- Keuntungan :
• Pemeriksaan patologi dari seluruh kista dapat dilakukan
• Pasien tidak dilakukan perawatan untuk kavitas marsupialisasi dengan irigasi konstan
• Jika akses flap mucoperiosteal sudah sembuh, pasien tidak merasa terganggu lebih lama oleh
kavitas kista yang ada
- Kerugian :
Jika beberapa kondisi diindikasikan untuk marsupialisasi, enukleasi bersifat merugikan seperti :
• Fraktur rahang
• Devitalisasi pada gigi
• Impaksi gigi
• Banyak jaringan normal yang terlibat
Pada keadaan yang diindikasikan untuk marsupialisasi, enukleasi akan merugikan. Contohnya
dapat membahayakan jaringan normal, fraktur rahang, devitalisasi gigi.
- Teknik :
• Insisi
• Flap mucoperiosteal
• Pembuangan tulang pada aspek labial dari lesi
• Osseous window untuk membuka bagian lesi
• Pengangkatan kista dari kavitas menggunakan hemostate & kuret
• Menjahit daerah pembedahan
• Penyembuhan mukosa & remodelling tulang, dimana terbentuk jaringan granulasi pada dinding
kavitas yang bertulang dalam waktu 3-4 hari. Dan remodelling tulang akan terjadi selama 6 – 12
bulan.
b. Marsupialisasi
- Merupakan metode pembedahan yang menghasilkan surgical window pada dinding kista,
mengevakuasi isi kista dan memelihara kontinuitas antara kista dan rongga mulut, sinus maksilary
atau rongga nasal. Proses ini mengurangi tekanan inrakista dan meningkatkan pengerutan pada
kista. Marsupialisasi dapat digunakan sebaga terapi tunggal atau sebagai tahap preeliminary dalam
perawatan dengan enukleasi.
- Indikasi :
• Jumlah jaringan yang terluka
Dekatnya kista dengan struktur vital berarti keterlibatan jaringan tidak baik jika dilakukan enukleasi.
Contoh : jika enuklesi pada kista menyebabkan luka pada struktur neurovaskular mayor atau
devitalisasi gigi sehat, sebaiknya diindikasikan metode marsupialisasi.
• Akses pembedahan
Jika akses untuk pengangkatan kista sulit, sebaiknya dilakukan marsupialisasi untuk mencegah lesi
rekuren.
• Bantuan erupsi gigi
Jika gigi tidak erupsi (dentigerous cyst), marsupialisasi dapat memberikan jalur erupsi ke rongga
mulut.
• Luas pembedahan
Untuk pasien dengan kondisi medik yang kurang baik, marsupialisasi merupakan alternatif yang
tepat dibandingkan enukleasi, karena prosedurnya yang sederhana dan sedikit tekanan untuk
pasien.
• Ukuran kista
Pada kista yang sangat besar, adanya resiko fraktur rahang selama enukleasi. Ini lebih baik dilakukan
marsupialisasi, setelah remodelling tulang dapat dilakukan enukleasi.
- Keuntungan :
• Prosedur yang dilakukan sederhana
• Memisahkan struktur vital dari kerusakan akibat pembedahan (Mengurangi kerusakan pada
struktur vital)
- Kerugian :
• Jaringan patologi kemungkinan masih tertinggal di dalam kavitas
• Tidak dapat dilakukan pemeriksaan histologi secara teliti
• Terselip debris makanan akibat adanya kavitas
• Pasien harus irigasi kavitas beberapa kali setiap hari
- Teknik :
• Diberikan antibiotik sistemik, untuk pasien dengan kondisi yang tidak sehat
• Pemberian anastesi lokal
• Aspirasi kista, jika aspirasi dapat memperkuat diagnosis kista, prosedur marsupialisasi dapat
dilakukan
• Insisi awal, biasanya sirkular / ellips dan menghasilkan saluran yang besar (1 cm atau lebih besar) di
dalam kavitas kista.
• Jika lapisan atas tulang tebal, osseous window dibelah secara hati – hati dengan round bur atau
rongeurs
• Pengambilan isi kista
• Menjahit tepi luka hingga membentuk sseperti kantung
• Irigasi kavitas kista untuk menghilangkan beberapa fragmen residual debris
• Masukkan iodoform gauze ke dalam kavitas kista
• Irigasi kavitas rutin selama 2 minggu
• Menjahit daerah pembedahan
c. Enukleasi dengan kuretase
- Dimana setelah dilakukan enukleasi, dilakukan kuretase untuk mengangkat 1 – 2 mm tulang sekitar
periphery kavitas kista. Ini dilakukan untuk membuang beberapa sel epitelial yang tersisa pada
dinding kavitas.
- Indikasi :
• Jika dokter melakukan pengangkatan keratosis odontogenik, dimana keratosis odontogenik
memiliki potensi yang tinggi untuk rekuren.
• Jika terdapat beberapa kista rekuren setelah dilakukan pengangkatan kista
- Keuntungan :
Jika enukleasi meninggalkan sel – sel epitelium, kuretase dapat mengangkat sisa – sisa epitelium
tersebut, sehingga kemungkinan untuk rekuren minimal.
- Kerugian :
Kuretase lebih merusak tulang dan jaringan yang berdekatan. Pulpa gigi kemungkinan akan hilang
suplai neurovaskularnya ketika kuretase dilakukan dekat dengan ujung akar. Kuretase harus
dilakukan dengan ketelitian yang baik untuk mencegah terjadinya resiko ini.
- Teknik :
• Kista dienukleasi atau diangkat
• Memeriksa kavitas serta stryktur yang berdekatan dengannya
• Melakukan kuretase dengan rigasi steril untuk mengangkat lapisan tulang 1 – 2 mm sekitar kavitas
kista
• Dibersihkan dan ditutup
d. Marsupialisasi disertai enukleasi
- Dilakukan jika terjadi penyembuhan awal setelah dilakukan marsupialisasi tetapi ukuran kavitas
tidak berkurang.
- Teknik :
• Kista pertama kali dimarsupialisasi
• Menunggu penyembuhan tulang, untuk mencegah terjadinga fraktur rahang saat melakukan
enukleasi
• Terjadi penurunan ukuran kista
• Dilakukan enukleasi
Enukleasi merupakan metode perawatan pada kista dengan ukuran yang tidak begitu besar, yaitu
pengambilan terhadap kapsul jaringan ikat dan sekaligus mengikutsertakan lapisan epitel secara
keseluruhan.
Tindakan marsupialisasi merupakan indikasi pada kasus kista yang besar dan mengenai struktur yang
berbahaya atau dengan resiko, serta apabila tindakan enukleasi tidak memungkinkan.
(Saleh, dkk: Odontektomi Gigi Molar Ketiga Mandibula Impaksi Ektopik dengan Kista Dentigerous
secara Ekstraoral.MKGK. Desember 2015; 1(2): 85-91e-ISSN: 2460-0059)
Pedersen, Gordon W. 1996. Buku Ajar Praktis Bedah Mulut (Oral Surgery)/Gordon W.
Pedersen; alih bahasa, Purwanto, Basoeseno; editor, Lilian Yuwono. Jakarta : EGC
Birnbaum, Warren. 2009. Diagnosis Kelainan Dalam Mulut : petunjuk bagi klinisi/penulis,
Warren Birnbaum, Stephen M. Dunne; alih bahasa, Hartono Ruslijanto, Enny M. Rasyad ;
editor edisi bahasa indonesia, Lilian Juwono. Jakarta : EGC
Principles of oral and Maxillofacial Surgery 5th ed. Berlin: Blackwell Science.
Buku Ajar Praktis Bedah Mulut. Jakarta : EGC. Wray, David. 2003