Pendahuluan
Referensi
1
Referensi
Waites MJ, Morgan NL, Rockey
JS, Higton G, 2001, Industrial
Microbiology An Introduction,
Blackwell Science Ltd.,
London, United Kingdom
Referensi
2
Silabus
• Industri dalam Teknologi Bioproses
• Mikroba yang Berkaitan dengan Industri Biotek
• Fermentasi
• Taksonomi
• Pertumbuhan Sel
• Cara Memperbanyak Sel
• Perhitungan Jumlah Sel
3
Teknik-teknik dalam Bioteknologi
• Fermentasi
• Analisis DNA
• Analisis genetik
• Seleksi dan pemuliaan
• Kultur sel dan jaringan
• Rekayasa genetik atau DNA rekombinan
Bioreaktor / Fermentor
Addition of Motor
nutrient and
microbes
Sample Cooling
line water out
Valve
Impelers
Temperature
sensor and Cooling
control unit jacket
Cooling
water in
Valve
Sparger
Air in
Valve
Harvest
Air filter
line
Downstream
processing
4
Simple Outline of
A Fermentation Process
5
Desain
Bioproses
• Simulasi
• Modeling
Bio Katalis Bio Separasi
• Biokonversi • Pemisahan
• Fermentasi • Proses
Pengendalian
Bioproses
• Monitoring input, output
• Biosensor penstabilan proses
• Estimasi parameter optimasi kinetika
6
Mikroornisme dan Hasil Fermentasi
7
Produk Mikrobial Utama dan Mikroorganime yang banyak
digunakan dalam Industri Mikrobiologi dan Bioteknologi
Substance Microorganism
Organic acid
Acetic acid Acetobacter aceti
Citric acid Aspergillus niger
Fumaric acid Rhizopus nigricans
Lactic acid Lactobacillus casei
Medical products (Antibiotic)
Penicillin Penicillium chrysogenum
Streptomycin Streptomyces griseus
Biofuels
Methane Microbial groups (eg, methanogenic
bacteria, Methanobacterium formicicum)
8
Industri Fermentasi
• Protein Sel Tunggal
• Etanol
• Asam Sitrat
• Gas Bio
• Kompos
• Antibiotika
• Gula Cair
• Gula Xanthan
9
Keunggulan Produksi PST
• Luasan area jauh lebih kecil dibandingkan dengan
metode pertanian konvensional
• Tidak tergantung pada musim panen
• Tidak menimbulkan masalah limbah
• Mempunyai laju pertumbuhan yang cepat
dibandingkan pertumbuhan tanaman
konvensional (bakteri dan khamir: 1-2 jam,
ganggang: < 1 hari)
10
Kelemahan PST
• Pada khamir: kandungan asam nukleat yang
tinggi, berbahaya bagi kesehatan
• Pada fungi: adanya masalah jika menggunakan
miselium fungi, yaitu:
Laju pertumbuhan lambat perlu penjagaan steril
dalam waktu lama untuk mencegah kontaminasi
inokulum terjadi peningkatan biaya produksi
• Pada bakteri: sel bakteri lebih kecil dari khamir,
sehingga pemanenannya lebih memerlukan
banyak biaya (kecuali sel dapat diflokulasikan
membentuk padatan kental sebelum disentrifugasi)
11
PST dari Cellulomonas sp.
• Cellulomonas sp. diisolasi dari perkebunan tebu
• Termasuk mesofilik, pertumbuhan optimum: 34 °C
dan pH 6,6
• Pertumbuhan baik pada bahan berselulosa yang
telah mengalami perlakukan pendahuluan
• Pada bahan berselulosa alami, pertumbuhannnya
lambat
• Digunakan untuk pakan anak ayam
12
PST dari Trichoderma sp.
• Trichoderma viride mencerna jerami yang telah
mendapat perlakuan pendahuluan lebih baik
• Jerami mendapat perlakuan pendahuluan dengan
alkali agar serat-serat selulosanya membengkak
terjadi hidrolisa ikatan ester antara asam
uronat pada hemiselulosa dengan fenolat lignin
Etanol
• Produk fermentasi dari substrat yang
mengandung karbohidrat (gula, pati, selulosa)
• Fermentasi etanol terjadi pada kondisi anaerob
menggunakan khamir tertentu
• Prosesnya: mengubah glukosa menjadi etanol
melalui Embden-Meyerhof-Parnas Pathway
C6H12O6 2 C2H5OH + 2 CO2
glukosa etanol
13
Produksi Etanol dari Tetes (Molasse)
• Ragi yang sering digunakan: Saccharomyces cerevisiae,
yang menghasilkan enzim invertase dan zimase
• Fungsi enzim invertase: pemecah sukrosa menjadi
monosakarida (glukosa dan fruktosa)
C12H22O11 + H2O C6H12O6 + C6H12O6
glukosa fruktosa
Embden-
Meyerhof-Parnas
Pathway
14
(Jacques, 2003, p. 95)
15
Produksi Etanol dari Tetes (Molasse)
• Jika konsentrasi gula terlalu tinggi:
– waktu fermentasi lebih lama
– sebagian gula tidak terkonversi
• Pengaturan pH menggunakan asam sulfat antara
1 – 2 L/1000 L cairan tetes
• Lama fermentasi: 30 – 72 jam (tergantung pada
komposisi tetes, konsentrasi gula dan suhu
fermentasi)
• Suhu optimal: 32 – 33 °C
• Kandungan alkohol pada akhir proses: 6 – 9 %
16
Pembuatan Bir
Asam Sitrat
• Mikroba asam sitrat: Aspergillus niger, a. wentii,
a. ciavatus, Penicillium luteum, P. Citrinum, Mucor
priformis, Paecilomyces divaricatum,
Citromaeces, phehherianus, Candida
guilliermondii, Trichorderma viride
17
Siklus Kreb
(TCA cycle, Tricarboxylic acid cycle)
Gas Bio
18
Gas Bio
• Pemanfaatan senyawa karbohidrat dalam limbah
pertanian dan peternakan
• Fermentasi terjadi secara anaerob
• Reaksi:
C6H12O6 + mikroorganisme CH4 + CO2
CH4 + 2 O2 CO2 + H2O + energi
• Bahan utama gas bio: metan (CH4) 60–70 %
• Kandungan lain: CO, H2S, H2
19
Fermentasi Gas Bio
• Dibagi menjadi beberapa:
– Pemecahan bahan organik kompleks menjadi lebih
sederhana (monomer) dengan bantuan
mikroorganisme dan enzim (hidrolisis)
– Pembentukan glukosa menjadi alkohol
– Pengkonversian alkohol menjadi asam organik (mis.
asam asetat)
– Produksi metan dengan bakteri metanogenesis
Bakteri metanogenesis: Bacillus perfrijius, Metano
bacterium
20
Kompos
• Pengomposan: degradasi biokimia bahan organik
menjadi humus
• Proses pengomposan secara aerobik tidak
menghasilkan gas seperti fermentasi anaerobik
• Kadar air optimum (20–60 %) penting untuk
menghasilkan kompos yang baik
• Terdapat banyak mo dalam proses ini, mo
mesofilik dan mo termofilik, fermentasi bisa
berlangsung pada suhu 65–90 °C
Pembuatan Kompos
21
Pembuatan Kompos
22
Antibiotika
• Merupakan senyawa organik yang dihasilkan
oleh mo untuk menghambat pertumbuhan
atau membunuh mo patogen
• Tidak meliputi bahan-bahan hasil ekstrak
tanaman atau sumber-sumber non mikrobial,
serta asam organik atau asam amino yang
dapat menghambat pertumbuhan mikrobial
Jenis Antibiotik Dihasilkan oleh
Penicillin Penicillium notatum, P. Chrysogenum
Streptomisin Streptomyces griseus
Tetrasiklin Streptomyces sp.
Gula Cair
• Merupakan larutan yang diperoleh dari
hidrolisa pati yang tidak sempurna, kemudian
dinetralisasi dan dipekatkan
• Sirup glukosa: komponen utama glukosa
• High fructose syrup (HFS): komponen utama
fruktosa
23
Gula Xanthan
• Merupakan polisakarida dengan bobot molekul
tinggi hasil fermentasi karbohidrat oleh
Xanthomonas sp (X. campestris, X. phasecli, X.
malvacearum, X. caroae)
• Mudah larut dalam air panas atau air dingin
dengan pengadukan mekanis dan menghasilkan
larutan dengan kekentalan tinggi yang bersifat
semu (pseudoplastik) pada konsentrasi rendah
• Berfungsi sebagai bahan pengental, penstabil
pada industri pangan
24