Anda di halaman 1dari 2

Effect of Water on the Electrochemical Window and Potential Limits of Room-

Temperature Ionic Liquids


Oleh: Reza Imam Pratama/1506721674

Room-temperature ionic liquids (RTILs) terdiri dari ion secara keseluruhan dan berbentuk cairan
pada suhu 298 K. RTILs secara umum terdiri dari kation organik bulky yang terkoordinasi secara lemah
dengan anion anorganik. Koordinasi yang lemah mengakibatkan reduksi energy kisi dan struktur garam
kristalin serta titik leleh yang lebih rendah. RTILs digunakan sebagai pengganti pelarut organik tradisional
karena memiliki beberapa kelebihan yaitu memiliki konduktivitas yang baik, volatilitas rendah, stabilitas
kimia dan termal yang baik, tidak mudah terbakar, dan memiliki electrochemical window yang lebar. RTILs
telah banyak digunakan untuk aplikasi elektrokimia seperti sel surya, sensor elektrokimia, fuel cell,
kapasitor dan baterei litium dan banyak pada eksperimen elektrokimia. Beberapa sifat fisik dari RTILs yang
menarik untuk dibahas adalah viskositas, konduktivitas, densitas, dan titik leleh.

Viskositas pelarut merupakan sifat elektrokimia yang penting dimana viskositas yang besar dapat
menghambat beberapa aplikasi dan memperlambat reaksi kimia difusi-terkontrol. Koefisien difusi dari
spesi elektrokimia sering memperlihatkan viskositas yang berbeda dari RTILs dimana koefisisen difusi
molekul besar seperti ferrocene dan cobaltocene yang secara invers berproporsional dengan viskositas yang
diperlihatkan oleh persamaan Stokes-Einstein. Viskositas dari RTILs ditentukan oleh sifat dari kation dan
anion. Rantai alkil dari kation imidazolium dapat menambah besar viskositas akibat adanya gaya van der
Waals. Sifat dari anion juga memegang peran penting, besarnya kebasaan dan kemampuan untuk
berinteraksi ikatan hydrogen berpengaruh terhadap sifat tersebut. Semakin besar kemampuan untuk
berinteraksi ikatan hidrogen semakin membuat ionic liquid lebih viscous. Viskositas juga dapat disebabkan
oleh ukuran dan simetri dari struktur anion itu sendiri.

Konduktivitas dari pelarut merupakan suatu hal yang penting. Konduktivitas dari ionic liquids
memiliki kelebihan dari pelarut organik tradisional karena memiliki konduktivitas intrinsik yang berarti
tidak perlu adanya penambahan elektrolit pendukung. Konduktivitas dari ionic liquids murni tergantung
dari ukuran ion, asosiasi ion, dan viskositas. Viskositas yang besar dan ukuran konstituen yang lebih besar
dapat mengurangi mobilitas ion dan konduktivitas. Densitas memgang peran penting pada perkembangan
tipe baterai karena berat memiliki perhatian khusus. Secara umum, densitas dari ionic liquids menurun
dengan penambahan rantai alkil anion atau kation. Beberapa penelitian telah melaporkan bahwa
temperature dan densitas merupakan suatu fungsi yang secara linear menunjukan bahwa penambahan
temperatur dapat mengutangi densitas dari ionic liquids. Rentang elektrokimia agar ionic liquids dapat
bekerja optimal merupakan faktor yang penting pada sensor elektrokimia. Titik leleh dari RTILs secara
selektif dipilih dari mengkombinasikan kation dan anion untuk memproduksi garam yang memiliki energi
kisi yang rendah akibat struktur dari ion yang tidak simetris. Temperatur dekomposisi termal menurun
seiring dengan hidrofilitas anion yang semakin bertambah. Anion halide menurunkan stabilitas termal dari
ionic liquids.
Air dipertimbangkan sebagai salah satu ketidakmurniaan yang paling signifikan pada RTILs karena
air berada dimana-mana. Efek dari air pada RTILs telah diteliti pengaruhnya terhadap viskositas,
konduktivitas, dan electrochemical window. Penambahan air pada ionic liquids telah menaikan besarnya
konduktivitas karena viskositas yang semakin rendah sehingga mass transport dari analit ke elektroda
semakin mudah. Hubungan antara air dengan densitas RTILs juga telah diteliti dengan hasil bahwa semakin
banyak air, densitas dari ionic liquids semakin kecil.

Hal ini merupakan hal yang menguntungkan dimana dengan adanya air maka konduktivitas
semakin baik dan densitas semakin berkurang. Akan tetapi, dengan adanya penambahan air maka
electrochemical windows semakin sempit. Hal ini terjadi pada katoda dan anoda. Reaksi yang bertanggung
jawab akan hal ini merupakan reaksi hidrolisis. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memberikan
informasi terhadap efek adanya air pada electrochemical windows yang nantinya akan digunakan untuk
memilih RTILs sebagai pelarut untuk eksperimen-eksperimen elektrokimia.

Anda mungkin juga menyukai