Anda di halaman 1dari 3

Diabetes Melitus

• Kandidiasis
Infeksi di dalam mulut yang disebabkan oleh jamur, sejumlah kecil jamur candida
ada di dalam mulut. Pada penderita Diabetes Melitus kronis dimana tubuh rentan
terhadap infeksi sehingga sering menggunakan antibiotik dapat mengganggu
keseimbangan kuman di dalam mulut yang mengakibatkan jamur candida
berkembang tidak terkontrol sehingga menyebabkan thrush
• Gingivitis
Gingivitis adalah radang pada gusi dimana pada jaringan gusi terlihat kemerah-
merahan disertai pembengkakan dan bila disikat dengan sikat gigi akan berdarah.
Gingivitis akan menimbulkan kehilangan perlekatan antara gigi dan tulang sehingga
gigi goyang dan akhirnya tanggal. Periodontitis (radang pada jaringan tulang dan
pendukung gigi) berawal dari akumulasi bakteri yang melekat pada lapisan (plak)
gigi. Bakteri dapat memproduksi racun yang menyebabkan kerusakan ikatan
jaringan pendukung gigi dan tulang.
• Karang gigi
Pada penderita diabetes mellitus terjadi pengingkatan jumlah kalsium pada air ludah.
Meningkatnya kadar kalsium ini mendorong terbentuknya protein dan meningkatkan
deposit materi pada permukaan gigi-geligi, selanjutnya akan membuat plak pada
gigi menjadi keras.
• Xerostomia (mulut kering)
Jumlah gula dalam darah yang berlebihan mengakibatkan meningginya jumlah urin
sehingga cairan dalam tubuh berkurang dan sekresi ludah juga berkurang. Dengan
berkurangnya ludah dapat mengakibatkan terjadinya mulut kering. Dalam rongga
mulut yang sehat, ludah mengandung enzim-enzim antimikroba dan dapat mencegah
pertumbuhan jamur yang berlebihan. Pada keadaan dimana terjadinya perubahan
pada rongga mulut yang disebabkan berkurangnya aliran ludah, maka rongga mulut
menjadi rentan terhadap infeksi bakteri sehingga menimbulkan perlukaan atau
sariawan yang sakit. Pasien diabetes mellitus yang mengalami kondisi mulut kering
juga dapat mengalami bau mulut
• Gigi berlubang (karies)
Diabetes Mellitus bisa menjadi faktor pencetus gigi berlubang. Keadaan tersebut
diperkirakan karena pada diabetes aliran cairan darah mengandung banyak gula.
Pada penderita Diabetes Melitus telah diketahui bahwa jumlah ludah berkurang
sehingga makanan melekat pada permukaan gigi, dan bila yang melekat adalah
makanan dari golongan karbohidrat bercampur dengan kuman yang ada pada
permukaan gigi dan tidak langsung dibersihkan dapat mengakibatkan keasaman
didalam mulut menurun, sehingga dapat mengakibatkan terjadinya lubang atau
karies

Perawatan gigi pada penderita diabetes melitus pada prinsipnya yaitu meningkatkan
atau memperbaiki status kebersihan mulut penderita. Pencegahan Melakukan
perbaikan kebersihan mulut dengan cara menyikat gigi yang baik dan benar, waktu
menyikat gigi yang baik, penggunaan dental floss. Pasien diminta rutin melakukan
kontrol kadar gula darah, dan konsultasi kepada dokter spesialis penyakit dalam
untuk melakukan pengobatan. Pembersihan karang gigi Pada saat prosedur ini, kadar
glukosa harus

Hipertensi

• Xerostomia atau mulut kering


Xerostomia atau mulut kering merupakan keadaan rongga mulut yang paling banyak
dikeluhkan. Keadaan ini umumnya berhubungan dengan berkurangnya aliran ludah,
namun adakalanya jumlah atau aliran ludah normal tetapi seseorang tetap mengeluh
mulutnya kering.
• Pembesaran gusi
Salah satu efek samping obat-obatan yang paling sering adalah pembesaran gusi
atau juga dikenal dengan hiperplasia gingiva. Beberapa penyebab dari pembesaran
gusi tidak diketahui, namun yang paling banyak diketahui bahwa hal ini disebabkan
karena penggunaan obat-obatan termasuk obat antihipertensi. Pembesaran ukuran
dari gusi diperparah dengan buruknya kebersihan rongga mulut seseorang.
• Sindroma mulut terbakar (SMT)
Gangguan ini ditandai dengan adanya rasa terbakar atau rasa gatal pada ujung dan
lateral lidah, bibir, dan palatum anterior, dan terkadang dikaitkan dengan perubahan
pengecapan dan mulut kering. Ada tiga tipe sindroma ini yaitu: SMT tipe 1 : Rasa
terbakar tidak terjadi pada waktu bangun pagi hari tetapi akan terasa bila hari telah
siang. SMT tipe 2 : Rasa terbakar dirasakan pada pagi hari segera setelah bangun
tidur dan menetap sampai penderita tidur lagi. SMT tipe 3 : Rasa terbakar hilang
timbul dan menyerang tempat-tempat yang tidak umum, seperti dasar mulut dan
tenggorokan.
• Gangguan pengecapan
Gangguan pengecapan adalah suatu keadaan dimana terjadinya gangguan dalam hal
pengecapan dan terkadang disertai gangguan dalam hal penciuman yang dapat
disebabkan oleh beberapa hal seperti rokok, xerostomia, obat-obatan hipertensi dan
antibiotik. Gangguan ini juga dihubungkan dengan sindroma mulut terbakar

Pencegahan dan Peningkatan Kesehatan Rongga Mulut Penderita Hipertensi


Perawatan gigi dan mulut pada penderita hipertensi pada prinsipnya yaitu
meningkatkan atau memperbaiki status kebersihan mulut penderita dan pola hidup
sehat untuk mengurangi komplikasi hipertensi serta efek samping yang ditimbulkan
pada pemakaian obat antihipertensi seperti menyikat gigi dengan baik dan teratur
setelah makan dengan sikat gigi yang halus, mengurangi asupan garam (Na), K, Mg,
menghentikan kebiasaan merokok, minum alkohol, mengurangi berat badan dengan
olahraga, dan hindari stres. Penderita hipertensi yang mempunyai kelainan di gigi
dan mulut segera memeriksakannya kedokter gigi dan memberitahukan riwayat
penyakit hipertensi untuk mencegah komplikasi dalam tindakan perawatan gigi.

Anda mungkin juga menyukai