Kali ini admin akan memposting gambaran singkat tahap-tahap bagaimana cara menghitung / menganalisis
kebutuhan air irigasi. Topik ini juga merupakan topik skripsi admin, sehingga admin begitu menguasainya.
Dalam menghitung / menganalisis jumlah kebutuhan air irigasi ada parameter-parameter yang harus ditentukan
antara lain :
Data klimatologi
Perhitungan klimatologi ini sangat penting, harus diketahui data-data pendukungnya antara lain data temperatur
udara, lama penyinaran matahari, kelembapan udara, kec. angin rata-rata. Data ini juga paling tidak 5 tahun – 15
tahun terakhir. Data ini digunakan untuk perhitungan evoptranspirasi. Admin menggunakan metode Penmann
modifikasi dalam penentuan nilai evapotranspirasinya. Jika data lebih lengkap lagi selain tersebut maka bisa
digunakan metode Penman-Monteith yang lebih tepat.
Referensi untuk metode diatas bisa dilihat di FAO paper 24 dan FAO paper 56, bisa di download softfilenya di
website resmi FAO atau admin beri kemudahan bisa download di menu ebook di website ini.
Skema layOut jaringan irigasi dan Data situasi / kondisi di lapangan
Harus diketahui letak geografis dan astronominya untuk daerah jaringan irigasinya, luasnya, sumber airnya serta
tata guna lahan dan pola tanam masyarakatnya.
Setelah semua data didapat maka tahap analisis pun dimulai. Tahapnya secara singkat sebagai berikut :
1. Analisis Klimatologi
Menentukan curah hujan efektif besarnya R80 kemudian mencari curah hujan efektif untuk padi dan palawija.
Curah hujan efektif untuk padi adalah 70% dari curah hujan tengah bulanan yang terlampaui 80% dari waktu
periode tersebut. Untuk curah hujan efektif untuk palawija ditentukan dengan periode bulanan (terpenuhi 50%)
dikaitkan dengan Tabel ET tanaman rata-rata bulanan dan curah hujan rata-rata bulanan (USDA(SCS),1696)
Tabel (USDA(SCS),1696) dapat dilihat di KP-01.
3. Penyiapan lahan
akan dipakai dengan rumus Penman. Tabel harganya dapat dilihat di KP-01.
5. Penggunaan konsumtif
Menentukan penggunaan konsumtif tanaman. Penggunaan konsumtif adalah jumlah air yang dipakai oleh
tanaman untuk proses fotosintesis.
6. Perkolasi
NFR = Netto Field Water Requirement, kebutuhan bersih air di sawah (mm/hari)
ETc = Evaporasi tanaman (mm/hari)
P = Perkolasi (mm/hari)
ini.
Gambaran dalam menggunakan softwarenya sebagai berikut, admin menggunakan CROPWAT version 8.0 :
Tahap analisis pemakaian software CROPWAT version 8.0 yaitu :
1. Jalankan software CROPWAT version 8.0
2. Klik icon climate/ETo
3. Input data klimatologi berupa :
Input data country, negara dimana data klimatologi berasal.
Input data station, stasiun klimatologi pencatat.
Input data latitude, tinggi tempat stasiun pencatat.
Input data longitude,letak lintang (Utara/Selatan)
Input data temperatur maksimum dan minimum (oC/OF/OK)
Input data kelembapan relatif (%, mm/Hg, kpa, mbar)
Input data kecepatan angin (km/hari, km/jam, m/dt, mile/hari, mile/jam)
Input data lama penyinaran matahari (jam atau %)
Otomatis ETo terkakulasi dan hasil langsung tampil.
4. Selanjutnya klik icon Rain
5. Input data curah hujan
Data total hujan tiap bulan dari Bulan Januari s/d Desember.
Pilih dan isikan metode perhitungan, option-(1) Fixed Percentage (70% untuk perhitungan padi),
(4) USDA soil conservation service (untuk perhitungan palawija).
Otomatis curah hujan efektif terkakulasi dan hasil langsung tampil.
6. Selanjutnya klik icon Crop.
7. Input data tanaman
8. Selanjutnya klik icon soil.
9. Input data tanah
10. Selanjutnya klik icon CWR untuk melihat hasil analisis kebutuhan air irigasi
Demikianlah secara singkat gambaran menghitung jumlah kebutuhan air irigasi. Posting hanya sekedar notes
untuk admin, sekiranya mungkin dapat bermanfaat juga untuk para civil engineer. Terima kasih