Anda di halaman 1dari 8

Analisis Kebutuhan Air Irigasi

Kali ini admin akan memposting gambaran singkat tahap-tahap bagaimana cara menghitung / menganalisis
kebutuhan air irigasi. Topik ini juga merupakan topik skripsi admin, sehingga admin begitu menguasainya.

Langsung saja, check this below !

Dalam menghitung / menganalisis jumlah kebutuhan air irigasi ada parameter-parameter yang harus ditentukan
antara lain :

 Data curah hujan


Data curah hujan pada daerah irigasi yang ditinjau harus diketahui. Dari data hujan kemudian menentukan curah
hujan rata-rata tengah bulanan atau bisa diambil per 10 harian ataupun perbulan. Data hujan paling tidak
minimal 5 tahun terakhir dan akan lebih baik jika 10 atau 15 tahun terakhir. Untuk menentukan curah hujan rata-
rata banyak metodenya, seperti metode aljabar, isohiet, dan thiessen.
Admin perjelas kembali bahwa curah hujan rata-rata ini merupakan curah hujan yang diperlukan untuk
penggunaan suatu rancangan pemanfaatan air dan rancangan pengendalian banjir yaitu curah hujan rata-rata di
seluruh daerah yang bersangkutan, bukan curah hujan pada suatu titik tertentu.

 Data klimatologi
Perhitungan klimatologi ini sangat penting, harus diketahui data-data pendukungnya antara lain data temperatur
udara, lama penyinaran matahari, kelembapan udara, kec. angin rata-rata. Data ini juga paling tidak 5 tahun – 15
tahun terakhir. Data ini digunakan untuk perhitungan evoptranspirasi. Admin menggunakan metode Penmann
modifikasi dalam penentuan nilai evapotranspirasinya. Jika data lebih lengkap lagi selain tersebut maka bisa
digunakan metode Penman-Monteith yang lebih tepat.

Persamaan metode Penman Modifikasi

Persamaan metode Penman-Monteith

Referensi untuk metode diatas bisa dilihat di FAO paper 24 dan FAO paper 56, bisa di download softfilenya di

website resmi FAO atau admin beri kemudahan bisa download di menu ebook di website ini.
 Skema layOut jaringan irigasi dan Data situasi / kondisi di lapangan
Harus diketahui letak geografis dan astronominya untuk daerah jaringan irigasinya, luasnya, sumber airnya serta
tata guna lahan dan pola tanam masyarakatnya.

Setelah semua data didapat maka tahap analisis pun dimulai. Tahapnya secara singkat sebagai berikut :
1. Analisis Klimatologi

Menentukan besarnya nilai evapotranspirasi (ETo).

2. Analisis Curah Hujan

Menentukan curah hujan rata-rata tengah bulanan / per 10 harian / perbulan.

Menentukan curah hujan efektif besarnya R80 kemudian mencari curah hujan efektif untuk padi dan palawija.

Curah hujan efektif untuk padi adalah 70% dari curah hujan tengah bulanan yang terlampaui 80% dari waktu
periode tersebut. Untuk curah hujan efektif untuk palawija ditentukan dengan periode bulanan (terpenuhi 50%)
dikaitkan dengan Tabel ET tanaman rata-rata bulanan dan curah hujan rata-rata bulanan (USDA(SCS),1696)
Tabel (USDA(SCS),1696) dapat dilihat di KP-01.

3. Penyiapan lahan

Menentukan kebutuhan air selama penyiapan lahan.


4. Koefisien tanaman

Menentukan koefisien tanaman. Harga-harga koefisien tanaman padi yang diberikan

akan dipakai dengan rumus Penman. Tabel harganya dapat dilihat di KP-01.

5. Penggunaan konsumtif

Menentukan penggunaan konsumtif tanaman. Penggunaan konsumtif adalah jumlah air yang dipakai oleh
tanaman untuk proses fotosintesis.
6. Perkolasi

Menentukan daya perkolasi pada areal irigasi.

7. Penggantian lapisan air

Penggantian lapisan air dilakukan menurut kebutuhan.

8. Kebutuhan air tanaman


di mana :

NFR = Netto Field Water Requirement, kebutuhan bersih air di sawah (mm/hari)
ETc = Evaporasi tanaman (mm/hari)

P = Perkolasi (mm/hari)

WLR = Penggantian lapisan air (mm/hari)

Re = Curah hujan efektif (mm/hari)


Menghitung ini berpedoman dengan peraturan KP-01. Admin juga menggunakan software dalam
menghitungnya. Software yang dapat digunakan dalam menghitung kebutuhan air irigasi adalah CROPWAT
yang bisa di download di website resmi FAO atau admin permudah bisa di download di menu ebook di website

ini.

Gambaran dalam menggunakan softwarenya sebagai berikut, admin menggunakan CROPWAT version 8.0 :
Tahap analisis pemakaian software CROPWAT version 8.0 yaitu :
1. Jalankan software CROPWAT version 8.0
2. Klik icon climate/ETo
3. Input data klimatologi berupa :
 Input data country, negara dimana data klimatologi berasal.
 Input data station, stasiun klimatologi pencatat.
 Input data latitude, tinggi tempat stasiun pencatat.
 Input data longitude,letak lintang (Utara/Selatan)
 Input data temperatur maksimum dan minimum (oC/OF/OK)
 Input data kelembapan relatif (%, mm/Hg, kpa, mbar)
 Input data kecepatan angin (km/hari, km/jam, m/dt, mile/hari, mile/jam)
 Input data lama penyinaran matahari (jam atau %)
 Otomatis ETo terkakulasi dan hasil langsung tampil.
4. Selanjutnya klik icon Rain
5. Input data curah hujan
 Data total hujan tiap bulan dari Bulan Januari s/d Desember.
 Pilih dan isikan metode perhitungan, option-(1) Fixed Percentage (70% untuk perhitungan padi),
(4) USDA soil conservation service (untuk perhitungan palawija).
 Otomatis curah hujan efektif terkakulasi dan hasil langsung tampil.
6. Selanjutnya klik icon Crop.
7. Input data tanaman
8. Selanjutnya klik icon soil.
9. Input data tanah
10. Selanjutnya klik icon CWR untuk melihat hasil analisis kebutuhan air irigasi

Demikianlah secara singkat gambaran menghitung jumlah kebutuhan air irigasi. Posting hanya sekedar notes
untuk admin, sekiranya mungkin dapat bermanfaat juga untuk para civil engineer. Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai